Lava Short Movie Disney Pixar : Tentang Melangitkan Harap

Beberapa hari yang lalu saya nonton film Disney judulnya Inside Out di Jatos. Awalnya penasaran dengan Battle of Surabaya tapi belum tayang, jadi yasudah nyari film yang lain. Pilihan jatuh ke Inside Out. Sebelum film mulai, ada intermezo dari Disney yang menampilkan short movie berjudul Lava. Judulnya biasa aja, tapi isi filmnya dalem... Film ini singkat, padat, dan jelas, tapi cukup menghibur untuk orang yang belum punya pasangan. Wkwk. Kenapa? Soalnya ini film tentang sebuah gunung yang lagi baper(kebawa perasaan). ;))

Sebuah gunung (pengisi suaranya cowok) kepingin banget punya pasangan karena dia sendirian di lautan yang luas. Tiap hari bengong aja ngeliatin hewan-hewan yang ada di sekitarnya berpasang-pasangan. Ada lumba-lumba, burung, dll. Karena kebawa perasaan, akhirnya si gunung ini tiap hari nyanyi. Nyanyiin lagu yang menyayat hati tentang harapannya. Dia punya impian suatu saat punya pasangan. Wkwk. Duh, saya terkejut, gunung aja pengin punya pasangan. Masa kamu enggak? *lho. Hahaha.

Jadi, dimulailah hari-hari si gunung ini menyanyikan lagu yang berisi harapannya. Dia nyanyiiii terus tiap hari. Dan setiap dia nyanyi, lava yang ada di dalam dirinya itu menyembur keluar. Membuat guncangan dahsyat di sekitarnya hingga sampai ke dasar lautan. Dan, ternyata... ada sebuah gunung(pengisi suaranya cewek) mendengar nyanyiannya. Dia menganggap bahwa nyanyian itu untuknya. *uhuk* ini dua gunung sama-sama baper deh. Hahaha.

Masalahnya, si gunung yang cowok ini nggak tahu kalau harapannya akan terkabul. Dia lelah berharap sampai hari terakhir saat dia mengeluarkan lavanya, karena gunung itu udah nggak aktif lagi. Dia mengeluarkan lava terakhir. Nyanyian lava itu didengar oleh si gunung cewek dan you know what, si gunung cewek tahu-tahu naik ke atas lautan. Jadi itu gunung yang ada di dasar laut(mirip krakatau pas sebelum meletus) tahu-tahu muncul di permukaan laut. Hanya saja, dia nggak bisa lihat si gunung yang cowok. Karena membelakangi gunungnya. Hahaha. Si gunung cowok kaget. Lho, kok ada gunung yang tiba-tiba muncul? Itu siapa? Dia yang merasa kesepian akhirnya nyanyi lagi, dan didengar oleh si gunung cewek. Endingnya udah bisa ditebak ya, kalo mereka berdua akhirnya bareng. Nyari jadi satu gunung di lautan yang luas.

Banyak pelajaran dari short movie ini tentang melangitkan harap. Kadang, saya juga lelah berharap. Pernah berdoa lalu meragu. Bukan karena nggak yakin kalau doanya bakal dikabulkan. Saya yakin setiap doa pasti dikabulkan, hanya nunggu waktu yang tepat. Tapi nunggunya itu lho. Capek, kakak.;)) Kadang juga malas berdoa lagi karena ya, gimana ya. Udah berdoa kok tetep aja nggak muncul. Lalu dijitak temenku. Haha. Katanya, lha kalo udah dateng tapi kamu tolak gimana. Wkwk. Ya manalah saya tahu kalau dia yang terbaik. Kadang logika berpikir kalau ada yang lebih baik di luar sana, apalagi kalau yang datang tidak sesuai kriteria. *ini orang kebanyakan minta sebelum ngaca* 

Ya, film pendek ini membuat saya banyak mikir. Dulu pernah baca juga di Al Qur’an kalau setiap makhluk yang diciptakan itu berpasangan. Tapi saya nggak kepikiran sampai sini, bahwa gunung saja ada pasangannya. Yang ibaratnya dia ada di dasar laut, jauh sekali dari permukaan bumi. Dan meletusnya suatu gunung itu ternyata memang ada masanya. Ya sama kayak doa, suatu saat juga bakal dikabulkan. Asal nggak lelah aja buat minta. Kalau lelah, pegangan sama tiang aja. Muahahaha.

*sekian review dan curhat geje ini.*

sumber : video lava