Pages

Senin, 02 Desember 2013

Resensi Buku Paris: Aline - Prisca Primasari

Cover Paris : Aline
Biodata Buku :
Judul : Paris: Aline (Seri STPC #1)
Penulis : Prisca Primasari
Terbit : January 2013
Penerbit : Gagas Media
Halaman : 224 halaman
ISBN 9797805778

***

Blurb : 

Pembaca tersayang,

Dari Paris, sepotong kisah cinta bergulir merupakan racikan istimewa dari tangan terampil Prisca Primasari yang sudah dikenal reputasinya dengan karya-karya sebelumnya Eclair, Beautiful Mistake, dan Kestil Es dan Air Mancur yang Berdansa.

Ini tentang sebuah pertemuan takdir Aline dan seorang laki-laki bernama Sena. Terlepas dari hal-hal menarik yang dia temukan di diri orang itu, Sena mempunyai misteri, seperti mengapa Aline diajaknya bertemu di Bastille yang jelas-jelas adalah bekas penjara, pukul dua belas malam pula?

Dan mengapa pula laki-laki itu sangat hobi mendatangi tempat-tempat seperti pemakaman Pere Lachaise yang konon berhantu?

Setiap tempat punya cerita. Dan inilah sepotong kisah yang kami kirimkan dari Paris dengan perangko berbau harum.

Enjoy the journey.

EDITOR



Resensi Buku : 

Pertama kali membaca novel ini, saya agak ragu membukanya karena covernya yang sendu, menggambarkan kesan suram. Warna ijonya rada gimana gitu. :D Mungkin karena selama ini saya lebih sering melihat cover novel-novel gagas disetting cantik dengan warna warni yang menakjubkan. Kali ini serial STPC justru membuat gebrakan dengan cover yang simple. Baru setelah saya buka, di dalamnya ada post card bergambar menara Eiffel Paris dan pembatas buku bertuliskan Paris. Love it! 

Tokoh-tokoh yang ada dalam novel ini antara lain Aeolus Sena, Aline Ofeli, Ezra Yoga, Marabel Alia, Lhiver Olivier dan pasangan suami istri Poisson. 


Bersetting di Paris, novel ini sukses membuat saya ingin datang ke kota tempat Aline dan Sena berkenalan. 

Kisah dimulai ketika Sevigne mendapatkan paket dari Indonesia, dari sahabatnya-Aline. Paket yang berisi undangan pernikahan dan buku diary milik Aline. Halaman-halaman selanjutnya, menceritakan kehidupan Aline di kota Paris, lewat buku diary miliknya.

Aline seorang gadis yang merupakan mahasiswa program S2 Sejarah di Pantheon-Sorbonne Universite Paris mengalami homesick pasca patah hati. Lelaki yang dia sukai yang dia sebut dengan sebutan si Ubur-ubur, membuat Aline patah hati karena jadian dengan gadis lain yang bekerja di tempat yang sama. Dia bahkan mengajukan cuti agar bisa melupakan kejadian yang membuatnya menangis di restoran, Bistro Lombok tempat ia bekerja part time. 

Saat patah hati itu, Aline menenangkan perasaannya di taman Jardin du Luxembourg. Lalu, ketika dia sedang berusaha menenangkan hatinya, dia nggak sengaja menemukan pecahan porselen yang kata petugas kebersihan harganya mahal. Iseng, Aline menyatukan porselen tersebut. Di sudutnya, Aline menemukan tulisan "Aeolus Sena", yang sepertinya nama pemilik porselen tersebut. 

Lalu, Aline mencoba mencari tau tentang Aeolus Sena dan menghubunginya lewat email. Lewat email, Sena mengajak Aline ketemuan dengannya di Place de la bastille pukul 12 malam. Kenapa harus jam 12 malam? Serasa horor, tapi Aline nggak mau nyerah gitu aja. Dia penasaran dengan lelaki ini, meski tempat janjiannya yang nggak banget. Place de la bastille ini tempat para tahanan menerima hukuman pemenggalan kepala. Err, serem kan? Di bagian ini saya ngebayangin kalo penjaranya sesuram yang di bekas-bekas penjajahan di Indo, kesan horornya kerasa banget. 

Pas hari pertama mereka janjian, Sena tiba-tiba membatalkan janjinya gitu aja. Sampai 3 kali baru bisa bertemu, itu pun setelah didampingi dengan Kak Ezra, Aline nggak begitu takut sendirian di tempat horor itu. 

Esok siangnya, Aline dan Sena bertemu waktu makan siang di Beaumarchais Boulangerie, toko roti khas Prancis di dekat penjara Bastille. Dari kejadian itu, Sena akhirnya menawarkan diri untuk memberi imbalan pada Aline karena mengembalikan porselen berharga itu.  Ada tiga permintaan yang bakal dikabulkan sama Sena. 

Apa aja permintaan Aline? Apa bakal dikabulkan semua sama Sena? Dan apa hubungannya dengan misteri pecahan porselen dengan kisah hidup Sena yang tragis? Aline membuat kejutan dengan membantu Sena memecahkan  masalah hidupnya yang rumit itu. 

Ada part yang bikin saya ngerasa ini kayak di negeri dongeng deh. Dan emang beneran sih. Serasa amazing aja dengan tingkah Sena yang udah berumur hampir 30 an tapi nggak bisa melepaskan diri dari pasangan suami istri Poisson yang gila dan aneh. Sampai harus dibantu Aline. Mungkin karena rasa kasihan, tapi well... ditonjok dengan tonjokan beton tiap hari apa ya nggak sakit? Trus, part di mana Sena muncul dengan dandanan nyentriknya, syal warna warni yang melilit di leher. Hwehehehe. Lucu aja ngebayanginnya. xD

Suka tokoh Aline yang lucu, agak amburadul, mirip karakter di manga- komik jepang. Sena yang ceria, blak-blakan, nyentrik, dan bijak, khas anak jurusan film, yaa... meski rada nyebelin dan sok misterius. Dan tokoh Ezra yang hobi melindungi, sweet banget bikin film bareng Sena buat hadiah Aline. Settingnya kuat serasa diajak jalan-jalan ngunjungi Paris apalagi pas bagian di sungai Rein. Trus mengenal sejarah-sejarah museum, gedung tua di sana.

Ada part yang bikin saya senyum-senyum sendiri. Well, cinta kadang aneh ya, padahal gadis seperti Aline disuruh nunggu dua tahun sama Sena, tapi tetep aja mau. Kalo saya sih ogah. :)) Dialog di bandara dan memo di akhir cerita itu sweeeett!. Jadi ngebayangin rempongnya ngurusin nikahan. Overall, 4 dari 5 bintang  untuk kisah manis ini. Makasih kisahnya, mba Prisca. ;)

2 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)