Pages

Senin, 06 Januari 2014

#1Hari1Ayat : Tips Halau Kegalauan

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Q.S. Ar-Ra’du: 28).
***
“Lho, memang mbak udah ga galau lagi? Bentar lagi mau nikah dong?”
“Aku masih normallah, masa ga mau nikah…” Kuledek dia balik.
“Berarti bentar lagi ada undangan ya?”

Err, ni orang emang kepo sedunia. Tapi, kenapa galau diidentikkan dengan sedih ya? Trus kalo bilang udah ga sedih berarti masalah selesai? Padahal belum tentu juga, seperti yang aku maksud di atas. Ga galau bukan berarti bentar lagi ada undangan. Tapi karena aku percaya kalo ketetapanNya itu memang sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi hal yang sudah ditetapkan Tuhan kalo memang belum saatnya. Dulu pernah baca juga di blog mba Windi tentang logika takdir ini. Jadi memang datangnya suatu kejadian adalah sebab dan akibat dari sebuah kejadian lain yang akan saling berkaitan membentuk benang-benang takdir orang lain. Jadi takdirmu bersinggungan dengan takdir orang lain. Setelah aku baca itu udah mulai berkurang galaunya, apalagi kalo dipikir seheboh apapun usaha kalo memang ga ditakdirkan untuk kejadian ya meh piye meneh. :p

Ada lagi kejadian yang bikin aku cuma senyum-senyum aja. Kayak tadi pas seorang temen bilang,
“Huft, emang susah ya nasehatin orang yang lagi galau,”Aku jawab sekenanya aja.“Wajar, mba. Anak muda, galau soal ini itu. Hehehe.”
Wajar sebenarnya galau itu terjadi, tapi penanganannya tergantung orangnya juga. Dulu aku pernah nenangin temenku yang ibunya abis meninggal, aku hubungi setelah setengah tahunan karena baru tau. Rasanya satu jam aja ga cukup untuk menenangkan dia. Dan aku masih dengar suaranya nangis di telfon.

Dalam Al Quran aku sering baca ayat “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.”

Sayangnya, sungguh benar-benar ayat itu adalah ayat yang sulit diimplementasikan bila dalam kondisi kena musibah saat itu juga. Jadi kalo ada orang yang bilang, “Sabar ya, udah jangan sedih lagi,” Ya karena dia tak ada di posisi orang yang sedih, mudah bilang sabar. Kalo sudah begitu, aku cuma bisa bilang, “Semoga Allah segera mengganti kesedihan yang dia rasa dengan kebahagiaan lainnya hingga tertutuplah pintu kesedihan itu.” 

Jumlah : 321 kata

1 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)