Setiap ada seorang teman bercerita tentang kisah hidupnya lewat tulisan dan tulisannya berhasil menginspirasi saya, ada satu pertanyaan yang saya herankan. Mengapa hanya kisah hidupnya yang bisa membuat saya menangis, tertawa, terharu, dan bahagia? Dalam waktu yang sama, saya mendapati apa yang dia kisahkan adalah kisah yang mengajak saya untuk melebur juga dalam tulisannya. Ternyata, ga mudah menceritakan hidup sendiri. Buat saya, belajar untuk jujur pada diri sendiri itu sama seperti belajar untuk mengenal hidup. Belajar untuk membuat dongeng bagi diri saya sendiri.
Nyatanya, di luar sana, memang tidak mudah untuk mengajak seseorang menulis apa yang sesuai dengan kata hatinya. Menulis apapun yang dirasakannya setiap hari. Coba hitunglah berapa banyak pengusaha yang seharusnya bisa membagikan inspirasinya pada orang lain lewat tulisannya? Nyatanya, hanya ada beberapa nama pengusaha. Nyatanya, hanya ada beberapa nama leader yang bisa menuliskan kisah perjuangannya lewat pena. Dan, nyatanya mereka yang berjuang lewat pena jauuhh lebih pesat perkembangannya dari pada orang lain yang hanya getuk tular alias membagi kisahnya lewat ucapan.
Nyatanya, berapa banyak penerima beasiswa yang menuliskan kisah hidupnya lewat buku atau tulisan blog? Saya bingung mencari-cari referensi tentang beasiswa jerman. Ternyata tidak banyak yang menuliskan hal ini. Hanya beberapa. Itu pun bisa dihitung jari. Malah ada yang hanya menuliskan satu atau dua kisah saja, Padahal bisa jadi kisah hidupnya bisa dia tuliskan beratus-ratus lembar lagi.
Dari beberapa buku memoar tentang haji, hanya ada dua yang menarik hati saya : Titian ke Surga bagian Haji (Amru Khalid, Ulama Mesir), dan Catatan Perjalanan Haji Seorang Muslimah (Sari Meutia).
Dari beberapa buku yang saya baca tentang travelling, ada buku yang saya suka. Tulisan Gola Gong dengan The Gong Traveling, tulisan Astri Novia dengan Lucky Backpacker atau mba Imazahra dengan Honeymoon Diariesnya. Ternyata, tak semudah itu menuliskan campuran perasaan, hikmah, informasi, dan inspirasi menjadi sebuah tulisan yang sarat nilai dan makna.
Ya, saya masih belajar tentang itu. memberi rasa untuk tulisan, hingga yang membaca merasa mengalami apa yang saya rasakan juga. Membagi kisah dongeng kehidupan saya. :)
220613, 00:52
penulis seperti masuk ke ruang hati para pembaca. itu artinya, penulis berhasil menulis dg passion yg dimilikinya. dan semua profesi, menurut sy, mesti bekerja dg passion-nya masing2. biar terasa nikmat. ditunggu kunjungan dn komentar baliknya
BalasHapusyups, kalo bekerja sesuai passion memang mengasyikkan. hasilnya bisa ditularkan juga ilmunya ke yang lain. makasih, kak :)
Hapus.... mb juga lagi belajar menulis dengan rasa susah juga yaa... soalnya biasanya curhat belaka :"D jadi maluuu
BalasHapussama-sama belajar, mba :D
HapusAku tunggu bukumu mbak :D
BalasHapusKalo traveling, aku baca travel naked mbak.. hehe
BalasHapus