Pages

Minggu, 20 September 2015

Hukum Aqiqah yang Terlambat bagi Seorang Muslim

Dua hari menjelang Idul Fitri yang lalu di rumah saya diadakan tasyakuran. Sebenarnya bukan tasyakuran biasa, tapi aqiqah. Mungkin banyak yang sudah tahu bahwa aqiqah itu ada hubungannya dengan pemberian nama pada bayi. Tapi di sini justru terbalik. Ini aqiqah yang terlambat, sangat terlambat sih. Saya udah dewasa baru aqiqah. :P Berawal dari rasa penasaran saya akan cerita tentang keajaiban aqiqah. Ada seorang yang cerita bahwa ada seorang ibu yang belum hamil dan disarankan untuk aqiqah, setelah aqiqah dia hamil. Wallahu’alam apa itu termasuk keajaiban aqiqah atau tidak, tapi ndilalahnya kok ngepas ya.

Saya jadi kepikiran buat aqiqah setelah ada cerita begitu. Saya juga ingat tulisan Pak Azzet di blognya tentang pentingnya aqiqah. Trus, saya nanya sama ibu. Perlu nggak sih, kalau udah dewasa tetap melakukan aqiqah? Rasanya kok janggal. Trus setelah nanya ke ustad ternyata diperbolehkan untuk aqiqah. Bukan hanya satu orang, tapi dua. Saya sama Ayie. Jadi ada dua kambing yang disediakan.

Kambing sudah disiapkan, bahan-bahan masak sudah dibeli. Surat undangan sedang dipersiapkan. Pertanyaan selanjutnya, ngundang orang kampung gimana caranya? Masa nulis undangannya dengan istilah “Aqiqah”? Kan aneh. Orang saya belum nikah. Haha. xD Jadi setelah itu bapak nulis di undangan dengan istilah “tasyakuran”. Bingung kan. Haha. Tasyakuran apaan. Dikira tasyakuran anaknya mau lamaran. Wkwk. Ini tambah ngaco lagi. LOL.

Hukum Aqiqah yang Terlambat bagi Seorang Muslim

Setelah semua orang datang, dijelaskanlah oleh bapak sebagai tuan rumah dan kemudian penjelasan ustad tentang pentingnya aqiqah. Aqiqah itu hukumnya sunnah muakkad. Hampir mendekati wajib. Jadi jika memang punya kelebihan harta untuk membeli kambing, dianjurkan untuk melakukan aqiqah pada bayi yang baru lahir. Biasanya ada hitungannya, berapa hari setelah lahir gitu. *saya lupa, jadi saya googling aja yak*
Mengenai kapan akikah dilaksanakan, rasulullah S.A.W bersabda, "Seorang anak tertahan hingga ia diakikahi, (yaitu) yang disembelih pada hari ketujuh dari kelahirannya dan diberi nama pada waktu itu'?. Hadits ini menerangkan bahwa akikah mendapatkan kesunnahan jika disembelih pada hari ketujuh. Sayyidah Aisyah ra dan Imam Ahmad berpendapat bahwa akikah bisa disembelih pada hari ketujuh, atau hari keempat belas ataupun hari keduapuluh satu. Sedangkan Imam Malik berpendapat bahwa sembelihan akikah pada hari ketujuh hanya sekedar sunnah, jika akikah disembelih pada hari keempat, atau kedelapan ataupun kesepuluh ataupun sesudahnya maka hal itu dibolehkan. (sumber : wikipedia)

Jika melewati jumlah hari yang dianjurkan, maka aqiqah tersebut hukumnya bukan lagi aqiqah, melainkan sedekah. Buat orang tuanya memang aqiqah, tapi buat anaknya hukumnya jadi hanya sedekah saja.

Masalahnya, dalam tradisi orang Jawa, seringkali orang tua yang sedang mempersiapkan kelahiran anaknya lupa untuk memprioritaskan hal ini. Malah seringnya pakai acara tebus weteng, padahal harusnya aqiqah ini yang didahulukan karena selama anak tidak diaqiqahkan, maka jiwanya akan tergadai oleh syaitan. Bakalan sering banyak dapat hambatan seputar ujian hidup. Intinya, setelah aqiqah,hidup akan lebih mudah.

Orang tua saya bukannya ngerti tentang aqiqah. Boro-boro ngerti, karena keduanya tidak tahu jadi baru tahu justru saat kelahiran anak keempat, yaitu Ilham. Dibandingkan dengan ketiga kakaknya, dia emang lebih mudah jalan hidupnya sih. :D Ndilalahnya ada aja rezekinya. Ya itulah pentingnya berilmu sebelum beramal. Karena Islam itu ilmunya sangat luas, orang harus terus-menerus belajar. Nggak hanya puas dengan belajar lewat buku atau mbah google, tapi juga butuh untuk nanya sama ustad yang lebih tahu bagaimana ilmu tersebut dalam Islam.

Anjuran untuk Berdoa yang Khusyuk saat Pembacaan Doa Aqiqah


Nah, setelah menjelaskan demikian, ustadnya bilang bahwa nanti akan dibacakan doa lalu setelah baca Al Fatihah di ayat “Iyyakana’budu wa iyya kanasta’in” ini diulang 7 kali, seseorang yang diaqiqahkan maupun orang tuanya diminta untuk berdoa boleh minta apa aja. Saya bingung dong. Karena nggak tahu bakal diminta berdoa nyebutin keinginan. Blank. Wkwk. Mau minta ini itu kok rasanya belum pantes. Eh, ustadnya meyakinkan. Justru saat berdoa itu katanya malaikat akan mengaminkan dan doa lebih mudah dikabulkan.

Fyi, menyebutkan nama dalam doa itu harus pakai nama lengkap dan ditambah bin/binti-nya. Jadi misal fulanah binti fulan. Dan saya baru inget sekarang, setiap kali mau berqurban juga diminta nama lengkapnya. Teman yang mau haji juga bilang kalau mau nitip doa sama dia diminta nama lengkapnya juga bersama bin/binti-nya. Dan pas nanya ke mba Esti soal ini, mba juga bilang kalau berdoa dengan menyebutkan bin/binti lebih mudah dikabulkan karena lebih spesifik. Karena bisa jadi yang punya nama Ila itu banyak, tapi yang Ila binti bapak B ini kan mungkin hanya satu di dunia ini. Jadi doa lebih mudah dikabulkan karena tepat sasaran.

Dan setelah hari berganti hari, saya ngrasain banyak perubahan besar setelah aqiqah itu. Rasanya hidup jadi kayak diajak lari kenceng buat mewujudkan impian-impian yang selama ini Cuma jadi wishlist. Nggak tahu gimana ya, tapi ada aja rezeki yang mampir. Makanya saya speechless waktu banyak dapat tawaran ini itu dan beberapa doa saya yang saya ucapkan waktu berdoa itu dengan mudah dikabulkan. Rasanyaaa, Allah itu baik banget. :’) Duh, belum sepadan dengan apa yang seharusnya saya tunaikan dengan wajib. Sholat kadang masih males, masih gini gitu. Hiyaa, mungkin ini saatnya buat upgrade diri, karena gimana pun Allah lebih suka dengan orang yang berusaha memperbaiki diri kan? Semoga tulisan ini bermanfaat buat yang baca ya, karena jujur saya maju mundur cantik mau nulisin ini dari abis lebaran itu. :D

11 komentar:

  1. Subhanallah aturan Allah memang paling baik ya mbak. Moga2 semua yg.mbak Ila kerjakan jadi.makin barakah ya :)

    BalasHapus
  2. saya sampai sekarang belum di aqiqahi orang tua hehehe....lha ortu tinggal satu dan tidak mampu (menjadi tanggungan anak)...jadi ya wes lah pasrah :D

    BalasHapus
  3. Sama nih saya juga belum di aqiqah :D

    BalasHapus
  4. kayaknya sampe sekarang aku belum di-akikah -__-

    BalasHapus
  5. Anak2ku sudah aqiqah semua, alhamdulillah setelah keluar dari rumah sakit langsung, kebetulan pas rejekinya aja.

    BalasHapus
  6. Pernah baca juga, Nabi Muhammad Aqiqah pas sudah menikah, ya.

    BalasHapus
  7. Saya pernah dengar bahwa seseorang yg hendak menikah diharuskan aqikah terlebih dahulu..wallahualam bissyahwab

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah, terharu bacanya ila...lega ya rasanya...semoga berkah ya Ila...

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah :)
    Keluarga saya jg telat aqiqahnya... Saya & ibu saya br beberapa thn yg lalu... Ayah saya malah sbelum Idul Adha kmarin, sama ky mba Ila :D

    BalasHapus
  10. wow pengalamannya bikin aku merinding,semoga berkah yaa

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)