Tahun
ini bisa dibilang tahun yang super bikin aku harus fokus dengan hal yang aku
inginkan. Fokus untuk melakukan banyak hal baru dan berbeda dibanding tahun
sebelumnya. Tahun ini pula pertama kalinya aku bilang pada diriku sendiri. "Hidup yang tak dipertaruhkan, tak akan pernah dimenangkan." Itu artinya aku harus lebih bisa bertanggungjawab terhadap diriku sendiri. Harus mulai bisa mengambil keputusan dengan serius dan matang demi masa depan.
Quote of The Day
Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label celotehan ila. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label celotehan ila. Tampilkan semua postingan
Selasa, 26 Februari 2019
Cerita Hari Ini : Dari Rumah Qur'an hingga Kelas Bahasa Arab
Label:
celotehan ila,
celotehkiky,
curhat,
resolusi 2019,
unek-unek
Aku dan kamu sepasang doa yang saling mengamini.
Blogger | Bookworm | Suka nulis | Tegal
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com
Jumat, 30 Juli 2010
Suprise!! ^^
Saya terkaget pagi ini, ketika membuka akun fesbuk saya yang sudah beberapa hari ini saya terlantarkan, hm... ada yang membuat saya terpana. sebuah tag-an foto dari seorang kawan di khatulistiwa. namanya mas Anjrah atau biasa dipanggil mas aan, dia mengelola yayasan yarobbi. Ia nya menawarkan saya sebuah tawaran yang menarik. Pelatihan bekam gratis selama 4 bulan dengan dokter2 spesialis handal di bidangnya. ini dokter lho, nah... bekam disinergikan dengan ilmu kedokteran kan keren! hehe....
Tau apa yang membuat saya terpana? nilai nominal yang ia berikan untuk pelatihan tersebut! seharga 5 juta! wowww!! beneran nih??! atau ini memang rezeki yang DIA telah persiapkan lama sebagai kado atas doa-doa yang terlantun selama ini. saya begitu mendamba pelatihan ini, bahkan sejak 3-4 tahun lalu, sejak saya kenal thibbun nabawi pertama kali. Ah, Allah... Engkau maha Baik. Alhamdulillah...^_^
Saya jadi teringat dengan kata2 pak General Manager, Pak Imron di pelatihan terakhir tim keluarga besar khatulistiwa persada.
Nah, benar... jika kita menanam kebaikan, maka Allah akan membalas sama dengan yang ia tanam, bahkan mungkin berlipat2. saya ingat lagi, banyak sekali pelatihan2 atau workshop, dan seminar nasional yang datang berhamburan kepada saya, sedangkan saya pikir, saya tak punya dana untuk mengikutinya. yang kadang, nominalnya sampai 2-5 juta. tapi?? apa yang terjadi? mereka menggratiskannya untuk saya dan teman2. Allahuakbar!
Semoga saya benar2 bisa membagi waktu untuk ikut pelatihan ini, bekerja di khatulistiwa sebagai tour leader, dan bekerja sebagai Mitra Olah Data Sensus Penduduk sampai akhir tahun. Amiin... ^_^
*mohon doanya yaaa... ^^*
Semarang, 30 Juli 2010
nah, ini pamflet yang dikirim ke fesbuk saya.. ^^
5 juta untuk investasi sehat seumur hidup. sebagai perbandingan pak, untuk masuk ke kedokteran dikampus negeri baru masuk sudah ada pilihan minimal 20 juta. misal ndak di fak kedokteran, masuk ke keperawaan juga kurang lebi...h dana masuknya sama. belum biaya bulanan dan dana sehari-hari. ada teman masuk program ners, juga totalannya sekitar 20 Juta.
dana 5 juta untuk mandiri...
investasi yang pas, untk modal berwirausaha mandiri, mengembangkan sunnah nabi, dan membantu sesama...
Tau apa yang membuat saya terpana? nilai nominal yang ia berikan untuk pelatihan tersebut! seharga 5 juta! wowww!! beneran nih??! atau ini memang rezeki yang DIA telah persiapkan lama sebagai kado atas doa-doa yang terlantun selama ini. saya begitu mendamba pelatihan ini, bahkan sejak 3-4 tahun lalu, sejak saya kenal thibbun nabawi pertama kali. Ah, Allah... Engkau maha Baik. Alhamdulillah...^_^
Saya jadi teringat dengan kata2 pak General Manager, Pak Imron di pelatihan terakhir tim keluarga besar khatulistiwa persada.
ENERGI TIDAK DAPAT DICIPTAKAN MAUPUN DIMUSNAHKAN HANYA BERUBAH DARI SATU BENTUK KE BENTUK YANG LAIN
Rumusnya adalah; hasil usaha = hasil usaha tampak + tabungan energy
Masing-masing hasil sesuai dengan usahanya. Jika usaha kita adalah kebaikan, maka hasilnya kebaikan pula, pun sebaliknya. Yang membuat saya merinding adalah: jika keburukan yang kita tebar banyak, siapkah kita untuk menerima keburukan serupa suatu saat nanti?
Hasil pencairan tabungan energy positifnya antara lain yaitu;
1. Penghasilan naik, keuntungan bertambah, dan aset bertambah
2. Karir berrtambah, kekuasaan bertambah, akses bertambah
3. Ilmu bertambah, pendapatnya di dengar, tulisannya digemari
4. Popularitas naik, tim bisnis solid, pengikut loyal, relasi meningkat
Dan hasil pencairan tabungan energy negative adalah;
1. Kehilangan harta, kesehatan, atau usaha merugi
2. Kehilangan jabatan, karir mentok, akses hilang
3. Ilmu tidak berkembang, perkataannya tidak dipatuhi
4. Dibenci orang, dikhianati teman, difitnah
bisa dilihat di sini
Nah, benar... jika kita menanam kebaikan, maka Allah akan membalas sama dengan yang ia tanam, bahkan mungkin berlipat2. saya ingat lagi, banyak sekali pelatihan2 atau workshop, dan seminar nasional yang datang berhamburan kepada saya, sedangkan saya pikir, saya tak punya dana untuk mengikutinya. yang kadang, nominalnya sampai 2-5 juta. tapi?? apa yang terjadi? mereka menggratiskannya untuk saya dan teman2. Allahuakbar!
Semoga saya benar2 bisa membagi waktu untuk ikut pelatihan ini, bekerja di khatulistiwa sebagai tour leader, dan bekerja sebagai Mitra Olah Data Sensus Penduduk sampai akhir tahun. Amiin... ^_^
*mohon doanya yaaa... ^^*
ini brosur yang di tempel di kampus2...
Semarang, 30 Juli 2010
Label:
bisnis,
celotehan ila,
curhat,
happy day,
kehidupan,
kerja,
masa depan,
plan,
sahabat,
this is me
Aku dan kamu sepasang doa yang saling mengamini.
Blogger | Bookworm | Suka nulis | Tegal
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com
Minggu, 18 Juli 2010
Belajar tentang logika langit yuk… ;)
Belajar tentang logika langit yuk… ;)
Bismillahirrahmanirrahim…
Tadi pagi, saya ikut kegiatan rutin, yaitu entrepreneur coach khatulistiwa tour&travel. Bedanya, pelatihan kali ini istimewa, karena merupakan penyempurna dari semua tahapan pelatihan yang telah dilakukan selama hampir 4 bulan terakhir. Yang menarik adalah, tema yang dibahas kali ini, benar-benar menarik dan membuka kesadaran saya lebar-lebar, bahwa selalu ada Allah dalam setiap hela nafas saya. Materi kali ini bicara tentang logika langit. Apa itu logika langit? Yuk teman, kita simak penjelasan pak Imron, General Manager Khatulistiwa. ^_^
***
Logika langit adalah logika yang sebenarnya sering kita temui. Logika ini dibandingkan dengan logika dangkal yang berasal dari pikiran manusia sangatlah berbeda jauh. Logika ini diciptakan dan dikendalikan oleh Allah. Hitungan matematis yang langsung dihitung oleh-Nya.
Berlakunya logika langit bukan untuk menjadikan manusia menjadi makhluk yang pasrah seperti wayang yang dikendalikan dalang. Berlakunya logika langit ini mengajak kita untuk sadar bahwa seberapapun kehebatan manusia masih ada Zat yang berkuasa atas segala sesuatu.
Misal, pernah dengar tentang kisah tragedy kapal titanic? Apa yang terjadi dengan kapal itu merupakan salah satu bukti bahwa kesombongan manusia merupakan bencana bagi dirinya sendiri. Dan bukti nyata bahwa ada Allah yang mengendalikan segalanya.
Ini dia rincian kemegahan kapal yang (konon) merupakan kapal paling megah dan mewah yang pernah dibuat dalam sejarah pembuatan kapal(bener ga ya? :D).
• Kapal Titanic merupakan kapal penumpang paling mewah dan terbesar yang pernah dibuat
• Panjang 269 meter dan lebar 28 meter , berat mati 46.328 ton, dan ketinggian dari permukaan air ke geladak setinggi 18 meter.
• Mampu membawa 3.547 penumpang dan awak kapal
• Fasilitas: kolam renang, ruang olah raga, pemandian Turki (Turki bath), perpustakaan dan gelanggang squash.
• Punya 3 ruang: Kelas utama (dihiasi seluruhnya dengan panel kayu,perabotan mewah dan perhiasan yang indah), ruang penumpang kelas 2, dan ruang penumpang kelas geladak
Saya bayangkan, titanic adalah sebuah kapal yang notabene merupakan kapal yang dibuat dari bahan-bahan terpilih, dari baja terpilih, kayu terpilih, dan segala aksesoris di dalam kapal merupakan barang2 terbaik dari maestro pembuatnya. Kekuatannya dihitung secara matematis oleh sang ahli sehingga dipastikan tidak akan tenggelam.
Ingat apa yang dikatakan oleh sang Kapten kapal saat akan melakukan pelayaran pertama kali?
Yap, betul sekali… sang kapten mengatakan begini; “Bahkan Tuhan pun tidak akan bisa menenggelamkan kapal ini. Saya yakin itu.”
Kesombongan sang kapten ternyata berbuah hasil. Kapal itu pecah jadi dua, dan menjadi tragedy dalam dunia pelayaran yang memakan korban paling banyak.
• Pelayaran pertamanya adalah pelayaran terakhirnya; Berangkat dari Southampton, Inggris, dalam perjalanan ke New York City, pada Rabu 10 April 1912, di bawah kendali Kapten Edward J. Smith.
• Titanic menabrak gunung es pada 23:40 (waktu kapal), Minggu, 14 April 1912, dan tenggelam 2 jam 40 menit kemudian pada 2:20 pagi hari Senin.
• Bencana tersebut mengakibatkan kematian lebih 1.500 orang, bencana laut terbesar sepanjang zaman
Logika semacam ini sulit untuk dinalar, bagaimana mungkin, kapal yang dibuat dengan susah payah, dengan menggunakan bahan2 terpilih bisa remuk dan menenggelamkan hampir separuh penumpangnya?
Ya itu tadi salah satu contohnya, nah skrg kita masuk beberapa tahapan logika langit:
1. Logika kesuksesan
(buka Q.S. ali imron:104 yaa…;)
2. Logika kecerdasan
Seseorang yang sempurna akal ialah yang mengoreksi dirinya, dan mempersiapkan amal sebagai bekal untuk mati. Dan orang yang bodoh yaitu yang selalu memperturutkan hawa nafsu, dan mengharapkan berbagai angan-angan kepada Allah
(HR Attirmidhi, Tarjamah Riadhus Shalihin buku 1 hal 92)
3. Logika kemenangan
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi...
(Q.S. An Nur : 55)
4. Logika perhitungan materi
Dalam logika perhitungan materi, berlaku hukum kekekalan energy. Yaitu;
ENERGI TIDAK DAPAT DICIPTAKAN MAUPUN DIMUSNAHKAN HANYA BERUBAH DARI SATU BENTUK KE BENTUK YANG LAIN
Rumusnya adalah; hasil usaha = hasil usaha tampak + tabungan energy
Masing-masing hasil sesuai dengan usahanya. Jika usaha kita adalah kebaikan, maka hasilnya kebaikan pula, pun sebaliknya. Yang membuat saya merinding adalah: jika keburukan yang kita tebar banyak, siapkah kita untuk menerima keburukan serupa suatu saat nanti?
Hasil pencairan tabungan energy positifnya antara lain yaitu;
1. Penghasilan naik, keuntungan bertambah, dan aset bertambah
2. Karir berrtambah, kekuasaan bertambah, akses bertambah
3. Ilmu bertambah, pendapatnya di dengar, tulisannya digemari
4. Popularitas naik, tim bisnis solid, pengikut loyal, relasi meningkat
Dan hasil pencairan tabungan energy negative adalah;
1. Kehilangan harta, kesehatan, atau usaha merugi
2. Kehilangan jabatan, karir mentok, akses hilang
3. Ilmu tidak berkembang, perkataannya tidak dipatuhi
4. Dibenci orang, dikhianati teman, difitnah
Lantas, bagaimana dengan bayi yang dari lahir sudah mengalami Hasil usaha tampak positif atau negatif? Hasil usaha tampak pada bayi adalah down payment yang harus dibayar. Down payment alias DP yang harus dibayar ini merupakan kebalikan dari yang terjadi pada si bayi ketika besar nanti. Jika kecilnya hidup miskin, bisa jadi ia kaya raya saat dewasa. Pun sebaliknya. Jadi, siapkah kita menerima hasil usaha dari perbuatan kita selama ini? Wallahua’lam.
Semarang, 4 Juli 2010; 22:56, ingatkan aku jika aku lupa mengingatMu ya, Rabb…
Label:
bisnis,
celotehan ila,
kehidupan,
keluarga,
kerja,
masa depan,
this is me
Aku dan kamu sepasang doa yang saling mengamini.
Blogger | Bookworm | Suka nulis | Tegal
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com
Sabtu, 03 Juli 2010
This is me(part2)
Iseng2.. hohoiii.. ;p
Ila menurut temen2 adalah...
o Kepribadian yang menarik.(kata kakak sih gitu.. bener ya ga? ;D)o Penyayang. (betuull..betull... ^^)
o Pemalu dan tertutup. (he? masa??)
o Suka rahasia. (hmm..)
o Secara alami jujur, dermawan dan bersimpati. (laik diz!)
o Cinta kedamaian dan ketentraman. (ya dungz... hehe)
o Dapat dipercaya. (amin, insyaAllah...)
o Sensitive pada yang lain. (hm... lagi...mikir sik.. hekeke...;p)
o Suka melayani orang lain. (yupz..)
o Tidak mudah marah. (kalo gampang marah cepet tua. ;p)
o Pendendam. (agak sih... ;)) haha...)
o Menghargai dan membalas kebaikan. (insyaAllah...)
o Memperhatikan dan menilai orang lain. (bener juga..)
o Tergantung mood (perasaan). (yohaaa...moody beud....^^)
o Suka berfantasi dan bermimpi. (mimpi adalah kunci... nananana....*malah nyanyi)
o Suka traveling. (kerjaan sayah ituh... ;) hehehe... )
o Suka perhatian. (suka perhatian atau diperhatikan nih??)
o Suka menata rumah. (off course dong)
o Memiliki bakat musik. (bangeeettt.. denger musik bisa bikin hilang capeknya.. ;D)
o Suka sesuatu yang special.(tentu saja, saya selalu ingin menjadi yang istimewa) ;p
Label:
celotehan ila,
this is me
Aku dan kamu sepasang doa yang saling mengamini.
Blogger | Bookworm | Suka nulis | Tegal
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com
Senin, 28 Juni 2010
Terharu, dan kangeenn.. ^^
"Seumur hidup saya, saya ingin orang-orang mrasa lebih baik karena mengenal saya.
Terima kasih krna mbuat saya mrasa tlah mbuat perbedaan"
Thank Allah n my family.
I luv u full.
Yesterday at 8:28pm via Mobile Web
Itu status Nay di fb. Duh, engkau, nduk.. jadi kangen pas jaman2 kita bikin proposal buat distro desember lalu bareng Fiqi sing koplake puoll.. ;p hehe..
Now, sekarang kita kepisah2, fiqi dengan mozaiknya, aq dengan khatulistiswa dan BPs, ririn dengan S2 nya, dan kamu, dengan bisnismu. Yeahh...It's time to realize your dream ya, Nay. Tetep semangat berbenah yak! Love u, dear..^^
Sekaran, 28 Juni 2010, 10:30
Label:
celotehan ila,
sahabat
Aku dan kamu sepasang doa yang saling mengamini.
Blogger | Bookworm | Suka nulis | Tegal
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com
Jumat, 07 Mei 2010
Sakit itu ga enak, Nona!
Sakit itu ga enak, Nona!
Sakit itu ga enak tau! Swear deh! *pake swear tujuh turunan* hihii..
Sekali lagi kukatakan sakit itu tak enak, Nona. Makan ga enak, tidur juga ga nyenyak(kecuali hbs dibius atau pake obat dokter yang menimbulkan efek samping ngantuk, hehe…), plus ga bs jeng2 kemana2. Wuih.. derita tiada tara. Huhuhu..
Tapi sakit juga punya manfaat, mengingatkan kita bahwa tubuh perlu istirahat dari kerja rodinya selama ini. Sakit jadi penanda bahwa ada bagian tubuh yang bekerja secara ekstra sampai batas ambang kemampuannya. Ia lelah, ia menderita. Tapi kita tak pernah memberinya jeda untuk sejenak saja beristirahat. Ibarat mesin, dia kerja sepanjang hari. Jadi, gimana kalo pas overwork? Ya aus dong… ;p
Sakit bisa disebabkan karena kita terlalu memforsir tubuh. Bisa juga karena pola makan kita yang amburadul ga jelas. Makan sekenanya. Kalo ada makanan ya makan, kalo ga ada makanan yang ngutang, haha.. ga ding, itu mah nasib anak kos ye? *daku bangettt* ;D Kalo ada makanan enak dimakan semua, kekeke… itu namanya rakus, Boi! =)) *jangan ditiru*
Dan ketika segala rasa sakit sudah menumpu pada ambang batas, tiba saatnya untuk kita berjuang sekuat tenaga agar bisa sembuh total. Ya, total. Saya pernah merasakan tifus, akibat makan tidak teratur dan kerja yang diforsir. Efeknya, saya terpaksa minum obat sebanyak 7 macam untuk meredakan rasa sakit di tubuh. Ya, hanya meredakan. Bukan menyembuhkan. Karena yang menyembuhkan itu Tuhan. ^^ Karena menyembuhkan butuh proses lebih lama, bisa satu bulan, dua bulan, atau bahkan seumur hidup. Karena ada kemungkinan jika system imun tubuh lemah, penyakit itu bisa muncul lagi lain waktu.
Ada jenis-jenis penyakit yang bisa disembuhkan dengan kita memperkuat system kekebalan tubuh. Salah satu yang sering kita alami adalah sakit karena perubahan cuaca, misal; flu, batuk, pilek, radang. Siklus ini biasanya berulang setiap bulan sekali atau tergantung ketahanan tubuh masing2. Kalo menurut saya, penyakit semacam itu sebetulnya bisa disembuhkan hanya dengan memperbanyak istirahat dan minum air putih sebanyak-banyaknya.*pengalaman pribadi* Bisa juga dengan mengkonsumsi madu. Madu berfungsi untuk menetralkan tubuh dari zat-zat beracun. Zat tersebut dikeluarkan melalui keringat atau urine.
Oke, bahasan selanjutnya saya sarikan dari buku ya, judul bukunya Rahasia kesehatan Nabi(Prophetic Medicine) karya Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Diterbitkan oleh penerbit Glossaria.
Ada sepuluh zat yang dapat membahayakan tubuh jika mendekam, kecuali tubuh mampu mengatasinya:
1. Darah ketika sudah bergejolak
2. Sperma
3. Urine/air seni
4. Tinja
5. Kentut/udara
6. Muntah
7. Bersin
8. Rasa kantuk
9. Rasa lapar
10. Rasa haus
Jika salah satu dari sepuluh zat di atas ditahan, dapat menimbulkan penyakit. (halm. 15-16)
Rasulullah SAW memberi petunjuk kepada kita mengenai makanan dan minuman meliputi mencegah “overdosis”, menghindari makanan berlebihan dan aturan-aturan lain yang harus diperhatikan berkenaan dengan makanan dan minuman.
“Tak ada wadah yang lebih buruk yang dipenuhi oleh seorang manusia selain perutnya. Dia sebenarnya hanya membutuhkan beberapa suap untuk menopang hidupnya. Karena itu perut perlu dibagi menjadi 3 bagian:1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk udara.”(HR. Ahmad)
Jika perut penuh dengan makanan, maka tidak ada cukup ruang untuk minuman. Jika orang mengonsumsi minuman sampai memenuhi perutnya, maka pernafasannya akan menjadi sulit hingga menimbulkan kemalasan dan keletihan. Ia akan merasa berat seakan-akan membawa beban pada perutnya.
Rasulullah SAW menganjurkan agar orang mengonsumsi beberapa suap sekedar untuk menopang hidupnya,sehingga staminanya tidak turun.
Ada 3 tingkatan mengkonsumsi makanan:
1. Sekedar memenuhi kebutuhan
2. Sekedar mencukupi(memadai)
3. Berlebihan
Ada larangan untuk mencampur jenis makanan tertentu yang tidak baik secara bersama-sama, yaitu;
1. Memakan ikan dan telur secara bersama
2. Menyantap ikan dan susu sekaligus
3. Memakan jus buah dan susu sekaligus
Yang saya tahu ada 3, mungkin ada teman2 yang bisa menambahkan? Oke, segitu aja dulu, dilanjut ya di diskusi. Makasih sebelumnya... ^^
“Setiap penyakit mempunyai obat. Maka apabila obatnya cocok dengan penyakitnya, maka akan sembuhlah ia atas izin Allah ‘Azza wa Jalla”(HR. Muslim)
“Berobatlah kalian, maka sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala, tidak mendatangkan penyakit kecuali mendatangkan juga obatnya, selain satu yang tidak ada obatnya, yaitu tua.”(HR At Tirmidzi)
Sekaran, 7 Mei 2010, 7:40
~Spesial ditulis buat Nona Widiya, cepet marii, oi… ben bisa jeng2 maning, hehe… ^^~
Label:
celotehan ila
Aku dan kamu sepasang doa yang saling mengamini.
Blogger | Bookworm | Suka nulis | Tegal
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com
Jumat, 28 Agustus 2009
pilih mana nih? :D
baca tlsn ai ketawa sendiri. haha...
tak bonceng.. kemana-mana..
tak bonceng.. kemana-mana..
setress toh?
ngeri toh?
daripada diboncengin ai mending kamu naik angkot aja toh?
aman toh?
tenang toh?
jadi inget pengalaman naik kreta dulu, duh, mo pilih duduk ato bediri yak? secara, samping kanankiri penuh sesak, apalagi banyakan campur baur sama cowok. so? enakeun naik kreta ato bis aja? :( serba salah...
Thursday, July 2, 2009 at 7:50pm
kereta penuh sesak
Label:
celotehan ila,
kereta,
mudik
Aku dan kamu sepasang doa yang saling mengamini.
Blogger | Bookworm | Suka nulis | Tegal
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com
Senin, 10 Agustus 2009
Ketika Setiaku harus berbilang waktu
Ketika setiaku harus berbilang waktu
“Ada yang datang dan pergi. Memberi warna, memberi arti. Tapi tahukah kau, setiaku pun harus berbilang waktu. Dan tentu, kau pun harus ikhlas menerimanya.”
S-E-T-I-A.
Satu kata yang selalu tertancap di pikiran saya belakangan ini, ketika sahabat-sahabat saya yang telah menikah menyemarakkan hari-hari mereka dengan orang terkasih di sisi. Hihi.. ngiri, La? Hehe… Off course doong… =P Nanya dalam ati, “Kapan giliranku yak?” *sambil nyengir2 kelinci.. =))*
Setia, bukan hanya label, bukan pula sebuah pemaknaan naïf yang hanya dilakukan untuk menunjukkan betapa kita loyal kepada sesuatu. Ya, “sesuatu” itu bisa bermakna “apa saja”, bukan?
Ketika ada yang bertanya, berapa lama kau akan berada di sisiku, menembusi batas ruang dan waktu untuk tetap membersamai entah itu menjadi seorang/sesuatu yang special (dalam tanda petik =D) atau menjadi seorang sahabat berbagi warna warni pelangi kehidupan, saya akan menjawab dengan tegas, “Batasannya apa dulu?” “Setia di jalan yang mana nih?” Hehe…
Saya sedang tidak ingin membahas setia dalam tanda petik untuk orang-orang tersayang, mungkin suami, sahabat, atau yang lain. Tapi, yang ingin saya bahas disini adalah setia pada sesuatu. Ya, sesuatu bisa bermakna apapun, kan? Dan dalam hal ini, saya ingin mengaitkan bahasan setia dengan barang-barang sekitar anda.
Please check in your room or house, ada berapa jenis dan jumlah barang yang selalu setia menemani hari-harimu, berapa lama ia berada di sisimu, berapa banyak kah waktu yang telah engkau habiskan bersamanya, dan amati kondisinya sampai detik ini? Silahkan cek dan bertanya dalam hati masing-masing. ^_^
Nah, sudah bertanya dalam hati masing-masing dan sudah dicek dengan detail? =D Jika sudah, bolehkah saya menyelesaikan bahasan saya kali ini dengan tenang, dan sesudahnya engkau boleh menyela pernyataan saya sesukamu, Kawan.. ^^
Saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya. Ada yang unik, dari pengamatan saya selama 4 tahun ini, ya… sejak saya menginjak bangku kuliah, koleksi buku saya bertambah secara drastis karena hobi yang satu ini berkembang pesat seiring akses untuk mencari buku-buku bermutu dapat saya peroleh dengan mudah dan cepat serta dana yang juga memadai pula. Sebenarnya, hobi membeli dan membaca buku bukanlah sesuatu yang istimewa, saya mulai suka membaca sejak SD, itulah sebabnya saya mulai memakai kacamata sejak di bangku sekolah dasar.
Nah, ada yang menarik.. 4 tahun bergelut di hobi yang satu ini, tanpa pernah merasa bosan tentusaja. Hehe…Gimana bisa bosan, kalo setiap baca buku ada saja ilmu dan kisah-kisah yang menarik hati saya untuk bisa diselami dan dimaknai secara lebih cantik dan itu membuat saya jauh lebih bijaksana dan dewasa dalam memaknai hidup? ^^
Selama 4 tahun itu, tanpa saya sadari saya telah menumpuk “sampah”. Ya, “sampah buku” kalo orang lain yang nggak tau seni membaca sih suka bilang gituh dehh… =P Saya baru menyadarinya ketika seorang sahabat saya membantu saya membenahi buku-buku saya ke dalam kardus, dan ternyataaa… buku itu mampu menghabiskan jatah kardus sebanyak 6 kardus. Padahal,setau saya, saya hanya membawa satu tas besar berwarna merah berisi baju saat pertama kali datang ke Semarang, dan juga membawa sekardus peralatan makan, peralatan kuliah (ya ATk deh…), dsb. Simpel kan? Jadi, gak sebanyak yang sekarang ada di kamar saya ituhh….dan sukses bikin jantung saya syokk!! Haha.. *iLa lebay deh.. =))
Jadi, setelah dipikir2, kuliah 4 tahun bisa bikin saya punya “harta karun terpendam” ya? Hehe… buktinya, ada 6 kardus penuh berisi buku-buku, mulai buku tulis, diktat kuliah, fotokopian soal, novel, komik, sampai majalah atau tabloid kampus. Hwaoow…banyak benerrrr yak? =D
Terkait jumlahnya yang meningkat drastic, saya rasa itu karena hobi saya memang membaca, coba deh kalo hobi saya filateli seperti saat SMP-SMA dulu, pasti dalam rak buku saya, ada album kumpulan prangko yang saya peroleh dari sahabat pena saya, atau jika saya hobi fashion, pasti lemari baju saya penuh dengan baju-baju yang padahal, jika digunakan, tak akan habis semuanya meski digilir berganti baju berbeda selama sebulan penuh, sehari dua kali ganti terus *catetan, jika saya termasuk fashionholic lhoo… =P*
Itu baru contoh buku, baju, filateli, belum yang hobi koleksi aksesoris cewek, misal pita, jilbab, gelang, kalung, cincin, atau majalah, sepatu, tas, dvd, kaset, dsb. Nah lho… bayangin deh.. seberapa banyaknya barang-barang itu jika dikumpulkan dalam waktu 4 tahun?? Wahhh…. Bisa-bisa kamar kos langsung jebol deh. Haha…. Saingan ama penghuni baru, ya itu tuuhhh.. si koleksi yang mengalahkan pemiliknya dalam merajai kamar kos2an. =D
Nah-ha! Lalu, gimana dong, biar saya gak kalah saing dengan si cantik manis koleksi saya tadi? Saya rasa, pilihannya hanya satu, saya harus merelakan beberapa bagian untuk bisa beralih, entah beralih tempat atau diberikan pada yang lain. Hmmm.. kalo buku masih mikir2 kali yak? Hehe.. terutama yang dibeli dengan jerih payah sendiri biasanya selalu bisa bikin ati gak kuat untuk melepasnya.
Kalo fotokopian mah, diloakin juga boleh deh atau buat adek kelas… Untuk pilihan baju, aksesoris, dsb… saya rasa saya bisa TEGA. ^^ Alasannya simple, saya bukan tipe yang fanatic dengan baju. Hehe… lagian style fashion bisa berubah sesuai jaman, kan? =D
Daku gak sefanatik ituh kali sama barang, sampe bilang, “Itu kan baju kesayangaaan guuueeee…!!” *nggerung-nggerung sambil nangis Bombay* Hahaa… makan tuh sayang, setia, dsb. Kalo setia sama pasangan sih boleh-boleh aja, nah ini, setia kok sama “sampah”. Gak banget deh…
Setidaknya, saya merasa, saya punya alasan tepat, begini… setiap barang punya batas waktu pemakaian, ketika barang itu dipakai, ia dipakai karena punya nilai guna, nah… jika sudah mendekati masa “lansia” nya, Maka barang tersebut juga sudah tak ada gunanya dipertahankan lagi, sebelum mencapai batas waktu pemakaian maksimal, seharusnya, kita juga sadar bahwa sudah waktunya untuk menggantinya dengan yang lebih pantas, yang punya nilai guna lebih optimal. Bukan yang penyusutannya tinggal 20 % masih dipertahankan. Mau nunggu bener2 rusak baru diganti ya? Kelamaaannnn…. =)) Ibaratnya, mau nunggu expired sekalian? Ntar kasian dong sama pemakainya. Hihihi….
Ketika setiaku harus berbilang waktu, bukan aku tak sayang padamu, tapi ada yang harus dikorbankan,sebuah realitas bahwa kau tak lagi sempurna dalam membersamaiku melewati segala cita. ^_^
*catetan, cuman berlaku buat barang aja loh, bukan buat pasangan kita. =P*
Buat barang-barangku yang musti hangout dari kamar iLa, maap yaa… sepertinya, sudah waktunya buat ganti pemilik. ^^
Tegal, 9 Agustus ’09; 00:06
-Celotehan iLa yang lagi kelaperan malem2. Hehe..-
“Ada yang datang dan pergi. Memberi warna, memberi arti. Tapi tahukah kau, setiaku pun harus berbilang waktu. Dan tentu, kau pun harus ikhlas menerimanya.”
S-E-T-I-A.
Satu kata yang selalu tertancap di pikiran saya belakangan ini, ketika sahabat-sahabat saya yang telah menikah menyemarakkan hari-hari mereka dengan orang terkasih di sisi. Hihi.. ngiri, La? Hehe… Off course doong… =P Nanya dalam ati, “Kapan giliranku yak?” *sambil nyengir2 kelinci.. =))*
Setia, bukan hanya label, bukan pula sebuah pemaknaan naïf yang hanya dilakukan untuk menunjukkan betapa kita loyal kepada sesuatu. Ya, “sesuatu” itu bisa bermakna “apa saja”, bukan?
Ketika ada yang bertanya, berapa lama kau akan berada di sisiku, menembusi batas ruang dan waktu untuk tetap membersamai entah itu menjadi seorang/sesuatu yang special (dalam tanda petik =D) atau menjadi seorang sahabat berbagi warna warni pelangi kehidupan, saya akan menjawab dengan tegas, “Batasannya apa dulu?” “Setia di jalan yang mana nih?” Hehe…
Saya sedang tidak ingin membahas setia dalam tanda petik untuk orang-orang tersayang, mungkin suami, sahabat, atau yang lain. Tapi, yang ingin saya bahas disini adalah setia pada sesuatu. Ya, sesuatu bisa bermakna apapun, kan? Dan dalam hal ini, saya ingin mengaitkan bahasan setia dengan barang-barang sekitar anda.
Please check in your room or house, ada berapa jenis dan jumlah barang yang selalu setia menemani hari-harimu, berapa lama ia berada di sisimu, berapa banyak kah waktu yang telah engkau habiskan bersamanya, dan amati kondisinya sampai detik ini? Silahkan cek dan bertanya dalam hati masing-masing. ^_^
Nah, sudah bertanya dalam hati masing-masing dan sudah dicek dengan detail? =D Jika sudah, bolehkah saya menyelesaikan bahasan saya kali ini dengan tenang, dan sesudahnya engkau boleh menyela pernyataan saya sesukamu, Kawan.. ^^
***
Saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya. Ada yang unik, dari pengamatan saya selama 4 tahun ini, ya… sejak saya menginjak bangku kuliah, koleksi buku saya bertambah secara drastis karena hobi yang satu ini berkembang pesat seiring akses untuk mencari buku-buku bermutu dapat saya peroleh dengan mudah dan cepat serta dana yang juga memadai pula. Sebenarnya, hobi membeli dan membaca buku bukanlah sesuatu yang istimewa, saya mulai suka membaca sejak SD, itulah sebabnya saya mulai memakai kacamata sejak di bangku sekolah dasar.
Nah, ada yang menarik.. 4 tahun bergelut di hobi yang satu ini, tanpa pernah merasa bosan tentusaja. Hehe…Gimana bisa bosan, kalo setiap baca buku ada saja ilmu dan kisah-kisah yang menarik hati saya untuk bisa diselami dan dimaknai secara lebih cantik dan itu membuat saya jauh lebih bijaksana dan dewasa dalam memaknai hidup? ^^
Selama 4 tahun itu, tanpa saya sadari saya telah menumpuk “sampah”. Ya, “sampah buku” kalo orang lain yang nggak tau seni membaca sih suka bilang gituh dehh… =P Saya baru menyadarinya ketika seorang sahabat saya membantu saya membenahi buku-buku saya ke dalam kardus, dan ternyataaa… buku itu mampu menghabiskan jatah kardus sebanyak 6 kardus. Padahal,setau saya, saya hanya membawa satu tas besar berwarna merah berisi baju saat pertama kali datang ke Semarang, dan juga membawa sekardus peralatan makan, peralatan kuliah (ya ATk deh…), dsb. Simpel kan? Jadi, gak sebanyak yang sekarang ada di kamar saya ituhh….dan sukses bikin jantung saya syokk!! Haha.. *iLa lebay deh.. =))
Jadi, setelah dipikir2, kuliah 4 tahun bisa bikin saya punya “harta karun terpendam” ya? Hehe… buktinya, ada 6 kardus penuh berisi buku-buku, mulai buku tulis, diktat kuliah, fotokopian soal, novel, komik, sampai majalah atau tabloid kampus. Hwaoow…banyak benerrrr yak? =D
Terkait jumlahnya yang meningkat drastic, saya rasa itu karena hobi saya memang membaca, coba deh kalo hobi saya filateli seperti saat SMP-SMA dulu, pasti dalam rak buku saya, ada album kumpulan prangko yang saya peroleh dari sahabat pena saya, atau jika saya hobi fashion, pasti lemari baju saya penuh dengan baju-baju yang padahal, jika digunakan, tak akan habis semuanya meski digilir berganti baju berbeda selama sebulan penuh, sehari dua kali ganti terus *catetan, jika saya termasuk fashionholic lhoo… =P*
Itu baru contoh buku, baju, filateli, belum yang hobi koleksi aksesoris cewek, misal pita, jilbab, gelang, kalung, cincin, atau majalah, sepatu, tas, dvd, kaset, dsb. Nah lho… bayangin deh.. seberapa banyaknya barang-barang itu jika dikumpulkan dalam waktu 4 tahun?? Wahhh…. Bisa-bisa kamar kos langsung jebol deh. Haha…. Saingan ama penghuni baru, ya itu tuuhhh.. si koleksi yang mengalahkan pemiliknya dalam merajai kamar kos2an. =D
Nah-ha! Lalu, gimana dong, biar saya gak kalah saing dengan si cantik manis koleksi saya tadi? Saya rasa, pilihannya hanya satu, saya harus merelakan beberapa bagian untuk bisa beralih, entah beralih tempat atau diberikan pada yang lain. Hmmm.. kalo buku masih mikir2 kali yak? Hehe.. terutama yang dibeli dengan jerih payah sendiri biasanya selalu bisa bikin ati gak kuat untuk melepasnya.
Kalo fotokopian mah, diloakin juga boleh deh atau buat adek kelas… Untuk pilihan baju, aksesoris, dsb… saya rasa saya bisa TEGA. ^^ Alasannya simple, saya bukan tipe yang fanatic dengan baju. Hehe… lagian style fashion bisa berubah sesuai jaman, kan? =D
Daku gak sefanatik ituh kali sama barang, sampe bilang, “Itu kan baju kesayangaaan guuueeee…!!” *nggerung-nggerung sambil nangis Bombay* Hahaa… makan tuh sayang, setia, dsb. Kalo setia sama pasangan sih boleh-boleh aja, nah ini, setia kok sama “sampah”. Gak banget deh…
Setidaknya, saya merasa, saya punya alasan tepat, begini… setiap barang punya batas waktu pemakaian, ketika barang itu dipakai, ia dipakai karena punya nilai guna, nah… jika sudah mendekati masa “lansia” nya, Maka barang tersebut juga sudah tak ada gunanya dipertahankan lagi, sebelum mencapai batas waktu pemakaian maksimal, seharusnya, kita juga sadar bahwa sudah waktunya untuk menggantinya dengan yang lebih pantas, yang punya nilai guna lebih optimal. Bukan yang penyusutannya tinggal 20 % masih dipertahankan. Mau nunggu bener2 rusak baru diganti ya? Kelamaaannnn…. =)) Ibaratnya, mau nunggu expired sekalian? Ntar kasian dong sama pemakainya. Hihihi….
Ketika setiaku harus berbilang waktu, bukan aku tak sayang padamu, tapi ada yang harus dikorbankan,sebuah realitas bahwa kau tak lagi sempurna dalam membersamaiku melewati segala cita. ^_^
*catetan, cuman berlaku buat barang aja loh, bukan buat pasangan kita. =P*
Buat barang-barangku yang musti hangout dari kamar iLa, maap yaa… sepertinya, sudah waktunya buat ganti pemilik. ^^
Tegal, 9 Agustus ’09; 00:06
-Celotehan iLa yang lagi kelaperan malem2. Hehe..-
Label:
caper,
celotehan ila,
kos,
kuliah
Aku dan kamu sepasang doa yang saling mengamini.
Blogger | Bookworm | Suka nulis | Tegal
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com
Langganan:
Postingan (Atom)