Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label psikologi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 September 2013

Test Psikologi Kepribadian


TEST PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

1. Jangan di lihat dulu jawabannya yach .. jawabannya terdapat di bawah ..
2. Jawablah dengan berurutan ..
3. pilihlah salah satu jawaban ..... Jawab aja apa adanya jangan pake logika pake feeling aja ..

Bayangkanlah !!

Rabu, 26 Desember 2012

Keponesia Kendalikan Rasa Ingin Tahumu!

Keponesia ya? Saya dapat istilah ini dari mbak Cisca di postingan ini

Suka aja dengan kata-kata terakhirnya. Haha. :P

Saya yakin problem kamu juga sudah ada porsinya, baiknya sih jangan mengambil porsi problem orang lain. Jangan kepo

Saya pikir, semua orang pasti tidak ingin urusan pribadinya dibahas oleh orang lain sampai sedetail-detailnya, sampai ke akar-akarnya. Ibarat orang yang lagi belajar baca, orang yang kepo ini; dia suka nyamber aja kalo ada tulisan di jalan raya, di bungkus cabe, atau di jendela angkot. Segitu ingin tahunya sampai kadang melebihi batas ambang yang dipahami sebagai sebagai toleransi. 

Saya tahu kita semua mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru, tapi bisa dibayangkan apa jadinya jika waktu kita habis hanya untuk mengomentari urusan orang lain? 

Well, itu sih emang kurang kerjaan kali ya. Kali-kali aja emang dia yang tukang kepo ini memang suka banget dan masuk ke salah satu hobinya itu ngerecokin urusan orang dan juga ngegosipin orang. :P 

Saya rasa ga ada tuh orang yang mau dikepoin, apalagi dijadiin bahan gunjingan. Dari rasa penasaran yang ga wajar, sampai akhirnya jadilah sebagai sebuah kebiasaan untuk selalu ingin tau urusan orang lain. 

Apa segitu sempit hidupnya sampai ngurusin urusan orang segitunya ya? 

Apa ga kasian sama hidupnya sendiri yang tanpa sadar kehabisan waktu karena ngeliatin hidup orang lain melulu. 

Sampai waktunya sendiri habis dan tanpa sadar kehidupan orang lain sudah meninggalkan dia jauh sangat jauh dari yang dia kerjakan. Orang lain udah punya mobil, dia masih aja pake sepeda. Orang lain sibuk belajar buat S2, dia masiiihhh aja sibuk ngurusi hal sepele. Well, makin banyak kamu ngurusin urusan orang, makin sedikit waktu untuk pengembangan diri. 

Jadi, masihkah ingin kepo? Kendalikan rasa ingin tahumu dengan bijaksana, wahai kisanak. ;)

261212, 01:34

Senin, 09 April 2012

Double Your Brain Power


Kalau selama ini Anda merasa mudah lupa, tidak bisa berpikir cepat, sulit mengingat apa yang Anda baca atau dengar, atau membaca berulang-ulang tapi tidak mengerti juga. Dan semua itu kerap membuat Anda merasa bodoh dan selalu tertinggal. Anda membutuhkan buku ini. Dengan mengikuti program langkah demi langkah dalam buku ini, Anda dijamin bisa melipatgandakan kemampuan otak Anda. (Double Your Brain Power- Jean Marie Stine)

Pertama kali saya mengenal buku Double Your Brain Power adalah saat saya duduk di bangku SMA. Bahasa tulisan di buku ini tingkat dewa. Susah pahamnya. Hihii :)) 

Waktu SMA, saya merasa kesulitan paham pada pelajaran yang diajarkan salah seorang guru. Mungkin efek ga suka juga sama si guru kali ya. XD Gara-gara ini saya sempat frustasi juga, hehe. Tapi setelah dipratekkan metode di dalam buku ini, saya mengalami perubahan cukup signifikan. 

Ternyata, yang dibutuhkan hanya FOKUS. Itu aja. Simpel kan?

Fokus membuat kita sadar sesadar-sadarnya melakukan hal yang diperintahkan oleh otak. Optimalisasi otak pun menjadi meningkat. Hasilnya, tentu saja semua pekerjaan yang butuh dikerjakan dalam waktu cepat, bisa selesai tepat waktu. 

Saya memang susah fokus. Wkwk. Jadi seringnya kalo ada urusan yang sebenarnya bisa dikerjakan dalam waktu singkat, misal 1 jam, itu bisa keteteran 3 jam atau lebih karena saya sulit menemukan inti dari esensi urusan saya. 

Sekarang sih sudah mending, gak abstrak-abstrak banget. 

Bayangkan! 

Berkali-kali melakukan tes psikologi di buku ini, hasilnya adalah saya masuk ke ranah acak abstrak. Udah acak, abstrak pula. Jadi kebanyakan bingungnya daripada pahamnya. Wkwk. Tapi sekalinya paham, otak merekam peristiwa itu selamanya di dalam bank memori. Bisa dipanggil sewaktu-waktu dan hasil memori tersebut pasti tepatnya, karena memori tadi disimpan dalam kondisi paling baik, yaitu kondisi rileks dan disukai oleh diri saya. 

Dari buku ini saya belajar memfokuskan apa yang ingin saya kerjakan. Saya menuliskan di buku atau kertas kecil semacam memo, yang bisa mengingatkan saya untuk tetap fokus pada hal penting saja. Tidak yang lainnya. 

Saya hanya perlu mengoptimalkan waktu 1-3 jam yang saya butuhkan untuk mengerjakan urusan saya. Saya hanya perlu yakin dan sadar sesadar-sadarnya saat melakukan urusan saya sehingga otak mampu menyerap pesan tersebut. Iya, saya butuh deadline gitu. :D

Dan, err... saya membaca salah satu tips untuk meningkatkan kondisi otak ke peralihan dari kondisi beta ke alfa itu dengan cara semacam semedi. Ya, semacam merilekskan diri gitu lah ya. 

Dan, hmm, saya baru sadar kalau ternyata sholat melatih saya untuk rileks, artinya juga mengajarkan saya untuk berlatih fokus. Jadi selama ini sholat saya ga fokus dong? Gak khusyuk dong ya? Soalnya kadang masih ngerasa kalo susah fokus, apalagi kalo disuruh benerin hafalanku suka kelupaan di tengah jalan. Wew. O_o

Banyak hal lain juga yang saya dapat di buku ini. Salah satunya adalah cara tercepat menangkap ide menulis, cara membaca instan tapi tetap menemukan inti dari bacaan, dll. 

Jadi, siap untuk fokus? ;D

08042012