Firasat dan Arti Mimpi

Firasat dan Arti Mimpi

Pernahkah kamu terpikir bahwa dalam mimpi yang sering dialami, ada potongan-potongan hal yang akan membawa kita pada sesuatu? Entah apa dan di mana, tapi ada yang samar terlihat. Saya pernah beberapa kali bermimpi orang yang sama di tempat yang berbeda-beda. Iya, ada orang yang nggak saya kenal, tapi pernah juga orang yang saya kenal meski tak pernah bertemu. Rasanya orang itu beneran nyata ada di depan saya, saya bisa tahu itu dia. Serasa ketemu dan berbincang langsung.

Saya pernah bertanya pada seorang teman mengapa saya memimpikan hal itu terus-menerus. Padahal saya pikir itu bukan hal penting. Tidak akan saya ingat lagi begitu saya terbangun. Tapi ada yang mengatakan bahwa mimpi adalah bunga tidur, sesekali bisa juga jadi sebuah pertanda, intuisi bagi yang mempercayainya. Saya? Entah ada di bagian mana. 

Untuk orang yang intuisinya cukup sensitif seperti saya saking seringnya bermimpi hal-hal yang pada akhirnya jadi kenyataan, ini bikin saya kadang kepikiran terus, lalu jadi takut. Atau bahkan bahagia meski tersamar. Entahlah. Kalau dalam Islam, ada yang mengatakan bahwa mimpi bisa jadi salah satu pertanda dari kenabian, tapi itu zaman kapan ya? Itu zamannya nabi Yusuf. Haha. Zaman sekarang? Ya, siapa juga yang tahu apa yang akan terjadi nanti.

Beberapa hari yang lalu saya pinjam dvd film Haji Backpacker di rental film kota Tegal. Tempatnya dekat dengan SMP 10 Tegal. Fyi, saya sebenarnya mengira kalau film ini sedang dipinjam orang, jadi saya memilih film lain. Lalu Cici yang menyewakan film mengatakan bahwa film yang saya pilih tidak ada, jadi saya menunjuk poster yang ada di dinding kios rental. Yes, ini salah satu film dari dvd film yang akhirnya saya pesan untuk disewa.

Sebuah kebetulankah? Atau ada takdir di dalamnya? Saya nggak tahu. Tapi saya emang lagi banyak pikiran kemarin-kemarin sih. Makanya saya milih nonton film biar ada hiburan.

Arti Mimpi Mada di Film Haji Backpacker

Di bagian awal film saya nggak terlalu tahu banyak apa yang sebenarnya terjadi di kehidupan Mada, sang tokoh utama film Haji Backpacker. Yang bikin saya agak ngerti setelah Mada cerita kalau dia kecewa dengan Tuhan. Kecewa karena keinginannya untuk menikah dengan gadis yang dia cintai ternyata gagal karena si gadis kabur entah kemana. Mada menjadi malas untuk shalat dan berdoa. Menuntut Tuhan atas ketidakadilan yang dia rasakan. Lalu suatu hari dia bermimpi, terus-menerus tentang sesuatu. Sesuatu yang membuat Mada terjaga kaget karena mimpi yang berulang itu dia rasakan tubuhnya menjadi mati.

Mada berbincang dengan seseorang perihal arti mimpinya

Mada pun terbangun dari tidurnya dan bertemu dengan seorang lelaki. Si lelaki mengatakan percakapan ini.

Lelaki A : “Tidak semua orang mendapatkan bimbingan langsung dari-Nya lewat mimpi.”

Mada : “Ini mimpi buruk. Bukan bimbingan.”

Lelaki A : “Dengar, untuk orang berakal sehat, mimpi bukan hanya bunga tidur. Pasti ada maknanya. Bisa saja mimpi itu merupakan bimbingan langsung dari Yang Maha Kuasa. Ya, apalagi kalau berulang.”

Mada : “Berulang terus. Dan di setiap mimpi itu aku mati.”

Lelaki A : “Saya tahu kedengarannya aneh, percaya atau tidak, di budaya barat mimpi dikatakan datang dari alam bawah sadar kita. Benar? Dan di Budaya Timur, mimpi dikatakan sebagai tempat di mana kita memasuki cahaya Tuhan. Dari situ datangnya intuisi diri kita. Jendela jiwa kita.”

Sampai di percakapan tentang arti mimpi itu, saya jadi ingat potongan mimpi-mimpi absurd yang pernah saya alami. Sadar nggak sadar, rasanya kayak ditunjukkan kalau Allah itu memberi petunjuk lewat mimpi. Tapi sekali lagi saya masih bertanya-tanya, apa iya, sesuatu yang bahkan absurd semacam itu bisa jadi sebuah intuisi? Meski akhirnya sayanya aja yang gelisah. Mungkin efek insomnia, kurang tidur bikin saya memikirkan sesuatu yang berulang-ulang itu. Entahlah. Kalau kamu, apa pernah mengalami mimpi berulang juga? Share dong di komentar. :)