Pages

Selasa, 21 Februari 2017

Fadhilah Membaca Al Ma'tsurat Pagi dan Sore

Ma'tsurat pagi dan sore

Suatu hari, seorang teman pernah bercerita tentang musibah yang dialaminya. Hpnya hilang beserta data, dan ratusan nomor telepon temannya. Yang jelas, buat dia, rasanya seperti nggak percaya, kok bisa ilang, sedangkan hp satunya masih bisa diselamatkan. Ia pun berkisah bahwa hp itu raib di kampus. Saat itu yang saya ingat, ia berkata, “Mungkin karena aku lupa baca ma'tsurat pagi kali ya, jadi hpnya dibawa orang.” Ia cerita bahwa hpnya hilang saat ia tak sadar bahwa ada orang yang menghipnotisnya. Ya, gendam atau sejenis itulah. Saya yang dengar ceritanya terkaget tak percaya.

Beberapa orang mungkin menganggap bahwa penuturan teman saya tentang ma'tsurat itu berlebihan, tapi buat ia yang biasa merutinkan baca ma'tsurat pagi dan sore itu semacam teguran dari Allah untuk tidak melalaikan membacanya setiap hari.

Baca juga : Rezeki dalam Sebutir Melon 

***

Hari ini saya baca sebuah artikel dari blogger lain (baca aja di vatih.com), yang juga merutinkan membaca matsurat pagi dan petang. Ia membacanya untuk menjaganya dari  gangguan jin dan orang yang berniat jahat. Karena katanya  ia sensitif dengan lelembut. 

Saya jadi ingat cerita yang bersliweran pagi ini tentang buku anak yang ditulis oleh seorang penulis. Kontroversialnya bisa dibilang terlambat, baru dibicarakan Februari, padahal penarikan bukunya sudah ada sejak Desember tahun lalu. Kok bisa ya? Padahal kan harusnya nggak perlu dibahas lagi, toh bukunya sudah berusaha ditarik dari peredaran?

Ada yang membuat saya tergelitik dengan hal ini. Kok bisa ya hal yang membuat malu(aib) itu ditampakkan Allah kembali beserta dengan hujatan yang datang bertubi-tubi. Rasanya seram sekali. Dan tetiba saya ingat potongan doa di matsurat pagi dan sore, ada doa untuk melindungi diri dari tekanan hutang dan penindasan orang.

"Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan manusia." 

Duhai Allah, sebegitu detailnya Engkau memberikan penjagaan, jika tanpa penjagaan-Mu dari sesuatu yang jahat, siapalah yang bisa menjagaku?

Baca juga : Rezeki Diantar

Beberapa minggu terakhir, ibu saya juga mulai merutinkan membaca ma'tsurat pagi dan sore lagi. Padahal dulu kalau saya baca itu orang rumah suka heran. Kamu ngapain, mba? Baca doa apa? Tapi yang saya rasakan memang beda. Aura ibu saya jadi nggak terlalu suram gitu. Biasanya beliau suka cerita hal-hal yang nggak disukai di kantor, misal ada orang yang iri atau ada pekerjaan yang melibatkan kesalahpahaman dengan orang yang bikin jadi pengin marah sama orang tersebut. Ya, beda aja hawanya. Udah jarang cerita soal yang bikin senewen. Semoga saja Allah memberi penjagaan sebaik-baiknya. Aamiin. :)



Temans, apa ada yang sering merutinkan baca ma'tsurat pagi dan sore juga? Gimana kesannya setelah merutinkan? Share dong di komentar. :)

#noted to my self

9 komentar:

  1. Duuuhh makasih ila udah diingetin udah alama banget aku absen baca ma'tsurat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2, mba Muna. Semoga konsisten bacanya. :)

      Hapus
  2. Aku harus memulainya hari ini. Udah pasang tekad kuat.

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Hayuk, baca lagi, mba. Biar di rumah ga ada hantu lagi. Haha :D

      Hapus
  4. makasih udah diingetin. InsyaAllah akan rutin membacanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat, mba Santi. Semoga jadi awal yang baik untuk memulai hari. :)

      Hapus
  5. aku belum rutin beb :-D
    bismillah, niat sek

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)