Tema : Jurnalis Warga
Tren jurnalis warga (citizen journalism) sedang berkembang saat ini. Dalam jurnalisme modern, jurnalis warga identik dengan jurnalisme yang diangkat oleh
seorang pewarta dari masyarakat. Dalam hal ini, pewarta tersebut menggunakan
insting untuk mencari informasi yang dia ingin sampaikan.
Dalam faktanya di lapangan, jurnalis warga adalah kegiatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita yang tetap harus
mengedepankan tanggung jawab dengan tetap berpegang teguh pada kode etik
jurnalistik. Apa saja kode etik jurnaslistik? Salah satunya yaitu dengan mencari berita berdasarkan 5W dan 1H.
Unsur-unsur berita adalah jawaban dari 5W+1H. 5W adalah what, who, why,
when, dan where. H adalah how. What : Apa yang terjadi?. Who : Siapa yang ada
dalam peristiwa itu?. Why : Mengapa hal itu bisa terjadi?. When : Kapan
peristiwa itu terjadi?. Where : Di mana peristiwa itu terjadi?. How : Bagaimana
peristiwa itu bisa terjadi?
Dari pertanyaan berdasarkan 5W dan 1H akan menjadikan tulisan tersebut
sebagai sebuah tanggungjawab moral karena validitasnya jelas. Jurnalis warga tidak melihat siapa yang mewartakan, apakah harus seorang
wartawankah? Karena justru masyarakat yang ada di sekitar lokasi kejadianlah
yang akan mewartakan lebih dahulu. Jika demikian, jurnalis warga bisa
menjadi alternatif mendapatkan berita, meski tentu harus dilihat lagi validitas
beritanya dengan mengedepankan unsur yang saya sebutkan tadi. Saat ini,
kanal-kanal informasi seperti kompasiana, vivalog, blogdetik, dan blog-blog
lain menjadi poros penyebaran berita yang dilandaskan dari jurnalis warga. Apakah kamu salah satunya pewartanya? :)
Tulisan ini diikutsertakan dalam Liga Blogger Pekan Kedua