Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label atheis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label atheis. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 September 2011

Dimana Tuhan itu?


Dimana Tuhan itu?

Sudah beberapa hari ini ditagih tulisan oleh seorang temen mp-ku.  Soalnya diajakin bikin naskah buat proyek buku tapi belum dapet ide. Temanya beraaattt… tentang Potret kematian. Heuheuu…Bayanginnya aja aq ngeri, bergidik, dan bikin ga bisa tidur. Apalagi disuruh nulis tentang itu? 3-4 halaman pula. Hiks…

Pasrah ama nasib, soalnya udah terlanjur janji sama Ai. *peace ya Aii.... ;p * 

Akhirnya jadilah aq nanya-nanya ke temen-temenku. Kali aja punya stock cerita. Brasa detektif gitu pas wawancara. Huhuu… -.-“ 

Nanya beberapa kasus kematian, ada yang kisah temennya temenku. Pas lebaran masih segar bugar, ternyata 1 minggu berikutnya dia udah meninggal, dan ternyata sebelumnya dia udah sakit parah komplikasi ginjal, liver, dan TBC. Padahal dia anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga. Ya Allah, ngeri aku bayanginnya..

Ada juga cerita tentang kecelakaan satu mobil pengantar rombongan haji. Pas itu mobil temenku disalip-salip terus pas mau ngantar ibunya haji, ga taunya pulang dari ngantar  haji itu, mobil yang sebelumnya suka nyalip-nyalip ditemukan mengalami kecelakaan, dan semua yang ada di dalamnya meninggal saat itu juga. Ada lagi tentang pembunuhan di saat mudik lebaran.. kebayang rasanya liat kepala ngluntung di jalan? Hiiyy… aq ngeri dan cuma bisa berucap innalillahi…

Itu baru cerita kematian yang ga seberapa. Belum lagi temenku itu lanjutin lagi cerita tentang kematian. Kata dia, dia pernah denger tentang berita orang yang hobi bunuh diri di jepang. Di sana ada sebuah hutan tempat orang-orang yang akan bunuh diri. Nama hutan tsb adalah Aokigahara. Alasan bunuh dirinya juga macem2..  Tau kan kalo di jepang itu terkenal dengan Harakiri, mereka lebih memilih mati dibanding menahan malu. Jadi bunuh diri itu hal yang biasa.

Ini ada cuplikan kata-kata di artikel ttg hutan aokigahara(lebih panjangnya bisa dibaca di artikel aslinya)

Tahun demi tahun semakin banyak saja orang Jepang yang bunuh diri di hutan ini. Aokigahara. Tempat favorit bagi mereka yang ingin bunuh diri. Yah… aku tidak akan mengeluh, karena bagaimanapun juga, semakin banyak mereka yang mati berarti pendapatanku semakin bertambah.

Orang Jepang menyebut hutan ini sebagai ”hutan bunuh diri” sehingga mau tak mau tak jarang orang berpersepsi keliru mengenai orang-orang yang datang ke hutan ini. Aku datang ke sini bukan sebagai turis entah untuk menikmati pemandangan gunung Fuji di sebelah barat ataupun suasana mistis yang hanya dimiliki oleh tempat di mana ratusan bahkan ribuan nyawa melayang di lokasi yang sama.

Aku datang untuk mencari nafkah. Untuk bertahan hidup. Seperti yang telah kuamati selama ini, malam-malam pada perayaan seperti tahun baru inilah yang biasanya digunakan oleh sebagian orang Jepang untuk mengakhiri nyawanya sendiri. Di tengah tawa dan pesta penduduknya, ada segelintir orang yang mengasingkan diri dan merasa bahwa saat itulah… saat terbaik untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia.

Juga di Golden Gate yang tingkat kematiannya tinggi dan merupakan tempat bunuh diri paling laris di Amerika. 

Menurut beberapa catatan yang berhasil dikumpulkan, jembatan tersebut setidaknya telah menjadi tempat untuk paling kurang 1300 orang yang memilih mengakhiri jiwa mereka sendiri. Menjadikan tempat ini sebagai tempat bunuh diri terlaris dalam sejarah Amerika, dan sangat mungkin dalam sejarah dunia, sejak jembatan tersebut dibuka pada tahun 1937. Biaya pembangunan jembatan itu sendiri tidak kurang dari 35 juta USD.

Ia memperkirakan bahwa rata-rata satu orang setiap dua minggu melakukan bunuh diri di jembatan ini. Tapi angka sesungguhnya mungkin malah lebih tinggi dari jumlah yang ia perkirakan, sebab banyak yang jasadnya tidak diketemukan. Sebab lain adalah sebagian besar yang bunuh diri terjadi pada malam hari, dan jasad mereka tak ditemukan.

Bayangin dah! Ngeri pasti! Liat aja di artikel ini tentang aokigahara dan Golden gate.  Rasanya mendadak perutku mual-mual nahan muntah. >,<

Liat fenomena itu, jadi terbayang… Sebenernya, apa orang yang bunuh diri itu merasa frustasi karena kehidupan? Kalo iya, kenapa sampai ke titik itu? Sebuah kejenuhan pasti ada jalan keluarnya. Itu pasti, meski setiap ujian berat, tak ada yang tak mungkin terselesaikan. 
Ah ya, tapi mungkin benar kata temanku, 
“Karena di hati mereka tak ada Tuhan.., meski mereka menganut Shinto..” 
really??
Lalu, apa mereka tak merasa bahagia?

Pertanyaan ini justru dijawab oleh banyaknya buku-buku tentang cara mudah bahagia, seperti buku “Menjadi wanita paling bahagia” Dr. Aidh Al Qarni.  Buku itu laris manis di toko buku. Lalu, akankah buku Menjawab Atheis Indonesia(Eko Arryawan) juga mampu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka tentang adanya Tuhan? Bahwa Tuhan ada dan akan selalu menjawab doa-doa kita, membantu kita menyelesaikan ujian hidup? Well, saya penasaran dengan buku ini. Semoga mba Fanny bisa ngasih satu ya buat aku, hehe… :D


Segini aja dulu ya tulisan buat Giveaway Mba Fanny, kalo dipanjangin lagi bisa nyampe 5 halaman. Heuheuu.. dan akhirnya, aku tutup  tulisan kali ini dengan harapan, semoga tak ada lagi kasus bunuh diri di sekitar kita. Kematian terlalu dekat untuk menjadi penanda bahwa hidup ini singkat . Jadi isilah dengan hal-hal istimewa dan bermanfaat.


Semarang 25 September 2011, 17:05

Oya, buku  Radiant Shadow- hadiah dari Giveaway mba Fanny udah nyampe, hehe.. lupa ngabarin. :D  

Buku Menjawab Atheis Indonesia