Lelaki itu,
perempuan itu. Setiap hari saya melihat mereka beradu argumen tentang segala
hal kecil yang jadi masalah. Mulai dari tauge plastik yang kelupaan ditaruh di
motor, hingga ribut hal-hal lainnya seperti tutup panci maupun pisau dapur yang
ketinggalan di rumah. Saat melihatnya komentar saya hanya satu. “Lha kok samben dino ribut wae. Sambat terus.
Kapan jualannya?”
Yang saya tahu, rezeki pasangan yang berbisnis bersama itu bisa datang
dari eratnya keakraban. Jika salah satunya tidak ridha ketika pergi mencari nafkah,
maka rezeki yang datang hanya akan sedikit. Kata tetangga saya, pamali melepas
suami/istri pergi kerja dengan suasana cemberut, muka ditekuk, dan sederet
perasaan marah maupun sebal yang terpatri di hati. Meskipun itu secuil,
meskipun ditampakkan hanya sekilas. Tapi, pamali banget.
Tadi saya baca
tulisan di mba Mira tentang couplepreneur. Ternyata bisnis bareng partner yang
sesungguhnya paling baik ya dengan pasangan (suami istri) bukan dengan teman
atau saudara. Karena uang nggak ada temannya, bikin nanti persahabatan justru
hancur. Dan katanya kalau couplepreneur itu musti sering-sering ngalah sama
istri. Apalagi kalau bisnis lagi down. Melihat tulisan itu saya jadi sadar,
sebenarnya bisa kok dua orang (suami istri) jadi pasangan yang bahu membahu
dalam bisnis. Hanya saja ya itu tadi. Pamali melepas pasangan saat marah. Bisa
keluar semua sumpah serapahnya kalau lagi sebal, dan itu ngaruh ke psikologis
suami/istri.
Makanya seiring
waktu saya masih sering mengamati ekspresi dua orang yang sama-sama menjalankan
perdagangan dari awal itu. Mulai dari nol, hingga mendapatkan banyak pemasukan.
Kalau waktu dagang saja ribut terus apalagi di rumah. Surga yang sudah kita
tahu mungkin hanya akan menjadi impian yang tidak akan terwujud sama sekali.
Wajah yang teduh itu salah satu bagian dari surga di dunia lho. Dan nggak semua
orang bisa mendapatkannya karena ya itu, bisa saja orang bakal malas untuk
datang lagi membeli dagangannya kalau suasananya tidak nyaman.
#NtMS
kebetulan bulek sama paklekku bisnis bareng,percetakan...yang satu ngehandle pesanan yang kekuar alias wira wiri ngantar barang dan yang satunya stay di workshop. seru sih kadang kalo lihat hehehe..
BalasHapusaku masih ingin memulai berbisnis dgn suamiku...tp ya itu kadang ada banyak kendala...hehehe...
BalasHapusAku baru mo mulai ni mbak..moga2 ga banyak berantem yah nantinya. Wish us luck ;)
BalasHapusAKu selalu membayangkan bisa bisnis keluarga supaya bisa ngumpul, nggak ldr begini :)
BalasHapuslagi kumpulin modal buat buka usaha bareng suami..Bismillah..
BalasHapus