Perempuan
di Benak Lelaki
Udah
sejak lama saya pengin cerita unek-unek ini, tapi khawatir kalau terlalu banyak
hal yang sebenarnya nggak perlu diceritain. Atau khawatir bahwa saya terlalu
banyak berasumsi yang nggak jelas sehingga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan
yang ambigu. Ya, maafkan. Saya cuma mau curhat. LOL.
Pada
dasarnya setiap hal yang ada pada diri perempuan bisa membuat seorang lelaki
jatuh cinta. Itu sebuah pernyataan yang awalnya saya ragukan. Masa sih cuma
misalnya, ketawa doang bisa bikin orang tertarik, atau perempuan yang keliatan
matanya aja karena dia pakai cadar bisa menarik hati laki-laki. Tapi ternyata
itu bener, sodara-sodara.
Herannya,
hal ini nggak satu dua kali diingetin sama temen saya. Dulu pernah saya posting
foto selfie zaman kapan tahu, pas main facebook pertama kali. Trus ada temen komen,
“Kamu jangan posting foto, nanti begini
begitu.”
Trus
saya heran dong, kenapa emangnya? Dia nggak cerita detail, tapi intinya sih
ngelarang aja gitu. Mungkin dia satu-satunya teman yang over protektif sama
saya soal foto. Baru bertahun-tahun kemudian, saya tahu bahwa lelaki itu
makhluk yang visual banget. Bisa membayangkan sesuatu yang nggak pernah
perempuan pikirkan sebelumnya.
Jadi
kekhawatiran teman saya itu beralasan. Cuma dia nggak mau cerita detailnya
khawatir saya jadi paranoid kan. Even cuma posting foto profil aja saya
dibilangin jangan kebanyakan foto. Trus saya akhirnya memprivat foto profil di
fb. Paling satu dua aja yang emang dibutuhkan untuk menunjukkan kalau saya
bukan akun anonim.
Sampai
sekarang saat saya posting foto di blog maupun socmed, terutama instagram, saya
sering bertanya dalam hati. Ini nggak papa fotonya kayak gini? Kekhawatiran
muncul satu per satu. Saya tahu di luar sana masih ada orang masa lalu yang
mengawasi pergerakan hidup saya. Ini bukan kegeeran ya. Tapi adalah orang yang
bikin saya ngerasa khawatir memposting kegiatan saya beserta foto diri.
Khawatir kalau fotonya disave atau apalah-apalah.
Tapi
jelas dong saya nggak mungkin nggak posting foto, terutama kalau ada campaign
yang emang mengharuskan posting foto diri. Kadang juga saya kelewat khawatir
kalau teman seperjalanan atau teman main saya yang sama-sama perempuan, nggak
ngeliat saya posting foto kami di ig. Khawatir kalau dikira kok foto aku sama
kamu nggak diposting, kenapa? Kita bukan temen deket ya? *eeaa, baper dah*. Bukan
itu.
Tapi
saya pernah dengar dari seorang teman saya yang lain, kalau dia pernah ngalami
hal yang lebih absurd dari sekadar dikomenin geje di foto. Apa itu? Dikuntit
hidupnya. Dia deket sama siapa, itu discroll dan dicari tahu sampai dapet. Trus
si orang ini ngebatesin temen saya untuk begini begitu, padahal dia bukan
siapa-siapanya. Seolah dia pacarnya. Kan aneh.
Ada
lagi yang bikin saya baper sebenernya. Saya dulu emang orangnya supel banget,
deket sama orang ya nggak ngeliat si A ini siapa. Yang penting ngobrolnya
nyambung aja. Mau cowok kek, mau cewek kek, asal dia nggak rese ya saya ajak
diskusi dari yang penting sampai nggak penting banget.
Tapi
saya punya aturan sendiri kalau dia sudah nikah, terutama jika dia lelaki ya,
saya nggak akan terlalu dekat. Bahkan kalau ada temen deket saya cerita soal
suaminya dalam obrolan kami, saya lebih milih buat menghilang sejenak daripada
dengerin. Pertama, perempuan itu mudah jatuh cinta hanya dengan mendengar
seseorang begini begitu. Jadi tulung banget dibatasi ngobrol soal suami aku ini
itu ya, gaes. Kedua, cerita kehidupan
rumah tangga sebenernya itu hal pribadi yang nggak perlu diumbar, gaes.
Khawatir yang jomblo baper, trus mewek kan bahaya. Wakaka.
Saya
juga bakal membatasi diri untuk komen tentang teman lelaki yang sudah menikah.
Ya komen secukupnya aja. Nggak sebebas pas dia masih single yah. Cuma kadang
anehnya, khawatir dikira sombong atau apalah. Lha, saya malah heran kalau
laki-laki masih suka komen di status temennya sedangkan dia nggak pernah
posting foto keluarga. Jadi kesannya kayak dia masih single. Gubrak banget kan?
Kekhawatiran saya justru karena hal itu, mending jauh-jauhlah sama orang yang udah
nikah. I mean, kamu nggak bisa sebebas dulu curhat ini itu. Lu kate cinta
datang dari mana? Ya karena terbiasa lah. Makanya mending hindari deh balesin
komen nggak penting yang memicu diskusi panjang dan curhat colongan.
Saya
bukannya kenapa-napa ya. Tapi dulu pernah sekali seorang teman yang udah saya
anggap kakak, dia bilang begini sebelum dia nikah. “Ila, tahu nggak kalau saya
suka kamu. Tapi kamu kejauhan. Jadi saya nikahnya sama orang lain.” Gubrak. Dari
komennya itu malah sudut pandang saya terhadap dia berubah. Yang dulu saya
anggap cuma temen aja, jadi saya mengernyitkan dahi.
Buat
apa dia cerita soal itu coba? Nggak penting amat untuk diketahui sama saya. Toh
saya beneran nganggep dia temen aja. Kalaupun suka curhat ya emang kenapa? Kan
nggak yang piye-piye. Dari situ saya mikir, Oh, apa saya kelewat supel ya,
sampai dikira dia ada rasa. Yaelah. Duh gusti Allah. Mending aing ngilang aja
dah dari hadapannya. -_-“
Jadi
sejak lama, udah berapa tahun ya ini, saya membatasi diri dari komentar orang
yang ya begitulah. Bukannya nggak mau temenan ya. Tapi ... temen ya temen.
Jangan kelewat deket amatlah. Khawatir salah satunya mengira yang sebenernya
nggak penting juga. Kekhawatiran yang sejujurnya saya pikir ini berlebihan,
tapi ternyata emang beneran ada tho. Wong orangnya sendiri bilang ke saya begitu.
sahabat terbaikmu ya pasangan halalmu sendiri. :) |
Just
say yaaa... we just friend. It’s no
matter you free speak or telling about your life after marriage with me. Karena
sesungguhnya sahabat terbaik setelah kamu menikah ya istri kamu sendiri. Makanya
cari deh temen diskusi yang asyique seumur hidup yang sesuai denganmu. Jadi kan
nggak perlu cari di luar lingkup itu.
Kalau
dia udah nggak asyique buat diajakin ngobrol yang tek-toknya nyambung, ya itu
salahmu sendiri karena kamu nggak bisa upgrade dia sesuai dengan kualitas yang
kamu inginkan. Jangan pernah mencari kenyamanan setelah menikah dengan
mencarinya pada diri orang lain, gaes. Itu nggak penting banget. Suer dah. Yang ada, aing jadi ilfill sama kamu.
Cukup
sekian curhatnya, semoga nggak bikin kamu
pengin nimpuk seseorang. :))
Tegal, 25 Februari 2018. 23:49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)