Orang bilang masa lalu biarlah jadi masa lalu. Tapi, buatku
trauma apapun di masa lalu seringkali masih membekas dalam bentuk kekhawatiran
paling absurd. Hingga kemudian muncul dalam mimpi, dalam banyak versi ketakutan
yang memicu aku menjadi insecure lagi.
Butuh waktu lama untuk mulai membuka
hati, butuh waktu lama untuk mulai meyakinkan diri bahwa ketika aku berkenalan
dengan orang baru, mereka tidak akan menyakitiku seperti dulu seseorang di masa
lalu pernah membuatku begitu.
Kalau ada orang yang bilang, “Kamu kok lebay, itu kan masa
lalu.”
Dear, masa lalu yang sangat traumatik justru membuat aku
sulit untuk percaya dengan orang. Sebaik apapun orang itu terhadapku. Sisi-sisi
kelam yang dulu pernah aku alami sering membuatku bertanya, apakah orang yang
aku hadapi saat ini sama seperti orang sebelumnya? Apakah ia akan menyakitiku
sama seperti dulu seseorang melakukannya?
Pada akhirnya aku jadi kelewat pemilih. Memilih untuk
memberi hati pada siapa yang aku kehendaki. Itu pun dengan satu pertanyaan
besar di kepala.
“Bisakah aku sepenuhnya percaya padanya?”
Ada begitu banyak luka, air mata, kecewa, kesedihan yang
membuat seseorang bisa sangat trauma. Aku butuh menyembuhkan hal itu terlebih
dulu sebelum membuka hati pada cinta yang baru, orang yang baru.
Seseorang pernah berkata, “Seharusnya kamu mulai membuka
hati, percaya pada seseorang.” Tapi, pertanyaan itu masih saya sering muncul.
Hingga membuat aku terkejut, segitu dalamkah rasa kecewa yang dulu pernah
dirasakan? Sampai bertahun-tahun berlalu, aku masih saja mempermasalahkan hal
itu?
Kalau aku bisa, aku mau minta Tuhan untuk memberi sepotong
hati yang baru, yang membuat aku berani untuk mempercayai orang lagi. Seperti
seorang anak kecil polos yang tahu bahwa di depan sana ada hal-hal baik yang
menanti. Kalau bisa, akan kuminta hal
itu setiap hari. Agar aku tahu bahwa dunia tidak seperti prasangkaku yang
terlalu pahit memandang kehidupan.
Andai bisa, aku mau belajar untuk melihat sesuatu dari
perspektif lain. Bahwa dunia tak seperti dugaanku, bahwa dunia di luar sana
adalah dunia yang siap menyambutku sehangat kasih ibu yang membelaiku ketika
aku membutuhkannya.
Andai bisa, aku akan minta Tuhan untuk melembutkan hatiku
lagi, agar prasangka tak akan hadir lagi, meskipun dalam bentuk paling halus
sekalipun.
Andai bisa, aku mau minta pada Tuhan, tolong beri aku
sepotong hati yang baru untuk jatuh cinta lagi. Pada orang yang tepat. Pada ia
yang sebenar-benarnya untukku, bukan hanya yang sekadar singgah lalu hilang
ditelan bumi. Pada orang yang sebenar-benarnya untukku, hingga akhir hayatku. Jatuh
cintakan aku pada ia yang akan membuat hari-hariku bahagia dan indah, tanpa
rasa sakit lagi. :)
Ilaaa, semangat yaaah.
BalasHapusAyooo bangkit lagi, semoga yang terbaik yaah :)