Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menulis. Tampilkan semua postingan

Minggu, 06 Oktober 2013

[Event] Borobudur Writers and Cultural Festival 2013


Sumber : KEB (info dari Mak Titi Alfa Khairia)

UNDANGAN TERBUKA

Jakarta, 6 September 2013

Nomor : 1/BWF/SK/2013
Lampiran : -
Perihal : Permohonan Menjadi Tim ’Borobudur Writers and Cultural Festival 2013’

Senin, 30 September 2013

Explore your writing!

Apapun pekerjaannya, you have to do it with your heart.

Menulis bagi saya sudah jadi bagian hidup. Tanpa menulis, saya bukan siapa-siapa. Banyak yang mengira bahwa menulis itu mudah dan menulis itu menjanjikan materi. Saya akui, saya melewati banyak proses jatuh bangun hingga seperti sekarang ini, hingga bisa menghasilkan materi dari menulis. Blog ini pun dibangun dengan naik turunnya semangat yang saya miliki.

Jumat, 22 Maret 2013

Mencipta Ide Menulis dengan Mendengarkan Musik




Teman, apakah kamu suka mendengar musik? Bagi seorang blogger seperti saya, musik bukan hanya sekadar sebuah sarana rekreasi jiwa, tapi juga bisa membuat saya mendapatkan ide untuk menulis. Menulis adalah menuangkan ide dari sebuah imajinasi, musik adalah penggeraknya. Nah, tahukah kamu bahwa tanggal 9 Maret lalu adalah sebuah hari yang spesial? Yups, spesial karena hari itu diperingati sebagai hari musik nasional. Saya baru tahu tentang ini dari admin ligablogger. Hehe :D 

Buat saya, musik sudah masuk ranah nasional. Nasionalisme bahkan dimasukkan dalam sebuah lagu seperti lagu kebangsaan. Selain lagu kebangsaan, ada juga lagu tradisional, lagu daerah, dan juga lagu modern seperti yang biasa kita nikmati saat ini. Nah, bagi saya, musik berbeda lagi tujuannya bukan sebagai penanda nasionalisme, tapi buat mencari ide menulis. Saya suka musik yang lembut seperti instrumentalia dibanding musik dengan dentuman keras. 

Biasanya, jika saya ingin menulis tentang kisah romantis, saya akan mengumpulkan lebih dulu lagu-lagu romantis yang saya suka, lalu saya putar terus menerus secara berulang. Selama proses menulis itu, biasanya saya akan merasakan ide meluap-luap. Seperti ada aliran sungai yang tak terbendung lagi, dan saat itulah jemari saya cepat sekali menuliskan kata-kata. Bahkan pernah suatu waktu saya ikut dalam sebuah acara yang diadakan oleh nulisbuku.com tahun 2011. Nulisbuku.com membuat acara yang bertajuk 11 projects 11 days, yang semuanya diambil idenya dari setiap lagu yang dimunculkan tiap hari di web nulisbuku.com. Jadi, tiap hari berbeda lagunya.

Saya ingat saat itu, admin membebaskan kita untuk bereksplorasi menemukan kisah paling menarik, asal ide ceritanya berasal dari lagu tersebut. Mau ceritanya dibikin sadis, sad ending, romance galau, atau juga romance komedi, terserah. Tentu sekali lagi disesuaikan dong ya dengan lagunya tadi. Saat itu saya ikut menulis dengan lagu yang sudah disediakan. 

Nah, di situ tantangannya adalah ada lagu yang familiar, ada juga lagu yang baru saya dengar, termasuk ada beberapa lagu yang merupakan lagu indie. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa menemukan chemistry dengan lagu tersebut dan bisa membuat kisah yang tidak hanya sesuai dengan tema lagu tapi juga membuat pembaca terkagum saat membaca kisah yang kita tulis. Ternyata bagus juga lho ide ini. Saya suka salah satu lagu indie yang menjadi tema menulisnya yaitu lagu berjudul “Terpana”

“Ku terpana melihat dirimu, Ku terpaku karena pesonamu, Ku tersipu melihat senyummu, Ku jatuh cinta pada pandangan pertama”

Saat itu ribuan ide berselancar mulus layaknya roller coaster di kepala saya. Saya jadi tahu musik ternyata selain membuat hidup lebih hidup, juga membuat saya tahu bahwa menulis tidaklah sesulit yang dibayangkan orang. Karena menulis mencipta ruang imajinasi di dalam pikiran kita dan pemicunya adalah musik yang mengalun tadi. Tak percaya? Cobalah buktikan sekarang, teman. ;)

Minggu, 11 Maret 2012

Harga Sebuah Pengalaman

Harga sebuah ilmu itu mahal. 
Karena mendapatkannya butuh perjuangan. 

Harga sebuah pengalaman juga mahal. 

Karena itu ketika ilmu digabung dengan pengalaman bertahun-tahun, orang jadi rela antri untuk memperoleh ilmu yang sama. Misalnya saja orang rela antri untuk ikut seminar motivasi, padahal sebenarnya ilmunya ya gitu-gitu aja sih. Yang membedakan ya itu, cuma pengalaman praktik alias jam terbang. Kalau sudah 10.000 jam terbang dalam satu keahlian, bisa dipastikan orang itu akan dengan mudah bercuap-cuap ria tentang keahliannya. Semua ilmunya sudah ada di luar kepala, sudah hafal. Jadi gak perlu lirik contekan kalo ditanya ini itu yaa :p

Nah, padahal ilmu yang sama tidak bisa ditiru persis, karena pengalaman setiap orang selalu unik. :D 

Beruntunglah yang telah membeli pengalaman menakjubkan hari ini. 
Pengalaman yang tidak didapat oleh orang lain selain dirimu sendiri.
Baik itu pengalaman menyenangkan ataupun menyebalkan. 
Yeah, syukuri, sayang. Itu artinya hartamu banyak :)) 

Hmm, jadi intinya ialah banyakan ACTION dan belilah pengalamanmu sekarang! :D

#CurhatGejePascaPilihKelasPicbookBulanan

Kamis, 17 November 2011

Dua Janji

Januari 50K dan Event Novel Bentang Pustaka.

Gregetan ikut event ini. 
Novel solo pertama dan novel duet pertama (dan hmm.. entah akankah berlanjut tetap nulis lagikah? :p) 
Karena sebenarnya fokus nulisku hanya untuk sekedar hobi, menulis untuk amal, atau untuk menepati sebuah janji pada seseorang. Bukan untuk komersial. Smoga aku bisa menghasilkan karya terbaik dari kedua event ini. ;)

Keinginanku hampir tercapai. Punya 25 buku tahun ini, insyaAllah. 
Beberapa dalam proses terbit, yang 14 sudah terbit. 
Jadi, hanya ingin menepati janji saja. 

Januari nanti mulai fokus lagi di d'BC Network Oriflame. 
Wohoo! 
Aku kangen mbak2ku di jaringan super hebat ini. 
Kangen ngoceh soal staff2 ori , membuat kegejean di tengah malam  di grup, malam2 masih bedah Activity report, heboh pas Tupo, dll.  
Aaaaaagghh! Kangen bangett!
Maafkan sering ditinggal2 yahh... >.<

Hm, oya... Kurasa menepati dua janji berikutnya adalah pilihan yang tepat. 
Terutama karena sudah janji untuk menggenapkannya.
Fokus Oriflame dan bisnis di tahun 2012. Dari bisnis udah ditagih2 ama Asti sebenernya dari Ramadhan. Hihiii.. Ayok, kapan kita jalan2 ke LN buat hunting stock toko? Aku kangen kehebohan kita dulu pas bahas rencana  A-Z, say...Hihii... rasanya impian itu makin nyata. :D 

Semoga Allah memudahkan langkahku, Aamiin. Mohon doanya yaa, teman.... :) 

17-11-11, 10:45

Selasa, 08 November 2011

Analisa Hasil Tulisan

Bismillah... 

Alhamdulillah, kmrn dapet kabar baik. Novel Mestakung hadiah dari penerbit Mizan udah nyampe. hehe... 

Buku yang bagus, insyaAllah. Saya beruntung memilikinya tanpa harus beli. Hihi... :D 

Oya, hari kmrn saya jg dapat sepaket kejutan istimewa. Naskah saya tidak lolos. :p 
Dan hari ini juga, alhamdulillah yaaa ga lolos lagi, wekeke. :D

Setelah dianalisa, saya jadi tahu. Dimana kekurangan naskah saya. Pilihan jenis tulisan ternyata menentukan peran penting. 

Saya yang terbiasa dengan lingkungan enterpreneur, dan tak pernah menulis puisi, mendadak seperti ditantang. Bisakah nulis puisi? Sementara sisi melankolis saya belum muncul juga. Dominan koleris. Heww... entah pas itu nulis puisinya gimana. Yang pasti tulisan berbentuk puisi bukan tipe saya.:p

Hasil belajar puisi di event2 sebelumnya :
  • Pernah lolos seleksi di event UNSA AWARD 2011, terpilih  sampai seleksi II, menjadi 63 besar dari 200 peserta yang mengirim puisi tema Setia. Masih banyak kurangnya. -.-"
  • Pernah juga lolos di buku #11projects11days days #3 nulisbuku.com tema Salah. 
  • Pernah menulis kolaborasi di FPK Kompasiana Fiksiana, duet dengan 3 penyair, hasilnya lumayan amazing, dipuji vote "bermanfaat", dan "Inspiratif" tp masih berantakan soal cara nyambung bait satu dgn lainnya. awaww..baiklah..
  • Masuk di 100 puisi terpilih Event Dee Shinzy.  :D
  • Juga puisi saya ditolak nulisbuku.com di days #7 dan days #8. 
Heuheu.. tp beda dengan model tulisan esai, Flash Fiction, non fiksi, dan true story, saya lancar menuliskannya. Pernah beberapa kali menang juga. Apa segitu susahnya buat puisi ya? Haaha.. Masalahnya saya bukan tipe yang romantis galau bin bimbang. :)) 

Jadi keingetan kata-kata Pak Ippho, kenali sidik jari kemenanganmu. Karena tiap orang punya keunikan sendiri-sendiri. Klo saya lemah di puisi misal nilai saya 6, dan memaksakan untuk nulis puisi, itu hanya akan membuat saya berada di level dibawah istimewa, paling banter mungkin nambah 2 point doang. Jadi 8 nilainya. :D 

Beda kalo saya biasa nulis non fiksi nilainya 8, jam terbang latihan ditambah sampai saya bisa mahir, hasilnya bisa jadi nilai tulisan saya 10. 

Nah kan? Saya mulai tau mana jenis tulisan yang saya yakin saya bisa menuliskannya dengan baik :: romance yg ga terlalu lebay bin bertele-tele dan tlsn inspiratif/motivasi. haha.. Lain itu ga tau deh yaa. wekeke... 

Anw, apapun itu, pembelajaran menarik ttg puisi selalu membekas di hati dan otak saya. Smg selalu membuat langkah saya lebih mantap untuk tetap belajar menulis lebih baik lagi.  :D

Semarang, 081111, 13:30

Sabtu, 22 Oktober 2011

Kesan Ikutan #11project11days di Nulisbuku.com

Bismillah... 

Kemarin adalah hari terakhir proyek #11projects11days berlangsung. Proyek yang diadakan untuk menyemarakkan ultah Nulisbuku.com yang akan diadakan tanggal 11-11-2011. ^^ 

Setelah kirim naskah terakhir, aq baru inget belum buat kesan-kesan selama ikutan proyek ini, hehe... jadilah malam itu nulis seadanya, cz dah ngantuk juga. :D 

***
Ini kesanku : 

Finally, alhamdulillah, bisa ikut ngramein ultahnya Nulisbuku, hehe.. ^_^

Selama 9 hari ikut #11projects11days aq ngerasa digembleng untuk menulis cerita sesuai tema lagu, bikin degub jantung naik turun dan adrenalin terpacu terus. ahaha... :P

Dan bikin selalu optimis bisa nyelesein semua tantangan hari itu tepat waktu dan sesuai tema. :D

Thanks ya, Nulisbuku! Terutama adminnya yang gokil. Ahahaa... Ciayooo, mimin!! ^^

***
Meski tulisanku masih belepotan, masih berantakan sana sini, kadang juga settingan tempat ga nyambung sama nama orangnya. haha.. ya gitu lah... aq anggap ikut proyek ini sebagai ajang buat latihan... kalau pun masuk nanti sebagai naskah yang dibukukan, itu bonus, alhamdulillah yah.. ^^ 

Buat temen2 yang kmrn iku proyek tetep smangat nulis ya! Hihii, mendadak kangen nungguin tema jam 11.11 :P  


221011, 10:35

Selasa, 18 Oktober 2011

Mission Impossible: Menulis Novel dalam 2 Minggu

Mission Impossible: Menulis Novel dalam 2 Minggu

Menulis novel 150 halaman dalam 2 minggu, sanggupkah?
Kalau pernah menulis novel anak 50 halaman dalam 10 hari, kenapa tidak?
Kalau pernah menulis apa saja 5 halaman sehari, kenapa tidak?
Push harder, bisa kok.
Dari 5 ke 10 kan nggak banyak nambahnya.

April lalu, aku menulis novak 80 halaman 10 hari. Jadi kenapa tidak 150 dalam 15 hari. Nambah dua lagi saja per harinya.

Lha, memangnya nggak punya kerjaan lain? Bagaimana membagi diri untuk tugas lain sebagai ibu atau istri?

Ini yang kulakukan sebelum mulai menulis:

  1. Mengukur kekuatan. Biasanya kuat berapa halaman sehari? Akan lebih mudah kalau kita rutin menulis setiap harinya, berapa pun dapatnya. Satu-dua halaman rutin tiap hari lebih baik ketimbang 7 halaman seminggu yang nggak jelas perincian waktunya, alias ngikuti mood.
  2. Memperhitungkan target. Kapan deadline-nya, ada berapa hari kerja efektif, berapa jumlah halaman yang harus ditulis. Misalnya kita cuma punya 15 hari, target 45 halaman. Artinya per hari minimal 3 halaman.
  3. Aim high. Push harder. Kalau kebiasaan cuma 1 hlm/hari tapi target menuntut 3 hlm/hari, berarti kita harus mencari cara untuk bisa bekerja lebih keras.
  4. Apa yang harus kita tambahkan, jam kerja atau tenaga? Kalau kita menambah jam kerja, mungkin bisa deh sehari 3 halaman. Bangunlah lebih pagi, tambah jam kerja di malam hari. Kalau perlu tambahan tenaga, delegasikan beberapa pekerjaan kepada orang lain, agar kita bisa mengalihkan energi untuk projek di tangan.
  5. Bicarakan dengan keluarga. Tunjukkan kesungguhan dan keinginan menyelesaikan projek ini. Bicarakan jam kerja yang realistis. Mintalah dukungan penuh dari keluarga. Anak-anak bisa mengerti kalau diberi penjelasan, apalagi kalau kebutuhan mereka sendiri sudah terpenuhi.

Memulai menulis:

  1. Singkirkan gangguan, termasuk FB lho ya. Berfokuslah. Kegiatan yang tidak berkaitan dan bisa ditunda, tunda saja dulu. Jangan bela-belain ke bank, kalau memang nggak perlu sekarang. Percayakan anak atau pasangan mengurus tugas mereka sendiri.
  2. Buatlah jurnal harian. Hari ini, target berapa, tercapai berapa. Upayakan pencapaian melebihi atau mendekati target. Kalau kurang banyak, berarti ada yang salah dengan perhitungan kita.
  3. Soulmate, seperti suami/istri, sahabat, keluarga, bisa dimintai tolong untuk menyemangati. Silakan pasang status progress, karena dukungan teman-teman bisa membantu, tapi jangan berlama-lama mereply, nanti akhirnya jadi mengobrol.
  4. Jam kerja diperpanjang. Dalam kasusku, aku bangun pk.03.00, karena dini hari paling nyaman dan ampuh untuk menulis.
  5. Gunakan musik, kalau suka. Ngemil dikit, sekadar menghilangkan kantuk, bukan untuk menambah berat badan, kopi atau teh kalau biasa.
  6. Selagi menulis, sesekali berjalan-jalan keluar, hirup udara segar, gerakan badan.
  7. Telepon teman, mengobrol dengan manusia, kalau lagi stuck. (dengan peliharaan pun boleh kok. Membicarakan ide dengan siapa pun apa pun bisa membantu kita mengurai kekusutan. Walaupun yang diajak berbicara nggak bisa jawab)

Bekal yang membuat Mission Impossible ini menjadi possible:

  1. Kita sudah punya gambaran besar ide, tidak blank saat mulai menulis. Tapi tidak harus mendetail, karena dengan ide-ide dasar, karakter yang sudah dipikir masak-masak, cerita biasanya mengalir sendiri.
  2. Kita sudah melakukan riset kecil, seperlunya. Kalau waktunya panjang, riset bisa intensif dan ekstensif. Tetapi dengan waktu terbatas, riset tidak perlu berlebihan karena bahan terlalu banyak justru membingungkan. Dengan bahan riset seadanya, sambil jalan akan muncul apa yang kurang.
  3. Gunakan waktu luang (duduk di angkot, menyetir dan macet, atau mencuci, mengepel, bikin kue dll.) untuk memikirkan percakapan, karakter, plot dsb. Jadi waktu duduk lagi, sudah ada yang akan dituliskan.
  4. Sudah membiasakan menulis rutin dan memiliki target harian, bukan mengikuti mood. Kalau punya 1 jam, menulislah 1 jam/hari, kalau punya 20 menit, ya rutinkan. Bahkan 5 menit pun bisa menulis 2-3 kalimat. Ini akan lebih mudah untuk dipush.
  5. Banyak membaca. Sangat melancarkan menulis.
  6. Apa lagi?

Sementara ini saja dulu.
Silakan kalau ada yang mau menambahkan.

Salam kreatif.

Senin, 26 September 2011

Membuat Outline, Perlukah?

Membuat Outline, Perlukah?

by Hasfa Publisher on Saturday, April 16, 2011 at 5:08pm
Membuat Outline, Perlukah?

“Ada orang bilang bahwa membuat outline itu perlu untuk mempersiapkan sebuah artikel. Ada pula yang mengatakan tidak perlu repot-repot membuatnya. Dia bahkan menganjurkanku untuk langsung saja menulis. Bagaimana ini?”


Persoalan perlu tidaknya sebuah outline dalam mengawali sebuah artikel masih tetap menjadi bahan diskusi di kalangan penulis hingga saat ini. Terdapat dua pendapat yang berbeda, antara yang mengatakan perlu dan yang mengatakan tidak, dengan alasan masing-masing. Mari kita adakan kesepakatan sementara dulu bahwa outline itu perlu sehingga ada gunanya uraian berikut ini: bagaimana menyusun outline dan apa manfaatnya. Setelah itu, baru kita masuki diskusi perlu tidaknya outline pada bagian akhir artikel singkat ini.

Outline atau kerangka karangan adalah serangkaian ide/gagasan utama yang disusun secara runut sebagai bentuk rancangan awal sebuah tulisan/artikel. Karena merupakan bentuk awal atau kerangka dari sebuah tulisan, outline terdiri atas ide-ide utama yang akan dikembangkan. Ibarat sebuah pohon, ide-ide utama itu adalah batang, dahan, dan rantingnya. Dari situlah akan muncul daun-daun pengembangan sehingga lengkap menjadi sebuah ‘pohon’ artikel.

Lantas, bagaimana cara mudah membuat outline sebuah artikel? Kerangka karangan itu terwujud dari penggalian dan pengendapan ide dari berbagai sumber ditambah dengan kemampuan berpikir penulisnya. Berdasarkan pengalaman penulis, langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menyusun sebuah outline adalah sebagai berikut:

1. Tentukan tema apa yang akan Anda tulis.
2. Undang kehadiran ide dengan membuka pikiran Anda terhadap semua ide yang datang. Jangan pernah membatasi diri dengan aliran ide dari kecerdasan semesta.
3. Segera tulis ide-ide tersebut ke atas kertas, sekenanya. Jangan dikritisi. Biarkan ide-ide itu hadir dan mengalir begitu saja. Tugas Anda hanya menuliskannya.
4. Setelah cukup banyak ide yang berhasil Anda petik, periksalah cacatan Anda tadi. Amati dan seleksilah ide-ide itu satu demi satu. Yang relevan dengan tema yang Anda kehendaki, pakailah. Sebaliknya, kalau tidak berkaitan atau amat sedikit kaitannya, coret saja.
5. Susunlah sederetan ide yang Anda pilih itu secara sistematis. Mungkin dari yang umum ke yang khusus atau disusun secara kronologis. Perhatikan betul sistematisasi ide yang Anda susun itu. Pastikan tidak ada gagasan yang melompat-lompat. Buatlah susunan ide itu mengalir, kompak, dan sealur dari ide pertama, kedua, ketiga, dan selanjutnya sampai gagasan yang terakhir.
6. Kembangkan setiap ide utama dengan kalimat-kalimat penjelas/pelengkap. Satu ide utama bisa dikembangkan menjadi satu paragraf. Kalau Anda mempunyai 10 ide utama, maka minimal Anda sudah mendapatkan 10 paragraf. Ini sudah cukup untuk sebuah artikel.

Mari kita pergunakan salah satu artikel saya yang berjudul Mendorong Anak Gemar Membaca yang pernah dimuat di sebuah koran. Judul ini sekaligus sebagai tema artikel. Secara sederhana, kerangka karangan artikel itu demikian:
  • Ada keluhan para orang tua bahwa anak mereka malas membaca sehingga perlu dicarikan solusinya.
  • Mendorong anak gemar membaca dengan cara:
- Menciptakan suasana belajar di rumah
- Memberikan hadiah/oleh-oleh berupa buku atau majalah
- Mengajak berkunjung ke toko buku dan perpustakaan
- Mengajak anak belajar merawat buku
- Sesekali meminta anak menceritakan isi buku
- Berlatih mengarang yang sederhana
- Menjadi teladan yang baik bagi anak
  • Menciptakan suasana dan fasilitas yang mendukung dan yang terpenting menjadi teladan, tidak bisa hanya dengan perintah.
Setelah kerangka karangan tersebut penulis kembangkan sampai tuntas, jadilah sebuah artikel dengan 9 paragraf. Cukup untuk sebuah tulisan pendek, 3 halaman, 1,5 spasi, ukuran kertas A4. Begitu sederhana, bukan?

Nah, setelah kita berbicara sekilas tentang teknik penyusunannya, sekarang mari kita kembali ke pertanyaan awal: perlu tidak sih outline itu? Bagi sebagian orang, outline tersebut perlu dibuat untuk membantu mereka pada saat menyusun sebuah tulisan yang lengkap. Bagi sebagian lain, outline itu sama sekali tidak perlu dibuat untuk sebuah artikel 2 - 4 halaman. Yang mana yang benar? Jawabannya: kedua-duanya benar. 

Outline umumnya sangat dibutuhkan terutama untuk karangan yang panjang. Alasannya, sulit bagi penulis untuk memetakan ide-ide utama secara sistematis sebelum menuangkannya ke dalam kerangka karangan secara tertulis atau kasat mata. Bagi para calon penulis atau penulis pemula, saya anjurkan untuk membuat outline terlebih dahulu sebelum menulis artikel. Hal ini penting agar artikel yang dibuat tidak melenceng ke mana-mana. Bagi penulis yang sudah berpengalaman, outline itu acapkali tidak dibuat secara tertulis tetapi ‘disusun’ secara ‘tidak tertulis’ di otak. Maksudnya? Ya, outline itu sudah ada di dalam pikiran sang penulis kendati dia tidak secara nyata menuangkan ke atas kertas. Dia langsung saja menulis lengkap artikel dari A sampai Z.

Saya terkadang membuat corat-coret di blocknote terlebih dahulu sebelum menulis artikel. Tetapi, acapkali juga tidak. Kalau tema tulisan sudah ada dalam pikiran, langsung saja saya ketik sampai selesai sehingga tercipta sebuah artikel yang utuh.

Nah, Anda bebas memilih cara mana yang cocok. Entah Anda membuat outline atau tidak, yang penting Anda dapat menghasilkan artikel yang sistematis, cukup pengembangannya, dan menarik.

(I Love Writing oleh I Ketut Suweca, edukasi.kompasiana.com)

Sumber ; disini 

Bagaimana Menemukan Tema yang Menggoda?

Bagaimana Menemukan Tema yang Menggoda?

by Hasfa Publisher on Monday, March 28, 2011 at 12:25am
Bagaimana Menemukan Tema yang Menggoda?

“Ada beberapa ide yang kumiliki, yang kupikir, cukup bagus untuk menjadi tema tulisan. Tetapi, aku masih bingung bagaimana cara memilih sebuah tema yang tepat untuk kukembangkan menjadi artikel?”
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Prof. J.S. Badudu dan Prof. Sutan Mohammad Zain, tema diartikan sebagai pokok pikiran atau masalah yang dikemukakan di sebuah cerita atau puisi oleh pengarangnya. Dalam hubungannya dengan tulisan ini, tema dikaitkan dengan pokok pikiran atau masalah yang disampaikan penulis artikel. Pokok pikiran tersebut menjadi penting karena dari sinilah cikal bakal terwujudnya sebuah artikel.

Pertanyaan mengerucut pada masalah bagaimana menemukan tema dengan jitu? Di dalam serial sebelumnya, saya sudah menyinggung sedikit mengenai pentingnya pembacaan yang luas dan pengamatan yang tajam bagi seorang calon penulis dan penulis yang sudah punya nama sekali pun. Pembacaan yang luas dan berkelanjutan memungkinkan seorang penulis untuk secara ajeg menemukan tema-tema yang sesuai untuk ditulis. Tanpa kesediaan untuk secara suntuk membaca dan mengamati berbagai peristiwa, sulit sekali bagi seorang penulis untuk menemukan pokok pikiran yang menjadi fokus pembahasan dalam artikelnya.

Berkenaan dengan pembacaan dan pengamatan ini, penting sekali untuk rajin membaca, mendengar, menonton, melihat, mendiskusikan, dan mencatat hal-hal yang terjadi. Rajinlah membaca buku dan bacaan lainnya seperti koran, majalah., dan sumber lainnya. Bersedialah mendengar berbagai masukan/pendapat orang lain tentang sesuatu hal. Dengarkan juga siaran radio dan televisi yang diminati, seperti berita dan kisah para pejuang kehidupan. Dan, jangan lupa mencatat apa yang didengar, dibaca, atau diamati itu. Himpunan hasil pembacaan dan pengamatan yang luas itu merupakan bekal yang luar biasa nilainya bagi seorang penulis. Bagai hendak mendirikan sebuah usaha yang memerlukan sejumlah modal, penulis pun membutuh modal pengetahuan sebelum menulis.

Hasil pengamatan itu perlu diendapkan ke dalam ruang pikiran. Direnungkan secara mendalam, dilakukan analisis kritis dan kreatif. Temukan pemikiran sendiri terhadap pengetahuan/ informasi awal yang diperoleh. Setelah itu, angkat menjadi sebuah tema tulisan. Soroti dari sisi tertentu sesuai dengan pandapat/pandangan Anda.

Tema yang terbilang the best pada umumnya memiliki ciri-ciri berikut ini.:
1. Bersifat aktual, artinya sesuai dengan perkembangan masalah yang sedang hangat diperbincangkan di media massa dan oleh banyak kalangan
2. Dikuasai dengan baik, sebaiknya tema yang ditulis mesti dilarbelakangi dengan informasi, data, dan pemahaman yang cukup sehingga tema itu bisa dikembangkan dengan baik.
3. Menghadirkan sesuatu yang baru, sebuah tema yang sudah diketahui umum tidaklah banyak nilainya. Walau pun dipaparkan juga hal-hal yang sudah umum diketahui, sebuah artikel yang baik selalu menghadirkan sesuatu yang baru/unik/spesifik dalam melihat suatu permasalahan.
4. Tidak menyentuh unsur SARA (suku, agama, ras, antargolongan) atau hal-hal lain yang sangat peka dan dapat menyinggung perasaaan dan mengganggu ketentraman hidup bermasyarakat.

Berbicara mengenai tema tulisan, sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa pikiran manusia setiap harinya menjangkau 60.000 jenis pikiran. Satu jenis pikiran pada setiap kalinya. Pikiran manusia melompat-lompat dari satu pokok pikiran ke pokok pikiran lain setiap waktu. Dengan puluhan ribu jenis pikiran itu, maka setiap orang sesungguhnya memiliki asset yang luar biasa untuk menemukan sebuah tema atau lebih. Berbagai jenis pikiran yang datang berkunjung ke dalam area yang terletak diantara dua telinga kita itu sangat berharga untuk dikembangkan lebih lanjut.

Sekadar ilustrasi, ketika Anda membaca berita tentang adanya ratusan siswa yang berdemonstrasi menuntut agar kepala sekolahnya yang dimutasi ke sekolah lain dikembalikan, apa yang tersirat di dalam pikiran Anda? Mungkin begini: tidakkah ada oknum yang menggerakkan anak-anak itu untuk berdemo? Benarkah demo itu murni suara hati para siswa? Ikhwal ini merupakan awal untuk dikembangkan menjadi tema dan tulisan yang menarik. Anda, misalnya bisa mnyoroti peristiwa itu dari sisi pendidikan karakter para siswa. Contoh lain: ketika Anda mendengar enaknya hidup di penjara seperti yang didapat Artalyta atau bisa pelesir kemana-mana macam Gayus, sementara rakyat kecil memiliki kesalahan kecil harus mendekam dengan setia dan rtelatif lama di penjara, mungkin mendadak sontak rasa keadilan yang ada pada Anda menggelegak butuh dituangkan. Mungkin Anda segera mengambil laptop dan mengetik hal itu serta memberikan pandangan Anda.

Ketika mengalami sendiri atau mendengar peristiwa tertentu yang mengesankan, lalu Anda renungkan sehingga menemukan sebuah nilai hakiki dari peristiwa tadi. Tulisan ringan dan sederhana yang bertajuk Merasakan Berkat Tuhan Sepanjang Hari di sini, di kompasiana, saya tulis sepenuhnya dari pengalaman sendiri. Artikel yang berjudul Mendorong Anak Gemar Membaca yang dimuat di sebuah surat kabar berawal dari keluhan beberapa orang tua tatkala kami sedang menunggu anak-anak ke luar sekolah. Ada banyak sekali momentum yang bisa dilihat secara kritis dibarengi dengan kreativitas dan perenungan untuk dijadikan tema sebuah artikel.

Kalau Anda berhasil mendapatkan lebih dari satu tema, pertimbangkan mana yang paling Anda unggulkan untuk menjadi sebuah artikel. Caranya, antara lain, lihat mana diantara tema tersebut yang paling kaya informasinya, mana diantara tema itu yang baru dengan pendekatannya unik/spesifik. Juga, perhatikan mana diantara tema tersebut yang paling mengusik pikiran dan jiwa Anda dan terus menggoda Anda untuk menuliskannya. Termukan, pastikan, dan tuliskan.

(I Love Writing oleh I Ketut Suweca, edukasi.kompasiana.com)

Minggu, 25 September 2011

SAATNYA KITA MULAI BELAJAR MENULIS NOVEL, HOW TO MAKE IT? LETS CHECK IT OUT!

SAATNYA KITA MULAI BELAJAR MENULIS NOVEL, HOW TO MAKE IT? LETS CHECK IT OUT.

by Nyi Penengah Dewanti on Tuesday, September 20, 2011 at 12:07pm

Setelah kita bisa menguasai cara membuat puisi, ff, fts, dan cerpen. sekarang giliran kita mencoba membuat gebrakan membuat novel. pelan-pelan saja, kerjakan demi lembar perhari, atau misal kita target 4 lembar sehari, insyallah hasilnya dalam sebulan impian punya buku solo terlaksana, tinggal tembel sana-sini, edit kanan edit kiri, perhatikan EYD, tanda baca. Kita tidak akan pernah tau kalau tidak mencoba, benar begitu?  tapi semua tergantung niat dan kedisplinan kita. Saya sendiri ingin sekali, tapi kegiatan sok sibuk saya membuat saya berkata, nanti ah, nanti ah, hihihi sampe detik ini, ya nihil :D. Ini hasil browsing saya cara membuat novel. mari kita belajar bersama, how to make it, are u ready? siapkan pena dan kertasmu, catat bagian-bagian penting. "Sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bisa memberikan manfaatnya bagi orang lain." Bismillah :

MAU BIKIN NOVEL?

Membuat novel memang sudah pasti akan membutuhkan energi dan waktu yang lebih banyak dibandingkan membuat tulisan pendek seperti cerpen atau artikel. Secara garis besar yang perlu dilakukan dalam menulis novel – atau buku – adalah:

* Langkah pertama: mencari/mendapatkan ide
* Langkah kedua: ide dikembangkan menjadi sinopsis. Di tahap ini kita juga sudah harus menentukan karakteristik para tokohnya.
* Langkah ketiga: sinopsis dikembangkan menjadi storyline
* Langkah keempat: storyline dikembangkan menjadi draft awal
* Langkah kelima: draft awal disempurnakan untuk menjadi draft akhir

Berikut ini adalah contoh lima langkah tersebut yang diambil dari postingan-postingan milis menulisnovel@yahoogroups.com:

I. Ide:

Seorang guru naksir muridnya sendiri. Namun, celakanya, muridnya yang juga bunga sekolah itu juga ditaksir oleh teman sekelasnya. Guru pun harus bersaing ‘dingin’ dengan sang siswa. Konflik bermunculan: pantaskah guru fall in love dengan anak didiknya? Bagaimanakah model persaingan antara guru-murid karena rebutan cewe? Bagaimana jika hal itu ketahuan staff guru yang lain? Dalam persaingan ‘dingin’ itu, harga dirinya sebagai guru dipertaruhkan. Yang manakah akan dipilih: Posisi dan harga dirinya sebagai guru, atau, cintanya terhadap si bunga sekolah yang ternyata diam-diam juga memendam perasaan padanya.

II. Sinopsis: Ide diatas dibuat menjadi alur cerita 3 babak (tidak baku dan bisa dibuat beberapa babak). Babak I adalah perkenalan tokoh dan latar belakang, Babak II adalah muncul dan meningkatnya konflik, Babak III konflik memuncak dan berakhir.
Contoh :

BABAK – 1

Latar Belakang
————–TAHUN 2003—————-
Kelas 3 pada SMA naungan sebuah Yayasan Pendidikan di salah satu kota menerima seorang siswi baru pindahan dari kota lain. Syahda Rinaia, demikian nama siswi itu (deskripsi : 17 tahun, kelas 3, anak orang berada, cantik, cerdas, ceria, supel, ekspresif, semampai, bermata indah, berlesung pipi, penikmat sastra dan suka menulis puisi). Kehadiran dara manis ini membuat para cowok dikelas itu berlomba untuk menarik perhatiannya demi meraih cintanya.

Begitu juga halnya Arjun Sambudi, (deskripsi : 18 tahun, kelas 3, keren, atletis, ngetop di sekolah karena prestasinya di bidang olahraga, anak salah seorang donatur Yayasan), tak ketinggalan berupaya untuk mendapatkan cintanya Syahda. Dengan “modal” yang dimilikinya, tak membutuhkan waktu yang lama bagi Arjun untuk mendapatkan cinta Syahda. Singkat cerita, Arjun dan Syahda sudah menjadi sepasang kekasih. Diam-diam ternyata salah satu dari guru yang baru 9 bulan mengajar, Aksoro Pinandito (deskripsi: 27 tahun, baby face, penyendiri, introvert, sabar, bersifat dewasa, berdedikasi, lulusan Sastra Inggris UGM, dari keluarga sederhana, orang tuanya petani di desa), juga terpesona dan sering mengimpikan Syahda, tapi tidak terlalu berharap banyak, karena sadar dirinya orang biasa saja.

Awal Konflik

Pak Akso, demikian panggilan bagi guru sastra itu, kerapkali menulis puisi di majalah dan suratkabar lokal, dengan memakai nama samaran Pulungsari. Suatu hari, salah satu puisi yang ditulisnya di suratkabar lokal merupakan ekspresi perasaan hatinya pada gadis idamannya itu. Puisi itu berjudul Gerimis nan Indah adalah personifikasi dari nama Syahda Rinaia, gadis impiannya sekaligus muridnya sendiri. Syahda yang memiliki hobi mengoleksi puisi-puisi indah kebetulan membacanya juga. Gadis itu sangat terpukau dengan gaya puisi-puisi yang sering ditulis oleh penyair ini, sehingga dia tidak sabar menantikan puisi-puisi baru disetiap minggunya. Kemudian Syahda memberanikan diri untuk menyurati penyair ini untuk berkenalan dan belajar menulis puisi darinya. Hubungan lewat surat-menyurat ini mulai berlangsung secara intensif.

Sangat berbeda dari sifatnya sehari-hari, lewat surat Pak Akso sangat romantis dan lebih berani mengutarakan perasaannya pada Syahda walaupun belum menunjukkan jatidiri dia yang sebenarnya. Akhirlah tumbuh suasana mesra diantara mereka walaupun belum pernah ketemu. Arjun, sebagai kekasih Syahda, tidak tahu akan hal ini.

Hubungan Syahda dengan Arjun mulai renggang, karena sifat Arjun yang egois, sombong dan beberapa sifat lainnya yang tidak disukai Syahda. Syahda pelan-pelan menjauhi Arjun.

BABAK – 2
PERKEMBANGAN KONFLIK
Suatu waktu, Pak Akso sakit cacar yang membutuhkan perawatan di rumah sakit sehingga untuk beberapa waktu tidak ada puisi baru yang ditulisnya. Syahda yang sudah kecanduan dan merindukan puisi-puisinya, menanyakan langsung kabar dari penyair ini kepada staf redaksi koran dimana puisinya sering dimuat.
Dengan kegigihannya untuk mendapatkan informasi, akhirnya Syahda menemukan Pak Akso yang masih berbaring di rumah sakit.

Disinilah Syahda terkejut dan tahu siapa sebenarnya penyair yang dia dambakan selama ini.
Pak Akso pada awalnya menyangkal, tapi Syahda dengan jujur mengakui perasaan cinta itu. Akhirnya Pak Akso mengakui perasaannya yang sebenarnya dan langsung disambut oleh Syahda dengan sukacita.

Pak Akso mulai sehat dan kembali mengajar. Di sekolah mereka berdua merahasiakan hubungannya. Walaupun dirahasiakan, di kelas tak dapat disangkal perhatian Pak Akso terhadap Syahda memang sedikit lebih dibandingkan perhatiannya terhadap siswa-siswa lainnya. Syahda juga kelihatan senang atas perhatian sang guru ini. Syahda lebih sering terlihat bersama Pak Akso untuk belajar membuat puisi dan mengkajinya. Siswa lainnya sudah mulai tahu dengan perkembangan ini. Banyak cowok di kelas itu mulai tidak suka pada Pak Akso.

Arjun yang ternyata masih menyimpan rasa kepada Syahda mulai terbakar api cemburu dan mulai memupuk dendam pada Pak Akso.

BABAK – 3
KLIMAKS
Arjun dan kelompoknya merencanakan plot licik untuk mencelakakan Pak Akso. Beberapa kali rencana dilaksanakan, dari mengendorkan baut-baut di motor Pak Akso agar terjadi kecelakaan tapi Alhamdulilah masih selamat sampai menyebarkan fitnah yang keji bahwa Pak Akso bisa diterima jadi guru di sekolah itu karena menyogok sejumlah uang, dan sampai sekarangpun sogokannya itu belum lunas dengan memotong sebagian dari gajinya. Walaupun dianiaya oleh muridnya sendiri, namun Pak Akso tetap bersabar, karena dia tahu Arjun adalah anak Pak Tirto Sambudi, orang berpengaruh di Yayasan tempat dia bekerja.

Suatu ketika, kejahatan Arjun sudah kelewat batas. Selagi belajar di kelas, Arjun membuat ulah yang memancing kemarahan Pak Akso. Pak Akso menegurnya dengan sopan, tapi Arjun malah menantang dengan menyebutnya “anak desa penggembala kerbau yang sok belagu”. Pak Akso khilaf dari kesabarannya dan memegang Arjun, sehingga hampirlah terjadi perkelahian diantara mereka, tapi sempat dipisahkan oleh murid-murid lainnya.

Dendam Arjun tidak cukup sampai disitu saja. Sewaktu Pak Akso pulang dari sekolah melewati sebuah gang, tiba-tiba Pak Akso dihadang oleh 4 orang pemuda berandalan, suruhannya Arjun dan disanalah Pak Akso dihajar habis-habisan. Pak Akso babak belur dan biru lebam, untung saja sempat dibantu oleh penduduk setempat dan dibawa ke rumah sakit.

Malang benar nasib Pak Akso, sudah jatuh ditimpa tangga pula. Pak Akso dipecat oleh Kepala Sekolah atas perintah pemilik Yayasan, dengan alasan mengajak muridnya sendiri berkelahi. Ini jelas dari usahanya Arjun yang menghasut orang tuanya dan rekan-rekan orang tuanya untuk “menghabisi” Pak Akso.
Orang tuanya Syahda juga dipanggil, diberitahu bahwa anak gadisnya selama ini ada hubungan rahasia dengan guru yang baru dipecat itu. Orang tua Syahda memperingatkan anaknya jangan lagi berhubungan dengan guru itu.

ANTIKLIMAKS
Kedua orang tuanya di desa sedih dan pergi ke kota menjenguk Pak Akso. Karena sudah dipecat, dan tidak ada kerja lagi, Pak Akso memenuhi keinginan orang tuanya untuk kembali ke desa untuk memulihkan fisik dan mentalnya yang mulai rapuh. Syahda sedih sepeninggal Pak Akso ke desa, tapi dia juga tidak berani menentang kehendak orang tuanya. Singkat cerita kelulusan sekolah sudah sampai. Syahda tetap menolak ajakan untuk kembali yang ditawarkan Arjun Hatinya sudah tertutup bagi Arjun.

Syahda akan dikirim oleh orang tuanya untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Sebelum berangkat, Syahda sempat menyurati Pak Akso di desa. Dalam suratnya, Syahda minta doanya Pak Akso, agar cita-citanya berhasil dan dia juga mendoakan Pak Akso agar tabah dan suatu ketika semoga apa yang mereka cita-citakan dikabulkan Yang Maha Kuasa Kalau memang jodoh, kita akan bisa bertemu lagi, katanya. Pak Akso sedih namun rela melepaskan dan mendoakan Gerimis nan Indah ini untuk membasahi bumi lainnya yang kekeringan.

HAPPY ENDING

————————— 4 Tahun Kemudian (TAHUN 2007) ——————-
Pada bulan Agustus, angin muson (monsoon) yang membawa uap-uap air dari Samudera Hindia sering menyebabkan hujan di sebagian besar semenanjung India. Begitu juga saat ini, gerimis mulai membasahi lahan di kampus Delhi University. Pak Akso, sekarang 31 tahun, baru satu bulan menginjakkan kaki di kampus ini berkat beasiswa S2 yang berhasil diraihnya. Dia yang dua tahun lalu diangkat menjadi Dosen PNS, sekarang melanjutkan kuliahnya pada Post Graduate di Department of Linguistics, Delhi University, New Delhi, India. Pak Akso berlari-lari kecil menuju gedung perpustakaan agar gerimis tidak terlanjur membasahi dirinya. Karena berlari tergesa-gesa dan pandangannya menunduk ke bawah, tanpa sengaja dia menabrak seorang mahasiswi yang mengenakan payung. Berhamburanlah buku-buku dan tas yang semula berada dalam pegangan mahasiswi itu dan sekarang basah karena jatuh ke aspal yang telah diguyur hujan. Mahasiswi itu mengenakan salwar kameez, seperangkat pakaian tradisional yang biasa di kenakan oleh wanita dan pria di Asia Selatan. Tapi yang sedikit unik, mahasiswi ini juga mengenakan jilbab, dengan lehernya dilingkari dupatta, selendang panjang.

Pak Akso gelagapan dan merasa bersalah, dan segera mengumpulkan kembali buku-buku yang berjatuhan itu seraya sambil minta maaf. Tapi ketika melihat wajah mahasiswi itu, Pak Akso bergeming, dia terpesona bercampur terkejut. Wajah mahasiswi yang berlumuran bulir rinai gerimis itu sangat cantik, lebih dari itu wajah ini membawanya kembali pada kenangan 4 tahun lalu semasa dia menjadi guru SMA di tanah air. Begitu juga halnya Syahda, dia juga terkejut, tidak menyangka bisa ketemu lagi dengan mantan gurunya yang pernah dikasihinya dulu. Syahda (saat ini umur 21 tahun) sedang menyelesaikan tugas akhirnya pada program S1 di jurusan Linguistik, yaitu jurusan yang sama diambil oleh Pak Akso. Dalam keheningan sekejap itu, Pak Akso sempat berucap syukur, gerimis nan indah itu telah turun lagi untuk membasahi jiwanya yang mulai semangat kembali. Mereka membiarkan untuk sementara waktu air hujan membasahi tubuh mereka, sebelum akhirnya mereka berdua masuk ke gedung perpustakaan untuk mulai lagi merajut kisah yang baru.

——– SELESAI ———

IV. Storyline: Sinopsis 3 babak diurai menjadi detil adegan.
Contoh :

BABAK 1

1. Di sebuah sekolah di Jakarta. Pagi itu para murid kelihatan mulai dengan aktititasnya sehari-hari; Ada yang berangkat secara sendiri-sendiri atau rombongan. Tiba-tiba Arjun beserta ganknya, datang dengan mobil yang soundsystemnya digeber keras-keras seolah-olah dia mau memamerkan apa yang dia punya. Selain Arjun ada Joni yang playboy, Bocel si tukang pukul, dan juga Robi yang cuma pinter dalam teori cinta tapi terus ngejomblo. Arjun adalah putera tunggak ketua yayasan sekolah. Ekspresi bermacam-macam dari penghuni sekolah terhadap Arjun ada yang cuek,sinis bahkan simpati. Termasuk kelompok remaja putri yang dikomandani Tari Ogut (nama beken dari Tari Wulandari karena ada nama murid yang hampir sama dengannya yakni Tari Sukmaningsih). Gang Tari terdiri dari Tari, Lina “Oneng” Nurlina, dan Setyowati si Jawir. (Ada potensi komedi).

2. Bel berbunyi. Saatnya murid masuk ke kelas masing-masing. Kelas 3c nampak ramai karena guru belum datang. Penghuni kelas saling bergosip ria. Sedikit terlambat Pak Vandi masuk ke kelas. Suasana kelas hening, seperti biasa karena wajahnya yang ganteng mirip seperti aktor India membuat para cewek saling kasak-kusuk bersimpati dan yang sering dilakukan mereka adalah kirim sms ke Hp diantara mereka. (Kejadian ini tahun 2003. Belum semua siswa punya hape).

3. Bu Rukmi (45 tahun, ibu 2 anak, guru BP) mengetuk pintu kelas. Pak Vandi keluar kelas dan sebentar tertegun melihat Syahda, seorang cewek mempesona yang mobilnya berhenti di kios majalah seberang tempat kostnya, ia melihatnya saat mau berangkat ke sekolah. Akhirnya Pak Vandi memperkenalkan Syahda, kelas riuh dengan celotehan para cowok. Pak Vandipun turut tertarik mengingat iapun masih jomblo.

4. Ada bangku kosong dibelakang. Sebelum Pak Vandi menata duduk Syahda maka secepat kilat Arjun yang duduk ditengah mengusir Joni yang duduk disebelahnya untuk pindah kebelakang. Hati Arjunpun berbunga-bunga saat itu karena Syahda duduk berdampingan dengannya. PDKT dan rayuan maut mulai ditebar oleh si Arjun. (Ada potensi Komedi).

5. Saat menonton basket, Syahda bertanya2 tentang pak Vandi ke Tari Ogut. Disini diceritakan tentang nama pak Vandi. Namanya sebetulnya Irvandi dst. Karena kurang umum, ada yang manggil Irvan, Vandi, Wandi, atau nama tengahnya Budi. Di sekolah, murid2 memanggilnya Pak Vandi. (Catatan: ini tabungan informasi untuk adegan2 berikutnya). Pak Vandi memang salah satu guru idola. Arjun yang tengah bermain, sadar dari gerak mata Shahda bahwa gadis itu agak tertarik pada Pak Vandi. Arjun lalu memamerkan unjuk kebolehannya di pertandingan Basket. Sorak-sorai mendukungnya. Diam-diam Syahda tertarik juga akan diri Arjun. Tari Ogut mengajak Syahda masuk dalam kelompoknya.

6. Arjun yang mengejar Syahda menemuinya di kios majalah. Saat itu Arjun beralasan mau membeli majalah yang membahas mobil dan tetebengeknya maklum ia lagi gandrung untuk mempercantik mobilnya. Dalam obrolan itu Arjun baru mengetahui bahwa Syahda ternyata penikmat puisi. (Catatan: Syahda itu tipe Melankolik; Di scene ini ada informasi bahwa salah satu dari beberpa penulis puisi pujaannya adalah Pulungsari).

7. Malamnya, di tempat kost, orangtua Vandi di daerah menelpon macam2 dan mulai menyinggung soal jodoh tapi Vandi mengelak. Begitu telpon ditutup, ada lagi telpon dari Pak Jo dari koran Rakyat Pos yang menanyai kapan lagi ia bisa mengirim puisi. Vandi dengan Pak Jo sudah amat akrab dan Vandi sering dipanggil Budi, nama tengahnya, dengan alasan nama Vandi amat tidak umum. Saat duduk di depan laptop bututnya, ia teringat Syahda dan mulai menulis puisi tentang Syahda yaitu Gerimis Nan Indah/GNI. (Disini ada informasi bahwa untuk menambah penghasilan Pak Vandi sering buat puisi, artikel, cerpen dan opini untuk dikirim ke majalah & surat kabar. Hasil honor ia kumpulkan akhirnya kesampaian juga untuk membeli motor kreditan).

8. Beberapa hari berikutnya, Minggu. Syahda mau membeli majalah lagi tetapi stok habis. Iseng-iseng Syahda baca-baca koran yang ada disitu. Tak sengaja dia baca kolom puisi dan disitu ia menemukan puisi Gerimis Nan Indah kiriman dari Pulungsari.

9. Syahda yang tertarik puisi dari Pulungsari lalu mengoleksi puisi itu dengan membuat klipping di bukunya. Arjun yang datang dan ‘dicuekin’ karena kesibukan itu lantas pulang.

10. Arjun minta bantuan Joni si playboy untuk membuat puisi untuknya. Tapi walaupun sudah dibelikan minuman berenergi dan macam-macam cemilan, puisinya tetap jelek. Dalam keadaan terdesak Arjun bilang bahwa yang pinter nulis sebetulnya adalah Robi. Robi lantas ditelpon. Sebetulnya Robi malas. Tapi karena diancam, ia lantas menyanggupi. Tidak perlu diuraikan proses pembuatan puisi oleh Robi. (Ada potensi komedi).

11. Dasar Syahda yang lagi kasmaran dengan puisi cinta akhirnya kepincut juga sama Arjun. Ada respon sedikit di manfaatkan oleh Arjun untuk ‘nembak’ dan mengumumkan bahwa Syahda adalah pacarnya. Padahal Syahda baru sampai pada taraf tertarik saja pada Arjun.

12. Syahda minta tolong Mak Yem, pembantunya untuk menelpon penerbit Rakyat Pos. Sementara itu ia dapat kabar dari Tari Ogut tentang ulah Arjun yang ketahuan mabuk di kantin sekolah. Tak lama Mak Yem bisa tersambung dengan Pak Jo sebelum kemudian menyambungkan lagi dengan Syahda. (Ada potensi Komedi).

13. Vandi mendapat email dari Syahda yang mengaku bernama Ririn yang sangat tertarik dengan puisinya dan ingin belajar tentang cara membuatnya. Vandi tak keberatan.

BABAK 2
14. Syahda penasaran karena Pulungsari tidak pernah lagi terlihat karya-karyanya. Kiriman emailpun tidak ada lagi. Padahal Syahda sudah berkali-kali menanyakan melalui alamat email tersebut. Ia lalu menelpon Pak Jo lagi dan dengan setengah memaksa lantas mendapatkan nomor telpon dan alamat kost Pulungsari.

15. Saat di kantin Arjun datang menghampiri Syahda untuk minta maaf atas kejadian mabuk-mabukan. Ia memberikan surat yang didalamnya juga ada puisi (pesan ke Joni). Syahda cuek & dingin aja menerima surat itu, hatinya sudah tak bergairah karena ia masih kepikiran Pulungsari. (Catatan: di bagian ini ada informasi bahwa Pak Vandi sakit dan Syahda sama sekali tidak menduga bahwa Pak Vandi adalah Pulungsari).

16. Dari Pak Jubir (pemilik kos) akhirnya Syahda tahu kalau Budi ditempat tinggalnya Pak Vandi Sambudi lebih dikenal dengan nama panggilan Pak Budi) sedang sakit typus dan opname dirumah sakit yang kebetulan jaraknya hanya 100 meter dari situ. Karena tanggung, Syahda memutuskan mengunjungi di RS. Apalagi saat itu jam besuk hanya tinggal setengah jam lagi.

17. Alangkat kagetnya Syahda saat ketemu Pak Vandi. Dia hampir tak percaya dan tersipu malu kala mengetahui bahwa Pulungsari adalah Pak Vandi. Karena setiap kontak ia selalu mencurahkan isi hatinya dan ternyata dia adalah gurunya sendiri yang banyak menjadi idola di kelas.

18. Di kunjungan2 berikut, saat datang sendiri akhirnya Syahda mengakui mengagumi sekaligus ada benih cinta dihatinya. Awalnya Pak Vandi mengelak mengungkapkan perasaaan hatinya apalagi Syahda adalah anak didiknya sendiri. Tentunya tak patut untuk menjalin cinta amtara guru dan murid. Namun akhirnya kekukuhannya jebol ia mengakui Syahda ada dihatinya sejak awal perkenalan dikelas.

19. Beberapa hari kemudian kabar kedekatan Pak Vandi dengan Syahda sampai ke telinga Arjun. Ia mulai gerah dengan sikap Syahda. Saat mengkonfirmasi ke Syahda, gadis itu tersinggung karena walaupun ia dnegan Pak Vandi hanya berteman, menurutnya Arjun tidak berhak ikut campur. Lagipula memang tidak ada hubungan istimewa antara Syahda dengan Arjun. Arjun pulang ke rumah dengan perasaan dendam pada gurunya.

20.Arjun menceritakan kekesalannya terhadap Pak Vandi pada kelompoknya. Selain sudah membujuk orangtuanya yang ketua yayasan sekolah, ia juga minta bantuan kepada Robi, Joni dan khususnya Bocel dan kelompoknya untuk merancang strategi (teror fisik dan mental) untuk menjahili Pak Vandi. Layaknya partai politik yang ingin memenangkan calonnya mereka merancang beberapa sekenario untuk menjatuhkan Pak Vandi agar tidak kerasan lagi mengajar di sekolah tersebut. (Ada potensi komedi).

21. Arjun menempelkan selebaran di kantin untuk memfitnah Pak Vandi. Hal itu ketahuan Bu Marni tapi menyadari bahwa Arjun adalah anak ketua yayasan sekolah, ia hanya curhat pada Pak Vandi. (Catatan: ada informasi bahwa Vandi tengah mencari beasiswa belajar ke LN. India adalah salah satu pilihannya)

22.Syahda masih begitu asyiknya mencari inspirasi untuk membuat puisi yang romantis. Hawa cinta yang menggebu dan keyakinannya akan sosok pribadi Pak Vandi tak membuatnya terpengaruh akan isu-isu yang beredar meski awalnya hatinya sempat galau.

23.Orang tua Syahda mendapat surat kaleng yang dilampiri foto hasil jepretan kamera milik Arjun yang menyebutkan terjalinnya hubungan percintaan antara Syahda dan Pak Vandi. Mak Yem yang menemukan surat itu pertamakali. Syahda kemudian diinterogasi. (Ada potensi komedi ketika Mak Yem ikut menginterogasi).

24.Teror mental. Di kelas Arjun dan kelompoknya mulai acuh dan berulah saat mata pelajaran Pak Vandi. Ulah Arjun mendapat teguran dari Pak Vandi namun tak digubris. Ledekan dan kata-kata Arjun membuat Pak Vandi naik pitam dan tanpa sadar emosinya muncul menantang duel secara jantan.

25.Teror fisik direncanakan. Bocel dan kelompoknya siap menghadang Pak Vandi sewaktu perjalanan pulang dari sekolah tapi Robi mendadak kebelet. Begitu sudah beres, mendadak ketua mereka (Bocel) tiba-tiba sakit gigi. Rencana kemudian digagalkan karena momentumnya sudah terlewat. (Ada pontensi komedi).

26.Perilaku dan ucapan dikelas terhadap Arjun masuk laporan ke Kepala Sekolah, diadakan Arjun rapat guru atas desakan orang yang berpengaruh (Bapaknya Arjun). (Catatan: Hasil rapat dirahasiakan pada pembaca).

27. Syahda yang akrab dengan Mbak Yem, menunjukkan puisi pertama bikinannya yang ia buat atas saran2 Pak Vandi yang ditulis tangan di atas kertas pink dengan tekstur khusus. Menurut Mak Yem, puisinya cukup bagus. Syahda senang dan akan menyerahkan pada Pak Vandi di pertemuan pertama. (Ada pontensi humor).

28. Pertemuan Pak Vandi dengan Syahda. Syahda yang sudah sangat jatuh cinta meminta ijin agar diluar sekolah ia memanggil nama Vandi tanpa embel2 ‘pak’ layaknya seorang kekasih. Pak Vandi tidak menanggapi. Melihat raut wajah murungnya, Syahda penasaran dan akhirnya mendapat info bahwa Pak Vandi dikeluarkan dari sekolah. Pak Vandi yang tahu bahwa Syahda mencintainya buru2 menyergah ketika Syahda akan mengutarakan isi hatinya. Alasannya: ia terlanjur akan belajar ke LN karena mendapatkan beasiswa. Syahda sedih dan terjadi perpisahan di antara mereka berdua. Saat Arjun menegur, Syahda malah menatap dengan benci. Saat itu Arjun tahu bahwa cintanya pada Syahda telah sepenuhnya ditolak.

BABAK 3
29. Empat tahun berlalu. Di pertengahan tahun 2007(?), terlihat di kantin sebuah kampus Joko sedang ngobrol. Mereka berdua telah berada di India. Sendau gurau berkisar pada para mahasiswi yang lalu lalang didepan mereka. Lagi-lagi ada telpon dari orangtua Vandi yang menanyakan kapan ia mendapatkan pasangan hidup. Vandi sampai hafal kata2 nasihatnya seperti “bapak-ibumu kan sudah tua. Kami ingin segera meminang cucu.” (Catatan: ada informasi bahwa Vandi segera mengakhiri kuliahnya dan akan kembali ke Indonesia esok lusa).

30. Jasmine (mahasiswa asal Indonesia yang sekampus,manis,cerdas,supel) menemui Pak Vandi di perpustakaan. (Catatan: berikan latar-belakang gadis India). Jasmine sendiri yang menurut pantauan dan perasaanya ada perhatian lebih padanya.

31. Di pesawat ke Jakarta, saat melihat seorang gadis Indonesia, Akso teringat Syahda. Ia membuka dompetnya dan mengelurkan lipatan kertas buram dan membaca puisi yang gadis itu pernah buatkan untuknya.

32. Hari sudah malam saat Vandi tiba di bandara Jakarta. Di saat yang nyaris bersamaan ternyata ada pesawat dari Singapore yang tiba. Saat menunggu koper di ban berjalan, Vandi menelpon Joko. (Ada pontensi komedi disini). Ia juga menceritakan bahwa ia membaca puisi Syahda. Menurut Joko, jika Syahda itu soulmate, Vandi akan bertemu lagi dengannya dalam suatu cara yang tidak disangka-sangka.

33. Koper Vandi ternyata koper yang terakhir didapatkan penumpang pesawat. Hari makin larut. Karena faktor kehati-hatian, Vandi tidak sembarangan memilih taksi untuk mengantarnya ke losmen sebelum melanjutkan pulang ke daerah asal besok paginya. Taksi pilihannya ternyata hanya tinggal satu. Saat ia akan memakai taksi itu, ia berebutan dengan seorang gadis. Ia kaget saat mengetahui bahwa gadis itu adalah Syahda yang baru saja mengikuti pelatihan sebagai management trainee di Singapore. Mereka kikuk. Tak ada pilihan lain, mereka lantas naik taksi yang sama menuju Jakarta.

34. Di taksi, mereka tidak banyak bicara. Vandi tiba duluan di tempat tujuan. Saat hendak membayar ongkos secara sebagian dari dompetnya terjatuh kertas warna pink dengan tekstur/pola khusus. Syahda mengenalinya sebagai kertas puisi buatannya. Syahda diluar dugaan mengeluarkan selembar kertas kecil lain dari dompetnya. Ternyata itu adalah klipping puisi Gerimis Nan Indah. Karena masih jomblo, Syahda menguatkan diri dan menyatakan isi hatinya. Vandi ternyata terdiam dan ini membuat Syahda kuatir apakah Vandi sudah berkeluarga atau belum. Tak lama, hape Vandi berbunyi. Ternyata itu adalah telpon dari keluarganya. Saat mereka bertanya lagi pertanyaan yang itu-itu juga, Vandi sengaja menghidupkan speaker phone agar didengar oleh Syahda. Ketika mereka mengulang pertanyaan, Vandi menjawab bahwa ia sudah memiliki seorang calon pendamping hidup yang saat itu tengah ada bersama-sama dirinya.

TAMAT
V. DRAFT AWAL
VI. DRAFT AKHIR
Untuk dua contoh di atas tentu tidak dapat diuraikan disini karena sudah merupakan satu kesatuan novel secara utuh. Yang jelas, Draft Awal adalah naskah dimana Storyline 3 babak diuraikan tiap scene atau adegan. Draft Akhir adalah untuk proses Aging/pendiaman, termasuk memperhalus kata-kata.

TIPS:
Dalam membuat novel ada begitu banyak hal yang perlu diperhatikan. Beberapa di antaranya:
1. Perombakan nama tokoh, tempat, serta lokasi kejadian, dan bahkan struktur cerita, masih diperbolehkan hingga tahap pembuatan storyline. Setelah memasuki draft awal, semua itu ditabukan.
2. Momok paling menentukan adalah kebuntuan. Deadlock. Tapi selama semangat menulis tetap membara dan selalu berdoa minta kepinteran sama Yang Maha Kuasa, percayalah, deadlock hanyalah kerikil kecil yang dengan mudah kita cemplungin ke got.
3. Metode pembuatan sinopsis 3 babak bukan metode baku. Penulis bisa membuat dengan format lain. Kendati demikian, sinopsis 3 babak merupakan pola yang paling banyak dipakai dalam pembuatan sebuah cerita berdurasi panjang.
4. Hindari tokoh atau kejadian yang mendadak muncul di tengah cerita dan akibat berdampak bahwa kemunculannya ‘maksain.’ Jika hal itu mau dilakukan, perlu ada ‘tabungan informasi’ di awal cerita.
5. Hati-hati dengan pemberian nama tokoh. Kemunculan tokoh (bukan tokoh utama) yang diberi nama, harus punya tujuan. Entah dengan cara akan muncul lagi di bagian berikut, atau akan memberi unsur kejutan bagi pembaca. Nama tokoh yang terlalu banyak akan membuat pembaca dibingungkan.

Selamat mencoba!

'Hidup tanpa cita-cita adalah mati dan cita-cita tanpa usaha adalah mimpi.'
mari bersama menggapai cita-cita setinggi-tingginya.

Minggu, 18 September 2011

Mau kirim cerpen, opini, atau resensi buku?

Mau kirim cerpen, opini, atau resensi buku?

Ada banyak kesempatan untuk menulis di media sebagai salah satu ajang aktualisasi dan apresiasi di dunia menulis. Hampir semua media menyediakan rubrik untuk public. Yang paling umum adalah rubric opini (bisa dengan nama lain untuk sejumlah media), cerpen, puisi dan sebagainya.

Berikut nama media, nama rubric, alamat email dan perkiraan jumlah honor (dikompilasi dari sejumlah sumber) :

Kompas: opini@kompas.co.id
Kompas termasuk media yang memiliki begitu banyak rubric untuk masyarakat. Selain opini, ada rubric lain yang bisa dicoba seperti Teroka dan Teropong. Bedanya, jika rubric opini muncul setiap hari, rubric-rubrik lain ada yang tiap satu atau dua minggu. Honor di Kompas konon rata-rata di atas satu juta.

Jawa Pos (www.jawapos.com)
Ada beberapa rubric yang bisa dicoba: “opini”, “ruang putih”, “di balik buku”, “cerpen”, “puisi” dsb..
Alamat email : opini@jawapos.co.id, sebutkan rubric yang dituju pada subyek email.
Honor opini sekitar Rp 750.000. Untuk Kolom Esai Budaya, Cerpen, Resensi Buku dan Dibalik Buku: ariemetro@yahoo.com. (Untuk resensi buku, bisa dikirim yang panjang tulisannya sampai 800 kata)

Seputar Indonesia (www.seputar-indonesia.com)
Alamat : redaksi@seputar-indonesia.com. Ada Opini (muncul setiap hari), Kolom Budaya, Resensi, Puisi, Cerpen (ada di hari Minggu saja). Tinggal kita tulis aja mau dimuat di kolom apa pada subject email pas kirim tulisan. Honor resensi buku 200 ribu. Opini dan Kolom Budaya 400 ribu, Cerpen 400 ribu.

Lampung Post (www.lampungpost.com):
Untuk Kolom Opini:     redaksi@lampungpost.co.idà ini imel utama
opinilampost@yahoo.co.id
redaksilampost@yahoo.com
Untuk Esai Budaya/Sastra dan Puisi: lampostminggu@yahoo.com, halaman opini@yahoo.com
Honor Opini 200 ribu, Cerpen 200 ribu

Media Indonesia (www.media-indonesia.com):
Untuk Kolom Opini dan Resensi Buku  : redaksi@mediaindonesia.co.id
opinimi@yahoo.com
(Panjang resensi buku maximal 800 kata. Begitu juga dengan Opini. Saat kirim lebih baik semua imel dikirimi.
Honor resensi buku dan Opini 400 ribu. Nama Kolom Resensi Buku-nya: Bedah Pustaka)

Bisnis Indonesia: redaksi@bisnis.co.id
(Biasanya tulisan yang nyerempet soal bisnis dan ekonomi. Honor sekitar 300 ribu)

Pikiran Rakyat (www.pikiran-rakyat.com) (Jawa Barat):
Untuk Kolom Opini: opini@pikiran-rakyat.com à panjang tulisan maximal 6000 karakter dengan spasi honornya 300 ribu. Untuk Esai Sastra, Cerpen dan Puisi: khazanah@pikiran-rakyat.com à ada di hari Sabtu
Untuk Resensi Buku: kampus_pr@yahoo.com ada cuma hari kamis (panjang tulisan 4000 karakter dengan spasi. Honornya 200 ribu.)

Koran Tempo (www.korantempo.com):
Untuk Kolom Opini: koran@tempo.co.id
Untuk Resensi Buku, Esai Sastra dan Puisi: ktminggu@tempo.co.id
Honor Opininya sekitar 600 ribu. Satu bulan sekali ada Suplemen Ruang Baca, kalo dimuat honornya 500 ribu. Resensi buku honor 400 ribu.

Republika (www.republika.co.id): sekretariat@republika.co.id à ini buat Kolom Opini.
Kalo kirim cerpen dan puisi, selain kirim ke imel itu, kirim juga ke: ahmadun21@yahoo.com

Suara Karya (www.suarakarya-online.com): redaksisk@yahoo.com
Ada Kolom Opini. Cerpen dan Puisi hari Sabtu. Honor Opini 150 ribu

Suara Pembaruan (www.suarapembaruan.com): koransp@suarapembaruan.com
semua jenis tulisan dikirim ke imel itu. Ada Kolom Opini, Resensi Buku, Puisi dan Cerpen

Koran Jakarta (www.koran-jakarta.com) : redaksi@koran-jakarta.com
(Setiap hari ada Kolom Opini (namanya Gagasan) dan resensi buku (Perada). Honor 400 ribu untuk Opini, Resensi buku 280 ribu. Kalau mau dimuat, biasanya ditelfon terlebih dahulu.

Suara Merdeka (www.suaramerdeka.com): naskah@suaramerdeka.info dan wacana@gmail.com.
Ini koran Jawa Tengah, InsyaAllah bisa dicoba oleh penulis lain dari luar daerah.

Catatan Tambahan :

1.      Untuk Rubrik Opini, secara umum tulisan berkisar 700-850 kata.
2.      Tulisan bisa dimuat satu hari setelah kirim, satu minggu, dua minggu atau bahkan dua bulan setelah kirim, umumnya juga tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
3.      Selain actual, kenali karakter media dengan sering mengunjungi webnya masing-masing.

Selamat mencoba dan berkarya…..

Source : http://regional.kompasiana.com/2011/02/21/inilah-tempat-penulis-menghasilkan-uang/

Minggu, 04 September 2011

Buku Mayaseries-Sequel Mayasmara

Alhamdulillah, buku kedua terbit juga, hehe..setelah Buku Bilakah Tuhan Jatuh Cinta diterbitkan penerbit yang sama yaitu Hasfa Publisher, hehe... Buku kali ini sukaaa bangett sama covernya, ijonya kereeen...cihuyy dah! top abiis! ^^ Makasih banyak ya, Hasfa..^_^

And last, alhamdulillah, Allah baik banget kasih kejutan ini, padahal tadi dah gemesss liat Indonesia Iran skornya 0:3. huhu... 

Buat temen-temen yang mau beli, bisa inbox penerbitnya ya. Silahkaan... ^_^

03-09-2011; 01:13
***
Mayana yang religious dan dalam pencarian cinta. Nero yang misterius dan menggoda. Dimas yang ambigu dan menunggu. Sarvatraesa yang tiba-tiba hadir. Apa kabar mereka?

Teman-teman pembaca Mayasmara meramu kisah-kisah lanjutan novel filosofis ini dengan apik dalam Mayaseries.

Rangkaian cerita yang manis dan penuh kejutan.

Membaca berbagai sequel Mayasmara membuat kita tersenyum, menangis, tertawa, pilu, rindu, gemas dan terkejut.

Ah….…ternyata begitu banyak jalan dan skenario yang bisa terjadi dalam kehidupan.

Penasaran kan? ikuti kisah-kisahnya ya... Seru!
Berikut judul naskah dan nama penulis yang masuk dalam buku Mayaseries - sequel Mayasmara
MAYANA DAN NYATANYA-NENY SILVANA
MAYANYA MAYAPADA- DWI APRILYTANTI
MENCINTA MAYANA HANYA DALAM MAYA- RAHMAH
BIMBANG-DYAH PRABANINGRUM
HOME- HARIS FIRMANSYAH
LOADING….-: ARIF ZUNAIDI RIU AJ
KOPDAR -NESSA KARTIKA
MENJEJAK KEMBALI DUNIA NYATA – TSURAYA WIDURI
MAYANA DALAM DIAM – LISNA NUR CHAIRUNNISA
DIALEKTIKA TIGA HATI- ENDANG SSN
MEMORY – NOORHANI DYANI KAKSMI
MAYANA: ANGAN DI ATAS TENOR - CHIKA REI
CINTA ITU, KAMU!- ILA RIZKY NIDIANA


untuk teman-teman yang menginginkan sequel mayasmara-mayaseries, bisa dipesan via inbox fb hasfapublisher atau sms 081914032201.
MAYASERIES
Mayasmara The Series
168 halaman
Rp 37rb.


Sekuel Mayasmara - Mayaseries