Bismillah
Dari
semalem ga bisa tidur. :(
Akhirnya
malah nulis deh. :D
Yeay!
Jadi semangat nulis lagi. Hihi.
Oya,
kemarin pas nonton berita di tv, ada heboh-heboh soal berita Aa Gym dan Teh Ninih nikah lagi. Aku sempet kaget juga pas baca komentar temen-temen di fb soal ini.
Ada yang ikut bersyukur, ada yang ikut menjudge. Apapun komentar itu, aku jadi
ikut mikir lagi soal poligami. Hmm, padahal bahasan lama, tapi masih saja jadi
sesuatu yang “wah” dan tetap saja “kontroversial” untuk dibicarakan.
Aku tidak
ingin menjadi pelaku poligami. Bukannya gak mau sih. Kan ada yang bilang kalo
pahalanya besar. Etapi, tapiii… aku nyadar diri. Haha. Kalo aku itu termasuk
tipe pencemburu dan prosesif. Meski cuek juga sih. :( *nah lho, gimana tuh? :D
Intinya, aku tahu kalo aku itu bukan termasuk perempuan yang bisa berbagi hati.
Denger seseorang yang pernah deket sama orang yang aku suka aja bisa bikin
makan ati, apalagi kalo sampe poligami. Bisa-bisa bunuh diri kali. -.-
*nauzubillah*
Pernah
suatu ketika aku baca di novel mba asma nadia yang berjudul Istana kedua. Ini
novel dipinjemin sama seseorang, bacanya pas di kreta. Sekali jalan langsung
kelar bacanya :D Ada satu kesimpulan yang aku ambil. Mba asma sengaja
mengangkat tema ini karena memang ini tema sensitive. Tak pernah ada satu
perempuan pun yang rela untuk menjadi yang kedua. Tapi pada kenyataannya, ada
saja pelaku poligami.
Di buku
ini mba asma menitikberatkan pada sisi mei rose. Seseorang yang ingin mempunyai
suami dan akhirnya bertemu pras. Pras ini punya sisi lemah seorang laki-laki. Gampang
trenyuh alias kasihan. Hmm, jadii… apakah semua poligami berasal dari rasa
kasihan kah?
Rasanya,
gak munafik ya, ada unsur nafsu juga. Nafsu
seorang laki-laki. Pantas saja disebutkan dalam Al Qur’an kalau hadiah untuk
laki-laki perindu surga adalah 70 bidadari yang cantiknya tak terbayangkan. Ya,
karena memang laki-laki itu titik lemahnya pada perempuan. Dan perempuan itu
lemahnya pada harta. Jadi, hadiah untuk perempuan beda dengan laki-laki. Pernah
dengar kan tentang ayat yang menyebutkan bahwa perempuan bisa punya rumah di surga
yang indahnya tiada tara, ga bisa ada yang menandingi indahnya rumah di surga
dengan pemandangan apapun di dunia.
Di
novel ini, mei rose mengatakan,
"Aku telah merampas sesuatu yang paling berharga dari hidupnya. Dan sangat wajar jika perempuan ini datang dengan segunung lahar api. Hm... koreksi. Aku tidak merampas apa pun, aku hanya memaksanya berbagi."
Dalam
agama islam, poligami diperbolehkan, itu termasuk sunnah. Andai dibolehkan,
tentu ada syarat2 yang harus dilakukan oleh seorang lelaki pada istrinya saat
ingin menikah. Meski katanya gapapa ya kalo ga ijin, tapiii… bayangkan deh. Gimana
rasanya tau kalo suaminya itu nikah ga pake bilang T_T
Seperti dongeng yang retak, poligami tetap saja menyuguhkan rasa sesak bagi tiap perempuan yang mengalami. Apa rasanya berbagi hati dan ikhlas? Kalo aku yang ngalami mungkin udah gak kuat kaliii.
“Mungkin, dongeng seorang perempuan harus mati, agar dongeng perempuan lain mendapatkan kehidupan.”
Mungkinkah harus begitu? Mungkinkah harus berbagi? Andai berbagi
pun, bisakah adil? Rasanya tak ada yang adil selain Allah dan Rasulullah. :(
Aaaa, sudah ah. Bahasnya sampai di sini aja. Nanti bikin debat
lagi.
Tentu poligami bukanlah perkara boleh atau tidak boleh, tapi
apakah sebelum keputusan diambil. Apakah tak melihat ada hati yang nantinya akan
tersakiti? Pastinya bukan hanya satu hati, tapi hati dua keluarga yang sudah
terjalin karena ikatan pernikahan. Bisa dibayangkan??
Hmm, apa teman-teman ada yang punya pendapat lain tentang ini?
:)
Tegal,
180312, 04:06
pendpat inyong satu suami ya satu istri kan bisa kumpul terus sama anak-anak karena suami ngga gontaganti rumah
BalasHapusahh jgn sampe d poligami.....
BalasHapusberat ihh......
slm knl iya ^_^
hmmmm ... jadi rada-rada njelimet memang urusannya :)
BalasHapusmampir ah...
BalasHapusBahasan poligami mmg selalu exclusive dan tak akan ada habisnya..saya tk ingin menjudge org yg poligami..tapi saya juga yakin bhwa deep in heart gak ada wanita yg really bs ikhlas di poligami. Dan saya pun mengukur kemmapuan diri bahwasanya saya lebih meilih untuk monogami saja..
BalasHapusaku juga termasuk orang yang gak mau poligami :D soalnya sama kaya kamu pencemburu aku orangnya pasti gak bakal bisa iklash :P
BalasHapusyupps, hati2 dengan para perempuan yang pencemburu, ria. hehe. bisa runtuh dunia dan seisinya XD
HapusHehe,,,
BalasHapusTakbisikin Ki, ini rahasia para pria loh...
Emang bener sih, kebanyakan kami mudah terenyuh dan kasihan, ehtapi.... kasihannya milih2 juga koq *plethak***
haha masa, kak? :P
Hapuswahh, ati2 kalo gitu yaaa ;)
Ora komen ah.. mampir aja aja saya Ila.. numpang berteduh ya
BalasHapushehe, oke, uncle lozz :D makasih udah main ke siniii ^^
HapusIla, aku penasan ingin baca Novel Istana Kedua, beli dimana ya?
BalasHapusdi gramedia, mba. hehe. maaf lama baru bales :D
Hapus