Buku Lima Sekawan di Pulau Seram ditulis Enid Blyton. Pinjam dari perpus kota Tegal. :D |
Dulu saat kecil, saya pernah membaca karya Enid Blyton tentang petualangan di sebuah ruang bawah tanah. Sejak saat itu,
saya suka serial petualangan dari penulis manapun. Buku Enid Blyton memang
berbeda dengan buku seri penulis anak lainnya. Enid lebih suka menuliskan
petualangan yang sederhana. Dalam serial Lima Sekawan, ia menuliskan kisah
anak-anak pemberani pemburu misteri. Kisahnya tidak sampai melibatkan anak-anak
untuk baku hantam dengan penjahatnya. Sebisa mungkin tidak membuat anak-anak
seram dan jadi penakut. Namun sisi misteri mampu membuat anak-anak penasaran
dan ingin memecahkan misteri tersebut.
Karakter tokohnya pun beragam, seperti Anne
yang rapi, pengatur dan cerewet, Julian yang bijak dan dewasa, George yang
ternyata anak perempuan namun tomboi dan galak, serta Dick yang sigap karena
selalu siap sedia alat-alat untuk membantu petualangan mereka bersama Timmy si anjing
yang doyan makan dan mudah mengendus aroma untuk melacak penjahat. Dalam novel
Enid Blyton berjudul Lima Sekawan di Pulau Seram, pembaca bisa belajar untuk
mencintai binatang, seperti yang diajarkan oleh Wilfrid juga belajar untuk
teliti hingga bisa memecahkan misterinya.
Pembaca juga bisa belajar untuk menghargai dan
mengambil hati orang lain, seperti yang diajarkan Julian, “Wilfrid merasa
bangga jika Julian menepuk punggungnya sebagai tanda penghargaan.” (halaman 55,
Lima Sekawan di Pulau Seram)
Buku Enid Blyton banyak menginspirasi
pembaca dan penulis karena kisahnya yang mengajak anak-anak mengembangkan
imajinasi mereka tanpa batas. Dibalik kisah yang dituturkan ada sisi
pengembangan character building yang
akan selalu diingat dan membekas di hati anak-anak bahkan hingga dewasa. Bayangkan
jika seorang anak mengingat dengan baik karakter Anne, ia pun akan ikut sifat
tokoh yang diidolakannya itu.
Buku anak yang menarik bagi saya
adalah buku yang mengajak anak bermain sambil belajar. Porsi bermainnya memang
banyak, tapi dari petualangan seperti yang dilakukan Lima Sekawan, anak-anak
bisa belajar menyalurkan rasa ingin tahunya yang begitu menggebu untuk bisa
diarahkan. Perlahan anak akan tahu bahwa menjadi pemberani itu keren! Anak
tidak akan takut dengan hantu, penjahat atau phobia lainnya. Anak diajak
mengenal hewan dan tumbuhan, bersahabat dengan alam.
Buku yang baik pun tak melulu
menawarkan kebahagiaan. Seperti buku yang ditulis oleh Clara Ng yaitu lima buku
dalam seri Bagai Bumi Berhenti Berputar. Clara mengangkat berbagai peristiwa
dan masalah menyedihkan dalam kehidupan seorang anak, seperti sakit, kematian,
dan perceraian.
Clara yang merupakan salah satu
penulis peraih penghargaan kategori buku anak Adikarya Ikatan Penerbit Indonesia, memaparkan
berbagai hal yang mungkin dialami dan dirasakan anak yang kebetulan menghadapi
masalah yang membuatnya sedih. Misalnya, dalam Jangan Lupa Aku Mencintaimu,
Clara mengisahkan soal perceraian, dari pertengkaran orang tua yang kadang
harus disaksikan anak hingga perasaan bersalah anak karena berpikir merekalah
penyebab perceraian.
Memberikan pemahaman pada anak
dengan gaya bahasa sederhana tentang berbagai hal yang tidak ideal terjadi
dalam hidup sungguh bukan hal yang mudah. Tapi itu membuat anak berani
menghadapi hal yang tidak ia sukai. Bagaimana pun anak harus diajari untuk
menerima dua kondisi baik yang buruk maupun baik. Dengan demikian, rasa simpati
anak pun tumbuh bila melihat kondisi buruk itu dialami oleh teman atau kerabat
mereka. Bila ia sendiri yang mengalaminya, penguatan dari buku semacam ini akan
membuat anak tegar menghadapi hidup.
Buku anak di Indonesia saat ini
banyak diminati oleh orangtua dan anak-anak. Kesadaran memberikan bacaan
bermutu bertumbuh seiring dengan kesadaran orangtua bahwa menjadi orangtua yang
baik pun perlu asupan ilmu. Dari buku-buku anak yang dibacanya itu orangtua
bisa mendongengkannya pada anak. Kedekatan dengan anak tercipta lewat kegiatan
mendongeng. Tumbuh suburnya budaya mendongeng pada anak dimanfaatkan oleh
penerbit untuk menggempur pasar buku anak dengan beragam bacaan dongeng dari model
buku bantal, pictorial book, maupun illustrated book.
Dongeng berjudul All by Myself di buku kumpulan dongeng futuristik |
Arleeen Amijaya, misalnya, membuat gebrakan dengan menulis dongeng futuristik, dongeng sering identik dengan masa lampau tapi di buku ini dongeng akan diciptakan di masa depan. Dalam bukunya ia menulis dongeng agar anak-anak membayangkan bagaimana masa depan dunia yang ia tinggali nanti. Lewat kisah All by My Self ia mengisahkan seorang anak yang menggunakan tekhnologi robot untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sinilah anak akan belajar bahwa di masa depan, kelak robot akan diciptakan oleh anak-anak yang membacanya.
Kumpulan Dongeng Futuristik (Futuristic Tales Collection) |
Penerbit, illustrator maupun penulis
pun bergegas membuat buku yang sesuai dengan segmen pembaca anak ini. Serial dongeng
dan novel anak pun makin dibanjiri penulis-penulis baru yang signifikan
menambah daftar panjang judul buku yang bagus. Ada juga komik dan ensiklopedia
ilmu sains dan tekhnologi yang digemari anak-anak karena ilustrasinya yang
cantik dan bahasanya yang khas anak-anak.
Buku anak berkembang dengan pesat.
Buku anak lebih potensial untuk digali oleh penulis-penulis baru karena jumlah
peminatnya yang membludak dengan pangsa pasar yang menjanjikan. Ada pula seri
buku dongeng yang bilingual, sehingga anak bisa belajar bahasa Inggris dengan
lebih menyenangkan.
Di perpustakaan kota tempat saya
tinggal ada ruang khusus kids corner untuk bacaan anak. Di mana anak bisa
dengan leluasa mampir sepulang sekolah dan membaca buku di tempat maupun
dipinjam. Jika budaya membaca telah tumbuh dan berkembang, saya optimis
Indonesia akan jauh lebih baik karena generasi mudanya telah cinta membaca
sejak dini.
Artikel ini diikutsertakan dalam Parade Ngeblog IKAPI JABAR - Syaamil Quran #PameranBukuBdg2014
Artikel ini diikutsertakan dalam Parade Ngeblog IKAPI JABAR - Syaamil Quran #PameranBukuBdg2014
Mantaap mba...^^
BalasHapusSemoga sukses ya...
sekarang buku anak lebih banyak dan variatif ya mbk :)
BalasHapusBuku anak mengalami perkembangan yang cukup bagus saat ini ya La :)
BalasHapusMelalui tulisan dan gambar, anak2 bisa belajar banyak hal
Di perpusda kota saya juga ada ruang baca khusus anak. sayang buku-bukunya kurang up to date.
BalasHapus