Film
The Day After Tomorrow berkisah tentang tragedi yang menimpa beberapa negara
bagian di Amerika Serikat yang mendadak mengalami penurunan suhu udara dengan
sangat drastis. Awalnya, 3 pelampung yang disebar di lautan untuk mengecek suhu
udara dideteksi mengalami penurunan suhu hingga belasan derajat. Hal itu terjadi
secara bersamaan. Padahal ketiga pelampung tersebut ada di 3 tempat yang
berbeda.
Di
sebuah ruangan, seorang klimatologis, Jack Hall (Dennis Quaid) mengatakan bahwa penurunan suhu
udara akan mempengaruhi cuaca hingga akan muncul badai ekstrim yang melanda
negeri. Sayangnya, para petinggi tidak mau mendengarkan saran dari Jack. Mereka
bilang bahwa hal itu mengada-ada. Tak mungkin terjadi badai, dan buat apa
dilakukan pencegahan di negara bagian tersebut. Seperti membuang-buang dana
dengan percuma. Padahal yang sesungguhnya terjadi adalah gelombang dahsyat yang
mengerikan sedang bersiap menerjang.
Dalam
hitungan jam, beberapa negara mengalami krisis musim. Musim yang seharusnya
belum masuk musim dingin tiba-tiba terjadi hal aneh yaitu munculnya balok es sebesar
batu menggelincir menimpa rumah-rumah dan mobil penduduk dari langit. Semua
orang kalang kabut. Jaringan listrik mati, dan jaringan telepon pun terputus.
Anak
Jack, Sam (Jake Gyllenhaal) sedang pergi ke New York bersama teman satu timnya termasuk
Laura (Emmy Rossum) untuk menghadiri sebuah lomba. Tak disangka, di New York, badai
besar datang lebih cepat. Badai itu diawali dengan datangnya air bah yang
menghantam mobil dan bangunan di jalan-jalan raya kota New York. Hingga
orang-orang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, di perpustakaan New York.
Orang-orang
yang panik mengungsi sambil menunggu kepastian tentang kondisi cuaca. Saat
seorang pemilik anjing mengajak anjingnya untuk pup di depan perpustakaan, ia
melihat serombongan orang melawan arus justru pergi ke selatan. Padahal kata
Sam yang menerima acuan dari Jack via telepon, mereka dilarang pergi ke selatan
karena badai akan datang lebih cepat dari perkiraan. Mereka akan mati
kedinginan jika berada di luar saat badai datang. Tapi orang-orang yang
mengungsi tak menggubris apa ucapan Sam. Hingga hanya tersisa beberapa orang
yang bertahan di perpustakaan untuk menghangatkan diri sebelum puncak badai
datang. Mereka bertahan dengan membakar buku-buku yang ada. Bahkan mencongkel
pintu kapal untuk mengambil obat-obatan dan persediaan makanan.
bagian kapal yang terkena badai salju |
Di
saat yang sama, badai bergulung di luar hingga membuat suhu udara menjadi lebih
rendah lagi. Udara yang turun dengan drastis menghasilkan salju yang lebat. Dinginnya
salju hingga menusuk tulang. Jack ingin menyelamatkan anaknya. Ia pergi bersama
dua temannya berkendara dengan mobil dan berjalan kaki dari Philadelphia ke New
York. Apakah Jack bisa menyelamatkan Sam dan kawan-kawannya dengan cepat?
Jack di tengah tumpukan salju saat badai sudah reda |
Komentar :
Film The Day After Tomorrow ini merupakan film kedua yang membahas tentang perubahan iklim yang ekstrim.
Yang pertama adalah ice age, walau yang ini lebih terasa ngerinya sih. Saya
ngebayangin gimana kalau hal itu terjadi di negeri saya. Pasti mengerikan
sekali. Meski filmnya terbilang jadul, yaitu tayang tahun 2004, namun isinya
masih relevan dengan saat ini. Tentang kegalauan manusia jika cuaca ekstrim
terjadi karena iklim sulit diprediksi akibat banyaknya ketidakseimbangan alam.
Adegan
yang paling bikin jleb itu saat mereka yang tersisa di perpustakaan bahu
membahu membakar buku-buku demi menghangatkan diri. Bahkan sampai ada yang
jatuh sakit karena darahnya keracunan. Trus mereka terbangun saat Jack datang.
Saya teringat para pemuda al kahfi yang berkumpul di gua saat terjadi
kekacauan. Dan terbangun dengan seekor anjing yang masih terjaga. Persis begitu
kejadiannya. Sam, Laura, dan teman-temannya bahkan si anjing tertidur pulas di
perpustakaan sambil menggigil kedinginan. Mereka terbangun saat Jack datang
dengan menyorot cahaya senter ke wajah Sam. Tak disangka perjuangan mereka
untuk bertahan hidup di tengah badai sangat luar biasa.
Yang
paling saya ingat waktu ada seorang lelaki yang bilang bahwa mereka akan
selamat dan dia akan menyelamatkan kitab suci yang dipegangnya karena ia
percaya Tuhan akan menolong. Duh, sedih deh liatnya. Kayak udah mau kiamat aja.
Tapi memang kenyataannya di tahun 2017, 13 tahun sejak film ini tayang, kini
kita bisa merasakan cuaca yang ekstrim dan tak bisa diprediksi. Bulan apa salju
turun, bahkan kapan angin berhembus dengan stabil.
Baca juga : [Review Film] Manusia Setengah Salmon - Raditya Dika
Baca juga : [Review Film] Manusia Setengah Salmon - Raditya Dika
Saya
jadi teringat dengan dua blogger yang tertimpa pohon tumbang di Depok. Di saat
yang sama, di tempat saya juga ada angin kencang, meski tidak sampai
menimbulkan musibah pohon tumbang. Tapi melihat gelagat alam seperti itu, bisa
dibilang bahwa alam saat ini memang jauh berbeda dibanding puluhan tahun lalu.
Trus, apakah kita akan diam saja membiarkan alam protes pada manusia karena
ulah manusia yang menjadikan alam tidak seimbang? Banyak polusi yang terjadi
menimbulkan ketidak seimbangan alam termasuk banjir, angin puting beliung,
tsunami, gempa dsb.
Saya
juga jadi takjub dengan ucapan Jack yang mengatakan bahwa ia memang memprediksi
badai tersebut akan datang sekitar 6 bulanan lagi. Tapi tak secepat yang
diprediksi teman satu timnya yaitu hanya dalam hitungan 6-8 hari karena cuaca
terus memburuk. Yang terjadi justru hanya dalam hitungan jam. Sungguh
mengerikan. :’(
Teman
Sam (saya lupa namanya) bilang sesuatu saat melihat mammout di museum sejarah.
Fosil gajah itu ditemukan dalam kondisi sedang makan rumput. Bahkan makanannya
belum sempat ia telan, tapi tubuhnya sudah kaku jadi es. Berarti kata teman
Sam, badai es datang dengan cepat bahkan tanpa sempat si gajah menyelamatkan
dirinya. So, jangan tunggu badai es datang dan menimpa negeri kita baru kita
sadar bahwa alam sudah semakin rusak. Perbaiki alam yang ada agar tidak terjadi
hal seperti itu di dunia nyata. *tetiba saya ngeri menulis postingan ini*
Visual effect film The Day After Tomorrow ini terasa nyata, salut deh dengan penggambaran bencananya. Hanya yang disayangkan alurnya yang terkesan minim konflik jadi agak membosankan.
Visual effect film The Day After Tomorrow ini terasa nyata, salut deh dengan penggambaran bencananya. Hanya yang disayangkan alurnya yang terkesan minim konflik jadi agak membosankan.
Rating
7/10
kayaknya bagus nih pilemnya mba..penasaran
BalasHapusSalah satu film Sci-fi favoritku sepanjang masaaa!
BalasHapusPaling suka adegan badai-badai tornadonya terbentuk
Suka juga adegan dad and Son sebagai sesama orang jenius di film ini. Kikuk-kikuk lucu gitu wkwkwk
Dan endingnya
Wuooohh
salah satu film yang aku simpen di laptop sampai sekarang dan gak bakal dideletee :3