Review
Film Korea : The Box - Park Chanyeol
Sinopsis Film Korea The Box :
Film The Box dibintangi oleh aktor Joo Dal Hwan dan Chanyeol EXO. Film The Box ini berkisah tentang seorang lelaki bernama Jihoon (Park Chanyeol) yang hanya bisa bernyanyi dengan menggunakan sebuah kotak ajaib. Jihoon lalu bertemu dengan produser bernama Min-soo (Jo Dal Hwan) dan kemudian mereka melakukan perjalanan touring bersama. Mereka mendukung satu sama lain dalam bermusik.
Review Film Korea The Box :
Apa
jadinya jika seorang penyanyi justru tidak bisa menyanyi di depan panggung? Apa
yang akan dia lakukan untuk menghindari tatapan mata para penonton yang
memandangnya saat sedang memainkan musik?
Malam itu, Ji Jihoon sedang memainkan musik di balik kotak vallet parking tempat ia bekerja. Selepas bertugas di malam hari, ia sering memainkan gitarnya untuk melepas lelah. Sesekali ia juga membuat nada dan lirik lagunya sendiri. Namun, hari itu ia berkenalan dengan seorang lelaki aneh yang menawarinya untuk bermain musik. Lelaki itu seorang produser yang nyasar di tempat vallet parking saat ia diantar oleh sopir taxi panggilan. Produser itu bernama Minsoo yang langsung mengajaknya kabur karena ia dikejar penagih hutang.
Pak produser yang mikirin nasib hutang dan kontrak kerjanya. 😅 |
Minsoo menanyakan apakah Jihoon bisa bermain musik? Jihoon menjawab ia senang bermain musik, tapi ia tak bisa memainkan musik di hadapan orang lain. Namun, Minsoo yang terdesak karena kontraknya dibatalkan oleh rekan kerjanya, ingin Jihoon membantunya menyelesaikan 10 pertunjukan. Kontrak ini akan membantu Minsoo untuk tahu kualitas penyanyi yang akan diajak debut olehnya.
Namun, Minsoo harus berhadapan dengan kenyataan pahit bahwa rekan kerjanya yang baru ternyata sangat spesial. Jihoon tidak bisa bermain musik dan menyanyi di depan orang lain. Ia mengalami demam panggung yang sangat hebat hingga pingsan di depan penonton. Padahal saat itu, Minsoo sudah menyiasatinya dengan membelikan kardus besar untuk menutup tubuh Jihoon dari tatapan para penonton. Kardus itu menggunakan kardus bekas kulkas yang dilubangi di beberapa bagian agar suaranya bisa keluar dan Jihoon masih bisa melihat keluar dan tetap bernafas.
Jihoon bersama kotak ajaibnya 😂🤣 |
Sejak menggunakan box untuk main musik, Jihoon dijuluki sebagai lelaki kardus. Wkwk. Iya, ini maksudnya man of the box alias mas-mas yang pake kotak kardus. Tapi kalo dibahas indonesiakan ya anggep aja lelaki kardus ya. Karena secara harfiahnya emang dia beneran make kardus buat manggung. Wkwkwk. * Punteeen Caye~ Kenapa aku jadi ngetawain kamu. Hahaha xD
Yang jelas sih, si Chanyeol eh si Jihoon maksudnya... dia mulai bermain musik di beberapa tempat secara berturut-turut. Kayak touring dari kota ke kota gitu make mobil pak produser alias Minsoo-ssi itu. Tiap kali naik ke panggung, baik di cafe, di taman, di tempat ngamen, di tempat lomba nyanyi, karaoke, di tempat camping, dll mereka ngumpulin uang tips buat makan seharian dan ongkos selama perjalanan. Ya sekalian uangnya juga buat bayar tempat nginep juga.
Pernah suatu hari Jihoon manggung bareng pemain musik si mas bule. Orang ini kelihatannya baik banget, jadi Minsoo bilang sama Jihoon buat gabung bareng dia ikutan nyanyi gitu. Kira-kira gimana, bisa nggak. Nah, mas bulenya bilang boleh aja. Yaudah akhirnya mereka manggung dong.
Yang bikin Jihoon ternganga adalah pas Minsoo bilang dia ngasih semua uang manggungnya sebesar 500 dollar. Ajegile, gede juga kan duitnya. Hahaha. Eh si Jihoon nanya dong, “Lho kok dikasihkan semua ke dia?”
Sambil jalan, Minsoo bilang, “Ada saatnya produser menggunakan uangnya untuk investasi.” Trus, dia ngasih liat dompet isinya uang tips yang seabrek banyak banget sambil bilang kalau duit itu jatah mereka. Baru deh Jihoon tahu kalau produsernya emang orang yang cukup perhitungan walau kadang boros juga. Wkwk
Asli sih, mereka tuh gimana ya.... dari yang awalnya interaksi antara orang asing, sampai akhirnya kenal deket itu lucu banget kalo diinget-inget. Seneng aja lihat interaksi mereka, pas berbagi makanan, saling cerita kehidupan satu sama lain, bahkan saling ngledek karena urusan yang bikin keki. Ya ada juga sih salah paham, apalagi pas Jihoon habis nangis karena dia nggak bisa main musik di tempat karaoke Nana.
“Apa yang kamu rasakan saat melihat penonton?”
“Mereka menakutiku.”
“Bagaimana saat kamu bernyanyi sendiri?”
“Aku senang. Aku menikmatinya.”
“Lalu, bayangkan kamu membagikan perasaanmu kepada orang
lain.”
Jihoon ngerasa bersalah sama Minsoo dan Nana. Tapi dia cuma bisa nangis di tepi dermaga. Jadi, pas pulang ke penginapan, Jihoon nangis di bawah shower. Dia teringat kejadian masa kecil, pas dia kena pukul ayahnya karena nekat main gitar. Dia diusir dari rumah sambil meluk gitar. Dan akhirnya sampai sekarang trauma tiap mau manggung selalu keinget kejadian menyeramkan itu. Itu alasan kenapa dia selalu merinding, berdebar, dan gelisah tiap mau manggung di depan orang lain. Bahkan pernah keringat dingin sampai pingsan juga.
Nana -teman manggungnya di sebuah cafe- pernah bilang sama Jihoon, bahwa Jihoon bisa berpura-pura tidak melihat penonton yang ada di depannya. Tutup mata aja, nanti juga bisa main musik. Tapi ternyata trauma Jihoon sangat mendalam sampai dia nggak bisa main bareng Nana.
“Ketika aku menutup mata, aku melihat dunia yang jauh
lebih besar.”
Yang bagian lucu ada juga sih, nggak melulu tegang dan frustasi gimana gitu. Soalnya ada beberapa cameo yang bikin ceritanya jadi seru. Kayak pas mobil Minsoo terpaksa dijual ke penampungan mobil bekas, trus barang-barang mereka diturunin dari mobil. Akhirnya mereka minta tolong sama kenalan Minsoo.
Temen Minsoo ini terharu banget pas dihubungi lagi. Katanya dia hutang budi sama Minsoo. Eh dia juga mau lho buat bantuin Jihoon perform di depan juri. Wkwkwk. Lucu banget pas scene ini. Beneran bikin senyum-senyum sendiri, soalnya boxnya sampe goyang-goyang pas Jihoon nyanyiii! Asli gokil dah. Hahaha xD
Bagian paling menyenangkan menurutku pas camping di perkemahan para pemain musik gipsy Seru banget sih lihat tempat campingnya. Bikin kangen camping deh. Jadi para pemusik ini bikin perkumpulan musik dan mereka perform bareng. Seru banget liatnya!
Lagi bahas soal kelanjutan karirnya, eh tahu-tahu mau diputus kontraknya gitu aja 😱 |
Kalau menurut saya, film The Box ini sesuai dengan alur ceritanya yang tentang Jihoon dan Minsoo yang saling mendukung satu sama lain untuk bermusik. Ditambah cinematografinya yang ciamik bikin beberapa scene pertunjukan di beberapa kota jadi memorable.
Trus lagu-lagu yang dinyanyikan Chanyeol di tiap kota juga selalu berbeda. Jadi, kita ibarat lagi nonton Chanyeol live concert dalam bentuk film musical aja. Hahaha
Nah, saya abis nonton film The Box ini, malah jadi pengin keliling kota-kota di Korea pake mobil gini. Seru kali ya lihat kota lain yang lebih sepi dibanding Seoul, kayak Gwangju, Ulsan, Busan, dan beberapa kota lain yang menurutku ditampilkan dengan apik lewat scenenya yang menarik. Bahkan bisa lihat laut dan sungai yang luas banget dilihat dari jembatan aja bisa sebahagia itu. Tempat wisatanya masih asri dan terawat. Ya, kalau ada rezeki pengin banget deh touring di Korea selama 10 harian. Pasti seru yaa~ :D
Anyway, kisah Jihoon dan Minsoo di Film The Box ini bikin saya jadi berkaca bahwa semua orang mengalami masalah dan kekhawatiran yang berbeda. Hanya saja, kadang kita terdiam dan ingin ada di box saja, agar ketakutan itu tidak makin membesar. Padahal, semakin sering kita berlama-lama di dalam box itu, kita nggak akan kemana-mana. Jadi, kenapa nggak hadapi saja rasa takut itu, lalu keluar dari boxmu sendiri? Hadapi dunia dengan lebih berani! ;)
Overall, rating 8,5/10 bintang buat film The Box ini. Kalau kamu gimana? Udah nonton film Korea The Box juga? Bagikan kesanmu di kolom komentar ya. ;)
Bagus banget ya pesan dari film ini, bagus banget ngambil cerita bermusik, karena kita tahu sendiri kan, nggak sedikit pemusik yang awalnya mendapatkan tentangan dari ortu khususnya ayahnya.
BalasHapusKebanyakan orang menganggap bahwa pemusik itu nggak punya masa depan yang jelas
Saya belum pernah nonton film Korea, The Box ini. Tapi temanya cukup menarik juga ya, tentang mengatasi trauma yang dimiliki oleh seseorang. Sampe masuk ke dalam kardus bekas kulkas buat perform maen musik hehe
BalasHapusWah bagus filmnya ada pesan untuk kita hrs melangkah out of the box ya. Klo acting pemainnya oke, pasti seru nontonnya
BalasHapusFilm ini sudah lama masuk dalam daftar untuk ditonton, sepertinya menarik. Ada musik, fantasi, dan unsur romantis. Terima kasih ulasannya kak Kiky. Salam hangat.
BalasHapusWahh menarik nih mba, aku pernah nonton traillernya aja waktu itu dan entah kok kedistrak ngga jadi nonton tuh gimaanaaa wkwk
BalasHapusLucu juga nih film The Box ini. Laki-laki kardus. Kayanya ku bakal masukin ini ke list tontonan. Btw, jadi ingat webdrama To Jenny. Itu pemeran utama juga gak bisa nyanyi di depan orang lain
BalasHapusTema yang unik, berarti nonton ini disuguhi banyak lagu dan setting tempat yang berpindah-pindah dari cafe sampai camping.
BalasHapusEh lucu juga itu lelaki kardus, kupikir polosan aja kardusnya tapi digambarin kayak sound system
Beda banget sama kepribadian Mas Cheye...hahhaa~
BalasHapusDoi dari dulu hobi banget bilang kalau dia ganteng, jadi kalau masuk SM tuh ya..memang selain bakat yang dimiliki, memang uda ada takdir, yakni wajah gantengnya.
Salut sama Cheye sih..
Bisa banget doi apik memerankan karakter cowok pemalu dan punya banyak luka masa kecil. Sukses selalu, mas Cheyeeee...
We are ONE.
URI SARANGHAJAAA!!