Kadang aku kecewa pada sesuatu. Terbunuh oleh ekspektasi sendiri. Mengabaikan jiwa yang terluka, bilang bahwa semua baik-baik saja. Padahal sebenarnya tidak.
Mengatakan bahwa segala emosi yang dirasakan adalah sia-sia. Ya, denial.
Pernah suatu hari seorang teman bilang, "Kamu ada masalah, La? Sini cerita."
Yang ada aku malah bingung mau cerita apa.
Aku yang terbiasa menekan segala emosi sampai titik terendah. Belakangan flashback kejadian sering muncul dalam bentuk mimpi-mimpi paling absurd (lagi).
Sampah jiwa itu tak akan keluar dari dalam alam bawah sadar sampai proses detoxnya berlangsung. Masalahnya ketika cerita sama seseorang. Malah dijawab dengan, "Ah, paling gitu aja. Udah biarin." Dan akhirnya emosi itu mengendap sekian lama. Sewaktu-waktu sisa emosinya bisa terpanggil lagi ke kehidupan nyata. Entah dalam bentuk apa.
#celotehkiky
Tegal, 14 Agustus 2019