Diskusi Timeline 1: Tentukan Dulu Genre & Temamu!
oleh Loganue Saputra Jr & Dimas Nur
By Gratcia Siahaya in Januari50K · Edit Doc
Rilis pertama: Menentukan Genre & Tema
GENRE, oleh Loganue Saputra
Genre adalah kategori atau jenis tulisan berdasarkan gaya komposisinya. Genre adalah batasan pertama yang akan mempersempit ruang lingkup cerita agar cerita yang ditulis tidak terlalu melebar kemana-mana. Dan pilihan Genre kita juga jadi mudah untuk melakukan riset terhadap cerita yang ingin kita tulis.
Apa tema yang anda pilih, berikut beberapanya:
-Romantisme
-Horror
-Humor
-trailler
-Fiksi ilmuah
-Sosial
-dll
Di dalam setiap tulisan yang baik selalu terdapat Tema. Tema yang anda tentukan tidak mesti hanya 1 karena biasanya dalam karya fiksi sebuah cerita memiliki banyak konflik yang akan membuat banyak tema bercampur di dalamnya, akan tetap dalam banyak tema itu pastilah ada satu tema yang sangat menonjol. Mungkin di sini tema yang porsinya lebih banyak itulah yang dimaksud sebagai tema pokok sedangkan tema yang memiliki porsi sedikit disebut sebagai tema pelengkap agar cerita tidak terasa menjenuhkan.
Biasanya ketika kita memikirkan sebuah tema maka gambaran singkat tentang cerita mulai ada walau hanya berupa kilasan singkat secara garis besar. Contoh pengen tema horror, yg terlintas di kepala saya misalnya tentang kuntilanak, pastilah fokus saya pd kuntilanak, cari data apa aja yg berhubungan dgn kuntilanak sehingga kita menemukan celah untuk sebuah konflik...contoh kuntilanak biasanya hantu peliharaan pesugihan. Otomatis dlm hal ini kita juga mula memikirkan tokoh dan konflik yg harus kita catat dlm garis besar dulu.
Dan contoh lain misalnya dlm cerita pembunuhan hal yg terlintas pertama dlm benak adalah : bagaimana cara sipelaku membunuh, menghilangkan barang bukti, lalu mengungkap trik pembunuhan.
TEMA, Oleh Dimas Nur:
Tema adalah deskripsi singkat atas tujuan. bagi saya tujuan kita mengangkat sebuah permasalahan sangat penting karena berkait dengan minat dan data-data yang sekiranya mudah kita dapat dulu, baru kemudian pendalaman
saya misalkan begini, saya sudah memutuskan untuk memilih genre detektif, saya ambil tema "bad cop vs good cop". dengan mengerucutkan tema seperti ini kita dengan mudah membuat 'andai-andai', dan selanjutnya saya memilih untuk menentukan premis. premis adalah fokus cerita sekaligus apa yang akan menjadi kesimpulan cerita, misalnya saya ambil premis "bad cop always win". nah dari sini dengan mudah kita membuat timeline.
namun sebelum membuat timeline, kita sebaiknya segera memikirkan karakter dan setting tempat, karena plot akan menjadi sangat sulit diaplikasikan saat kita tidak memilih setting tempat dan karakter. saya ambil saja settingnya adalah diperbatasan negara dan karakternya saya pilih seorang polisi muda yang masih idealis.
selanjutnya saya memilih untuk menentukan konflik. Konflik dalam teori cerita adalah satu-satunya cara untuk mengalirkan cerita, tanpa konflik cerita tidak mengalir. konflik tidak langsung berupa jahat vs baik, juga bisa bersifat konflik batin dan pemikiran. misalnya, seorang anti rokok berada diruang yang semua orang merokok, itu adalah konflik walau tak ada yang jahat atau baik, tentu jahat atau baik adalah penulis yang menentukan, bisa jadi perokok bisa jadi yang anti rokok tergantung situasi dari premis cerita.
dalam cerita di atas, konflik sebenarnya sudah tergambar jelas, seorang polisi muda yang masih idealis harus menghadapi situasi yang berlawanan dengan ceritanya.
setelah itu saya tidak langsung ke timeline atau plot, saya memilih untuk membuat sejarah karakter, jika saya belum terfikir berapa karakter yang akan muncul, ada baiknya membuat satu sejarah karakter dari polisi muda itu. sejarah karakter berarti sejarah pemikiran dan bagaimana dia terbentuk sampai menjadi polisi. sejarah karakter ini bisa kita manfaatkan untuk mengolah dialog dsb.
apakah saya langsung bisa menyusun plot? saya memilih untuk menggali dan mendeskripsikan kondisi tempat terlebih dahulu. karena saya memilih perbatasan, situasi dari data awal misalnya menunjukan adanya jual beli manusia, penyelundupan kayu sampai situasi separatis.
nah setelah itu saya bisa masuk ke plot atau strategi penceritaan. plot secara sederhana adalah pilihan memulai cerita, mengalirkan dan mengakhiri. berawal darimana, melalui apa dan berakhir seperti apa. dalam cerita contoh itu saya memilih mengawali dari sebuah tindak perdagangan manusia. dimulai dari situasi sebuah kapal yang akan menuju perbatasan, disituasi itulah saya memilih menempatkan karakter utama juga sedang menuju perbatasan untuk hari pertama tugasnya. dan selanjutnya .. saya fikir ini proses kreatif yang bener-bener akan bergantung pada data yang saya punyai dan imajinasi saya.
Jika ada yg kurang mohon ditambahkan dan jika ada pertanyaan mari kita diskusikan bersama...
GENRE, oleh Loganue Saputra
Genre adalah kategori atau jenis tulisan berdasarkan gaya komposisinya. Genre adalah batasan pertama yang akan mempersempit ruang lingkup cerita agar cerita yang ditulis tidak terlalu melebar kemana-mana. Dan pilihan Genre kita juga jadi mudah untuk melakukan riset terhadap cerita yang ingin kita tulis.
Apa tema yang anda pilih, berikut beberapanya:
-Romantisme
-Horror
-Humor
-trailler
-Fiksi ilmuah
-Sosial
-dll
Di dalam setiap tulisan yang baik selalu terdapat Tema. Tema yang anda tentukan tidak mesti hanya 1 karena biasanya dalam karya fiksi sebuah cerita memiliki banyak konflik yang akan membuat banyak tema bercampur di dalamnya, akan tetap dalam banyak tema itu pastilah ada satu tema yang sangat menonjol. Mungkin di sini tema yang porsinya lebih banyak itulah yang dimaksud sebagai tema pokok sedangkan tema yang memiliki porsi sedikit disebut sebagai tema pelengkap agar cerita tidak terasa menjenuhkan.
Biasanya ketika kita memikirkan sebuah tema maka gambaran singkat tentang cerita mulai ada walau hanya berupa kilasan singkat secara garis besar. Contoh pengen tema horror, yg terlintas di kepala saya misalnya tentang kuntilanak, pastilah fokus saya pd kuntilanak, cari data apa aja yg berhubungan dgn kuntilanak sehingga kita menemukan celah untuk sebuah konflik...contoh kuntilanak biasanya hantu peliharaan pesugihan. Otomatis dlm hal ini kita juga mula memikirkan tokoh dan konflik yg harus kita catat dlm garis besar dulu.
Dan contoh lain misalnya dlm cerita pembunuhan hal yg terlintas pertama dlm benak adalah : bagaimana cara sipelaku membunuh, menghilangkan barang bukti, lalu mengungkap trik pembunuhan.
TEMA, Oleh Dimas Nur:
Tema adalah deskripsi singkat atas tujuan. bagi saya tujuan kita mengangkat sebuah permasalahan sangat penting karena berkait dengan minat dan data-data yang sekiranya mudah kita dapat dulu, baru kemudian pendalaman
saya misalkan begini, saya sudah memutuskan untuk memilih genre detektif, saya ambil tema "bad cop vs good cop". dengan mengerucutkan tema seperti ini kita dengan mudah membuat 'andai-andai', dan selanjutnya saya memilih untuk menentukan premis. premis adalah fokus cerita sekaligus apa yang akan menjadi kesimpulan cerita, misalnya saya ambil premis "bad cop always win". nah dari sini dengan mudah kita membuat timeline.
namun sebelum membuat timeline, kita sebaiknya segera memikirkan karakter dan setting tempat, karena plot akan menjadi sangat sulit diaplikasikan saat kita tidak memilih setting tempat dan karakter. saya ambil saja settingnya adalah diperbatasan negara dan karakternya saya pilih seorang polisi muda yang masih idealis.
selanjutnya saya memilih untuk menentukan konflik. Konflik dalam teori cerita adalah satu-satunya cara untuk mengalirkan cerita, tanpa konflik cerita tidak mengalir. konflik tidak langsung berupa jahat vs baik, juga bisa bersifat konflik batin dan pemikiran. misalnya, seorang anti rokok berada diruang yang semua orang merokok, itu adalah konflik walau tak ada yang jahat atau baik, tentu jahat atau baik adalah penulis yang menentukan, bisa jadi perokok bisa jadi yang anti rokok tergantung situasi dari premis cerita.
dalam cerita di atas, konflik sebenarnya sudah tergambar jelas, seorang polisi muda yang masih idealis harus menghadapi situasi yang berlawanan dengan ceritanya.
setelah itu saya tidak langsung ke timeline atau plot, saya memilih untuk membuat sejarah karakter, jika saya belum terfikir berapa karakter yang akan muncul, ada baiknya membuat satu sejarah karakter dari polisi muda itu. sejarah karakter berarti sejarah pemikiran dan bagaimana dia terbentuk sampai menjadi polisi. sejarah karakter ini bisa kita manfaatkan untuk mengolah dialog dsb.
apakah saya langsung bisa menyusun plot? saya memilih untuk menggali dan mendeskripsikan kondisi tempat terlebih dahulu. karena saya memilih perbatasan, situasi dari data awal misalnya menunjukan adanya jual beli manusia, penyelundupan kayu sampai situasi separatis.
nah setelah itu saya bisa masuk ke plot atau strategi penceritaan. plot secara sederhana adalah pilihan memulai cerita, mengalirkan dan mengakhiri. berawal darimana, melalui apa dan berakhir seperti apa. dalam cerita contoh itu saya memilih mengawali dari sebuah tindak perdagangan manusia. dimulai dari situasi sebuah kapal yang akan menuju perbatasan, disituasi itulah saya memilih menempatkan karakter utama juga sedang menuju perbatasan untuk hari pertama tugasnya. dan selanjutnya .. saya fikir ini proses kreatif yang bener-bener akan bergantung pada data yang saya punyai dan imajinasi saya.
Jika ada yg kurang mohon ditambahkan dan jika ada pertanyaan mari kita diskusikan bersama...