Pages

Rabu, 22 Mei 2013

Makna Travelling : Sebuah Perjalanan Pencarian Jati Diri

Saya ga tau kenapa saya belakangan jadi lebih pendiam, tidak seperti dulu. Mungkin lebih tepatnya menjaga agar tidak terlalu banyak kata yang harus diumbar di sebuah percakapan dalam sebuah forum. Saya hanya ingin berhenti untuk mempermasalahkan banyak hal, berhenti protes dan nyinyir ketika saya tidak sepakat dengan sesuatu, ingin leyeh-leyeh saja, dan lebih tepatnya menjadi diri saya yang santai. Dan, sisi cuek saya pun muncul kembali. 

Waktu di Solo itu pas event ABFI, saya ketemu sama seorang penulis, travel writer, si Agustinus Wibowo pas di bagian registrasi. Kak Indah Juli yang nanya siapa dia waktu itu sampe kaget, "Oohh, kamu toh. Oh, kamuuu yang itu yaaa."
Seakan Kak Indah heran dan takjub. Terlalu membuat saya kaget malah. Sampe saya diam dan akhirnya menyingkir dari registrasi karena sudah dapat kepastian kamar bareng Kaka Akin.  :D 

foto dari sini
Inilah yang saya sayangkan, moment ketika saya tidak terlalu siap dengan sebuah moment besar. Saya hanya ingin menjadi diri saya sendiri, tidak terlalu ngoyo, mengingat dulu pengalaman saya jadi tour leader kok kayak ga menikmati perjalanan. Haha. Malah ngurusin penginapan, tiket dan makan peserta tour. Wekeke. Jadiii, intinya adalah di Solo itu saya beneran menikmati perjalanan, dan ga mikirin gimana data-data nanti yang bakal dituliskan untuk dibikin reportase. 

Sampe tadi saya saking galaunya nanya sama mbak Irawati Aprillia, seorang travel writer yang langganan dimuat di majalah dan koran. Apa yang semacam itu memang wajar? Apa saya memang berada di titik jenuh? Dan dari obrolan itu saya mendapatkan sharing moment dengan Mbak Ira biar tulisan saya makin bagus. Makasih tipsnya, Mbaaakk. :D *hugs* 

Dari situ saya sadar ternyata saya masih setengah gamang dengan tujuan kemana arah tulisan saya. Sepenuhnya saya bukanlah seorang travel writer, saya hanya seorang blogger. jadi begitu saking penasarannya, akhirnya saya search profil si Agustinus ini dan akhirnya nemu postingan ini.

Ini waktu di sepur klutuk jaladara sebelum berangkat, dan saya ga nyadar dia siapa. :P *payah bgt*


Dan ada point tertentu yang benar-benar saya catat dari tulisan itu. Ini dia deh, baca yuk :
Bagian terbaik dari travelling adalah ketika kita menemukan apa yang disebutnya sebagai 'seni mengembara'. Itu adalah ketika kita tidak lagi menjadi diri kita sendiri, ketika kita kehilangan identitas kita, masa lalu kita, ikatan norma masyarakat yang selama ini mengikat kita, dan pada akhirnya lepas dari jerat-jerat yang selama ini memasung jiwa kita. Kita menjadi terbuka pada kehidupan dan menerima apa yang diajarkan oleh kehidupan pada kita. Ketika sampai pada titik ini, kita akan melihat dunia dengan mata hati yang baru.
Saya merasakan sisi yang disebutkan Agustinus saat di postingan itu, saya alami di Solo dan Bandung. Saat saya tidak menjadi diri saya sendiri, saat saya begitu heran, kenapa saya begitu santai. Dan saya terlepas dari aturan yang mengikat. Pada dasarnya travelling tetaplah sebuah perjalanan hati, dan tak ada yang lebih indah selain menuliskan perjalananmu sendiri. Terkadang melupakan data-data itu memang penting juga. Toh, kita ingin bercerita tentang perjalanan kita kan? Mungkin ini yang saya butuhkan. sebuah perjalanan, sebuah pencarian jati diri. Saya hanya ingin menemukan diri saya, siapa saya. Bukan tentang data-data atau fakta yang sudah biasa ditemukan di google. Entahlah, mungkin itu yang saat itu saya rasakan.

Foto ini waktu Agustinus ngobrol sama mbak Alaika. 
Perjalananku bukan perjalananmu
Perjalananku adalah perjalananmu
(Agustinus Wibowo-Titik Nol)

Yak, dan lagi-lagi saya baru sadar ternyata Mas Bro Hakim pernah bertemu dengan Agustinus dan menulis tulisan ini. Welehh, berarti saya yang ga gaul yak. Haha. Ya sudah deh. kapan-kapan kalo ketemu lagi mungkin situasinya bakal lebih baik lagi. :D

Heuheu, eh sudah deh postingan geje ini. Hehe. Hanya sedang ingin nulis yang ringan-ringan aja :D

Tegal, 220513, 21:17

12 komentar:

  1. Sip.... kalau menulis dalam keadaan tanpa beban, malah biasanya malah ngalir deras, La. Semangat terus, ya!

    ira

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, iya, mba. lebih enak yang nyante aja :D makasih sharingnya, mba ira ^^

      Hapus
  2. Waaahh,.. Ayo traveling!!! XD

    BalasHapus
  3. sebuah perjalanan pencarian jati diri ditulis maka mengalir, indah, tanpa beban, dan jadilah karya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, iya. lebih enak yang menulis mengalir aja, pak

      Hapus
  4. Yah begitulah aq pun kalo lagi santai malah mengalir deras, padahal baru juga buat blog.hehehee.salam kenal yah.Terimakasih sudah pernah mampir :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe. semangat, mba rani. yang penting rutin nulis :D sama-sama, mba. makasih juga udah main ke sini :D

      Hapus
  5. masih mendingan daripada aku mba...hehehehehe...semangatttt!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi, kalo tau dia siapa, bakal banyak diskusi deh :D

      Hapus
  6. Keren mbak perjalanan-nya hehe :))

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)