|
kusebut namamu dalam ijab dan qabul |
Untukmu lelaki yang hanif hatinya...
Apa kabar kamu, jodohku? Perihal surat ini, aku
menuliskannya untukmu subuh kali ini. Iya, hanya untukmu. Aku menempuh segala
perasaan yang berkecamuk, bingung mau menuliskan apa untukmu. Benarkah kamu
jodohku, Tuan? Yang aku tahu saat ini aku belum bertemu denganmu, tak pernah
mendengar namamu. Kamu adalah aksara yang masih disimpan Tuhan untukku sampai
tiba waktu yang tepat kamu sendiri yang akan datang padaku. Seperti sengaja dihadiahkan
untuk sebuah doa yang berpintal lama selama ini. Kamu adalah takdir yang masih
dirahasiakannya hingga aku tak bisa menembus tabirNya, tak tahu harus bagaimana
menebusmu padaNya. Kamu yang terlalu berharga hingga Dia hanya ingin memberikan
padaku saat keimananku dalam kondisi terbaik.