Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label ramadhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ramadhan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Mei 2018

Ramadan Ekstra : Tips Belanja Online Hemat Selama Bulan Ramadan di Tokopedia


Nggak terasa sebentar lagi masuk bulan Ramadan yang dinanti-nanti oleh kita. Udah lunas hutang puasanya belum, temans? Kalau belum hayuk masih ada waktu buat kelarin bayar hutang puasa. Hehe. ;)

Anyway, Ramadan kali ini saya pengin banget maksimalin potensi diri buat beribadah sebaik mungkin. Jika berkaca di tahun lalu banyak bolongnya karena haid lebih dari 10 hari, penginnya tahun ini puasa nggak banyak bolongnya. Ditambah juga saya mau nargetin khatam tilawah 2 kali. Insya Allah. :)

Senin, 13 Juli 2015

Hidrasi Lancar dengan Konsumsi AQUA 2-4-2

Dua bulan sebelum puasa, saya sudah melakoni puasa rutin Senin dan Kamis. Sayangnya, pernah suatu hari saya hampir pingsan di sebuah bank saat antrian panjang mengular karena  kondisi tubuh tidak stabil. Saya segera keluar dari antrian bank, padahal hampir jatah saya untuk maju ke teller. Tubuh saya menggigil, AC membuat tubuh saya serasa dingin tidak karuan padahal sebelum masuk bank saya masih baik-baik saja. Rasanya tubuh hanya kepanasan karena sinar matahari sedang terik, pukul 11 siang. Saya berusaha untuk menenangkan diri karena saya sendirian. Jadi jika terjadi apa-apa dengan saya, dipastikan saya tidak tahu siapa yang akan menolong nanti.

Jumat, 18 Juli 2014

Puthut Kurniawan : Relawan KBT Bagi-bagi Takjil dan BASUH

            Bersedekah dengan berharap balasan kebaikan dari Allah itu baik, tapi lebih baik lagi jika kita bersedekah sebagai wujud syukur kepada Allah. Bersyukur bahwa Allah maha baik memberi karunia berupa napas hidup, keluarga yang dicintai, kecukupan harta dan nikmat iman dalam agama Islam. Bagi orang yang percaya bahwa ketika kita memberi pada orang lain itu Allah pasti membalas, amat mudah Allah menggerakkan hatinya untuk bersemangat menebar kebaikan di sekitarnya.

Jumat, 28 Agustus 2009

Indahnya Doa Setelah Tarawih (Translate)

Ya Allah...
jadikanlah kami orang yang imannya sempurna
Bisa mengerjakan yang wajib
Bisa menjaga sholat dan bisa menunaikan zakat
Bisa menuntut/ mencari kebaikan di sisi-Mu,
mengharap ampunan-Mu,
memegang teguh petunjuk-Mu,
berpaling dari penyelewengan,
zuhud (sederhana) terhadap dunia,
mencintai amal untuk bekal akhirat,
ridho terhadap kepastian (Allah),
syukur terhadap nikmat yang telah diberikan,
dan sabar terhadap segala cobaan.

Dan mudah2an di hari kiamat nanti,
kami dalam satu barisan dibawah panji junjungan Nabi Muhammad SAW
melewati telaga yang sejuk,
bisa masuk surga,
duduk diatas tahta kehormatan,
didampingi bidadari,
mengenakan pakaian kebesaran dari sutra warna warni,
menikmati makanan surga,
minum susu dan madu murni
Dalam gelas2 dan kendi2 yang tak pernah kering,
bersama mereka yang tlah Engkau beri nikmat kepadanya
dari golongan para Nabi para Shiddiqin, para syahid, para shoolihin,
mereka semua itulah teman yang sebaik-baiknya

Demikianlah kemurahan dari Allah dan mudah2an Dzat yang Maha Mengetahui memberi kecukupan. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta alam.

Ramadhanku, madrasahku :)

 NB: copas dari notes Alda.. ^^ TFS, Say... ^_^
Bismillah..

5 Sya’ban 1930 H, tanggal ini tertera di kalender Islamku, artinya 25 hari lagi ramadhan tiba.. masihkah Allah menyempatkan kita menikmatinya lagi dengan usia yang masih diberikan oleh-Nya?

Kawan, ternyata banyak hal terjadi di bulan Sya’ban.. yang mengindikasikan kita tidak boleh menyepelakan bulan Sya’ban sebagai bulan penyambut Ramadhan. Empat peristiwa besar terjadi di bulan sya’ban, antara lain : turunnya kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan, turunnya kewajiban berzakat, turunnya kewajiban berperang dan terjadinya perubahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah Al-Musyarafah pada bulan Sya’ban 2 H.

Maka sudah sepantasnya sejak bulan Sya’ban ini kita sengaja menempa diri dengan kebaikan-kebaikan yang akan kita rencanakan di bulan Ramadahan. Agar jika pada akhirnya Allah tidak menyempatkan kita merasakan ramadahan lagi, minimal kita berhasil memanfaatkan dan mendapatkan kemuliaan bulan Sya’ba sebagai bulan penyambut Ramadhan. :)

Tentunya bulan Sya’ban harus kita manfaatkan sebagai ladang mempersiapkan bulan Ramadhan. Ada yang tau alasannya? Yups, karena bulan Ramadhan adalah bulan seleksi umat Islam. Seleksi ibarat ujian. Sebagimana siswa/mahasiswa menyambut UTS, UAS, SNMPTN atau ujian lainnya, maka sebelum hari ujian itu datang, kita harus mempersiapkan diri sendiri agar lolos ujian tersebut.

Banyak orang-orang yang mengatasnamakan Islam dan terhitung sebagia umatnya, namun tidak mengusung cita-cita dan tujuannya. Banyak orang yang masuk Islam secara sukarela maupun memang karena sejak lahir sebagai muslim tanpa ada pilihan dari mereka sendiri. Tapi, bagaimana kita bisa membedakan orang-orang yang benar-benar Islam – dan hatinya tenang dalam keimanan- dengan orang yang berimana, hanya lewat mulut sedangkan hatinya penuh keguncangan dan keraguan?? Ya, bulan Ramdhan-lah media seleksinya.

Oleh kerena itu, sangat tidak logis jika seorang muslim yang memasuki seleksi besar dari Pencipta semesta melalui seleksi Ramdhan ini menghabiskan waktu panjangnya di depan televisi misalnya, atau menghabiskan waktu mengisi teka teki silang hingga tiba waktu berbuka.

Dan tidak pula logis jika seorang muslim menghabiskan waktu panjangnya saat Ramadhan untuk bermain kartu, dadu dan sebaginya sebagai alasan bahwa ia ingin terlupakan dari puasanya.

Ramadhan adalah ujian besar, sampai-sampai Allah melakukan ”penilaian” setiap detiknya kepada orang-orang yang berpuasa. Karena itu, masih banyak kebaikan besar yang bisa kita perbuat selain hal sesepele itu..

Kita berpuasa di bulan Ramadhan bukanlah agar kita merasakan penderitaan fakir miskin yang dalam kesehariannya susah makan. Lantas, jika kita sudah bisa merasakan penderitaan fakir miskin dengan simpati dan empati kita, akankah puasa Ramadhan menjadi hal yang tidak perlu kita lakukan? Benar, jawabannya adalah tidak. Karena pada dasarnya puasa di Bulan Ramdahan adalah perintah Allah, yang menstimulus kita untuk melaksanakannya secara totalitas tanpa memandang hikmah dibalik perintah itu. Sebab Allah mencintai hamba yang tunduk pada-Nya tanpa membantah dan menaati-Nya tanpa keraguan. Memang, terkadang Allah menampakkan hikmah di balik perintah-Nya. Namun tidak jarang Allah pun merahasiakannya. Sama seperti perintah haramnya memakan babi dan perintah wajibnya menutup aurat bagi wanita baligh.

Barangsiapa yang lolos seleksi bulan Ramadhan insyallah mereka adalah hamba-hamba Allah yang pantas diikutsertakan dalam barisan jihad. Mengapa? Karena jihad adalah suatu kesulitan besar. Dimana saat itulah mereka tidak menemukan makanan, minuman dan isteri. Orang yang terbiasa berpuasa akan lebih sanggup berjihad karena mereka terlatih untuk menindak tegas syahwat agar berada pada posisi yang benar.

Wahai orang-orang yang merasa berat dengan bulan ramadhan, bangkitlah!! Sesungguhnya kejahatan pertama yang dilakukan oleh orang-orang yang lalai dan berlebih-lebihan dalam kejelekan di bulan Ramadahan adalah merasa berat dengan kedatangan Ramadhan dan benci terhadap hari-harinya, malam-malamnya dan jam-jamnya. Karena menurut mereka, bulan Ramdahan menghalangi pemenuhan nafsu dan kenikmatan yang biasa meraka nikmati.

Wahai orang-orang yang terbiasa berpakaian tapi telanjang, sadarlah !!
Diantara pembangkang yang buruk pada bulan ini adalah para wanita pengumbar aurat dan memamerkan perhiasan mereka tanpa ada niatan utnuk bertaubat dari perbuatan dosa besar tersebut. Sungguh, janganlah menjadi utusan syaitan untuk merusak hati orang-orang yang berpuasa..

Rasanya sudah lama kita tidak meningkatkan lagi hafalan ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Rasanya sudah lama juga kita tidak meningkatkan frekuensi silturrahim kita dengan tetangga, anak yatim piatu, fakir miskin, dan saudara jauh. Rasanya sudah lama kita tidak merutinkan diri shalat jama’ah di rumah Allah. Rasanya sudah lama juga kita tidak merutinkan diri tilawah qur’an setiap usai shalat fardhlu. Rasanya sudah lama kita tidak meluapkan kasih sayang pada orang tua, mencoba berbakti dan terus berbakti pada mereka dengan akhlak yang baik, lisan yang menyenangkan dan tatapan mata yang menyejukkan. Rasanya sudah lama juga kita tidak merutinkan diri infaq, qiyamul lail dan dhuha saat kebanyakan orang menyepelekan. Rasanya sudah lama kita tidak memikirkan ikhtiar berhaji, ikhtiar menyempurnakan ½ agama dan ikhtiar menjemput rejeki dari Allah. Rasanya, rasanya, rasanya...


Kawan, ternyata banyak yang bisa kita persiapkan, banyak pula kebaikan yang bisa kita rencanakan.. Semangat menyambut Ramadhan !!

Semoga Allah memberkahi usia kita agar kita bisa bersilaturrahim dengan bulan penuh berkah, ampunan dan rahmat Allah :)