Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Kamis, 03 November 2011

Tips Menulis Buku dari Gunawan Ardiyanto

Tips Menulis Buku dari Gunawan Ardiyanto

A. Memilih Thema :
1. Jenis Tulisan apa yang akan kita pilih ? Fiksi atau non fiksi, pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain, berdasarkan survey dan pengamatan langsung atau hanya studi kepustakaan (hanya membaca buku-buku referensi, dari internet) dan sebagainya.
2. Thema apa yang akan kita pilih, misalnya Kewirausahaan, Kuliner, Wisata, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Sejarah, Psikologi Praktis, Ekonomi, Rohani, Budaya dan sebagainya.
3. Sumber thema, pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, Internet (Facebook, blog, website), buku-buku orang lain, dan sebagainya

B. Membuat Kerangka :
Setelah kita mendapatkan Thema tulisan, kita mebuat kerangka tulisan yang berisi antara lain, Kata Pengantar, Ucapan Terima Kasih, Sinopsis, Bab dan sub. Bab-nya, daftar pustaka, endorsement, lampiran dan sebagainya.

C. Memilih Gaya Bahasa :
1. Sebagai kata ganti orang pertama, menggunakan kata saya, aku, gue dan sebagainya. Atau menggunakan kata ganti orang ketiga, misalnya penulis, atau mengunakan nama penulis.
2. Menggunakan bahasa resmi/formal atau bahasa yang semi resmi, santai gaul dan sebagainya.
3. Menggunakan bahasa Indonesia (EYD) atau campur dengan bahasa asing atau bahasa daerah

D. Memperkaya Isi :
Memperkaya isi buku kita dengan menggunakan referensi buku sejenis, mengutip kata-kata bijak dari tokoh-tokoh terkenal dunia, mencantumkan hasil survey (baik yang dilakukan sendiri maupun menggunakan data hasil survey orang lain).

E. Memperbanyak Halaman :
1. Menambahkan foto, table, dan sebagainya
2. Mengatur spasi, alinea dan sebagainya

F. Memilih Editor :
Sering kita menganggap bahwa tulisan kita sudah sempurna, saya sarankan untuk memanfaatkan jasa editor untuk mengoreksi tulisan kita, supaya tulisan kita menjadi semakin sempurna.

G. Menerbitkan Buku :
1. Diterbitkan oleh penerbit yang sudah berpengalaman, punya nama besar dan mempunyai jaringan distribusi yang luas ke toko-toko buku nasional misalnya toko buku Gramedia, Toga Mas, Gunung Agung, Kharisma dan sebagainya.
Tanpa modal yang besar, mengharapkan pemasukan hanya dari royalti
2. Diterbitkan sendiri, dengan biaya sendiri, prosentase keuntungan lebih besar, tetapi dengan resiko yang lebih besar dan jaringan pemasaran atau distribusi yang lebih terbatas bila dibandingkan dengan penerbit besar yang sudah memiliki jaringan distribusi nasional.

Trik Marketing (Menjual Buku)

A. Sebelum Buku Terbit :
1. Upload cover buku di Fb sebagai Profile Picture
2. Upload isi buku bab dan sub bab di status Fb atau Notes, misalnya :
- Jadi Pengusaha, Siapa Takut?, 12 pokok bahasannya diupload selama 12 hari
- A to Z Cara Mendidik Anak, ada 26 pokok bahasan (A s/d Z), di upload selama 26 hari berturut-turut 26 pokok bahasan tersebut
- Intelijen Bisnis, 9 pokok bahasan, bisa di upload 9 hari berturut-turut

B. Setelah Buku Terbit :

1. Di Facebook
- Upload Cover Buku sebagai Profile Picture,
- Membuat Album Foto (My Books), album ini menampilkan cover-cover dari buku-buku saya (JPST, AtoZ CMA, IB), disertai penjelasan singkat isi dari buku.
- Membuat Album Foto (Buku Bagus), menampilkan buku-buku terkenal dan disisipi dengan cover buku saya (supaya tidak timbul kesan narsis atau membanggakan buku sendiri)
- Berteman dengan penulis-penulis yang lebih senior (Anang YB, Dwi Suwiknyo, Sony Set, Bambang Trim, BL. Padatu, Eni Setiati, Kang Arul dkk)
- Memberi komentar-komentar di status Penulis Senior, supaya lebih dikenal oleh teman-teman atau fans penulis senior (sebagai calon pembaca-pembeli buku)

2. Di Toko Buku
- Di Toko Gramedia Balikpapan, untuk tahap awal saya sering survey dan pada saat antrian panjang di kasir, saya akan mengambil buku saya dan saya letakan di meja kasir, dengan harapan setiap pembeli yang akan membayar ke kasir “melirik” buku saya. Kalau saya membeli lebih dari satu, buku JPST yang kedua saya pegang dgn posisi memperlihatkan cover depannya ke orang lain
- Buku JPST di Gramedia Balikpapan, saya membeli buku saya sendiri untuk dibarter dengan buku dari penulis-penulis lain, pembelian ini secara berkala setiap pergantian stok atau kiriman dari PT. GPU Surabaya, dengan harapan timbul kesan, setiap pengiriman/stok ada pembelian yang signifikan, sampai akhirnya buku JPST masuk katagori buku laris dan diletakan di rak buku laris
- Setiap melakukan perjalanan ke luar kota, saya usahakan bisa mampir ke toko buku Gramedia di kota tersebut, saya cek posisi buku saya di rak yang ada, kalau buku JPST saya tampak punggung (bagian sisi), maka saya akan berusaha mengubahnya menjadi tampak muka (kelihatan cover depannya)
-
3. Di Bedah Buku, dengan acara bedah buku ini saya berharap peserta akan lebih mengenal saya dan isi buku saya, dengan bedah buku ini saya juga berharap bertambahnya komunitas atau jaringan saya di tiap kota tempat bedah buku. Membuat dokumentasi foto di setiap kegiatan bedah buku. Membuat dokumentasi perjalanan tour bedah buku dalam bentuk buku.

4. Di Perjalanan, di airport, di perjalanan, di dalam bis/travel dan sebagainya, saya berusaha membaca buku saya dengan harapan orang di sekitar saya akan tertarik, dan saya berusaha menawarkan mereka untuk mencoba membaca buku saya dan saya akan memberikan kartu nama saya

5. Di Komunitas
- Jadi Pengusaha, Siapa Takut?, saya bergabung dengan komunitas Entrepreneur yang ada di tiap kota
- A to Z Cara Mendidik Anak, saya mencoba mendekati komunitas yang ada hubungannya dengan pendidikan anak, guru, dosen dan orang tua
- Intelijen Bisnis, masuk dalam komunitas professional atau komunitas HRD, pengusaha, dan karyawan

6. Barter Buku dengan sesama Penulis
Saling mempromosikan buku masing-masing, perbuatan yang baik bisa berbuah manis

7. Menabur
Membagikan Buku ke teman-teman dekat dan orang-orang yang potensial menjadi “promotor” buku kita, misalnya pemimpin komunitas, pemimpin organisasi, pemimpin informal dan keagamaan

8. Teman
Meminta dukungan teman-teman untuk membeli dengan cara SMS, Telpon, E-mail dsb

Rabu, 02 November 2011

Mudah Hadir Mudah Pula Sirna


MUDAH HADIR, MUDAH PULA SIRNA
by Bunda Tatty Elmir


Seketika saya ternganga, ketika seorang sahabat dekat yang sudah seperti saudara sendiri menegur saya yang entah kenapa senang sekali jadi mak comblang ( hahahaaa pengakuan jujur ceritanya )

“ Emang ga takut ya kalau terjadi apa-apa ?”, sergah si kakak.

“ Lha, mau ibadah kok takut ?“ balas saya

“ Iya kalau mereka bahagia, kalau ga ? dikau bakal disesalin mereka seumur hidup adekku “

“ Yah kan semua ada konsiderannya mba ( saya sok-sok menyesuaikan bahasa dgn si kakak yg ahli hukum )…soal resiko semua serba mungkin. Tapi kalau diniatkan ibadah..kan harus ikhlas…. Termasuk ikhlas jika disalahkan kalau memang salah atau dianggap salah “, jawab saya belagak kalem, padahal dalam hati deg..degan juga, sambil mikir….apa iya niat baik saja bisa jadi jaminan untuk sesuatu hasil yang baik ?. Belum lagi mata dan telinga kita yang sering sekali salah melihat dan mendengar… plus keterbatasan pusat memori yang kerap salah persepsi itu ?.

Saya terhenyak, ketika si ‘kakak’ meneruskan serangannya,

“ Tat, kebayang ga… si Fulan dan si Fulin yang baru saja kita kenalkan 2 bulan lalu sekarang sudah minta dinikahkan ? “,

“ Apa ? “, saya benar-benar kaget tak menyangka progresnya secepat itu. Padahal saya tahu persis mereka selama ini terpisah di benua berbeda. Hanya bersua di dunia maya, paling banter mendengar suara di telepon, alias belum pernah bertemu muka di dunia nyata.

Tiba-tiba saya teringat peristiwa tadi pagi, antara Ciawi – Jakarta, seorang ‘sahabat’ menasehati anak gadisnya yang sebentar lagi akan menjalani hidup menjadi mahasiswi rantau Insya Allah.

“ Nak, tau ga…tidak banyak gadis seberuntung dirimu…… pintar ini itu, dan Alhamdulillah lahir dalam keluarga yang saling mencintai. Karena itu jangan pernah lupa bersyukur atas semua karunia Allah, dengan cara merawatnya….. dan bla..bla..bla “

Ending ditutup dengan pesan utama si ayah

“ Jika suatu ketika engkau jatuh hati anakku, jangan pernah dia tahu perasaanmu …pandai-pandailah menjaga diri dan hati…karena itu adalah inti segala kemuliaan dan kehormatan diri “,

Anak : " Jadi jatuh hati itu salah ya Pap ? "

Ayah : " Ya ga lah nak. Jatuh hati bukan dosa, karena rasa suka datang dari NYA, dan itu anugerah. Tapi setan akan memboncengi anugerah itu dengan menggoyang hati dan indera untuk mengekspresikannya ...dan itulah awal mula maksiat memikat ".

Anak : " Beda ga sih Pap, jatuh hati dengan jatuh cinta ? "

Ayah : " Kata banyak ulama jelas iya tuh. Jatuh hati melahirkan kelekatan dan keinginan yang berlumur nafsu. Sedang cinta SEJATI hanya bisa hadir dari perjuangan dan pengorbanan kemudian melahirkan tanggung jawab ".

Anak : " Maksudnya ? "

Ayah : " Jatuh hati adalah kelekatan yang terjadi di luar pernikahan, sifatnya sesaat, sementara. Kalau Jatuh cinta terjadi setelah pernikahan, dan itu hanya ada setelah melalui perjuangan dan pengorbanan yang tak mudah, dan karena itu kelekatannya juga tahan lama ! ", ujar laki-laki itu serius sembari tak lupa menceritakan bagaimana dulu upaya gigihnya memperjuangkan impiannya untuk menikahi seorang gadis yang ‘gengsian’ separoh mati….. pandai menyimpan rahasia hatinya, dsb..dst. Sembari bernostalgia mengisahkan kepenasarannya…… ( Oma Irama aja kalah heehehe )

Inti dari obrolan sang ayah dan anak gadisnya yang saya amati itu adalah pengajaran si ayah, tentang pentingnya MENGHEMAT RASA, dan menghargai PROSES !

Saya jadi tertarik untuk merenung dan menuliskan obrolan biasa tadi, mengingat dunia yang kita hadapi kini, adalah jagat yang serba instan, serba bergegas dan tak lagi menghargai proses. Semua yang begitu mudah dihamburkan, karena semua juga begitu mudah didapatkan !

Bukan hanya makanan !. Tengoklah apa yang terjadi di berbagai tempat bimbingan belajar. Pelajar dicekoki berbagai cara pintas menjawab soal. Namanya bisa rumus ‘The King’, ‘the Kong’ atau apalah namanya. Bahkan kita membaca laporan berbagai media, bagaimana bimbingan belajar bahkan sekolah sendiri, tertangkap melakukan kecurangan dengan memberi kunci jawaban.

Anak-anak digegas, dicekoki dengan cara instan… tidak lagi diajarkan nilai-nilai KETEKUNAN, KESUNGGUHAN, KETABAHAN. Tidak salah kalau generasi itu tak lagi mengenal,( boro-boro menghargai ) “ PROSES “.

Kembali kepada ISU ‘perjodohan’, saya kembali menerawang…gundah memikirkan bejibun ‘anak-anak’ yang tengah terpikat asmara, setelah perkenalan di dunia maya. Belum lagi saban membaca status dan komen-komen di FB yang menunjukkan BETAPA LABILNYA dirimu. Progresif IMPULSIF !!! Heheheee maaf ya cintaku ;))

“ Lha Bun…apa bedanya jatuh hati dengan sahabat pena jaman beheula ? “ dalih salah seorang dari mereka.( Padahal itu hukumnya sdh pasti. Tidak semua gaya hidup orang lama BENAR. Dalam beberapa hal, justru orang jaman dulu harus belajar banyak pada GAYA HANIF anak jaman skrg )

Memang tak ada yang salah sih. Berkenalan bisa lewat cara apa saja. Medianya juga berubah-ubah, seirama dengan perkembangan jaman.

Saya juga mengerti kenapa anak-anak jaman sekarang berkomentar “ Alay…lebay “ ketika tak dapat memahami makna lagu “ Fatwa Pujangga “ karya Said Effendi yang kembali muncul ketika menjadi OST “ Sang Pemimpi “ yang dinyanyikan tokoh Arai.

Bisa dimengerti karena lirik awalnya berdendang “ Tlah kutrima….suratmu yang lalu….

Penuh sanjungan kata merayu…Syair dan pantun tersusun indah, sayang…Bagaikan madah fatwa pujangga “

Aduh nak… bukan masalah surat, …. internet, chatting, SMS, MMS…. Bukan sayang…bukan itu.

Juga tak salah jika kalian saling mengenal lewat facebook, twitter, blog, kaskus atau chat room atau apalah namanya.

Yang jadi masalah ketika urusan serius seperti pernikahan, kalian anggap “ Percobaan “, dengan alasan “ Kan ga jaminan juga, pacaran belasan tahun & tak sungkan-sungkan bermesraan di dpn publik kaya yang di TV sana, toh bentar juga cerai, trus kawin lagi, pacaran lg, lalu selingkh lagi tanpa rasa salah....toh pacaran yang lama itu tak akan menjamin membuat rumah tangga awet bahagia sejahtera kan bun ? Lagian toh bunda sendiri yg bilang berulang-ulang...pacaran setelah nikah aja, semua akan indah pada waktunya. “… pasti itu senjata keramatmu kan sayang ?

Lho nak….. siapa yang nyuruh kalian pacaran ? ckk..ckk.ckkk...trus ada embel-embel timeline yang sekian lama pula ?

“ Tapi bun… kan pekerjaan baik harus disegerakan ?”, begitu selalu delik mu.

Dudududuuuh nak sayang, memang betul pekerjaan baik harus disegerakan. Tapi apakah memutuskan menikah dengan manusia antah berantah itu pekerjaan baik ?

“ Belum tentu bunda…. “, kembali dikau berkomentar lirih.

Belum tentu nak…memang semua serba belum tentu dan tidak jaminan.

Tapi minimal …apapun pekerjaan yang kita ikhtiarkan hendaknya memenuhi rukun, syarat, dan jangan dilupakan KEPANTASAN, untuk menjalankannya. Apakah semua itu sudah melalui tahapan yang sewajarnya ?

Bukankah untuk membangun komitmen butuh waktu guna mendapatkan KEYAKINAN ?

Tidakkah semua yang mekar digegas juga akan layu digegas pula ? Tengoklah buah yang dikarbit, Soon ripe soon rotten bukan ?

Saya teringat dengan surat Fussilat ( QS 41 ).

Mulai dari ayat 9-12, setiap membacanya, dada saya berdegup hebat.......

Allah Sang Maha Berkehendak, Maha Berkuasa saja, ternyata SANGAT MENGHARGAI PROSES.

Lihatlah, di ayat ini disebutkan Allah menciptakan bumi dalam 2 masa, menentukan makanan bagi penghuninya dalam 4 masa, dan 7 langit dalam 2 masa pula pada setiap lapis langitnya.

Subhanallah.

Pastinya ayat ini penuh pembelajaran buat kita manusia yang tak punya kuasa dan tak berdaya apa-apa. Untuk apa Allah menjadikan sesuatu bermasa-masa?. Bukankah jika IA berkehendak, maka semua “ Terjadilah “. “ Kun fayakun “.

Nak, hidup adalah perjuangan, kata orang bijak itu.

Semua apa yang kita inginkan, ghalibnya memang adalah sesuatu yang harus kita UPAYAKAN dengan gigih, diraih dengan sabar, termasuk urusan memilih jodoh yang baik !. Memilih jodoh yang baik, adalah langkah awal membangun BANGSA, membangun peradaban !.

Dan setiap perjuangan, apapun bentuknya adalah suatu perjalanan panjang penuh liku yang sarat ujian, membuat kita menderita, dan butuh pengorbanan, dalam meniti langkah demi langkah laksana menyusun bata untuk suatu bangunan yang kokoh...yang tak mudah goyah ..tak bisa rubuh. ...

Karena itu ia mensyaratkan daya tahan….daya tahan …..dan DAYA TAHAN ! agar langkah itu TAK RAPUH. Sesuatu yang diperjuangkan dengan susah payah, maka kita akan menghargainya, tak rela mengabaikan apalagi melepaskan !

Meski hidup penuh kejutan, tidak mekanistik, namun sangatlah tidak masuk akal, jika memilih jodoh yang baik, bisa dilakukan dengan cara instan.

Percayalah nak, sesuatu yang mudah hadir, akan mudah pula sirna.

* Ssssst yuk kita dengar pesan Kinang&Keydo dari balik awan sana "Menikah itu memang asiiik, karena itu yuk mari kita mencari jodoh yang baik, dengan cara yang benar pula".

July 21 at 7:49pm

Selasa, 01 November 2011

Teka teki berebut novel mba fanny

Huwaa..  tadi gara2 komen2an ama kak rian di twiter , jadi inget klo mba fanny bikin giveaways, hehe.. biasanya sih, abis ada giveaways, selalu buat giveaway berikutnya. rentangnya ga terlalu panjang waktu antara pengumuman sama kuis berikutnya, hehe

jadilah aq meluncur ke blog mba fanny. ternyata bener ada teka teki lagi. asiikk.. kali ini lebih gampang.

dalam waktu singkat bisa kejawab juga. cluenya mudah lagi, hehe. dlm waktu 5 menit bisa kejawab.

mau coba? ikutan aja, kli disini untuk menjawab ya. hehe


oya, soal pengalaman ikutan teka teki, pernah ikutan kuisnya LeutikaPrio di twiternya : @leutikaprio tgl 15 okt 2011. kuis yang diadakan tiap hari sabtu itu tumben ga serame biasanya. mgkn lagi pada weekend kali ya. 

tema hari itu, disuruh jawab pertanyaan  teka teki, yg jawab bener akan diundi.
pertanyaan : hewan apa yang paling kecil. 

sempet mikir jwbnnya protozoa, atau virus, eh.. tp ini kan kuis, teka teki pula.
nah nah.. karena teka tekinya agak njilmet, aq jawab  dgn cara searching di mbah gogle. wkwk.. :p 
dapet deh jwbnnya : cacing. 

temen2 blogger lain yang ikutan kuis, kayak mba hani, pak dokter gigi magahaya, sama temen di twiter jwbnya macem2, ada yang kutu, ada yang protozoa, dll.. 

teettt.. pas slese waktunya, dan diumumkan, bener tuh jawabanku. hihi.. :P 

kenapa cacing? karena semut yg cacingan, brati cacingnya lbh kecil dibanding si semut,  klo kutunya cacingan, cacingnya kecil juga kan? protozoa jg sama. hehe :)) 

akhirnya  jwbnku yg jd pemenangnya.  wekeke... trus kata leutika, hadiah bukunya boleh milih.. wiiiiih..seneng bgt,dapet bukunya kak lucky andrea, dkk. judulnya rumah air. ^^




 ===

BERTEKA-TEKI, BEREBUT NOVEL

Teman-teman, yuk main teka-teki lagi. Apalagi teka-tekinya berhadiah novel. Nih, coba disimak dulu teka-tekinya, kali aja kamu bisa menjawabnya.

Aku adalah sebuah benda di rumah yang terdiri dari 5 huruf - kalo huruf ke 3 diganti P aku adalah alat tulis menulis -kalo huruf ke 4 diganti I aku adalah sebuah pekerjaan -kalo huruf ke 5 diganti S aku adalah sebuah perkara -kalo semua huruf konsonan dihilangkan aku adalah seorang tentara -kalo kata ku di balik aku menjadi barang yang tidak berguna

Jadi, APAKAH AKU INI? Hiks....ayo...bantu jawab dong, teman-teman....

Ketentuan dan syarat :

1. Kirim jawabanmu ke imel lombanyafanny@yahoo.com. Jawaban harus lengkap dengan analisanya.

2. Jawaban yang benar tapi tidak ada analisanya dianggap salah.

3. Semua jawaban yang benar dan lengkap dengan analisanya akan diundi dan pemenangnya mendapatkan hadiah sebuah novel koleksi Sang Cerpenis berjudul  BREAKING DAWN karya Stephenie Meyer.



4. Selain menjawab teka-teki di atas, kamu juga WAJIB membuat postingan di blogmu dengan tema : Pengalaman saya bermain teka-teki. Judul dan bentuk artikelmu bebas. Boleh panjang, boleh pendek. Boleh berupa puisi, cerpen, opini, diary, dll. Tapi gunakan bahasa Indonesia. Jangan lupa cantumkan link blog ini di postinganmu dan daftarkan link postinganmu di kolom komentar artikel ini. Jangan di artikel yang lain.

5. Postinganmu (lihat syarat ke 4) juga akan dinilai dan tulisan terbaik akan mendapatkan hadiah berupa novel koleksi saya berjudul : Tiga venus karya Clara Ng.

Peserta yang paling awal menjawab teka-teki (dilihat dari jam masuknya jawaban ke imel saya) dan yang pertama kali memosting artikel mengenai Pengalaman berteka teki (jadi harus gerak cepat dan gak boleh cuma jawabannya aja yang pertama, tapi postingannya juga yang pertama) akan mendapatkan hadiah novel :



6. Jangka waktu giveaway ini terhitung dari tanggal hari ini sampai dengan tanggal 1 Nopember 2011 sampai dengan tanggal 10 Nopember 2011 jam 12.00.

7. Para peserta harus memiliki alamat di Indonesia untuk memudahkan pengiriman hadiah.

8. Peserta yang tidak memenuhi syarat, keikutsertaannya dianggap gugur.