The First True Love : Cinta Pertama yang Hakiki

The first true love any girl has is her father

Ayah bagi seorang anak perempuan bukan hanya seorang lelaki yang memberinya kehidupan dan kenyamanan, tapi juga bisa menjadi seorang yang paling berarti. Jika selama ini seorang anak perempuan mencari cinta sejatinya hingga belum menemukannya, bisa jadi ia sedang mencari sosok yang mirip dengan ayahnya. Iya, mirip dengan karakter sang ayah karena bagi seorang anak perempuan, the first true love any girl has is her father. Anak perempuan apalagi anak pertama memang yang paling dekat secara emosional dengan ayahnya. 

Seorang teman pernah mengatakan bahwa anak perempuannya yang merupakan anak pertama selalu lengket dengan sang ayah, sehingga ia bisa terus mengurus anak keduanya. Ayah, bagi gadis kecil yang sedang bertumbuh adalah figur pertama yang mengenalkan bagaimana interaksi cinta bekerja dalam keluarga kecil mereka. Jika selama ini ia melihat ayahnya memperlakukan ibunya dengan baik, maka kelak ia juga akan mencari seorang laki-laki yang baik yang akan memberinya kenyamanan yang sama seperti yang ayahnya berikan. Ada juga yang pernah mengatakan bahwa aroma tubuh seorang lelaki yang ia sukai bisa jadi hampir sama dengan ayahnya. Meskipun ini tentu saja tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Ya, siapa sih yang mau menyamakan aroma tubuh. Haha. :P

Bagi seorang anak perempuan, seorang ayah adalah figur paling utama yang mengenalkannya arti disiplin, tanggung jawab, komitmen, dan kerja keras. Darinya semua karakter yang biasanya melekat pada laki-laki ditampakkan dengan lugas lewat gerak tubuh dan ucapan. Maka benar bahwa ada pepatah yang mengatakan seorang lelaki bisa mengetahui bagaimana karakter perempuan yang ia cintai lewat ayahnya. Jika ayahnya bersikap disiplin, sang anak juga memiliki setidaknya warisan karakter ini karena didikannya tumbuh bersama karakter dalam dirinya.

Sebagai cinta pertama, sang ayahlah yang mengenalkan bagaimana hidup sebagai seorang laki-laki yang akan memberikan perlindungan dalam hidup anak tersebut. Itu sebabnya jika anak-anak gadis kehilangan sosok ayah yang mengontrol perkembangan dirinya sejak kecil hingga dewasa, maka anak gadis itu akan menjadi anak yang sulit diatur dan cenderung bergonta-ganti pacar. Mengapa harus berpacaran jika ia mengenal ayahnya dengan baik? Seorang anak gadis tidak akan mencoreng wajah ayahnya dengan sedemikian rupa. Seorang anak gadis juga tidak akan berpacaran jika ia mendapatkan kasih sayang ayahnya dengan berlimpah, karena itu ia tidak akan mencari figur lain yang mengejawantahkan unsur kasih sayang itu lewat sapaan yang hangat, dan sikap yang baik.

Saya pernah dengar seorang ayah membahas anak gadisnya dengan bahagia, ia berkata pada teman disampingnya bahwa selama ini ia menjaga sang anak dengan baik dengan menyuruhnya untuk menjaga pergaulan. Terbukti dengan minimnya interaksi sang anak dengan dunia luar, jam keluar yang dibatasi waktu, hingga segala hal yang akan membuat anaknya menjadi anak rumahan.

Well, ya... anak gadis mana pun akan berkata, lelaki seperti ayahnya lah yang akan membuatnya jatuh cinta, karena ayah adalah cinta pertama yang tak akan tergantikan sampai kapan pun. Bahkan hingga ia menikah, ia akan melihat figur ayahnya yang menjadi acuan untuk menjadi keluarga yang harmonis.