Doa Khusus Malam Lailatul Qadar. Ada keyword masuk ke blog saya, isinya tentang doa malam lailatul qadar. Nah, daripada penasaran, saya search di google. Ini hasil pencarian saya dari web konsultasi syariah.
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ
لَيْلَةٍ لَيْلَةُ القَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ
إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي “
Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam merupakan lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan di malam itu? Beliau menjawab: Ucapkanlah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN…
(HR. Ahmad 25384, At-Turmudzi 3513, Ibn Majah 3850, An-Nasai dalam
Amal Al-yaum wa lailah, dan Al-Baihaqi dalam Syua’bul Iman 3426. Hadis
ini dinilai shahih oleh Al-Albani).
Saya sering mendengar doa itu diucapkan saat Ramadhan tiba, tapi saya pikir itu doa biasa. Ternyata ada ya doa khusus malam lailatul qadar ya. Untuk setiap doa yang diucapkan, kalau ingin tau maknanya, bisa di baca di sini
Saya tuliskan ulang ya ;
===
Bismillahirrahmanirrahim, kita bahas makna 3 asmaul husna: al 'Afuwwu, al Ghaffar, & al Ghafuur. Tujuannya memahami doa Lailatul Qadar. Dengan memahami maknanya semoga kita menjadi lebih tekun baca doa Lailatul Qadar dan lebih khusyuk. Mudah-mudahan doa tersebut maqbul.
Al Ghaffar & Al Ghafuur berasal dari akar kata yang sama ghafara, artinya menutup. Lalu ghafara diterjemahkan jadi mengampuni. Jadi, al Ghaffar itu artinya Maha Pengampun. Demikian juga al Ghafuur. Lalu apa bedanya? Bedanya, al Ghaffar lebih cenderung pada kuantitas. Dengan asma ini artinya Allah mengampuni dosa hambaNya meskipun berulang-ulang. Juga bisa dimaknai bahwa Allah mengampuni hambaNya yang berdosa sebanyak apapun. Sedangkan al Ghafuur lebih pada kualitas. Sebesar apapun dosa hambaNya asal bertaubat akan diampuni Allah, kecuali syirik. Nah, sekarang perhatikan beda al Ghaffar & al Ghafuur dengan al 'Afuwwu. 'Afawa artinya menghapus. Al 'Afuwwu yang artinya Maha Memaafkan.
Camkan makna menutup pada al Ghaffar& al Ghafuur dengan makna menghapus pada al 'Afuwwu. Sesuatu terhapus beda dengan yang hanya tertutupi. Terhapus itu permanen, sedang tertutupi belum tentu. Bila penutupnya tersingkap, kelihatanlah ia. Tentu kita ingin yang permanen.
Karena itu, isteri saya membandingkan al 'Afuwwu lebih "tinggi" maknanya dibanding al Ghaffar & al Ghafuur. Wallahu a'lam. Tentu isteri saya tidak bermaksud membeda-bedakan asma-asma tersebut, toh semuanya MILIK ALLAH yang MAHA SATU. Hanya agar lebih menjiwai. Dengan pemaknaan seperti itu, tiba-tiba doa Lailatul Qadar dalam pandangan saya menjadi SANGAT BERKELAS. Pantas Nabi SAW mengajarkannya.
Terhapusnya kesalahan/dosa adalah sesuatu yang sangat kita butuhkan. Bila dosa ibarat hutang, maka siapa yang tak suka dihapuskan hutangnya? Dengan dihapuskannya hutang sedangkan aset kita tetap, berarti modal kita meningkat. «~Boleh dong pake pendekatan akuntansi.
Peningkatan "modal" ini dibutuhkan karena kualitas Lailatul Qadar yang diterima tergantung dari "besar modalnya". Dengan meningkatnya "modal" kita diharapkan kita akan mendapatkan Lailatul Qadar yang mampu memunculkan Pesona Pribadi Istimewa. Tentu dalam I'tikaf, selain meningkatnya "modal" dengan doa Lailatul Qadar, diharapkan kita menambahnya dengan tilawah dan tadarrus Al Qur'an, dzikir, muhasabah, qiyamullail. Silakan tidur dan makan seperlunya di Masjid saat I'tikaf tapi jangan terlalu. Jaga kebersihan. Siapkan i'tikaf dari sekarang. Kalau belum mampu 10 malam, cicipi 1 malam ganjil dulu. Siapa tahu pas Lailatul Qadar: Anda beruntung!
===
Nah, sudah persiapkan malam lailatul qadarmu, teman? Semoga doa ini menjadi doa terbaik kita selama ramadhan ya. aamiin. :)
allahumma innaka afuuwun karimm tuhibbul afwa fa'fu anna yaa karimm...aminnnn
BalasHapusntar calling ya kalo pas malam lailatul ..... suwun...
BalasHapusmakasih kakak <3 :D bermanfaat
BalasHapus