Mutiara-mutiara. Bertemu dengan orang-orang baru yang menyimpan banyak potensi menakjubkan itu rasanya seneng banget. Sebagian mungkin tidak terlalu terlihat wah di luaran, padahal potensinya luar biasa. Atau memang mereka terlalu rendah hati sampai mutiara itu ga terlalu keliatan ya?
Waktu ngereview blog mbak Rahmah, saya jadi tahu sebenernya mba Rahmah punya banyak ilmu tentang SEO. Tapi ga tau kenapa kok ga terlalu memperlihatkan diri.
Waktu tadi liat di home fb, ada temen yang saya kenal di asean blogger mei lalu, namanya @zavitto. Ternyata dia travel blogger yang udah malang melintang di dunai travelblog. Sayang banget ga sempet banyak cerita cuma sempet tau tentang dirinya pas di twitter nyapa dan juga waktu dia perkenalan di kuis mba Akin.
Banyak orang di luar sana yang potensinya wah, waw, dan bikin saya geleng-geleng kepala saking takjubnya. Tapi, lagi-lagi hanya bertanya. Kenapa tidak terdengar gaungnya? Ya, sama seperti ketika lihat ada blog bagus tapi orangnya jarang menang lomba. Jadi tanda tanya. Apa memang selera juri ataukah ya, susah sih untuk menebak selera pasar. Ataukah harus menunggu seseorang menemukan mutiara itu dan menghargainya dengan harga yang mahal baru tahu kualitasnya?
Sama halnya dengan penulis dengan diksi dan ide cerita yang bagus tapi kalah pamor karena dirinya kurang membranding diri. Ini sering kulihat di beberapa buku. Padahal andai saja banyak yang baca, mungkin bakal tau kalo bukunya istimewa, pemikirannya mendunia.
Ya, kali ini saya harus bilang, fokus dan keberuntungan orang memang beda-beda. Dan tentang keberuntungan, hanya Tuhan yang mampu memberi keberuntungan hingga level tertinggi dan tak terhingga batasnya.
Tegal, 100713, 01:41
Tuhan maha adil ya, kalau orang cerdas dengan produk bagus diberi keberuntungan yang tinggi, kasihan yang kurang cerdas dengan produk mainstream. :)
BalasHapusiya, penyeimbang ya, kak :)
HapusBelum waktunya menang mungkin :)
BalasHapusmungkin, mba. atau tulisannya terlalu idealis jadi kurang masuk di market audience
Hapushem.. mungkin orang-orang hebat itu rejekinya bukan dari menang lomba mbak, tapi dari pintu lain. :)
BalasHapusmungkin, vey. tapi kalo mereka menang lomba, ini andai aja sih. bisa jadi pembuka takdir baru biar ilmu mereka tersebar lebih banyak ke orang-orang. kadang gregetannya di situ sih. karena mereka ga terkenal, kurang banyak yang menyerap ilmu yang ada di diri orang hebat tadi.
HapusMungkin mereka tak banyak ikutan lomba.. jadi tak banyak "dikenal" juga.
BalasHapusMasalah selera juri memang tak bisa dibantah lagi.
Seperti juga selera media pun berbeda-beda...
Yaaa... memang keberuntungan itu adalah hadiah istimewa dariNYA. :)
iya mungkin, mba reni. hanya menikmati tulisan untuk dikonsumsi sendiri. padahal kalo wawasannya yang luas itu dibagikan, pasti keren.
Hapuswuih ada namaku :D *ah ge-er sayanya
BalasHapusmau cokelat mbak? :D
siniiii mana cokelatnya, mba rahmah :D hehe. ayo dibanyakin main ke komunitas-komunitas lain, mba... ;)
Hapussetiap orang beruntung lahir sebagai dirinya sendiri dan yang paling penting tentunya bersyukur :)
BalasHapuskayaknya mba ila org yang punya keduanya, potensi dan keberuntungan :D
BalasHapussaya juga sedang menunggu keberuntungan itu, karena doa dan usaha sudah giat, tp hasil belum maksimal menurutku hehehe
BalasHapusApakah suatu keberuntungan hanya bisa ditunggu tanpa dijemput ?
BalasHapusSalam wisata
banyakin doa :D
BalasHapuskayaknya potensi yg hebat akan lebih cetar membahana kalo dapet keberuntungan juga.. ;)
BalasHapuskeberuntungan itu sentuhan terakhir setelah doa dan usaha ya ka...
BalasHapussepertinya keberuntungan selalu ada pada tiap orang,,tinggal bagaimana caranya mendapatkan keberuntungan itu ^^
BalasHapus