Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Minggu, 06 November 2011

[Januari50K] EYD #2. Tanda Elipsis (...)

EYD #2. Tanda Elipsis (...)

by Nyi Penengah Dewanti on Friday, October 21, 2011 at 8:13am
Tanda Elipsis (...)


1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya:


  • Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan.
  • Jika Saudara setuju dengan harga itu ..., pembayarannya akan segera kami lakukan.


2. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:


  • Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
  • Pengetahuan dan pengalaman kita ... masih sangat terbatas.


Catatan:


(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.


(2) Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk menandai penghilangan teks dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat.


 (3) Tanda elipsis pada akhir kalimat tidak diikuti dengan spasi.


Misalnya:


  • Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat ....
_______________________________________________________________________________


Tapi dalam praktiknya, kok kebanyakan novel yang Nyi baca tiap ada tanda elipsis (...) antara dia dengan kalimat tanpa spasi. Misal :


  • "Lo... tau... dari Bima?" tanyanya tergagap. (dalam kalimat dialog)
  • "Yah... abis gimana dong? Suka kan nggak bisa diatur." (dalam kalimat dialog)
(STILL hal 49)


  • Tempat ini... tak pelak, dalam hitungan detik, berbagai kenangan di Rumah Singgah kembali. (dalam narasi)


  • "Rembulan yang indah...." (dalam diaog)


(Rembulan Tenggelam Di Wajahmu hal 114)


Adakah yang mau berbagi tepatnya seperti apa?

[Januari50K] EYD #1. Huruf Miring

EYD #1. Huruf Miring

by Nyi Penengah Dewanti on Thursday, October 20, 2011 at 8:16am
Huruf Miring

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
  • Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca.
  • Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
  • Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.

Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
  • Huruf pertama kata abad adalah a.
  • Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
  • Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.
  • Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.

3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.

Misalnya:
  • Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
  • Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
  • Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini. 
  • Weltanschauung dipadankan dengan 'pandangan dunia'.

b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.

Misalnya:
  • Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. 
  • Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.

Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.

7 Kebiasaan Efektif Para Penulis Dunia

7 Kebiasaan Efektif Para Penulis Dunia

by Belajar Nulis Gratis bersama Penerbit ANDI on Saturday, November 5, 2011 at 1:42pm
 
            Ini bukan karangan Stephen R. Covey, tetapi 7 kebiasaan dari para penulis sohor ini memang efektif. Terbukti dari karya-karya mereka yang dikenal dunia secara luas. Tidak hanya popularitas tetapi juga kekayaan telah mereka raih.
            Banyak penulis kemudian mengikuti apa yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun, sebagai jalan menuju sukses. Berikut ini saya bagikan 7 kebiasaan dari 7 penulis hebat. Setiap penulis memiliki kebiasaan yang unik. Beberapa penulis cukup menulis singkat-singkat, sementara yang lain berpanjang-panjang.
            Anda pun pasti punya kebiasaan sendiri saat menulis. Untuk yang belum punya kebiasaan khusus, semoga tulisan tentang 7 kebiasaan ini bisa menginspirasi Anda.

1.      Stephen King
Dalam bukunya On Writing, King mengatakan jika ia selalu menulis 10 halaman setiap hari. Tidak pernah sekalipun absen, termasuk di hari libur. Itu adalah kebiasaan yang luarbiasa, dan hasilnya, King dikenal sebagai penulis yang produktif sepanjang masa.

2.      Ernest Hemingway
Berbeda dengan King, Hemingway menulis 500 kata setiap hari. Hemingway selalu melakukannya di pagi hari saat udara sejuk dan suasana masih tenang serta sepi. Menariknya, meskipun Hemingway dikenal menyukai alkohol, tetapi saat menulis ia mengaku tidak pernah dalam keadaan mabuk.

3.      Vladimir Nabokov
Penulis yang dikenal lewat novelnya Lolitas, Pale Fire dan Ada ini memiliki kebiasaan yang unik. Sembari berdiri, ia menuliskan ide-idenya dalam kartu indeks. Ini sangat membantunya untuk mengatur adegan, peristiwa, dan suasana, karena kartu-kartu tersebut dapat disusun seperti yang ia inginkan. Novelnya Ada, ditulisnya dengan lebih dari 2000 kartu!

4.      Truman Capote
Penulis “Breakfast at Tiffany’s” dan “In Cold Blood” ini menyebut dirinya sebagai penulis horizontal sejati. Pasalnya, ia selalu menulis dengan posisi tiduran, baik di kasur atau di sofa, ditemani rokok dan kopi. Namun seringkali kopi digantinya dengan teh, sherry, atau martini. Cara menulisnya cukup unik. Draft pertama dan kedua, ditulisnya dengan pensil di atas kertas. Baru pada draft ketiga, ia mulai mengetik, yang juga dilakukannya di atas tempat tidur!

5.      Philip Roth

Salah satu dari penulis terkenal di Amerika, punya cara menulis yang unik. Roth, bekerja sambil berdiri, dan melangkah mondar-mandir saat ia berpikir. Untuk menyelesaikan 1 halaman tulisan, ia melangkah paling tidak setengah mil! Wah, bayangkan saja jika novelnya setebal 300 halaman J.
Roth juga memisahkan kehidupan karirnya dengan kehidupan pribadinya. Ia membangun studio jauh dari rumahnya. Ia bekerja di tempat semacam podium yang tidak menghadap ke jendela, untuk mencegah distraksi dan buyarnya konsentrasi.

6.      James Joyce
Di antara para penulis besar dari abad 19, Joyce termasuk yang hebat. Sementara para penulsi produktif lainnya membuat batasan kata atau halaman, Joyce berbeda. Ia sangat memperhatikan setiap kalimat yang ditulisnya. Saat ditanya apakah ia setiap hari menulis karya, Joyce menjawab dengan riang, tentu saja. Lalu, berapakah yang ditulisnya? Tiga kalimat, tandas Joyce.

7.      Joyce Carol Oates

Wanita ini adalah penulis yang sangat produktif. Ia telah memenangkan sejumlah penghargaan, termasuk The National Book Award. Carol tidak pernah menempuh pendidikan formal. Ia menerakan setiap kata dengan tulisan tangan, dan ia menyuaki menulis pada pagi hari sebelum sarapan.
Ia adalah seorang professor dalam creative writing. Dan di hari saat ia mengajar, ia akan menulis setidaknya 1 jam atau 45 menit sebelum mengajar kelas pertama. Dan di hari lain, saat tidak mengajar, ia dapat bekerja berjam-jam tanpa berhenti – dan Carol baru bisa sarapan pada pukul 2 atau 3 sore!

Menarik, bukan? Beberapa penulis senior yang saya kenal juga memiliki kebiasaan tertentu untuk menulis. Setiap penulis punya cara yang berbeda. Nah, temukanlah kebiasaan Anda sendiri agar bisa produktif menulis!


by Dessy Danarti


Referensi:
http://writetodone.com
http://wikipedia.org