Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label beasiswa luar negeri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label beasiswa luar negeri. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Desember 2013

Resensi Buku Beasiswa di Bawah Telapak Kaki Ibu - Irfan Amalee



Biodata Buku : 
Judul : Beasiswa di Bawah Telapak Kaki Ibu
Penulis : Irfan Amalee
Terbit : Juni 2013
Penerbit : Mizania
ISBN : 978-602-9255-51-5
Rate : 4/5

Endorsment : 
“Irfan menulis dengan riang. Namun berhasil mengajak kita melihat, merekam, dan memaknai sesuatu dengan lebih men dalam. Keluasan ilmu, kerendahan hati, dan kecintaan, itulah yang membuat karya Irfan AmaLee ini menjadi penting untuk Anda miliki.”
—Ust. Budi Prayitno, trainer dan life-storyteller
“Kita semua harus bersyukur bahwa Irfan AmaLee akhirnya memutuskan untuk membagi pengalaman hidupnya lewat buku ini. Buku ini bukan hanya untuk para pencari beasiswa, tapi jauh lebih luas dari itu, bagi mereka yang ingin membuat hidupnya kaya penuh makna. Tidak ada satu bab pun dalam buku ini yang tidak memberikan inspirasi. Irfan AmaLee bukan saja menunjukkan kalau Islam itu indah tapi dia membuktikan bahwa hidup itu akan indah jika kita membuatnya menjadi indah!”
—Maulana M. Syuhada, penulis 40 Days in Europe, kandidat doktor Lancaster University, UK
“Membacanya, mataku langsung berkaca-kaca. Ada haru dan semangat yang berkobar. Buku ini bagai cermin kecil ke sa yangan raksasa yang haus pengalaman. Cermin yang mam pu membuat raksasa terharu, tersenyum, bahkan tertawa hing ga tersulut semangatnya. Goodluck, Bro!”
—Ali Muakhir, seorang book creator peraih Adikarya IKAPI dan ayah 3 “malaikat” hebat
“Lewat gaya bahasa yang asik dan kisah-kisah menggelikan, buku ini bikin kagum dan ‘ngiler’ ingin studi ke luar. Dari kecil saya sudah berkeinginan pergi ke Jepang tapi harus lewat bea siswa. Kadang ragu dan khawatir, tapi di buku ini saya di ingatkan bahwa pertolongan-Nya pasti datang, mengubah yang sulit menjadi mudah. Satu hal penting, doa restu orangtua yang tak mungkin dipisahkan dari langkah kita ke mana pun perginya. ‘7 Tips Praktis’-nya wajib dicoba, semoga tahun depan saya mengalami hal-hal luar biasa pula di Hokkaido, tempat saya melanjutkan studi.”
—Aulia Fajar Rahmani, mahasiswi Teknik Lingkungan ITB
“Seperti untuk restu ibu, tidak ada kata terlambat untuk men dapatkan beasiswa. Hati-hati membaca buku ini: Akan ada super-kebelet yang memaksamu segera berburu beasiswa! Irfan AmaLee emang jagonya bikin envy!”
—Fahd Djibran, penulis, peraih beasiswa Australia Awards 2013

Selasa, 30 Juli 2013

Review Buku : Studying Abroad

Description
Penulis      : Windy Ariestanty & Maurin Andri
Ukuran     : 14 x 20 cm
Tebal        : 298 hlm
Penerbit   : GagasMedia
ISBN         : 979-780-640-5
Harga       : Rp50.000,-

Link buku: http://www.gagasmedia.net/index.php/katalog/non-fiksi/pendidikan/studying-abroad.html

Sabtu, 22 Juni 2013

Selftalk

Ketika kamu sedang tertidur lelap, seseorang di luar sana sedang mengejar impianmu. Dia belajar lebih keras darimu, berjuang lebih hebat darimu. Mencapai impianmu lebih cepat. Lalu, apa kamu masih mau santai-santai saja?

Minggu, 26 Mei 2013

Pemenang Kuis Berhadiah Oleh-oleh ABFI 2013

Bismillah...

Alhamdulillah, okee... akhirnya setelah selesai membaca seluruh jawaban dari peserta yang ikut Kuis Berhadiah Oleh-oleh ABFI 2013, saya pilih 3 pemenang. Pemenang dipilih berdasarkan kesesuaian tema yang saya minta. Saya minta tips mendapatkan beasiswa dan juga survive di luar negeri. Jadi inilah pemenangnya : 

Juara 1 :  Nurmayanti Zain
Saya pilih jawaban Nurmayanti Zain karena tipsnya jitu. Jawaban yang dia paparkan sebenarnya hal teknis tapi sering dilupakan oleh para pencari beasiswa. Kelengkapan berkas birokrasi adalah pintu pertama yang harus dilalui. Pastikan semuanya lengkap dan diurus jauh-jauh hari. Jangan ngeyel mengirim aplikasi beasiswa kalo jelas-jelas tertulis syarat IPK atau syarat-syarat lain yang tidak bisa kamu penuhi. Ini namanya bunuh diri di awal step. Kalau berkas sudah lengkap semua, baru bisa masuk ke step selanjutnya. Biarkan berkas-berkas itu yang akan bicara bahwa kamu layak mendapatkan tiket beasiswa. Rekomendasi dari pihak kampus juga bisa memuluskan jalan mendapatkan beasiswa.
Juara 2 : Ivan Prakasa 
Saya pilih Ivan karena dia bisa menjelaskan tentang step selanjutnya. Hambatan paling utama saat sudah sampai di luar negeri adalah mental. Budaya, bahasa, dan kebiasaan jelas beda jauh dari Indonesia. Mentallah yang membuat seseorang bisa menyelesaikan studinya di luar negeri walau sebesar apapun hambatannya. Short course/magang juga bisa jadi pilihan untuk masuk ke step selanjutnya, beasiswa S2.
 
Juara 3 : Hamzan Musthofa
Saya suka bagian Hamzan menjelaskan tentang mengembangkan potensi/skill untuk mendapatkan uang tambahan selain mengandalkan beasiswa. Karena saya pikir, jika kita punya skill, bukan otot lho, ya. Tapi skill dengan otak, insya Allah ga susah buat survive di sana. Think smart! Saya rasa pekerjaan di luar negeri bukan hanya kerja part time di restoran. Bisa menerjemahkan seperti yang dilakukan Teh Novi, menulis artikel travelling seperti yang dilakukan Mbak Ira Aprillia, menulis opini di media seperti yang dilakukan A Fuadi, atau menyanyi seperti yang dilakukan oleh Hamzan. 

Jadi, inilah kesimpulan yang saya ambil dari jawaban teman-teman. Terima kasih atas kisah-kisahnya ya. Semoga info yang diberikan bermanfaat bagi saya, juga teman-teman lain yang ingin mendapatkan beasiswa luar negeri. :)

Untuk para pemenang, silahkan kirim nama, alamat dan no hp yang bisa dihubungi ke email : sabilla.arrasyid@gmail.com. Subject : Pemenang Kuis Berhadiah Oleh-oleh ABFI 2013. Pake alamat Indonesia aja ya. Kalo luar negeri kirim paketnya kemahalan. Hehe. :P

Makasih atas apresiasinya, teman-teman. Semoga saya bisa bikin kuis lagi lain waktu. Jangan kapok ikutan kuis lagi ya. :D  

Tegal, 260513, 10:35


Jumat, 24 Mei 2013

Kuis Berhadiah Oleh-oleh ABFI 2013

Bismillah...

Alhamdulillah, akhirnya saya bisa update postingan lagi. Kali ini bukan buat posting tentang ABFI, tapi mau bikin kuis kecil-kecilan buat syukuran aja. Hadiahnya oleh-oleh hasil ikutan ABFI pekan kemarin. Hehe. Dalam rangka apa bikin kuis ini? Alhamdulillah, bapakku hari ini milad. Alhamdulillah banget beliau masih sehat sampai sekarang mengingat tahun lalu beliau sempat masuk ICU karena kecelakaan. Sempet bikin was-was sampe saya bikin postingan Rumah sakit atau rumah sehat. Sekarang, doaku untuknya... semoga beliau selalu sehat, dimudahkan rezekinya dan selalu dalam lindunganNya. Aamiin. :)

Oya, tanggal 14 Mei kemarin, pas di Bandung, saya sempat ngobrol dengan seorang teman yaitu Teh Novi tentang beasiswa luar negeri.