[Sharing] Kiat Sukses Akademik
Dua hari yang lalu, saya diminta ngisi talkshow di radio, menggantikan seorang narasumber tetap yang tentu saja lebih keren Tema yang diberikan ke saya, 'Kiat Sukses Akademik'.
Yang saya jelaskan, sukses dalam berbagai pekerjaan (termasuk juga akademik) akan dicapai oleh pribadi yang independen. Nah, supaya jadi independen, seseorang perlu memiliki 3 kebiasaan, yaitu proaktif, mulai dari 'tujuan', dan meletakkan prioritas dengan benar.
Proaktif adalah lawan dari reaktif. Manusia yg reaktif adalah manusia yang responnya bisa diduga. Kalau dihina akan marah atau minder; kalau dosen ngajarnya ga bisa dipahami, akan dijadikannya justifikasi atas ketidakmampuannya memahami pelajaran; kalau miskin akan menyerah dan putus sekolah. Sebaliknya, manusia proaktif responnya tidak diduga karena dia mampu mencari respon-respon kreatif. Saat dihina, dia akan mikir dulu, introspeksi, lalu cari respon yg menguntungkan dirinya (misal: belajar lebih keras supaya yang menghinanya gigit jari, atau kalau perlu tuntut si penghina ke pengadilan supaya dapat uang ganti rugi, hehe). Saat dosen ga bisa dipahami, cari teman diskusi, cari buku, pelajari sendiri, dll. Saat ga ada uang buat bayar sekolah, cari beasiswa, kerja parttime dll. Artinya, bagi orang proaktif, kesuksesannya bergantung pada dirinya sendiri dan itulah pribadi yang independen.
Kedua, mulai dari 'tujuan', artinya saat melakukan sesuatu hal (misalnya belajar), dia sudah membayangkan, apa hasil akhir yang ingin dicapainya. Visualisasikan apa yang dicita-citakan itu (bayangkan dalam benak), dan petakan apa saja yang musti dilakukan untuk mencapai cita-cita itu. Artinya, dia independen karena tujuan hidupnya ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan oleh orang lain. (Note: that's why prinsip 'aku jalani hidupku mengalir saja, kayak air' sepertinya kurang tepat.. syukur-syukur kalau mengalirnya ke lautan yang bersih ya.. kalau ngalirnya ke lautan beracun limbah kimia gimana dong?)
Ketiga, taruh prioritas. Prioritas adalah segala sesuatu yang PENTING dan terkait dengan tujuan/cita-cita. Sesuatu yang PENTING tidak sama dengan sesuatu yang mendesak. Misalnya, besok ujian, dan musti belajar. Di saat yang sama, musti kongkow-kongkow ke mall (dan ke mall-nya musti SEKARANG karena hari ini hari ultahnya si temen). Nah, musti bisa milih tuh: melakukan yang penting atau mengalah pada rasa 'tidak enak' pada teman?
Orang yang sukses adalah yang melakukan sesuatu yang penting di waktu yang tepat. Dia tidak terjajah oleh apa 'kata teman', dan tidak terjajah oleh mendesaknya waktu. Contoh terjajah oleh waktu: melakukan pekerjaan di saat deadline. Seolah-olah kalau DL, ide-ide jadi mengalir deras; padahal ini adalah masalah kebiasaan; dan kalau dilakukan tidak dalam waktu DL sebenarnya hasilnya akan jauh lebih maksimal.
Untuk bidang akademik, belajar di saat DL (sistem kebut semalam/SKS ) jelas hasilnya jauh beda dengan belajar yg tenang dan dilakukan tanpa ketergesaan. Karena otak kita akan menyimpan pengetahuan di long term memory jika kita menerima pengetahuan itu dengan rasa senang/bahagia. Coba saja buktikan: belajar dengan hasil SKS mungkin bisa membuat kita dapat nilai ujian bagus, tapi dalam sekejap kita lupa yang dihapalkan itu.
(Ilmu ini saya dapat dari bukunya Stephen Covey, The 7 Habits of Highly Effective People)
Wkwkwkwk,
BalasHapusmakasih ya mbak infonya :D
haha. yoi, na. bagian deadline kuwi mantep deh xD
BalasHapusHadeeh... diriku sih SKS banget :(
BalasHapushehe, sekarang udah bisa mulai diubah kebiasaannya mba :D ntar jadi lama-lama ga SKS lagi deh. :D
BalasHapus