Saat Sehat Didamba Pasca Sakit Maag dan Anyang-anyangan

Traveling dalam kondisi sehat adalah sebuah kenikmatan tersendiri bagi saya. Tak hanya bisa mengeksplorasi berbagai tempat, tapi juga bisa mencicipi kuliner beraneka ragam tanpa takut membuat perut sakit. Seminggu sebelum ke Pekalongan tanggal 8 Oktober lalu, saya sakit maag dan anyang-anyangan.

Awalnya saya kira hanya sakit diare biasa karena sebelum diduga maag, saya bolak-balik pup. Cairan pup yang encer membuat saya akhirnya mau tak mau membenahi pola makan yang sedang berantakan. Saya baru ingat kalau dua  minggu sebelumnya saya meminum kopi tanpa memakan apa pun. Hanya sebagai minuman di pagi hari. Selepas itu saya masih sering makan pagi dengan bubur ayam dan sate telur.

Bubur ayam yang diberi sambal itulah yang membuat saya diare berhari-hari. Ya, saya yang nggak tanggap dengan alarm tubuh ternyata bikin saya lumayan kewalahan. Bukannya membaik, diare saya berujung pada perut begah dan mual tiap kali saya akan makan. Maklum, saya suka banget pedas, jadi rasanya nggak enak kalau makan tanpa sambal. Saya juga masih sesekali makan mie. Mungkin inilah pangkal masalah kenapa diare saya akhirnya membuat begah. Makan sembarangan ditambah stress memicu asam lambung meningkat. Hari di mana saya diare itu menyebabkan dampak lain. Saya terkena anyang-anyangan.

Saya search di google penyebab anyang-anyangan. Sepertinya saya kena anyang-anyangan karena membersihkan pup dari belakang ke depan sehingga saluran kencing akhirnya mengalami infeksi. Kalau ditanya gimana rasa sakitnya, nyeri banget. Sampai saya nggak tahan buat istirahat. Nggak ngajar les beberapa hari sampai ingin ijin untuk membatalkan liputan Pekan Batik ke Pekalongan. Tapi malam sebelum saya ke pekalongan, kondisi saya sudah mulai sedikit membaik meski saat itu saya masih kekeuh untuk nggak berobat ke dokter. Ya, dikiranya kan kalau diare dan anyang-anyangan bakalan sembuh sendiri dengan mengatur pola makan dan minum. Nyatanya nggak. Huhu. Itulah yang bikin saya was-was saat ke Pekalongan.

Di Pekalongan saat sudah sampai di stasiun karena masih kerasa nyeri kalau berjalan, maka saya bolak-balik naik becak dari Stasiun ke Hotel Dafam, dari Hotel Dafam ke Jetayu, dari Jetayu ke Stasiun. Tiga kali naik becak, alasannya apalagi kalau bukan karena sesekali nyeri itu masih muncul dan begahnya pun kadang ada.

Sehari di Pekalongan saya nggak berani makan yang pedas. Soto ayam pun hanya saya makan setengah tanpa terlalu banyak menyesap kuahnya, sedangkan pecel saya minta yang sambalnya nggak pedas. Sungguh sebuah pelajaran yang berharga bahwa sehat itu mahal harganya. Kalau sakit, semua urusan jadi terasa merepotkan. Sulit diselesaikan dalam waktu yang singkat. Itu sebabnya saya merasa harus ke dokter untuk mengecek penyakit ini karena dibiarkan saya ternyata tidak berpengaruh apa-apa.  Daya tahan tubuh menurun, inilah yang membuat tubuh saya gampang sakit. Saat ke dokter di Klinik Perintis untuk berobat, sang dokter mengatakan hal yang membuat saya tertegun.

“Mba, ini ada maagnya ya?”

“Ooh iya ada, tapi udah lama banget nggak kambuh, Dok.”

Saya mengiyakan sembari berkata bahwa sebenarnya saya sudah lama nggak sakit maag. Terakhir sakit maag saat kuliah, di tengah stress ujian matkul. Jadi kalau sampai sakit maag berarti saya sedang stress tingkat akut sampai memicu asam lambung. Awalnya kan memang saya kira hanya sakit perut yang berujung diare saja. Sejak itu saya harus menghabiskan 4 obat yang diresepkan dokter. Ada satu obat untuk nyeri, satu untuk kembung, satu untuk maag dan satu untuk antibiotik yang harus dihabiskan.

Theragran-M - suplemen mutivitamin untuk memulihkan kesehatan pasca sakit

Obat dokter diresepkan hanya untuk 3 hari, tapi bagaimana jika setelahnya tubuh masih belum pulih? Mungkin saya harus meminum multivitamin, pikir saya waktu itu. Dan teringatlah saya dengan Theragran-M yang merupakan multivitamin mineral. Theragran-M bukan obat  hanya multivitamin untuk memulihkan kesehatan  tubuh setelah sakit. Jadi saya rasa sesuai dengan yang saya butuhkan. Theragran-M Multivitamin Mineral ini merupakan produksi Taisho dengan isi 1 strip terdiri dari 4 tablet salut gula. Sebelum meminumnya saya cek dulu tanggal kadaluarsanya. Ternyata tercantum tanggal kadaluarsa dan harga per stripnya di belakang strip. Satu strip isinya 4 jadi kalau beli satu butir di apotik tetap tahu kadaluarsanya kapan.

Vitamin yang terkandung di dalam Theragran-M ini antara lain vitamin A, D, B1, B2 B6, B12 Niasinamida, Kalsium Pantotenat, C dan E. Juga mineralnya antara lain Iodium, Besi, Tembaga II, Mangan II, Magnesium dan Seng. Wah, benar-benar banyak vitamin dan mineralnya ya. Oiya, tablet mutivitamin ini sudah memiliki label halal dari MUI, jadi tak perlu khawatir dengan status kehalalan kandungan isinya. Theragran-M bertanda biru di depan kemasannya, jadi termasuk salah satu obat yang diresepkan dokter dan harus diawasi penggunaannya karena ada efek samping pemakaian. 

foto atas : kompisisi tablet theragran-M, foto bawah : tanggal kadaluarsa dan harga per strip

Theragran-M merupakan suplemen multivitamin yang dibuat oleh PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, dibawah pengawasan Taisho Pharmaceutical C.Ltd di Tokyo, Japan. Hanya dengan rutin mengonsumsi 1 tablet sehari atau sesuai anjuran dokter, maka tubuh akan terasa sehat kembali. Rasanya kayak apa? Ya seperti obat pada umumnya bentuknya  kapsul hanya rasanya manis karena mengandung salut gula, saya meminumnya setelah makan pagi.

Untuk tips kesehatan apa aja? Saya ingat saran dari dokter bagi pasien yang memiliki maag dan anyang-anyangan seperti saya : Jangan kebanyakan makan pedas atau yang memicu asam lambung. Sekalinya asam lambung meningkat akan sulit mengontrolnya kembali. Lalu jaga pola minum dengan meminum air putih yang banyak. Setelah itu istirahat yang cukup. Agar tubuh jadi lebih mudah mencerna obat yang diberikan selama masa penyembuhan. Kalau kamu, apa pernah sakit maag dan anyang-anyangan juga? Share dong di komen gimana cara nyembuhinnya. :)

Postingan ini diikutsertakan dalam lomba blog Theragran-M kerjasama Blogger Perempuan dan Taisho