Dua hari menjelang Idul Fitri
yang lalu di rumah saya diadakan tasyakuran. Sebenarnya bukan tasyakuran biasa,
tapi aqiqah. Mungkin banyak yang sudah tahu bahwa aqiqah itu ada hubungannya
dengan pemberian nama pada bayi. Tapi di sini justru terbalik. Ini aqiqah yang
terlambat, sangat terlambat sih. Saya udah dewasa baru aqiqah. :P Berawal dari
rasa penasaran saya akan cerita tentang keajaiban aqiqah. Ada seorang yang
cerita bahwa ada seorang ibu yang belum hamil dan disarankan untuk aqiqah,
setelah aqiqah dia hamil. Wallahu’alam apa itu termasuk keajaiban aqiqah atau
tidak, tapi ndilalahnya kok ngepas ya.
Saya jadi kepikiran buat aqiqah
setelah ada cerita begitu. Saya juga ingat tulisan Pak Azzet di blognya tentang
pentingnya aqiqah. Trus, saya nanya sama ibu. Perlu nggak sih, kalau udah
dewasa tetap melakukan aqiqah? Rasanya kok janggal. Trus setelah nanya ke ustad
ternyata diperbolehkan untuk aqiqah. Bukan hanya satu orang, tapi dua. Saya
sama Ayie. Jadi ada dua kambing yang disediakan.
Kambing sudah disiapkan, bahan-bahan
masak sudah dibeli. Surat undangan sedang dipersiapkan. Pertanyaan selanjutnya,
ngundang orang kampung gimana caranya? Masa nulis undangannya dengan istilah “Aqiqah”?
Kan aneh. Orang saya belum nikah. Haha. xD Jadi setelah itu bapak nulis di
undangan dengan istilah “tasyakuran”. Bingung kan. Haha. Tasyakuran apaan.
Dikira tasyakuran anaknya mau lamaran. Wkwk. Ini tambah ngaco lagi. LOL.
Hukum Aqiqah yang Terlambat bagi Seorang Muslim
Setelah semua orang datang,
dijelaskanlah oleh bapak sebagai tuan rumah dan kemudian penjelasan ustad
tentang pentingnya aqiqah. Aqiqah itu hukumnya sunnah muakkad. Hampir mendekati
wajib. Jadi jika memang punya kelebihan harta untuk membeli kambing, dianjurkan
untuk melakukan aqiqah pada bayi yang baru lahir. Biasanya ada hitungannya,
berapa hari setelah lahir gitu. *saya lupa, jadi saya googling aja yak*
Jika melewati jumlah hari yang dianjurkan, maka aqiqah tersebut hukumnya bukan lagi aqiqah, melainkan sedekah. Buat orang tuanya memang aqiqah, tapi buat anaknya hukumnya jadi hanya sedekah saja.
Mengenai kapan akikah dilaksanakan, rasulullah bersabda, "Seorang anak tertahan hingga ia diakikahi, (yaitu) yang disembelih pada hari ketujuh dari kelahirannya dan diberi nama pada waktu itu'?. Hadits ini menerangkan bahwa akikah mendapatkan kesunnahan jika disembelih pada hari ketujuh. Sayyidah Aisyah ra dan Imam Ahmad berpendapat bahwa akikah bisa disembelih pada hari ketujuh, atau hari keempat belas ataupun hari keduapuluh satu. Sedangkan Imam Malik berpendapat bahwa sembelihan akikah pada hari ketujuh hanya sekedar sunnah, jika akikah disembelih pada hari keempat, atau kedelapan ataupun kesepuluh ataupun sesudahnya maka hal itu dibolehkan. (sumber : wikipedia)
Jika melewati jumlah hari yang dianjurkan, maka aqiqah tersebut hukumnya bukan lagi aqiqah, melainkan sedekah. Buat orang tuanya memang aqiqah, tapi buat anaknya hukumnya jadi hanya sedekah saja.
Masalahnya, dalam tradisi orang
Jawa, seringkali orang tua yang sedang mempersiapkan kelahiran anaknya lupa
untuk memprioritaskan hal ini. Malah seringnya pakai acara tebus weteng,
padahal harusnya aqiqah ini yang didahulukan karena selama anak tidak
diaqiqahkan, maka jiwanya akan tergadai oleh syaitan. Bakalan sering banyak
dapat hambatan seputar ujian hidup. Intinya, setelah aqiqah,hidup akan lebih
mudah.
Orang tua saya bukannya ngerti
tentang aqiqah. Boro-boro ngerti, karena keduanya tidak tahu jadi baru tahu
justru saat kelahiran anak keempat, yaitu Ilham. Dibandingkan dengan ketiga
kakaknya, dia emang lebih mudah jalan hidupnya sih. :D Ndilalahnya ada aja rezekinya. Ya itulah pentingnya berilmu sebelum
beramal. Karena Islam itu ilmunya sangat luas, orang harus terus-menerus
belajar. Nggak hanya puas dengan belajar lewat buku atau mbah google, tapi juga
butuh untuk nanya sama ustad yang lebih tahu bagaimana ilmu tersebut dalam
Islam.
Anjuran untuk Berdoa yang Khusyuk saat Pembacaan Doa Aqiqah
Nah, setelah menjelaskan
demikian, ustadnya bilang bahwa nanti akan dibacakan doa lalu setelah baca Al
Fatihah di ayat “Iyyakana’budu wa iyya kanasta’in” ini diulang 7 kali,
seseorang yang diaqiqahkan maupun orang tuanya diminta untuk berdoa boleh minta
apa aja. Saya bingung dong. Karena nggak tahu bakal diminta berdoa nyebutin
keinginan. Blank. Wkwk. Mau minta ini itu kok rasanya belum pantes. Eh,
ustadnya meyakinkan. Justru saat berdoa itu katanya malaikat akan mengaminkan
dan doa lebih mudah dikabulkan.
Fyi, menyebutkan nama dalam doa itu harus pakai nama lengkap dan
ditambah bin/binti-nya. Jadi misal fulanah binti fulan. Dan saya baru inget
sekarang, setiap kali mau berqurban juga diminta nama lengkapnya. Teman yang
mau haji juga bilang kalau mau nitip doa sama dia diminta nama lengkapnya juga
bersama bin/binti-nya. Dan pas nanya ke mba Esti soal ini, mba juga bilang
kalau berdoa dengan menyebutkan bin/binti lebih mudah dikabulkan karena lebih
spesifik. Karena bisa jadi yang punya nama Ila itu banyak, tapi yang Ila binti
bapak B ini kan mungkin hanya satu di dunia ini. Jadi doa lebih mudah
dikabulkan karena tepat sasaran.
Dan setelah hari berganti hari,
saya ngrasain banyak perubahan besar setelah aqiqah itu. Rasanya hidup jadi
kayak diajak lari kenceng buat mewujudkan impian-impian yang selama ini Cuma jadi
wishlist. Nggak tahu gimana ya, tapi ada aja rezeki yang mampir. Makanya saya
speechless waktu banyak dapat tawaran ini itu dan beberapa doa saya yang saya
ucapkan waktu berdoa itu dengan mudah dikabulkan. Rasanyaaa, Allah itu baik
banget. :’) Duh, belum sepadan dengan apa yang seharusnya saya tunaikan dengan
wajib. Sholat kadang masih males, masih gini gitu. Hiyaa, mungkin ini saatnya
buat upgrade diri, karena gimana pun Allah lebih suka dengan orang yang berusaha
memperbaiki diri kan? Semoga tulisan ini bermanfaat buat yang baca ya, karena
jujur saya maju mundur cantik mau nulisin ini dari abis lebaran itu. :D
Subhanallah aturan Allah memang paling baik ya mbak. Moga2 semua yg.mbak Ila kerjakan jadi.makin barakah ya :)
BalasHapussaya sampai sekarang belum di aqiqahi orang tua hehehe....lha ortu tinggal satu dan tidak mampu (menjadi tanggungan anak)...jadi ya wes lah pasrah :D
BalasHapusSama nih saya juga belum di aqiqah :D
BalasHapushari ke-7 biasanya hukum akikah ya
BalasHapuskayaknya sampe sekarang aku belum di-akikah -__-
BalasHapusAnak2ku sudah aqiqah semua, alhamdulillah setelah keluar dari rumah sakit langsung, kebetulan pas rejekinya aja.
BalasHapusPernah baca juga, Nabi Muhammad Aqiqah pas sudah menikah, ya.
BalasHapusSaya pernah dengar bahwa seseorang yg hendak menikah diharuskan aqikah terlebih dahulu..wallahualam bissyahwab
BalasHapusAlhamdulillah, terharu bacanya ila...lega ya rasanya...semoga berkah ya Ila...
BalasHapusAlhamdulillah :)
BalasHapusKeluarga saya jg telat aqiqahnya... Saya & ibu saya br beberapa thn yg lalu... Ayah saya malah sbelum Idul Adha kmarin, sama ky mba Ila :D
wow pengalamannya bikin aku merinding,semoga berkah yaa
BalasHapus