Dan sungguh orang-orang yang tidak beriman kepada
akhirat benar-benar telah menyimpang
jauh dari jalan yang lurus. (Q. S. Al Mu’minun 23 : 74)
Dari kemarin saya bolak-balik buka al quran terjemahan. Baca
terjemahan surat ini dan surat itu, tapi belum nemu satu pun yang bakal ditulis
jadi postingan #1hari1ayat. Dari sekian banyak ayat, satu kesimpulan yang saya
dapatkan adalah sebanyak apapun peringatan tentang neraka dan janji surga yang
diberikan tak akan membuat seseorang takut dan malu jika tak ada iman dalam
hatinya, iman kepada akhirat. Hingga akhirnya ia pun menjauh dari jalan yang diridhai Allah.
Akhirat memang berbeda dengan dunia yang begitu mudah
terlihat. Akhirat butuh keimanan yang paling kuat untuk meyakininya bahwa ia
memang ada untuk kita suatu saat nanti. Disediakan bagi kita sesudah hidup di dunia.
Semalam saya buka soundcloud dan melihat ada akun seseorang
yang sudah meninggal dipakai hari itu, entah oleh siapa. Bergidik? Ngeri? Iya,
apalagi saya terbangun tengah malam dan seperti kebiasaan-kebiasaan sebelumnya
kalo udah kebangun susah tidur lagi. Semalaman saya online dan melakukan
aktivitas yang hanya baca artikel, baca buku, dan email. Simple
kan? Tapi begitu liat waktu, ternyata sudah subuh lagi. Begitu mungkin waktu kita
di dunia, singkat. Tapi kita tak pernah sadar, saya termasuk yang bagian kurang
sadar itu, hingga kurang menyiapkan bekal sesudah kematian.
Saya jadi ingat seorang teman yang bercerita kalo dia bisa
tahan untuk memberi asi meski sedang puasa ramadhan. Penasaran, kenapa dia
sebegitu yakinnya bisa kuat ngasi, dan bahkan ga mengeluh. Padahal saya tahu ramadhan
adalah bulan-bulan penuh ujian dan godaan. Yang keliatannya sepele bisa jadi
godaan kalo iman ga kuat. Saya menghela nafas, dia berbeda dengan saya
ternyata. Bagi seseorang yang sudah yakin sepenuhnya bahwa akhirat harus
diperjuangkan, ia akan meyakini bahwa keimanan adalah harga mati, maka dunia
bukan godaan yang melenakan. Maka
seharusnya dunia hanyalah tempat persinggahan saja untuk mengumpulkan bekal
sebanyak-banyaknya. Agar tak lagi terlena oleh gemerlapnya yang fana. Jadi, sudahkah
kamu pun meyakini akhirat benar-benar ada?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)