Sedih
bercampur geram menyaksikan tempat bersejarah bernilai tinggi seperti
jabal rahmah , di kawasan Arafah, Makkah, begitu kotor dan tak terawat.
Banyaknya warga pendatang bebas berdagang, membawa onta berhias bunga
tanpa memperhatikan kebersihan. Onta dijadikan objek foto tanpa
mengindahkan tata tertib.
Belum lagi ulah sejumlah warga yang
menyodorkan spidol bagi pengunjung untuk menuliskan nama atau ungkapan
lain pada tugu Jabal Rahmah.Bagi yang mecoret atau menuliskan nama pada
tugu tersebut, pemilik spidol kemudian meminta bayaran. Sementara di
sekeliling monumen, sejumlah pedagang menggelar dagangan berupa batu
cincin, kopiah, tasbih dan sejumlah benda pernak-pernik lainnya. “Hamsa
riyal, lima riyal. Indonesia bagus,” begitu kalimat para pedagang
setempat ketika menyaksikan calon jamaah haji Indonesia mendekat.
Para pedagang di sini rupanya hafal betul dengan warga Indonesia yang
suka berbelanja di tanah suci. Begitulah pemandangan setiap hari yang
terjadi di sekitar kawasan Jabal Rahmah pada musim haji 1429 H.
Di
beberapa tempat bersejarah, pemerintah setempat memasang papan
pengumuman yang intinya agar pengunjung tak berlebihan atau mengagungkan
tempat yang dikunjungi. Karena dikhawatirkan dapat menimbulkan perbuatan syirik. Meski begitu, bagi umat muslim yang mengerti adat beribadah, terutama ketika mengisi waktu dalam menunaikan ibadah hajinya-baik tatkala mendaki maupun turun Jabal Rahmah- mereka terlihat berkomat-kamit membaca doa. Saat berada di puncak, mereka shalat dan berdoa. Memanjatkan doa, yang isinya hanya diketahui diri si pembaca doa dan sang Khalik.
Mengunjungi
Jabal Rahmah, bagi jamaah haji dari berbagai negara, amat penting.
Pasalnya, jabal rahmah tak dapat dipisahkan dari sejumlah tempat
bersejarah lainnya di Makkah. “Saya tak melewatkan berkunjung ke sini.
Ini kunjungan bersejarah lainnya di Makkah. “ kata Salim Yusuf, seorang
warga Malaysia.
Menurut riwayat, Adam diturunkan di bukit Shafa
dan Siti Hawa di bukit Marwah. Riwayat lain menyebutkan Adam diturunkan
di antara Makkah dan Thaif. Riwayat lain menyebut, Adam diturunkan di
Hindustan (India) dan Siti Hawa di Jeddah.
Meski ada banyak riwayat
yang menyebutkan tempat diturunkannya Adan dan Hawa di bumi, namun yang
pasti, mereka berdua bertemu di Jabal rahmah, suatu kawasan tandus di
arafah yang hingga kini diabadikan oleh anak cucunya.
Jelas
pertemuan mengharukan penuh kasih sayang itulah yang melatarbelakangi
penamaan bukit tersebut dengan Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang.
Ketika musim haji tiba, rasanya jamaah akan merasa rugi tak naik ke
puncak bukit ini.
Dan banyak jamaah meyakini bahwa berdoa di
Jabal Rahmah akan dii’jabah Allah SWT, terutama bagi orangtua yang ingin
mendapatkan jodoh yang terbaik bagi anaknya. Tempat ini dipercaya
sebagai bukti kasih sayang Allah kepada Adam yang selalu membaca doa
untuk dipertemukan dengan Hawa setelah berpisah selama ratusan tahun.
“Yakinlah, Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Karena itu, berdoalah di tempat ini, niscaya Allah akan mengabulkan,” ungkap seorang ibu, usai menengadahkan tangan ke arah kiblat di Jabal Rahmah dengan mata berlinang.
sumber: Republika, tgl nya lupa..T_T bulan lau kalo gak salah...:D
diposting ulang dari blog multiply lamaku