Pages

Rabu, 04 Maret 2015

7 Habits : Hutan yang Salah

Dalam buku 7 Habits for highly effective people, saya mendadak diam lama saat membaca bagian di mana penulis menjelaskan tentang hutan yang salah. Ada seorang penebang kayu yang membabat hutan yang salah. Setelah dibabat, ia baru sadar bahwa hal itu tidak membuatnya mencapai tujuan. Ia menebang apa saja yang ada di depannya, tak peduli apakah itu berguna atau tidak. Waktu habis untuk hal yang sebenarnya tidak perlu. Dan sadar bahwa energi masa muda tidak lagi akan sama bila sudah menua. 


Pernah mengalami hal ini dalam hidup? 

Saya pernah. Termasuk dalam menulis dan ikutan lomba. Setelah baca buku itu saya jadi malah lebih banyak mikir waktu mau ikutan lomba. Jadi sering bertanya pada diri sendiri. Apa ini penting? Apa hadiah ini berguna? Apa manfaatnya buatku untuk ke depan? Apa akan ada jalan yang terbentang setelah melakukannya? Apa jalan ini membawa menuju impian yang sebenarnya sangat diimpikan? Pertanyaan itu malah yang membuat saya terhenti dan lama tidak menulis di blog. 

Inhale, exhale. 

Maka benar bahwa makin banyak yang dipikirkan, akan makin membuat seseorang mawas diri, untuk mulai membenahi apa yang harus dibenahi. Bukan sekadar menuruti hawa nafsu, bahkan bila hal itu semata hanya untuk mengikuti ego. 

Afterall, saya yakin mengubah suatu arah itu sulit. Tapi pinjam istilah Pak Rhenald Kasali, tak peduli berapa jalan salah yang ditempuh, putar arah sekarang juga. 

~semacam refleksi
~ Tegal, 040315

20 komentar:

  1. Jadi ikutan mikir Mbak. Lah kadang tujuan kita apa aja belum jelas, sering ditengah jalan berubah arah. Contoh, tujuan awal ngeblog untuk belajar menulis dan berbagi. Semakin dalam ternyata ngeblog juga mendatangkan manfaat pertemanan, memperoleh ilmu dan keuntungan finansial. Melihat hal itu tujuan kita berkembang bahkan menjadi berubah. Kasus saya, ikut lomba karena melihat hadiah juga, ga menang jadi sedih hahaha..Udah melenceng dari tujuan awal :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mba Rizka. Balik lagi ke tujuan awal. Tapi ada impian yang pengin banget dari dulu diwujudkan, hanya belum kesampaian. :3

      Btw, lomba itu untung2an sebenernya. Percaya aja kalo sering ikutan pasti salah satu ada yang nyangkut. Jadi semangat ya.

      Hapus
  2. Aku juga pilih-pilih sih kalau mau ikut lomba,
    kalau hadiahnya cuma menuh-menuhin rumah, males :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha. Iya, na. Kadang akhirnya hadiah aku kasih ke sodara. -.-

      Hapus
  3. Sering mampir dan memberi komen di sini, tapi setau saya jarang dkunjungi balik ya
    Mohon mangap eh maaf. Biar balance gitu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jatah onlineku nggak banyak, pak. Biasanya cuma bentar aja. Jadi memang jarang bewe. Mohon maaf kalo belum bisa balance ya. :)

      Hapus
  4. wah, gak ngeh soal ini sebenernya...selama ini, tiap ada lomba dan memang pas dengan temanya, saya ikut2 aja, gak liat hadiahnya c, cuma penasaran kenapa kok saya gak pernah menang :( hahahaha niatnya salah, ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Liat juga syarat yang diminta juri, Ca. Menulis yang unik juga perlu, biar beda sama ratusan peserta lainnya.

      Hapus
  5. smoga segera menemukan hutan yang benar :)

    BalasHapus
  6. Bener tuh mbak, kadang ketika kita salah yang harus kita lakukan adalah memutar balik sekarang juga

    BalasHapus
  7. Iya bener. Aku setuju dengan komennya pak renald... daripada rugi terlalu banyak lebih baik cut off and starting over again

    BalasHapus
  8. habis baca ini,jadi ikutan mikir aku mbak hehehe...makaish ya sharingnya^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, daripada ada yang disesalkan kemudian hari, mba Hanna. :)

      Hapus
  9. Bulan kemarin aku nulis sebuah posting lomba yang panjang dan lebar. butuh 2 hari untuk yakin posting ini sesuai yg kuinginkan. ketika akan publish, kuurungkan. rasa2nya aku tidak cocok dengan syarat lomba yg ini itu dan ada script yg tak kupahami dan harus disematkan di dalam blog.

    BalasHapus
  10. Intinya disederhanakan saja ya non, dalam hidup ini banyak pilihan dan kita harus benar-benar bisa selektif, bukan begitu ya?

    BalasHapus
  11. aku aja sekarang milih2, dan lebih selektif dalam mengikuti lomba, dan satu hal lagi, harus fokus pada cita-cita dan tujuan yang lebih besar lagi

    BalasHapus
  12. Ehm...jd ikut mikir, apa yg kulakukan slama ini bnr ato salah ya, sesuai target ato hanya ikut2 an, mksih sharingnya ya...ada pr buat instropeksi diri nih

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)