Everybody has gone through something that has changed them in a way that
they could never go back to the person they once were.
Sadar
atau tidak, setiap dari kita dipengaruhi oleh apa yang dibawa oleh orang lain,
baik lingkungan terdekat di rumah, tempat kerja, ataupun masyarakat. Beberapa orang
membawa pengaruh baik, beberapa yang lain membawa pengaruh buruk. Saya cukup
risih ketika melihat sesuatu yang nggak sesuai prinsip-prinsip hidup saya yang tentu
saja berbeda antara saya dengan orang lain.
Ketika
berada di satu lingkungan yang sama, pilihan yang ada hanyalah saya akan
dilebur dengan pemikiran yang dibawa oleh orang lain, ataukah saya memilih
untuk meleburkan diri ke dalamnya? Saya memilih melebur, meski itu rasanya
seperti menjadi bukan diri saya sendiri. Setelah beberapa waktu saya baru sadar
bahwa saya tidak perlu untuk menjadi orang lain, saya perlu untuk
mempertahankan prinsip meski itu terkesan saya jadi seperti alien, aneh dan
terasing karena dianggap beda sendiri. Padahal prinsip hidup setiap orang beda
kan?
Dalam
beberapa hal kita bisa jadi sepakat dengan sesuatu, tapi jika itu sudah masuk
ke ranah yang agak melenceng dari tujuan awal, saya nggak tahu harus gimana
menghadapi hal-hal semacam itu selain mundur perlahan. Karena saya perlu
menemukan diri saya sendiri sebelum akhirnya benar-benar kehilangan jati diri.
Sungguh, nggak mudah menjadi orang yang masuk ke dalam lingkungan yang rasanya
nano-nano, dengan beragam karakter heterogen. Yang aneh, unik, bahkan nyleneh
semuanya ada. Saya tahu saya masih belum bisa masuk ke dalam lingkungan semacam
itu.
Dan
pilihannya bagi saya hanya satu, menjaga jarak aman agar tidak masuk ke dalam
sesuatu yang membawa hal-hal buruk. Nggak tahu kalau orang lain menganggap itu
sebagai hal biasa. Mungkin karena sensitivitas terhadap sesuatu sudah hilang
entah kemana.
kalo nggak nyaman mendingan mundur aja emang mbak ila daripada malah konflik
BalasHapusbtw perasaan udah folo blogmu kok gak ada ya :O
Kalau saya lebih baik menjauh
BalasHapuseverybody changing, kan yaa.. tergantung kita menyikapinya. mau terus atau brenti dan keluar dari lingkaran. but life must go on
BalasHapusBerada di lingkungan yg ga nyaman membuat saya untuk mundur bertahap :)
BalasHapusmungkin karena udh biasa dgn hal itu jd yg nyeleneh itu gak berasa nyeleneh bwt dia :D
BalasHapussama,saya lebih memilih ke yang aman aja...daripada daripada...^^
BalasHapusmending mundur perlahan dari pada terjebak adaptasi yang dipaksakan :D
BalasHapusDan kebanyakan orang lebih memilih membaur walau harus mengorbankan prinsip hidupnya dia. Rela melakukan apa saja demi sebuah penerimaan. Langka banget yah kayaknya orang yang mau jadi 'aneh' dan dikucilkan. -_-
BalasHapusKadang kita suka kebawa arus Dan akhirnya melebur menjadi bagian darinya. Padahal arus tersebut ga selalu baik untuk kita.
BalasHapusKalo saya sih, tetap jadi diri sendiri, apa adanya aja.
Kalau saya lebih milih berada di lingkungan yang memang setara dengan saya. Maklum, saya mudah minder. Daripada saya merasa kecil, lebih baik sekalian saya dilingkungan yang kecil pula. :D
BalasHapusSetuju ama yang lain, saya pun biasanya lebih memilih untuk menghindar daripada menjadi konflik
BalasHapusmantepin pilihannya ya Mbak
BalasHapusKalau baik, saya pilih melebur. Kalau buruk, saya akan menjauh.
BalasHapusiya sahabat yang sekian lama saja bisa berbeda jalan ya, jadi klik di hati udah hilang...
BalasHapuskalau buruk jangan sampai melebur, pindah ke lingkungan yg lebih baik kalau bisa
BalasHapusSama kayak aku, kalau merasa kurang sesuai, memilih menjauh dan menjaga jarak, supaya tidak terpengaruh
BalasHapusjangan dipaksakan kalau memang ada dilingungan yang tidak membuat kita nyaman
BalasHapusYang utama bagiku kenyamanan hati dan situasi kondusif, cukup jadi penonton aja di pinggir untuk konflik mah :D
BalasHapus