SIA 2017 : Program
Social Movement Astra, Berkarya Terbaik Untuk Negeri
Pada
suatu hari, di negeri Pikupiku, sekumpulan hewan di hutan membuat rencana ingin
berpindah tempat. Mereka kesulitan mencari makan dedaunan karena sebagian besar
lahan hutan tempat mereka hidup sudah mulai tak nyaman ditinggali. Tak hanya
kehilangan bahan makanan, hewan-hewan itu pun kekurangan air bersih yang
digunakan untuk sehari-hari. Langit yang dulunya cerah dan berwarna biru kini
hanya menyisakan ruang pengap saat kebakaran melanda hutan.
Hewan-hewan
liar pun bergegas berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Mulai dari
gajah, orang utan, ular, hingga burung-burung di hutan pun bergerak. Mereka
ingin mencari lahan hijau baru di sekeliling yang masih bisa dihuni dengan
layak. Tetapi, masalah muncul ketika penebangan liar menjadi penyebab para
hewan merasa keselamatan mereka terancam.
“Bagaimana kalau kita tidak bisa tinggal di sini juga?
Ke mana kita harus pergi?”
Kesedihan
membayang di pelupuk mata gajah yang tak memiliki tempat tinggal lagi. Kini ia
harus mencari rumah baru untuk ketiga anaknya. Dan satu-satunya cara adalah
dengan masuk ke wilayah manusia tinggal. Merombak perkampungan manusia menjadi
lahan baru bagi hewan di hutan yang kini memilih menempati lahan yang
seharusnya tidak diperuntukkan oleh mereka.
Kisah
hewan yang kehilangan tempat tinggal
seperti di atas seringkali saya baca saat menyisir cerita dalam buku
anak. Tak hanya manusia yang membutuhkan rumah, hewan pun juga lho, temans.
Mereka memiliki naluri ingin melindungi diri sendiri dan keluarganya juga.
Kebakaran yang kerap melanda hutan-hutan di Indonesia baik di Kalimantan maupun
Sumatera tak ayal membuat jumlah hewan liar yang kehilangan habitatnya semakin
meningkat. Hal ini memicu menurunnya jumlah satwa langka Indonesia yang
dilindungi.
Dunia
hijau yang kita cintai saat ini, tidak akan bertahan lama lagi. Makin hari
makin banyak pohon yang ditebang membuat sebagian besar hutan kita menjadi
gundul. Jika terus terjadi, maka dipastikan Indonesia akan kekurangan pasokan
oksigen yang didapat dari pepohonan yang kita tanam. Kekacauan ekosistem akibat
keserakahan manusia menjadikan dunia kita tak lagi seperti dulu. Apakah hal
itu akan terjadi?
membahas program SIA 2017 (doc : telegraf.co.id) |
Sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia, tahun ini Astra kembali menggalakkan beragam kegiatan sosial untuk berkontribusi kepada masyarakat, lingkungan, dan bertanggung jawab kepada karyawan, dengan menciptakan keseimbangan antara kepentingan bisnis, sosial, dan lingkungan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dari 4 pilar tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) Astra (Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia Hijau, Astra Untuk Indonesia Kreatif), Astra berinisiatif untuk memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Saat
ini Astra memberikan program CSR di bidang lingkungan. Pohon sebagai sumber
kehidupan memberikan manusia beragam manfaat. Maka dari itu, Astra pun
berkomitmen untuk mengembangkan budidaya bibit mangrove dan menyebarkannya
kembali agar bisa dikembangkan di daerah yang membutuhkan. Hingga tahun 2014,
Astra telah menanam sedikitnya 3.333.456 batang pohon dan membudidayakan
805.346 tanaman mangrove. Upaya ini diharapkan dapat membantu proses perbaikan
ekosistem di tepi pantai agar tidak mudah terkena rob dan juga memperbarui
lahan hutan yang rusak akibat kebakaran maupun penggundulan hutan.
Di
daerah Tegal, tempat saya tinggal biasanya jika hujan terus menerus datang maka
akan dipastikan rob datang menerjang pantai di Pantura. Sekarang sudah banyak
upaya yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta. Astra pun bisa ikut
ambil bagian dalam proses perbaikan lingkungan ini agar dapat memberikan dampak
yang positif bagi lingkungan.
Salah
satu hal yang perlu dilakukan oleh pengusaha saat ini adalah bukan hanya
memberikan investasi dalam hal dana untuk pengingkatan ekonomi saja, melainkan
juga investasi dalam hal social movement. Program investasi di bidang social
movement akan memberikan dampak yang lebih besar bagi kehidupan masyarakat dan
juga citra perusahaan itu sendiri. Terutama bagi daerah di sekitar tempat
perusahaan tersebut didirikan. Misalnya pengelolaan limbah hasil olahan pabrik
harus lebih diutamakan untuk lebih diperhatikan hasil akhirnya ke mana limbah
ini akan bermuara. Apakah akan dibuang seperti sampah pada umumnya, atau
akankah bisa diolah menjadi barang yang lebih bernilai guna?
hasil penelitian budidaya tiram di media ban bekas (doc : jitunews.com) |
Sebagai
contoh social movement yang digagas oleh Dosen Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh, Ihsan Rusydi. Beliau mendapat penghargaan di bidang teknologi. Ihsan
mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi budi daya
tiram bermodalkan ban bekas sebagai tempat melekatnya benih tiram. Berkat
teknologi terbarukan ini, petani tiram pun mampu menghasilkan jumlah dan ukuran
tiram yang lebih besar. Ihsan dan sepuluh mahasiswanya telah membuktikan bahwa
barang bekas pun bisa bermanfaat jika kita tahu cara mendayagunakannya. Sebagai
apresiasi kepada para penggiat social movement, Ihsan Rusydi pun berhak
mendapatkan bantuan dana dari Astra sebesar Rp 55 juta agar bisa digunakan
untuk mengembangkan hasil penelitiannya tersebut.
Dalam
bidang kesehatan, Astra hingga 2014 melalui keberadaan mobil kesehatan Astra (MOKESA)
telah melayani 94.296 orang pasien, membina 915 unit Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) dan mengumpulkan 126.452 kantong darah dalam berbagai rangkaian
donor darah. Ketersediaan kantong darah berguna untuk para pasien yang sedang
membutuhkan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah pula dalam hal ini PMI
sehingga Astra pun dapat berkontribusi lebih banyak untuk bersinergi memajukan
kesehatan anak bangsa.
Di bidang
pemberdayaan ekonomi masyarakat, sebanyak 8.646 UKM telah mendapatkan pembinaan
dari Astra. Pada tahun 2014 jumlah tenaga kerja yang diserap di Astra sebanyak
57.837 orang. Jumlah ini cukup banyak mengingat jumlah tersebut tersebar di beberapa
daerah tergantung di mana tempat anak perusahaan Astra tersebut beroperasi.
Berbagai
aktivitas social movement yang terpayungi dalam SATU Indonesia Anugerah 2017 menjadi bukti
terwujudnya filosofi Catur Dharma Astra, yaitu "Menjadi Milik yang
Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara". Nah, apakah kamu juga ingin ikut
berkontribusi bagi Indonesia yang lebih baik? Ayo ikut juga ya!
Waw luar biasa, dari ban bekas bisa menghasilkan tiram, patut diapresiasi ini
BalasHapusSemoga terus mendapat perhatian ya :)
BalasHapus