Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Senin, 19 Agustus 2024

Mengenal Joko Sulistyo: Pahlawan Air untuk Daerah Kekeringan di Tanah Kapur

Mengenal Joko Sulistyo: Pahlawan Air untuk Daerah Kekeringan di Tanah Kapur


Joko Sulistyo melakukan sebuah inovasi untuk daerah terpencil yang mengalami kekurangan air. Ia menyalurkan air bersih untuk dimanfaatkan para warga yang membutuhkan. Air yang dialirkan merupakan air dari daerah Gunung Kidul yang diketahui memiliki potensi sumber air meski tanahnya berkapur. 


Salah satu kelebihan mata air karst adalah adanya jeda waktu yang panjang antara turunnya hujan dan keluarnya air ke mata air, sehingga beberapa mata air karst tetap memiliki debit yang besar meskipun di musim kemarau. 



Banyak gua di daerah Gunung Kidul yang diketahui memiliki potensi sumber air, seperti sungai bawah tanah, yang bisa diakses oleh warga untuk memenuhi kebutuhan air mereka.


Daerah hunian yang berada di atas kontur tanah kapur sering kali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Kondisi ini disebabkan oleh karakteristik alami tanah kapur yang memiliki daya serap tinggi, sehingga air hujan yang jatuh langsung meresap ke dalam tanah dan tidak tertahan di permukaan atau di lapisan tanah yang dangkal. 


Hasil jerih payah Joko Sulistyo selama enam bulan terbayar. Air tanah bisa didorong ke atas, bahkan sampai ke tower air yang ditaruh di atas bukit. Air sudah mengalir ke desa Pucung. Sekarang masyarakat bisa mengambil air di bak-bak penampungan di sekitar desa kapan saja untuk keperluan sehari-hari mereka.


Sejak tahun 2013, air dari Gua Suruh menjadi sumber air utama bagi Desa Pucung. Jika pada saat itu warga mengambil air di titik-titik hidran tertentu, pada tahun 2014 warga mulai bisa menikmati air di rumah masing-masing. Hingga kini, Joko Sulistyo masih bersemangat untuk trus menyalurkan air untuk kebaikan bagi desa yng terpelosok ini. 


Joko Sulistyo mendapatkan penghargaan dari ASTRA SATU Indonesia Award 2013 karena menjadi penyalur air bersih untuk desa Pucung, kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Berkat jasanya, kini para warga tidak perlu membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka ketika musim ksmarau tiba. 


Atas jasanya, Joko Sulistyo dianugerahi Penghargaan SATU Indonesia Awards 2013. Penghargaan dari PT Astra International Tbk. Penghargaan ini diberikan kepada generasi muda, baik secara individu maupun kelompok, yang menunjukkan kepeloporan dan membawa perubahan positif bagi masyarakat di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori kelompok yang mencakup lima bidang tersebut.


Berikut adalah alasan mengapa daerah dengan kontur tanah kapur sulit mendapatkan air bersih, serta beberapa cara untuk mengatasinya.


Mengapa Daerah Tanah Kapur Sulit Mendapatkan Air Bersih?


1. Porositas Tinggi dan Penyimpanan Air yang Rendah


Tanah kapur memiliki porositas yang sangat tinggi, artinya banyak rongga di dalam tanah yang memungkinkan air cepat meresap ke dalam tanah. Akibatnya, air hujan tidak tersimpan dalam jumlah yang cukup di lapisan tanah atas, sehingga sumur dangkal sulit menghasilkan air bersih.


2. Kurangnya Sumber Air Permukaan


Di daerah dengan kontur tanah kapur, sumber air permukaan seperti sungai atau danau sering kali tidak ada atau terbatas. Hal ini disebabkan oleh air hujan yang cepat meresap ke dalam tanah, sehingga tidak banyak yang mengalir ke permukaan sebagai sumber air.


3. Air Tanah dalam dan Terkontaminasi


Di daerah kapur, air tanah biasanya berada di kedalaman yang lebih dalam. Selain itu, air yang ada di lapisan kapur sering kali terkontaminasi oleh mineral seperti kalsium dan magnesium, yang menyebabkan air menjadi keras dan tidak layak untuk dikonsumsi langsung.


4. Kurangnya Infrastruktur Pengelolaan Air


Banyak daerah dengan kontur tanah kapur yang terletak di wilayah terpencil atau perdesaan, sehingga infrastruktur pengelolaan air bersih, seperti jaringan pipa atau instalasi pengolahan air, sering kali tidak tersedia atau kurang memadai.


Cara Mengatasi Kesulitan Mendapatkan Air Bersih di Daerah Tanah Kapur


1. Menggali Sumur dalam (Deep Well)

Salah satu cara untuk mendapatkan air bersih di daerah tanah kapur adalah dengan menggali sumur yang lebih dalam, hingga mencapai lapisan tanah yang lebih padat dan kaya akan air. Meskipun biaya awalnya tinggi, sumur dalam bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi kekurangan air.


2. Membangun Sistem Penampungan Air Hujan (Rainwater Harvesting)

Sistem penampungan air hujan bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi kekurangan air di daerah tanah kapur. Air hujan yang ditampung dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, atau menyiram tanaman. Dengan teknologi penyaringan yang tepat, air hujan juga bisa diolah menjadi air minum.


3. Menggunakan Teknologi Desalinasi Air Tanah  

Di beberapa kasus, air tanah di daerah kapur bisa mengandung kadar garam atau mineral yang tinggi. Teknologi desalinasi atau penyaringan bisa digunakan untuk menghilangkan kontaminan tersebut, sehingga air menjadi layak untuk dikonsumsi.


4. Memanfaatkan Sumber Air Alternatif

Selain mengandalkan air tanah, mencari sumber air alternatif seperti mata air pegunungan yang berada di sekitar daerah kapur bisa menjadi solusi. Pembangunan jaringan pipa untuk menyalurkan air dari sumber ini ke hunian bisa menjadi investasi yang baik untuk jangka panjang.


5. Pembangunan Bendungan atau Waduk Kecil 

Pembangunan bendungan atau waduk kecil di wilayah kapur yang strategis bisa membantu menahan air hujan dan mencegahnya meresap terlalu cepat ke dalam tanah. Air yang tertampung di waduk ini bisa digunakan selama musim kemarau untuk memenuhi kebutuhan air bersih.


6. Edukasi dan Pengelolaan Air yang Efisien

Mengedukasi masyarakat setempat tentang pentingnya pengelolaan air bersih juga sangat penting. Mengurangi penggunaan air yang berlebihan dan memastikan air yang ada digunakan secara efisien bisa membantu mengatasi masalah kekurangan air.


Alasan Mengapa Kawasan Karst Memiliki Potensi Sumber Air Tanah yang Melimpah


Kawasan karst, yang dikenal dengan formasi batuan kapur yang khas, sering kali dianggap gersang dan kering. Namun, di balik penampilan tersebut, kawasan karst sebenarnya memiliki potensi sumber air tanah yang sangat melimpah. Berikut ini adalah alasan mengapa kawasan karst memiliki potensi air tanah yang besar dan pentingnya pemanfaatan sumber daya ini, terutama di daerah seperti Gunung Kidul.


1. Konsentrasi Air di Retakan dan Sungai Bawah Tanah


Batuan kapur di kawasan karst cenderung retak dan memiliki celah-celah besar yang memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah dengan cepat. 

Air ini tidak hilang begitu saja, melainkan terkonsentrasi di retakan-retakan tersebut dan terkumpul menjadi sungai bawah tanah. 

Di beberapa daerah, gua yang terbentuk oleh proses erosi batuan kapur ini juga menyimpan aliran air yang melimpah, menjadikannya sumber air yang potensial.


2. Waktu Tunda yang Panjang Membantu Penyimpanan Air


Salah satu keunggulan mata air di kawasan karst adalah adanya waktu tunda yang panjang antara saat hujan turun dan keluarnya air ke permukaan sebagai mata air. Ini berarti, saat hujan, air tidak langsung mengalir keluar, tetapi disimpan di dalam sistem karst selama beberapa waktu. 

Alhasil, mata air di kawasan karst sering kali masih memiliki debit yang cukup besar bahkan selama musim kemarau, ketika wilayah lain mungkin sudah kekurangan air.


3. Cadangan Air yang Terjaga di Musim Kemarau


Karena waktu tunda yang panjang dan kemampuan karst untuk menyimpan air, beberapa mata air di kawasan karst tetap mengalir dengan stabil meski di musim kemarau. Hal ini sangat penting, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap kekeringan, seperti Gunung Kidul. Meskipun permukaan tanah tampak kering, gua-gua dan sungai bawah tanah di kawasan ini sering kali menyimpan air dalam jumlah besar yang bisa dimanfaatkan.


4. Potensi Pengelolaan Air yang Optimal


Banyaknya gua dan sungai bawah tanah di kawasan karst, khususnya di daerah seperti Gunung Kidul, memberikan peluang besar bagi penduduk setempat untuk mengakses air bersih. 

Dengan infrastruktur yang tepat, seperti sumur yang dalam atau sistem perpipaan yang terhubung ke sumber mata air ini, masyarakat dapat memanfaatkan potensi air tanah karst untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama selama musim kemarau.


5. Meningkatkan Ketahanan Air di Daerah Rentan


Kawasan karst yang mengandung banyak sumber air tanah dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan air di daerah-daerah yang sering mengalami kekeringan. Dengan pemanfaatan yang tepat, potensi ini dapat membantu mengurangi dampak negatif dari musim kemarau panjang dan memastikan pasokan air tetap tersedia.


Kesimpulan


Daerah hunian dengan kontur tanah kapur memang memiliki tantangan tersendiri dalam mendapatkan air bersih, terutama karena karakteristik tanah yang memiliki porositas tinggi dan rendahnya cadangan air tanah dangkal. Namun, dengan strategi yang tepat, seperti menggali sumur dalam, memanfaatkan air hujan, atau menggunakan teknologi penyaringan, masalah ini bisa diatasi. 


Meskipun terlihat kering di permukaan, kawasan karst sebenarnya memiliki potensi sumber air tanah yang sangat melimpah, terkonsentrasi di retakan dan sungai bawah tanah yang ada di dalam gua atau jauh di bawah tanah. 


Dengan karakteristik seperti waktu tunda yang panjang antara hujan dan keluarnya air di mata air, kawasan karst dapat menyediakan pasokan air yang stabil, bahkan di musim kemarau. 


Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengembangkan infrastruktur yang dapat memanfaatkan potensi ini secara optimal, sehingga kawasan karst bisa menjadi solusi bagi krisis air di masa depan.


Penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah-daerah dengan kondisi tanah kapur. 


Sumber : 

https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/penyalur-air-tanah-kapur/

https://siap.viva.co.id/entertainment/1103-kemarau-masih-betah-joko-sulistyo-penyalur-air-tanah-kapur-ke-daerah-yang-dirundung-kekeringan