Sebuah obrolan dengan seorang teman beberapa bulan lalu saat kami makan bersama. Ada yang ingin saya tulis dari obrolan itu. Mungkin bisa jadi ada hikmah, meski obrolan kami ringan saja.
Btw, ada seseorang yang kami kenal, menikah. Selang beberapa lama kami tak pernah bertemu dengan orang itu. Baik saya maupun teman saya.
"Untungnya suaminya bisa menyeimbangkan dia ya?"
Saya diam, menerawang lumayan lama, lalu, mengiyakan. "Iya juga ya. Coba kalo ga bisa menyeimbangkan, mungkin bakal crash!"
Perempuan yang kami maksud adalah seorang yang cerdas, pintar tapi untuk menundukkannya butuh waktu, egonya tinggi. Keinginannya selangit. Ada lelaki yang rikuh untuk mempersuntingnya karena perempuan itu sudah dikenal berprestasi di kampusnya, di organisasi tempat ia bernaung. Tapi laki-laki yang menjadi suaminya kini ternyata jauh lebih cerdas.
Perempuan yang cerdas itu menurutku meski ia cerdas, tak sekali pun menempatkan posisi suaminya di bawahnya, ia akan tetap hormat meski ia terkenal lebih pintar. Bukankah cerdas dalam menempatkan posisi juga termasuk sebuah prestasi?
Perempuan yang cerdas tau bagaimana memperlakukan seseorang yang istimewa itu sesuai dengan keistimewaannya, tak menjadikan kekurangannya sebagai kendala. Melejitkan potensi pasangannya. Terbukti setelah menikah, lelakinya jauh lebih, hmm... keliatan ganteng dan bersinar. Hahaha. Ini pendapatku saja, karena dulu ketika belum menikah laki-laki ini biasa saja, pintar sih, tapi ga keliatan berwibawa mungkin karena penampilannya biasa saja.
Menjadi pasangan yang seimbang itu artinya saling membaikkan pasangan. Percuma jika ia cerdas tapi koar-koar cerdas, pasangannya tak dianggap. Percuma cerdas jika untuk mengingatkan pasangannya untuk sebuah kesalahan yang bisa diperbaiki saja, butuh membentak. Ingetinnya dengan elegan lewat jalur pribadi bukan di depan umum, itu baru keren.
Cerdas itu artinya bisa menjaga hati pasangannya, agar tetap bahagia, bukankah cinta itu saling membahagiakan? Dan terbukti pasangannya cerdas karena bisa membuat perempuannya menunduk untuk bisa patuh padanya tanpa merasa diperintah.
#noteformyself
Tegal, 091213, 17:06
setuju mbak~
BalasHapuspaling gak suka liat ada WAR of love di muka umum.. huhuhu :3
saya suka sekali dengan definisi cerdas nya mba...
BalasHapussayang kadang isu gender dan feminisme yang berkembang sekarang, terkadang membuat perempuan jadi angkuh
Perempuan yang taat trmasuk menjaga perasaan aki laki yg sudah menjadi suaminya, saat itulah suami sudah tunduk pada istrinya... :)... Nice post :).. Salam kenal ya mbak
BalasHapussuka sekali dengan definisi cerdas satu ini deh Ila.. semoga kita bisa menjadi wanita yang cerdas untuk semuanya ya amin ;)
BalasHapus