Pekan ini akan membahas tentang Tafsir Surat Maryam ayat 1-13.
Surat Maryam ini berkisah tentang Nabi Zakaria yang ingin memiliki anak. Anak tersebut adalah anak yang ia idamkan selama ini. Anak yang akan menjadi penerusnya.
Dalam ayat di surat Maryam ayat 1-13 tersebut diungkapkan bahwa Nabi Zakaria menyeru kepada Tuhannya dengan idnaada; seruan yang lemah lembut. Nabi Zakaria memanggil Rabbnya dengan tanpa kata ya Rabb, seperti kalau kita memanggil teman kita misalnya "Yaa Fulan" berarti kalau pakai kata ya artinya seseorang itu sangat jauh dari jangkauan kita.
Nah, Nabi Zakaria menyebut Tuhannya dengan kalimat "Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu, ya Tuhanku."
Nah, inilah yang berarti bahwa Nabi Zakaria sangat dekat dengan Tuhannya.
Lalu ia pun berdoa dengan nidaan khofiyya yang artinya menyeru/memangil dengan suara yang lirih. Nabi Zakaria ingin berdoa dengan keras, tapi ia malu. Maka ia pun berdoa dengan lirih sebagai wujud rasa harapnya pada Rabbnya.
Saat Nabi Zakaria berdoa ia berkata, Tuhanku tulang-tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban. Yang menandakan bahwa Zakaria sudah sangat tua. Bagaimana bisa orang yang sudah tua bisa punya anak? Kemustahilan inilah yang ia kisahkan pada Rabbnya dalam setiap doanya.
Coba perhatikan cara Zakaria berdoa pada Tuhannya. Ia mengadu dengan lebih dulu menyanjung Tuhannya, lalu menceritakan (berkisah) tentang kesusahannya agar Tuhannya mau mengabulkan doanya. Baru setelah itu ia menyebutkan doa yang ia inginkan tersebut. Kenapa ia mau doa itu dikabulkan.
Nah, kalau kita berdoa kepada Allah, tapi suka lupa apa yang didoakan, padahal tangan sudah menengadah, tapi lupa mau minta apa. Bisa dicoba dengan membuat list doa yang akan diminta pada Allah.
Lalu usai shalat, bacakan doa itu dengan detail. Sehingga kita tahu apa yang kita mau doakan pada Allah.
Doanya apa? Apa aja boleh. Doa apa yang ingin benar-benar kita butuhkan. Bukan hanya sekadar ingin tapi ada alasan dibalik doa itu. Itu sebabnya kita perlu menceritakan pada Allah. Curhat dulu sama Allah kenapa kamu butuh banget pertolongan Allah.
Kalau Allah merasa kita membutuhkanNya, pertolongan hanya dariNya, insya Allah Allah akan kabulkan karena kita mencurahkan seluruh perasaan kita perihal kebutuhan kita akan pertolongan Allah yang sangat besar.
Nah, Nabi Zakaria pun diberi kabar akan dikarunia seorang anak bernama Yahya. Yang mana saat itu nama Yahya belum pernah ada yang menggunakannya. Jadi namanya spesial dari Allah langsung ya.
Selain itu Nabi Zakaria juga bertanya, bagaimana caranya dia tahu bahwa istrinya akan hamil? Lalu diberikanlah tanda dengan cara dia tidak bisa bercakap-cakap selama 3 hari.
"(Allah berfirman, "Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki yang bernama Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya." (QS. Maryam, ayat 7)
Ada makna dibalik pemberian nama Yahya yaitu Yahya berasal dari nama Allah yang Maha Menghidupkan, Ya Hayyu.
Yahya artinya hidup, yang diharapkan anak yang diamanahkan oleh Allah kepada nabi Zakaria dan istrinya ini akan terus hidup. Dilahirkan dalam keadaan hidup, dan mati dalam keadaan hidup di jalan Allah, mati syahid. Jika mati syahid sejatinya orang itu tidak pernah mati karena akan selalu ada di sisi Allah.
Meski sudah dijanjikan akan diberi anak, namun Nabi Zakaria masih tetap bermunajat pada Allah, bertasbih setiap pagi dan petang karena merasa sebagai hamba yang membutuhkan pertolonganNya.
"Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka, bertasbihlah pada waktu pagi dan petang." (QS. Maryam, ayat 11)
Nabi Zakaria akan dikaruniai Yahya, anak yang selama ini ia inginkan. Lalu ia diberi mandat oleh Allah yaitu supaya berpegang teguh pada kitab agama Allah. Saat itu masih taurat ya.
"Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) kitab (taurat) itu dengan sungguh-sungguh" dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih anak-anak."(QS. Maryam, ayat 12)
dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa. (QS. Maryam, ayat 13)
Semoga tulisan ini bermanfaat untukmu dan bisa menambah keimanan kita ya. 😇
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)