Seorang teman main ke rumah saya dan melihat aneka buku berjejer di rak buku. Komentarnya adalah “Pengen bikin kayak gini juga.” Saya senyum aja, mengingat sebenarnya ini project dadakan saat memutuskan untuk membuat bimbel. Jadi bapak beli rak buku pada seorang temannya. Bapak memesan rak buku lumayan besar sesuai ukuran yang diinginkan.
Saya pikir mumpung di Dojo Comic lagi ada promo buku-buku anak yang murah jadi ya saya beli banyak aja. Sekali belanja bisa habis 500 rb an yang bisa dimasukin dalam satu kardus besar. Saya beberapa kali membeli buku di Dojo comic, toko online langganan saya sampai akhirnya buku-buku memenuhi rak. Saat itu saya berpikir positif bahwa anak-anak butuh buku bacaan yang bisa mengisi kekosongan minat baca mereka selama ini. Kalau beranggapan bahwa buku mahal, kini saatnya untuk baca dengan gratis di rumah. Asal sebelumnya sudah menyelesaikan tugas sekolah, di les nggak papa baca 10 menitan.
Baca juga : Berburu Buku Anak Harga Murah
Baca juga : Berburu Buku Anak Harga Murah
Awal-awal selera baca mereka teramat excited. Lihat buku masih tersegel minta dibuka. Lihat ada kardus baru minta dibongkar. Buku-buku dibawa ke sana kemari hingga tiap anak membawa satu buku untuk dilihat, dibuka-buka. Tapi setelah tahu isinya, anak-anak kehilangan selera baca. Paling hanya beberapa yang bertahan lama dibaca berulang-ulang misalnya buku harian cacing yang jadi favorit anak sekolah dasar. Ada juga anak yang pengen banget beli buku tebak-tebakan ala detektif yang sayangnya buku itu nggak bisa ditemukan di Gramedia karena bukunya stok lama.
Sekarang banyak buku yang nggak dibaca sih. Saya nggak tahu kenapa banyak sekali anak-anak yang kehilangan minat baca. Minat aja nggak, apalagi suka. *glek. Bayangin aja deh, mereka lebih suka nonton sinetron daripada baca. Ini salah satu jawaban dari pertanyaan kenapa mereka hidupnya begitu-begitu saja. Pengetahuannya tidak kunjung bertambah. Saya tahu bahwa minat baca rendah itu sudah dari zaman dulu. Tapi melihat anak-anak orang kaya duduk asyik membaca buku di dekat rak toko buku saya jadi berpikir positif bahwa sebenarnya masih banyak kok orang tua yang peduli dengan perbaikan generasi dengan mensuplai bacaan anaknya. Misal bacaannya habis pun biasanya orang tua mencarikan video kartun yang memuat unsur pendidikan sesuai dengan usia anaknya. Atau bisa juga online tv streaming dengan channel televisi tertentu yang sudah dipilih sesuai kebutuhan.
Baca juga : Coffee Morning with Teh Kiki Barkiah : Mengoptimalkan Peran Keluarga dalam Pola Pendidikan Anak
Baca juga : Coffee Morning with Teh Kiki Barkiah : Mengoptimalkan Peran Keluarga dalam Pola Pendidikan Anak
Saya merasa hopeless dengan keadaan ini. Kebayang nggak kalau di lingkungan kamu ada yang nggak suka baca, keluarganya hanya buruh atau pedagang kecil yang sehari-harinya sudah disibukkan dengan kebutuhan sandang dan pangan. Sudah nggak empat mikirin pendidikan anak dan saat anaknya diberi fasilitas untuk baca gratis tapi yang terjadi adalah sepi peminatnya. :( Ya, saya tahu kok kalau mungkin ini kelewat menyedihkan. Tapi ini realitas. Jadi kau ada yang ngeluh kok buku banyak yang diobral atau kok acara gosip lebih disukai, ya silahkan lihat lagi gimana peran orang tua dalam mengajak anak untuk membaca. Orang tua harus mencontohkannya terlebih dahulu agar anak terbiasa dan akhirnya mau untuk inisiatif mencari bacaan lainnya yang sesuai dengan usia mereka.
sekarang kok jaraaang bgt lihat anak kecil yg hobi baca buku ya mbak...
BalasHapusanakku malah saiki jadi rajin ngeyutub :(
BalasHapusSaya bisa ngerasain banget krn ikut kegiatan perpus keliling. Minat baca anak-anak masih rendah banget. Sedih banget kalau tahu mereka lebih memilih naik odong-odong ketimbang baca buku.*lha kok curcol :)
BalasHapusanak sekarang lebih suka main gadget ya
BalasHapusSyediih... Memang harusnya minat baca itu ditumbuhkan sejak dini, dimulai dari keluarga ya...
BalasHapussekarang anak kecil liatnya bukan buku, tapi gadget...hehhehe
BalasHapusiyahh seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju sehingga kita sebagai orang tua harus bisa mengarahkan anak kita dengan baik..
Byk yg baca kalo bukunya difilmin. Trus sok ngebandingin kaya pakar baca aja
BalasHapusDi lingkungan ku juga seperti itu La, Untung adikku suka baca jadi gk sedih2 amat. peet buatku untuk membuat Andhin suka baca
BalasHapusanak sekolah sekarang merasa berat beli buku bacaaan seharga 50rbu, tapi enteng aja beli paket internet 65rbu..hemz..
BalasHapussalam kenal, Mba Kiky..moga berkenan ya mampir ke rumah saya di 'Blog Rang Simpang'