Mengenal Lebih Dekat Sosok BJ. Habibie dalam Film Rudy Habibie
Halo, man-teman, gimana suasana Idul fitri di kampung halaman? Mohon maaf lahir batin ya jika ada khilaf selama kita berinteraksi. :) Anyway, dalam suasana Idul Fitri, orang akan lebih suka menghabiskan waktu bercengkrama dengan keluarga dan kerabat untuk bersilaturahim. Saya jadi ingat dulu waktu simbah masih hidup kami sekeluarga pergi ke rumah simbah di Slawi. Para sepupu berkumpul, bermain kembang api di halaman rumah, makan ketupat dan menonton film lebaran di siang dan malam hari.
Kini banyak sekali film bagus bertebaran di televisi. Salah satunya film Rudy Habibie yang ditunggu-tunggu oleh adik saya juga. Dulu waktu saya kecil, di televisi lebih banyak film bergenre dewasa yang notabene kadang bikin saya mengernyitkan dahi saking nggak paham dengan jalan ceritanya. Seperti film Roma Irama, Warkop DKI, dll. Ketahuan deh generasi tahun berapa. Wkwk. :p Makanya kadang saya ketiduran di tengah nonton karena males ngeliatnya.
Sekarang, film-film Indonesia bertambah bagus kualitasnya dalam segi peran, script, maupun sinematografi dibanding berpuluh tahun yang lalu. Kini kita bisa menonton film yang ditayangkan tv. Misalnya aja kamu pengin serasa nuansa bioskop ya tinggal ngemil popcorn. Cari dulu deh yang jual popcorn via website Lemonilo. Trus makan deh sambil nonton filmnya. :P
Tahun ini saya penasaran banget pengin membuktikan perkataan seorang teman blogger yang sangat maniak film. Ia bilang masyarakat sudah underestimate dengan kualitas film bioskop karena mereka melihat film hanya dari televisi saja. Yang mana ternyata banyak banget potongan adegannya yang sebenernya memuat jalinan cerita yang penting. Kalau dipotong scenenya ya sayang banget kan ya. Penonton jadi kehilangan esensi nilai yang ingin disampaikan pembuat film.
Nah, saya nemu pemotongan adegan waktu saya nonton film Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2) di televisi. Sedihnya, adegan yang dipotong itu justru yang bagus banget. Misalnya adegan pembuka cerita pas Rudy mengambil al quran di tempat ngajinya. Waktu itu ada serangan sekutu dari udara yang membuat semua orang tunggang langgang dari rumah menuju pengungsian.
Rudy yang saat itu usai mendapat nasihat dari kyainya merasa berat meninggalkan al quran. Sang kyai mengatakan bahwa ia harus membaca al quran dengan benar karena beda pengucapan beda arti. Juga betapa tingginya derajat orang yang memiliki ilmu di mata Allah. Nah adegan ini adalah adegan yang mencerminkan seberapa besar kecintaan Habibie pada Al quran sebagai buku terbaik yang ia baca dan mempengaruhi hidupnya.
Film Rudy Habibie (doc http://img.antaranews.com/new/2016/06/ori/20160629rudy-habibie.jpg) |
Banyak karakter Habibie yang digali dalam film Rudy Habibie ini dibanding film Habibie & Ainun. Karakter dalam film ini seperti mencerminkan Habibie dalam dunia nyata, karakter yang membentuk wataknya saat ini. Apa saja karakter Rudy Habibie itu?
1. Gaya bicaranya yang pede abis
Rudy Habibie tergolong anak yang cerdas sejak kecil. Ia selalu ranking 1 di kelasnya. Hal ini membuat ia sangat disegani oleh teman-temannya, tapi juga yang membuatnya memiliki masalah. Karena ada orang yang tak suka dengan sikapnya saat menunjukkan kecerdasannya. Ia pede banget kalau ngomongin soal kecerdasan. Wekeke
2. Habibie hanya tidur 4 jam saja
Ya, Habibie bilang pada pemilik rumah tempatnya menyewa kamar. Ia bilang bahwa tak keberatan dengan tempat tinggal yang di kamar itu ada salibnya, kamarnya kecil dan kamar mandinya jauh pula. Ia bilang nggak masalah karena ia hanya butuh 4 jam saja untuk tidur. Sisa waktunya digunakan untuk hal yang lain yang lebih bermanfaat seperti meriset, membaca buku, praktikum, berorganisasi, beribadah, dll.
3. Tegar dan persisten menjalani ujian hidup
Kalau ada orang yang sukses, itu bukan hanya karena bakat melainkan kerja keras, persisten dalam mengerjakan hal-hal yang membawanya menuju impiannya, juga tegar menghadapi ujian hidup. Ia pernah dibully karena bahasa Jermannya bagus, padahal ia bukan orang Jerman. Ia pun membuktikan bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama untuk mereguk nikmatnya samudra ilmu di Eropa.
4. Multitasking dan punya rasa ingin tahu yang tinggi
Sejak kecil ia suka bertanya apa saja yang membuatnya penasaran. Rasa ingin tahu membuatnya selalu haus ilmu dan membaca lebih banyak buku. Habibie bahkan rela makan sambil baca buku daripada hanya sekadar makan saja. Ia melakukan multitasking selagi bisa agar waktu yang dipakainya tidak sia-sia.
5. Patuh pada orang tua dan religius
Meski ada di negara Jerman, Rudy Habibie tetap menjalankan shalat 5 waktunya tepat waktu, meski harus numpang di bawah tangga kampus, juga shalat di gereja. Ya, daripada nggak sholat karena susah sekali menemukan tempat untuk shalat di negara Jerman. Rudy Habibie juga sangat mendahulukan orang tuanya dalam kondisi apapun. Ia patuh menjalankan perintah orang tuanya termasuk meninggalkan perempuan yang ia cintai karena mereka beda agama. Ya gimana lagi ya, mereka nggak bisa bersatu. :’)
6. Visioner dan tipe perancang
Rudy Habibie ingat pesan ayahnya agar menjadi mata air bagi sekelilingnya. Saat ia baik, maka orang sekelilingnya pun akan baik. Habibie punya visi yang tinggi dalam hal apa pun karena ia terus menerus mengulang tentang masalah, solusi, dan faktanya. Ia terobsesi memecahkan banyak masalah dalam hidupnya dengan tengat waktu yang cepat. Ia memang tipe perancang yang suka menyelesaikan sesuatu. Tidak bertele-tele menghabiskan waktu yang panjang untuk satu masalah. Karena baginya ia harus berkejaran dengan waktu jika ingin menyelesaikan banyak hal sekaligus. Seperti saat ia mengatakan bahwa Indonesia butuh membangun generasi yang cerdas lewat seminar pembangunan agar regenerasinya berkembang.
BJ Habibie (doc : http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bj-habibie-hadiri-launching-soundtrack-film-rudy-habibie_20160523_115105.jpg ) |
Ya, saya jadi paham kenapa BJ. Habibie jadi Presiden hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun. Karena ia terobsesi ingin menyelesaikan masalah degan cepat, sedangkan masalah di Indonesia terlalu kompleks untuk diselesaikan dalam tempo sesingkat itu. Itulah sebabnya Timor Leste juga lepas dari Indonesia di masa pemerintahannya.
7. Punya selera humor yang parah banget
Well ya, ini kenyataan sih ya. xD Kenyataan bahwa manusia yang terlalu cerdas bisa jadi cenderung koleris hingga kadar rasa humornya sangat sedikit. Saya punya teman yang seperti Habibie ini, dan emang susah buat diajak becanda. Wkwk. Parah banget deh becandanya Habibie apalagi waktu ia bahas tentang kanibal orang Jerman. Duh ya apa nggak ada guyonan lainnya ya. :p
But overall, saya jadi paham bahwa Rudy Habibie adalah BJ. Habibie saat ini. Ia memiliki kumpulan sifat yang membentuk karakternya saat ini. Bagi kita yang menonton film Rudy Habibie ataupun membaca biografinya bisa meneladani semangatnya untuk berbuat baik bagi bangsa Indonesia. Buat filmnya, saya sukaak!. Keren deh! Rating dari saya buat film Rudy Habibie ini adalah 8/10 bintang. :D
Ahhh Ky, sampe sekarang sy blm nonton Rudy Habibie ini *poor me, huhuhuh.
BalasHapusPadahal sukaaa banget dengan Bapak satu iniii.
Seru dan inspiratif filmnya. Kalau biasanya tokoh inspiratif yg kuliah di LN karena beasiswa, tapi Rudi lain, kegigihan sang ibu yang membiayai beliau dan dimanfaatkan dengan baik dengan segala kecerdasan Rudi Habibie..
BalasHapusYang ini belum nonton, kalau yang sudah habibie ainun. Hem... memang kalau orang-orang sukses, pasti mereka suka baca buku, tidurnya dikit, dan pekerja keras. Makasih atas tulisannya mbak. semoga esok bisa nonton :)
BalasHapusSampai sekarang saya belum nonton film Rudy Habibie. Kata adikku sih juga bagus mba. Makasih banget yah infonyw Mba 😄
BalasHapusAdmin ijin kutipan dan saya share di ig ya
BalasHapus