Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Januari 2018

Sindrom Kepemimpinan

Sindrom Kepemimpinan

Beberapa orang mengira jika sudah menjadi seorang pemimpin, terpilih menjadi pemimpin berarti urusan yang ruwet akan segera bisa diselesaikan. Sebenarnya, ada hal-hal di luar perkiraan yang seharusnya sudah mulai dipikirkan bahkan sebelum mencalonkan diri atau menerima ajakan untuk menjadi pemimpin.

view Jakarta dari Monas

Senin, 15 Januari 2018

Pay it Forward : Melipatgandakan Kebaikan Sekecil Apapun

Pay it Forward : Melipatgandakan Kebaikan Sekecil Apapun

“Apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah hukum sebab akibat. Apabila mendapatkan sebuah nikmat dan kebaikan, maka selain utamanya karena kebaikan Allah, hal itu juga boleh jadi buah dari perbuatan baik yang kita lakukan. Sebaiknya bila kita tertimpa musibah atau suat masalah, selain karena izin Allah, hal itu juga boleh jadi buah dari perbuatan buruk kita (yang sengaja atau tidak). Sehingga sepanjang hidup ini, kita dianjurkan untuk terus berbuat baik, terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik.” –Fufuelmart

Jumat, 18 Juli 2014

Puthut Kurniawan : Relawan KBT Bagi-bagi Takjil dan BASUH

            Bersedekah dengan berharap balasan kebaikan dari Allah itu baik, tapi lebih baik lagi jika kita bersedekah sebagai wujud syukur kepada Allah. Bersyukur bahwa Allah maha baik memberi karunia berupa napas hidup, keluarga yang dicintai, kecukupan harta dan nikmat iman dalam agama Islam. Bagi orang yang percaya bahwa ketika kita memberi pada orang lain itu Allah pasti membalas, amat mudah Allah menggerakkan hatinya untuk bersemangat menebar kebaikan di sekitarnya.

Sabtu, 22 Maret 2014

The Quote of Your Life

The Quote of Your Life

Pekan lalu saya meminjam buku di perpus kota. Salah satu yang saya pinjam adalah buku biografi seseorang yang dibuat dalam bentuk novel(ga usah sebut nama lah ya soalnya orangnya lagi heboh nyalonin diri. haha). Inti dari buku ini adalah seorang anak yang tumbuh besar dalam sebuah keluarga di mana dia dididik dengan disiplin dan keras. Juga, ada sebuah kebiasaan dalam diri ayahnya dalam mendidiknya. Ayahnya suka memberi kata-kata mutiara dalam interaksi mereka yang kelak akan membangun karakter anak saat dewasa nanti. Kalo saya bilang ini quote of your life. Sebuah quote yang mengubah hidup. Padahal hanya quote ya? Tapi pengaruhnya cukup besar lho. Di mana akhirnya sang anak saat usia sekolah sudah bisa memberi nasihat pada temannya dengan kalimat bijak.

Kamis, 02 Januari 2014

[1Hari1Ayat] Jangan Judge Tuhanmu

Q.S. Yunus 10:44

Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun. Tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri. (Q.S. Yunus 10: 44)
“Kalo duduknya anteng, ya ga bakalan jatuh. Tapi kalo duduknya angguk-angguk ya bakal jatuh.” Suara bapakku terdengar dari kamar. Ternyata ada anak tetangga yang main ke rumah di musim liburan seperti sekarang. Namanya anak kecil ya kadang suka eksperimen yang terkesan biasa aja padahal kadang membahayakan diri sendiri. Termasuk duduk di kursi plastik yang digoyang-goyangnya sendiri, akhirnya jatuh. Bersyukurlah hanya jatuh aja, belum sampai berdarah atau lecet.

Rabu, 01 Januari 2014

[1Hari1Ayat] Tata cara Pinangan dalam Islam

al baqarah ayat 235
[1Hari1Ayat] Tata cara Pinangan dalam Islam
“Dan tidak ada dosa bagimu meminang perempuan-perempuan itu dengan sindiran atau kamu sembunyikan (keinginanmu) dalam hati. Allah mengetahui  bahwa kamu akan menyebut-nyebut kepada mereka. Tetapi janganlah  kamu membuat perjanjian (untuk menikah) dengan mereka secara rahasia, kecuali sekadar mengucapkan kata-kata yang baik. Dan janganlah kamu menetapkan akad nikah, sebelum habis masa idahnya. Ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah  kepadaNya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun.” (Q. S. Al Baqarah 2:235)
#1Hari1Ayat adalah program yang digulirkan oleh Mba @Primaditarahma. Saya ikutan kali ini karena penasaran apa bisa konsisten menulis selama 31 hari kedepan dengan tema yang diambil dari ayat al quran. Btw, kemarin tilawah saya sampai ayat 233, pas mau ambil ayat yang mau dibahas, mata saya lihat ayat ini, ayat ke 235.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Rezeki yang Ditangguhkan

Selembar uang berwarna biru tua senilai lima puluh ribuan itu aku angsurkan ke arah sang ibu penjual kupat yang mangkal dekat rel kereta api. Lalu yang kudengar reaksinya pertama kali saat menerima uang itu adalah, “duite gede nemen, mba. Sing luwih cilik ana?” (uangnya besar sekali, mbak. Yang lebih kecil ada?) 

Aku menggeleng. Uang itu memang satu-satunya yang kubawa tadi pagi saat pamit pada ibu untuk membeli sarapan. Biasanya ada selipan uang kecil di jaket, tapi tumben kali ini tak ada. Aku juga tak membawa dompet. Aku sering lupa kalau tak setiap penjual memiliki uang kecil untuk kembalian.

Senin, 30 September 2013

[Sharing] Kisah Keluarga Buya HAMKA

[Sharing] Kisah Keluarga Buya HAMKALelaki itu, misalnya, menuruti saran sang perempuan agar dirinya tidak menerima pangkat mayor jenderal tituler dari pemerintah (wakil pemerintah dalam hal ini, waktu itu, Jenderal Nasution). Begitu pula saat lelaki itu ditawari menjabat Duta Besar RI di Arab Saudi.

Explore your writing!

Apapun pekerjaannya, you have to do it with your heart.

Menulis bagi saya sudah jadi bagian hidup. Tanpa menulis, saya bukan siapa-siapa. Banyak yang mengira bahwa menulis itu mudah dan menulis itu menjanjikan materi. Saya akui, saya melewati banyak proses jatuh bangun hingga seperti sekarang ini, hingga bisa menghasilkan materi dari menulis. Blog ini pun dibangun dengan naik turunnya semangat yang saya miliki.

Kamis, 08 Desember 2011

Dhila13 Photo Challenge: Inspirasi

Capture by Melania Shary Sacitta

Satu kata untuk gambar di atas adalah sahabat. Adakah yang bisa hidup tanpa sahabat? Saya menyebut sahabat-sahabat saya sebagai Partner in #Galau. Partner buat seru-seruan. Partner iri-irian. Partner berpusing-pusing ria. Ahahaha.... Eh, tapi  beneran looh. :D Apalagi kalau sudah fokus ke proyek, kita sama-sama saling menyemangati sampai proyek itu kelar. Hehe... Saking galaunya saya bisa gila-gilaan ngerjain proyek sampai ambang batas yang diluar biasanya. Seperti kemarin saat mengerjakan naskah untuk nulisbuku.com. Sahabat-sahabat sayalah yang menyemangati menyelesaikan tantangan #11projects11days (saya ikut 9 hari aja, karena telat tau infonya.:p). Dan hasilnya amazing!! 7 Buku diterbitkan dalam waktu singkat! Wohhooo!!! Sahabat bisa mempengaruhi pacuan prestasi dalam menggapai segala impian kita. So, siapa bilang galau ga bisa bikin orang kreatif? Semakin saya galau, semakin saya terpacu untuk menghasilkan karya yang luar biasa. Galau yang sangat eksekutif kan? Whatever you interpret that, partner. Muaahh… stay galau!! Muaahh… stay galau!! :p

Makasih buat partner in #galau-ku, tanpa kalian saya bukan siapa-siapa. ;)


Tulisan ini disertakan pada Bukan Kontes Biasa: TASBIH 1433 H di blog Dhila13


Sabtu, 08 Oktober 2011

Lelaki Isya



Lelaki Isya
By Ila Rizky Nidiana – Tegal, Jawa Tengah

saat tubuh terbujur kaku
kain kafan membungkusmu
tak seorang pun dapat menolongmu
kecuali amalanmu

sholat ayo kita sholat sebelum disholatkan
dalam waktu sempat ataupun sempit
sholat tak boleh ditinggalkan
tak bisa berdiri, duduk atau rebahan
tak bisa rebah di-isyaratkan
saat tubuh terbujur kaku
kain kafan membungkusmu
tak seorang pun dapat menolongmu
kecuali amalanmu
sholat ayo kita sholat sebelum disholatkan
dalam waktu sempat ataupun sempit
sholat tak boleh ditinggalkan
sholat ayo kita sholat sebelum disholatkan
dalam waktu sempat ataupun sempit
sholat tak boleh ditinggalkan
sholat ayo kita sholat sebelum disholatkan
dalam waktu sempat ataupun sempit
sholat tak boleh ditinggalkan
tak bisa berdiri, duduk atau rebahan
tak bisa rebah di-isyaratkan
saat tubuh terbujur kaku
kain kafan membungkusmu
Sahrul Gunawan-  Lagu berjudul  Sholat

Saat tubuh terbujur kaku. Kain kafan membungkusmu. Aku merinding mendengar lagu itu pertama kali terlantun di sebuah radio di awal ramadhan kali ini. Sebuah radio yang bernama radio DAI di kota tempatku mencari rezeki, semarang. Aku penasaran dengan suara penyanyinya. Siapa ya? Terdengat familiar, hanya saja aku tak tahu dia siapa. Hmm, beberapa kali kucari lagu itu di internet, tak kunjung kudapatkan lirik dan mp3 nya. Ah, mungkin itu lagu baru atau lama ya, entahlah, kupikir begitu. Atau aku yang belum beruntung? Hiks... Akhirnya dengan pasrah aku tutup halaman google chromeku. Meski tentu saja tetap berharap suatu saat lagu itu akan aku dengar lagi suatu saat nanti.

Dan subhanallah, hari ini aku melihat penyanyinya muncul di televisi. Langsung 10 menit kemudian aku searching judul lagu itu di google. Wish me luck, doaku dalam hati. Dan, taraa, dapat deh! Juga mp3 nya. Ternyata memang lagu baru, dilaunching di ramadhan ini, tapi tak terlalu booming. Mungkin karena kalah pemasaran, entahlah. Semoga lagu-lagu religi seperti ini, yang notabene jauh lebih indah maknanya dibandingkan lagu picisan lebih banyak didengar di media-media. Aamiin.

Jujur, lagu shalat itu mengingatkanku pada sebuah tausyiah seorang ustad di radio. Namanya Ustad Yusuf Mansyur, seorang ustad yang alhamdulillah bisa kutemui juga untuk pertama kalinya saat pengajian HUT Kabupaten Tegal. Beliau diundang oleh Bupati Tegal untuk mengisi kajian.  Tak beda halnya dengan mendengar tausyiah langsung ataupun via radio dan televisi, kedua sama-sama menyentuh hatiku. Tapi kali ini aku jauh lebih terharu. Trenyuh kata orang jawa bilang. Dalam tausyiah di acara radio tersebut, Ustad Yusuf Mansyur berkata begini Andai kesusahan adalah hujan, dan kesenangan adalah matahari, maka kita butuh keduanya untuk bisa melihat pelangi. Sebelum jauh-jauh memperbaiki diri, sebelum jauh-jauh mencari solusi untuk segala permasalahan hidup yang kita hadapi, nomor satu yang harus kita perbaiki adalah sholat kita.”

Ya Allah, aku seperti ditampar oleh Allah. Seperti itulah kondisiku saat itu. Beberapa kali mengalami kejadian kurang menyenangkan, yang bisa disebut musibah. Kesana kemari mencari solusi, tapi ternyata solusi yang paling mudah justru terlupa. Shalat. Bangunan utama yang harus didirikan oleh seorang muslim. Bangunan yang mengokohkan fondasi amalan lainnya. Di saat itulah aku menangis, mohon ampun pada Allah atas banyaknya khilaf diri  selama ini. Ya Rabb, maafkan aku.  Atas shalat-shalatku yang tidak khusyuk. Atas amalan dan akhlaq yang masih compang-camping. Aku mohon ampun padaMu. :’( Mulai saat itu aku memperbaiki shalatku, ibadah pertama yang akan dinilai Allah di akhirat nanti. Shalat lebih tepat waktu, berjamaah, dan memperbaiki akhlaq.

Hari ini Allah memberi kejutan lagi. Subhanallah. Malam tadi saat aku berjalan kaki berangkat menuju masjid terdekat di rumah untuk sholat isya, aku bertemu dengan seorang lelaki tua, perkiraan beliau berumur 50 tahunan. Baru aku sadari kehadiran beliau saat aku sudah hampir sampai di masjid, sekitar 100 meter dari masjid. Beliau berjalan cepat di belakangku. Sambil memanggul bambu yang digunakan untuk menghubungkan dua keranjang bambu miliknya. Dibantu pencahayaan remang-remang lampu sekitar, aku bisa melihat isi keranjang beliau. Aku pikir beliau penjual dadakan, ternyata bukan. Satu keranjang beliau berisi pacul dan satu keranjang lagi berisi sebungkus plastik mungkin berisi bahan makanan. Itukah hasil kerja beliau selama bekerja satu hari ini? Saat aku mempersilahkan beliau berjalan lebih dulu, beliau justru berkata, “Mau numpang sholat tarawih, mba di masjid sini. Kalau saya melanjutkan perjalanan lebih dulu, takutnya tidak sampai.”

Penasaran, kutanya beliau. “Asli mana, pak?”

“Asli pekalongan, mba. Tapi kerja di sini. Saya mau ke daerah sumur panggang.” , jawabnya sambil tersenyum padaku.

Aku mengingat nama daerah itu, sumur panggang jika ditempuh dari sini dengan jalan kaki, mungkin 1,am baru sampai. Ya Allah, setelah perjalanan jauh mencari nafkah, dan hanya mendapatkan rezeki sekadarnya, beliau masih mengusahakan untuk bisa shalat tepat waktu bahkan berjamaah. Mengusahakan untuk menghadapMu lebih cepat dibanding aku, penduduk desa ini. :(

Saat beliau lebih dulu sampai di pelataran masjid, beliau langsung meletakkan keranjang miliknya di dekat pagar masjid. Dan masuk tempat wudhu. Ya Allah, aku masuk pintu masjid langsung menangis. Bagaimana aku katakan cinta Engkau, jika cintaku belum bisa seperti lelaki tua itu. Lelaki Isya. Yang cintanya padaMu melebihi kecintaan kepada harta. Yang cintanya kepadaMu membuatnya ikhlas menjalani kehidupan yang tak bersahabat. Semoga Allah memudahkan urusanmu dan memberkahimu, pak. Aamiin.

Ya Rahman Ya Rahim, maafkan aku yang belum bisa mencintaiMu dengan ikhlas seperti lelaki Isya itu. Ampuni aku jika selama ini lebih banyak mengeluh tentang kehidupan. Semoga Engkau mau menuntunku kembali kepada jalan yang benar dengan iman dan islam yang paripurna seperti cintanya Rasulullah padaMu. Aamiin.

Keroposnya bangunan nasionalisme para pemimpin negeri ini karena imannya ditanggalkan pada menara masjid. Pun, krisis pengabdian rakyat karena Al-Qur'an tak hidup di dada mereka. Untuk Indonesia yang kita cinta: perbaiki shalat kita, menjadilah manusia Qur’ani dan baktikan diri pada negeri. Lakukan transformasi personal & sosial. Mari mengambil peran untuk peradaban Indonesia yang lebih baik & bermartabat. (Asti Latifa Sofi, pesan seorang sabahatku)

Tegal, 22 Agustus 2011, 00:06
~ Menuju satu titik keteraturan yang sempurna : ibadah.~
Diikutkan dalam Giveaway mba Ketty : Bingkisan dari Kami 


Bingkisan dari Kami ~ Mba Ketty Husnia 

Download lagu Sholat Sahrul Gunawan disini