Review Blog : Mbanjar Bae Melihat
Banjarnegara Dari Sisi Idah Ceris
Saat saya berkunjung ke blog mbak Idah Ceris
yang berwarna biru, saya melihat tampilan blognya yang eye catching, warnanya
simple, dan templatenya mudah diakses karena SEO friendly. Cepet banget buka blognya, hehe. Saya tertarik
ingin menulis tentang reviewnya, tapi bingung mau nulis apa. Karena mba
idah menulis singkat-singkat, tidak sepertiku yang sering menulis postingan
blog lebih dari 1 halaman spasi 1 ukuran font 11. Wkwk. Ya okelah, akhirnya ada
ide juga buat ikutan giveaway ini setelah lihat ada kategori Mbanjar Bae di
blog Mbak Idah. :D
Mbanjar Bae adalah kategori di blog
biru mbak Idah yang membahas tentang keunikan kota Banjarnegara dari sisi lain.
Kalau dilihat di wikipedia, deskripsi kota Banjarnegara adalah sebagai berikut:
Kabupaten Banjarnegara, adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibukotanya namanya juga Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara terletak di antara 7° 12' - 7° 31' Lintang Selatan dan 109° 29' - 109° 45'50" Bujur Timur. Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 ha atau 3,10 % dari luas seluruh Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di Utara, Kabupaten Wonosobo di Timur, Kabupaten Kebumen di Selatan, dan KabupatenBanyumas dan Kabupaten Purbalingga di Barat. (Sumber Wikipedia)
Ada
9 postingan tentang Banjarnegara di kategori Mbanjar Bae. Sayangnya, tidak
semuanya ditulis oleh mbak Idah sendiri. Ada 2 postingan yang dicopas dengan
sumber tulisan dari Harian Suara Merdeka di postingan ini dan ini. Andai semua
postingan ditulis oleh mbak Idah sendiri mungkin akan ada sisi lain yang bisa
lebih saya kenali dari pola pendidikan di Banjarnegara misalnya mengapa hasil UAN siswa SMP Terbuka jeblok dan siswa tidak tertarik dengan pelajarannya. Jika demikian, saya bisa melihat opini mbak Idah
dengan melihat data dari Suara Merdeka tadi, sehingga bisa membuat postingan
berisi solusi ala blogger. Setau saya, biasanya setiap kota memiliki otonomi
daerah untuk mengembangkan pendidikan di kotanya, sehingga jika dituliskan
berdasarkan pengamatan pribadi di lingkungan sekitar akan tercipta citizen
journalism. Atau ketika mbak Idah membuat postingan di postingan tentang salak
pondoh, saya akan mendapatkan foto yang diambil sendiri oleh mbak Idah.
Salak Pondoh Oleh-oleh Khas Banjarnegara |
Di
postingan berikutnya, ada postingan tentang salak pondoh. Dari sana kita bisa
tahu pendistribusian salak pondoh sudah mencapai jakarta, sumatera, batam,
bahkan singapura. Salut untuk pendistribusiannya, karena untuk kategori
buah-buahan biasanya buah tidak bisa bertahan lama. Itu artinya salak pondoh
bisa mencapai singapura dengan transportasi yang memang diusahakan cepat sampai,
tentu dengan biaya terjangkau ya. Saya kurang tau apa mbak idah tau tentang
cara pendistribusiannya pakai ekspedisi apa yang murah. Bisa dibantu, mba?
Hehe, saya tertarik bisnis, jadi kalo soal beginian jadi langsung ijo matanya
#eh xD
Pikas Banjarnegara |
Juga ada postingan berjudul The Pikas,Pikasto dan Banyu Wong. Pikas adalah sebuah manajemen yang telah berdiri dua tahun yang lalu dan didanai oleh investor dari Bogor. Pikas sekarang mempunyai beberapa jenis usaha didalamnya yaitu ada The Pikas, Kios Batik, Pikasto, Terapi Ikan dan Banyuwong. The Pikas yang merupakan nama outbond di daerah Pinggiran Kali Serayu. Pikasto yang merupakan resto di sekitar Pikas. Menu unik andalannya adalah ayam kampung goring pikasto, ayam goreng ricarica, ayam goreng mentega, nasi bakar, dll.
Eksis di The Pikas |
Banyu Wong adalah nama base camp arung
jeram. Untuk arung jeram ada beberapa paket yang ditawarkan dari arung jeram
dengan route terjauh yaitu start dari Blimbing (Wonosobo) seharga Rp. 300.000 ,
dari Tunggoro Rp. 200.000, dari Bojanegara Rp. 185.000, dengan finish di
Singomerto tempat base camp berada. Dari postingan ini saya jadi tahu
tempat wisata yang menarik di Banjarnegara Jadi, kalo pas ke sana bisa nyobain
deh. Postingan ini juga memberi angin segar bagi kita untuk melihat postensi
wisata di kota kita sendiri, kalau di Banjarnegara bisa dipakai sebagai tempat
wisata, tentu di daerah lain juga bisa, kan?. Sungai tidak akan lagi identik dengan
sampah, limbah dan pencemaran air sehingga terjaga kelestariannya dan
mendatangkan investor bagi kota.
Ada juga ciri khas lain Banjarnegara yaitu Batik Gumelem dan Dawet Ayu Banjarnegara.
Batik Gumelem Khas Banjarnegara |
Untuk dawet ayu banjarnegara yang memang menjadi primadona bagi pecinta kuliner, mbak Idah menampilkan foto penjualnya lengkap dengan gerobaknya pula. :D
Dawet Ayu Banjarnegara |
Buat postingan lengkapnya, silahkan klik link diatas ya, hihi, kalo ditulis semua bisa jadi 3 postingan full. Sekian review kali ini. Bye-bye... Makasih sudah berkunjung ya. xD
Postingan ini diikutsertakan dalam Senyum Bersama Langkah Catatanku Giveaway Langkah Catatanku Idah Ceris
Tegal, 160113, 03:25
Wow, review blog ya... Kereen..Kalo salak pondoh biasanya aku dapat oleh2 doang. Mungkin aja salak itu dari mBanjar :D
BalasHapusSemoga berjaya bersama diriku di GA-nya Idah yaa ;)
Seruuu... Dulu aku pengen banget ke Banjarnegara dan Wonosobo. Eh, itu aku baru liat pohon salak berbuah. Lucu yaa... Hohoho...
BalasHapusMba Ila, buat review kota lain dong :)
itu salaknya manis g ya??? hihih
BalasHapussukses mb' Ila buat GAnya :D
Iya setuju, lokasi wisata di daerah sendiri juga bisa dimaksimalkan, kok :)
BalasHapusSukses GA-nya ya Ky ;)
HOreeee..salak pondohnya dah pernah nyicipin di bawain neg Idah sekardus lho?
BalasHapus#gud luck yaaa
hmm.. pengen lagi ngerasa'in salak pondoh yang enak itu.. ^^
BalasHapusdawet juga minuman kesuka'anku.. :nggananya .-"
--
semoga menang mbak Ila.. ^^
mauuu salak pondoh nya..!
BalasHapuskecil2 tapi muanis..
mbak kok keren2 itu @_@ pengen kesana...
BalasHapusseperti biasa tulisan mba ila mah mantaaff dech apalagi tentang matanya yang ijo kalo ada potensi bisnis heheh...aku jadi pengin ke banjarnegara nech....btw good luck ya mba ila...
BalasHapusbeewwwhh..... komplitttt.... ahh.. aku jd pgn sekomplit ini... hihi
BalasHapusssiiipp fotonya cantik, tulisannya keren khas Ila :)
BalasHapuswow, lengkap banget ya...
BalasHapussemoga menang ya
padahal dahulu kala salak pondoh adalah khas sleman...
BalasHapustp sekarang ada dimana-mana....
:)
Aiiih, Mba Ila memang TOP ngreviewnya. ;)
BalasHapusUntuk dua postingan itu memagn saya ambil njiplek dari koran suara merdeka. Maafkan, saya pas membuat postingan tersebut memang serasa jadi media ke tiga, karena tanpa ada opini dari saya. hihihi
Oiya, Mba Ila beneran serius mau mencoba bisnis salak pondoh nih? Kalau salak di tempat saya biasanya dibwa ke Jakarta dulu, kemudian oleh pihal "lapak" Jakarta baru di distribusikan ke negra tetangga. Untuk pendistribusiannya saya tidak tahu, Mba. Tapi, nanti saya tanyakan sama "pelapak" di Desaku ya, Mba.
Terimakasih sudah ikut meramaikan syukuran GA Langkah Catatanku, Mba.
Salam Senyuum. . . ^_*