Bagaimana
Mengontrol Kelembaban Dalam Rumah
Indonesia memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, berkisar
antara 60-90% dibanding negara lainnya. Mungkin bagi kita yang terbiasa tinggal di Indonesia, kita tidak
memikirkan tentang kelembaban udara. Namun, ternyata kondisi ini kurang baik
bagi pernapasan, apalagi untuk orang-orang yang memiliki masalah pernapasan misalnya asma, TBC, dll.
Memahami kelembaban dan bagaimana hal itu berdampak bagi rumah dan kesehatanmu adalah hal yang penting di Indonesia.
Memahami Kelembaban Udara
Kelembaban adalah kadar air yang ada di dalam udara. Tingkat
kelembaban 70% berarti kandungan air di dalam udara adalah 70%. Oleh karena
itu, wajar bila kamu kesulitan bernapas bila kelembaban udara tinggi. Karena
wajarnya, manusia tidak dapat bernafas dalam air, bukan?
Apa Dampak Kelembaban Lakukan Untuk Tubuh Kita
Selain mengganggu pernapasan kita, kelembaban juga membuat
keringat sulit menguap, menyulitkan tubuh untuk menyejukan diri. Karena hal itu,
tubuh kita lebih mudah merasa panas ketika suhu rendah dan kelembaban tinggi
daripada ketika cuaca panas namun dengan kelembaban rendah.
Kelembaban dan Rumah
Anda
Tingkat kelembaban yang tinggi di rumah juga tidak baik lho, temans.
Kelembaban tersebut membantu perkembangan bakteri, bau tidak sedap, kayu yang
mengeropos, cat mengelupas, dan dinding berjamur. Karena itu, sangat
penting untuk mendinginkan temperatur ruangan dan udara mengalir di seluruh
rumah. agar udara menjadi lebih segar Perhatikan untuk tidak sering membuka pintu dan jendela untuk sirkulasi bila rumahmu berada di wilayah perairan seperti sungai dan danau.
Bagaimana Melindungi Rumah dari Kelembaban
Tingkat kelembaban yang ideal di dalam rumah adalah 40-50%
dan suhu ruangan dapat berubah mengikuti fluktuasi temperatur. Dengan
mengontrol kelembaban dengan air conditioner (AC), kamu akan merasa lebih sejuk
dan nyaman meskipun cuaca sedang sangat panas dan menguras energi. Perlu
diingat, tingkat kelembaban yang tinggi membuat tubuh lebih sulit melepaskan
panas dan udara panas mengandung air yang lebih banyak daripada udara dingin
dari AC.
Di luar negeri, banyak rumah tangga yang menggunakan
pengering ruangan (in room dehumidifier) yang membantu menyerap air dari udara
dan mengumpulkan air yang kelak dapat digunakan untuk menyiram tanaman. Namun,
pengering ruangan tersebut tidak bekerja lebih optimal daripada udara dingin
yang dihasilkan oleh AC. AC yang dingin dapat menjaga kelembaban.
Oleh karena
itu, kamu harus merawat AC milikmu secara rutin dengan memanggil jasa service
AC setiap 3 bulan sekali. Kamu bisa menggunakan jasa service
AC terpercaya dan terekomendasi dengan harga jujur di situs Sejasa.com. Investasimu merawat AC bukan hanya menjaga kesehatan dan kelembaban rumahmu, Kamu juga dapat menghemat pengeluaran untuk tagihan listrik AC. Yuk, sama-sama jaga
kenyamanan dan kesehatanmu.
Kalo bandung emang lembab. Harusnya ada penghangat ruangan. Pernah ngontrak di rumah yg pencahayaannya ga oke, beuh lemari pada lumutan..
BalasHapusDi Makassar sekarang cuaca panas, tapi juga terkadang hujan.
BalasHapusDi rumah tidak ada AC. Tapi tembok rumah sebelah kiri lembab dan basah selalu. Selidik punya selidik ternyata paralon air tetangga bocor dan airnya merembes ke tembok rumah hingga di bagian kamar kami selalu basah...
BalasHapusKalau musim hujan kaya gini di dinding jadi kaya banyak lukisan abstrak efek dari rembesan air
Menjaga sirkulasi udara juga penting sih, tapi ya gitu kalo daerah seperti Sby kayanya paling pas tuh emang AC yak hehehe
BalasHapusSeneng ya kalau ada harga jujur jd gak pusing2 lg main tawar2an hehe TFS mbk
BalasHapusapa penyakit yg akan timbul jika kelembapan suhu rumah tidak dijaga?
BalasHapusCatering Tasikmalaya