Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Minggu, 06 November 2011

[Januari50K] Tentukan Dulu Genre & Temamu!

Diskusi Timeline 1: Tentukan Dulu Genre & Temamu! 

oleh Loganue Saputra Jr & Dimas Nur

Rilis pertama: Menentukan Genre  & Tema

GENRE, oleh Loganue Saputra

Genre adalah kategori atau jenis tulisan berdasarkan gaya komposisinya. Genre adalah batasan pertama yang akan mempersempit ruang lingkup cerita agar cerita yang ditulis tidak terlalu melebar kemana-mana. Dan pilihan Genre kita juga jadi mudah untuk melakukan riset terhadap cerita yang ingin kita tulis.

Apa tema yang anda pilih, berikut beberapanya:
-Romantisme
-Horror
-Humor
-trailler
-Fiksi ilmuah
-Sosial
-dll

Di dalam setiap tulisan yang baik selalu terdapat Tema.  Tema yang anda tentukan tidak mesti hanya 1 karena biasanya dalam karya fiksi sebuah cerita memiliki banyak konflik yang akan membuat banyak tema bercampur di dalamnya, akan tetap dalam banyak tema itu pastilah ada satu tema yang sangat menonjol. Mungkin di sini tema yang porsinya lebih banyak itulah yang dimaksud sebagai tema pokok sedangkan tema yang memiliki porsi sedikit disebut sebagai tema pelengkap agar cerita tidak terasa menjenuhkan.

Biasanya ketika kita memikirkan sebuah tema maka gambaran singkat tentang cerita mulai ada walau hanya berupa kilasan singkat secara garis besar. Contoh pengen tema horror, yg terlintas di kepala saya misalnya tentang kuntilanak, pastilah fokus saya pd kuntilanak, cari data apa aja yg berhubungan dgn kuntilanak sehingga kita menemukan celah untuk sebuah konflik...contoh kuntilanak biasanya hantu peliharaan pesugihan. Otomatis dlm hal ini kita juga mula memikirkan tokoh dan konflik yg harus kita catat dlm garis besar dulu.

Dan contoh lain misalnya dlm cerita pembunuhan hal yg terlintas pertama dlm benak adalah : bagaimana cara sipelaku membunuh, menghilangkan barang bukti, lalu mengungkap trik pembunuhan.

TEMA, Oleh Dimas Nur:

Tema adalah deskripsi singkat atas tujuan. bagi saya tujuan kita mengangkat sebuah permasalahan sangat penting karena berkait dengan minat dan data-data yang sekiranya mudah kita dapat dulu, baru kemudian pendalaman

saya misalkan begini, saya sudah memutuskan untuk memilih genre detektif, saya ambil tema "bad cop vs good cop". dengan mengerucutkan tema seperti ini kita dengan mudah membuat 'andai-andai', dan selanjutnya saya memilih untuk menentukan premis. premis adalah fokus cerita sekaligus apa yang akan menjadi kesimpulan cerita, misalnya saya ambil premis "bad cop always win". nah dari sini dengan mudah kita membuat timeline. 

namun sebelum membuat timeline, kita sebaiknya segera memikirkan karakter dan setting tempat, karena plot akan menjadi sangat sulit diaplikasikan saat kita tidak memilih setting tempat dan karakter. saya ambil saja settingnya adalah diperbatasan negara dan karakternya saya pilih seorang polisi muda yang masih idealis. 

selanjutnya saya memilih untuk menentukan konflik. Konflik dalam teori cerita adalah satu-satunya cara untuk mengalirkan cerita, tanpa konflik cerita tidak mengalir. konflik tidak langsung berupa jahat vs baik, juga bisa bersifat konflik batin dan pemikiran. misalnya, seorang anti rokok berada diruang yang semua orang merokok, itu adalah konflik walau tak ada yang jahat atau baik, tentu jahat atau baik adalah penulis yang menentukan, bisa jadi perokok bisa jadi yang anti rokok tergantung situasi dari premis cerita.

dalam cerita di atas, konflik sebenarnya sudah tergambar jelas, seorang polisi muda yang masih idealis harus menghadapi situasi yang berlawanan dengan ceritanya.

setelah itu saya tidak langsung ke timeline atau plot, saya memilih untuk membuat sejarah karakter, jika saya belum terfikir berapa karakter yang akan muncul, ada baiknya membuat satu sejarah karakter dari polisi muda itu. sejarah karakter berarti sejarah pemikiran dan bagaimana dia terbentuk sampai menjadi polisi. sejarah karakter ini bisa kita manfaatkan untuk mengolah dialog dsb.

apakah saya langsung bisa menyusun plot? saya memilih untuk menggali dan mendeskripsikan kondisi tempat terlebih dahulu. karena saya memilih perbatasan, situasi dari data awal misalnya menunjukan adanya jual beli manusia, penyelundupan kayu sampai situasi separatis.

nah setelah itu saya bisa masuk ke plot atau strategi penceritaan. plot secara sederhana adalah pilihan memulai cerita, mengalirkan dan mengakhiri. berawal darimana, melalui apa dan berakhir seperti apa. dalam cerita contoh itu saya memilih mengawali dari sebuah tindak perdagangan manusia. dimulai dari situasi sebuah kapal yang akan menuju perbatasan, disituasi itulah saya memilih menempatkan karakter utama juga sedang menuju perbatasan untuk hari pertama tugasnya. dan selanjutnya .. saya fikir ini proses kreatif yang bener-bener akan bergantung pada data yang saya punyai dan imajinasi saya.

Jika ada yg kurang mohon ditambahkan dan jika ada pertanyaan mari kita diskusikan bersama...

Sabtu, 05 November 2011

[Pengalaman Pertama]Taklukkan Tantangan #11projects11days


"Di negeri ini, para pemimpi adalah para pemberani..."
Andrea Hirata - dalam Maryamah Karpov

Bismillah...

Alhamdulillah, puji syukur tak terkira atas nikmat Allah yang berlimpah. 
Kemarin dapat kabar baik dari nulisbuku.com
Beberapa naskahku masuk dalam proyek #11project11days. 

Proyek ini proyek nulis yang merupakan tantangan dari nulisbuku.com
Proyek yang dikerjakan selama 11 hari untuk menghasilkan 11 buku sekaligus. Ya, sekaligus! 
Rencananya nanti, akan dilaunching bertepatan dengan acara ulang tahun nulisbuku.com tanggal 11-11-11 di Jakarta. 
Proyek ini dilakukan secara keroyokan, alias bareng-bareng. 
Jadi tiap hari kita nulis maksimal 3 halaman/cerita. Boleh nulis sebanyak-banyaknya juga.  

Sejak aku tahu ada proyek ini di hari ke #2,  aku ciut nyali. 
Aku sendiri kurang yakin, bisa ga yah nulis dengan sistem dikebut gitu? hehe :D 
Soalnya rata-rata tema ditentukan dengan lagu, setiap hari ada tema yang berbeda. Dan menulis dengan tema ini cukup sulit bagi pemula sepertiku.

Oke, download lagu tema udah, diputar ulang udah,sampai hafal lagunya. 
Tapi ragu aku menuliskan dalam bentuk tulisan. apa ya, bingung mau nulis apa. 
Jadilah days #2 berlalu gitu aja. ga nulis sama sekali. -.-"

Hari ke #3 lagu Salah. Aku ingat-ingat ada naskah Jadilah kirim naskah lama - Origami Cinta dan menulis sebuah puisi - Punai Waktu. 

Ternyata waktu aku cek, dua naskah itu masuk di buku hari ke #3! 
Waw, masih melongo ga percaya. Kok bisa masuk ya? 
Hhihi.. soalnya yang origami cinta itu dulu ga lolos audisi di Hasfa Publisher. Heuheu.. :P 
Sempet down, kok ga lolos di hasfa? Baru pertama kalinya ditolak sama Hasfa. :'(
Tapi abis itu nyadar, ada yang kurang memang. 
Habis tau ga lolos audisi , naskah itu kuedit, revisi sana sini, jadilah origami cinta yg skrg. 
Kukirim ke proyek nulisbuku days #3.
Dan ternyata masuk jd buku! Masih ga percaya! @_@


Buku "Salah" days #3 : Judul naskah : Punai waktu dan Origami Cinta

Serunya ga cuma sampai situ, masih berlanjut. 
Days #4 , malam itu jam di laptop sudah menunjuk angka 22 malam, tapi aku belum juga dapat ide tema hari itu -> Baby Says (The Kills). 
Nanya ke nulisbuku dijawabnya lagu Baby Says bertema dark love, posesif, impulsif.  
Puyeng nerjemahin lagu itu jadi sebuah cerita. hampir nyerah kalo aja ga ada mba nenny makmun yang nyemangatin. 

"Kirim aja, pacu adrenalinmu, dek!"

Oke, malem itu aku bertekad nyelesein tantangan ini.
Baru mau ngetik mendadak sarah  temenku dateng, mau numpang menginap di kos katanya. :D 
Akhirnya malah jadi konsultasi tulisan, hihi. Aku tanya-tanya ke dia, klo tema ini gimana, gitu gimana. ceritanya masuk akal atau sinetron banget? alurnya bagusnya gimana, karakter tokohnya gimana, dll.

Dan dia cas cis cus cerita ttg film horor yang aku ga ngerti judulnya apa, dan alurnya jg terlalu njilmet. 
Heu, tapi justru ditengah kebingungan itu muncul ide. 
Gimana kalo temanya pembunuhan oleh pasangan homo. Waktu yang tersisa cuma 1 jam, dan aku langsung ketak ketik naskah, cuma 2 halaman langsung jadi. Kurang puas dengan ending? Iya! tapi dtengah-tengah itu aku berhasil mengalahkan ketakutanku sendiri. Takut ga bisa nulis, takut tema out of topic, takut hasilnya kacau, dll.

Dan taraa... Allah jawab ketakutanku dengan jawaban ini. naskahku masuk lagi. Alhamdulillah...

Buku "Baby Says"  days #4 Judul naskah : BlackOut

Juga tantangan days #5, alhamdulillah masuk lagi naskahku.

Buku "Menari" days #5 Judul naskah : Last Dancing In The Rain


Surprise! Ini adalah kado terindah Idul Adha tahun ini. ^^
Nah, skrg masih ketar ketir, hehe. Soalnya masih menunggu nasib naskah lainnya :

  • days #6 : 1. Snipper , 2. Gadis di Tepi Jendela
  • days #7 :  Daun Memori Bisu
  • days #8 :  Melodi Cinta Berdarah
  • days #9 :  1. Binar Nista Dusta, 2. My Sunny Girl
  • days #10 : Sign
  • days #11 : If You're Not The One

Semoga masing-masing naskah menemukan takdir terbaiknya. Aamiin. :D

Hikmah dan kesan yang aku dapat di tantangan #11projects11days ini :
1. Berani ambil peluang dan tantangan
2. Abaikan semua hal yang meragukan, kecuali satu, bagaimana caranya wujudkan mimpi terbesarmu!
3. Berani mencoba hal yang bahkan belum pernah dilakukan, misal : nulis dengan tema/gendre yang ditentukan (kayak giveaway mba una ini juga. :p) 
4. Anggaplah ini sbg latihan konsisten nulis, yang jika dilakukan dengan sungguh sungguh dan lolos seleksi akan langsung menghasilkan buku. -> ini menghasilkan award ya :D
 5. Jika sisi kuantitas tulisan diperkuat dengan kualitas, maka tulisanmu akan jadi tulisan yang indah dan layak dinikmati. 
6. The power of kepepet emang amazing. Jadi buat diri kita kepepet terus, hehe. biar ga leha-leha. :P
7. Ketakutan itu sebenarnya berasal dari diri kita sendiri, jadi jika kita bisa berani ambil keputusan saat itu juga, artinya kita menghalau ketakutan itu dan merubahnya menjadi energi positif.


Hhmm, dan kesimpulan intinya, Publish your dream now! 
Jadilah pemenang bagi dirimu sendiri! ^^


Artikel ini diikutsertakan dalam acara GiveAway Pertama Mba Una


Semarang, 051111, 22:12
NB : Bulan Januari 2012 nanti ada event Januari50K,layak dicoba bagi temanteman yang ingin menguji nyali buat novel dalam waktu 1 bulan. Mau coba?? Klik aja Grup Januari50K :D

Photobucket

Kamis, 03 November 2011

Tips Menulis Buku dari Gunawan Ardiyanto

Tips Menulis Buku dari Gunawan Ardiyanto

A. Memilih Thema :
1. Jenis Tulisan apa yang akan kita pilih ? Fiksi atau non fiksi, pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain, berdasarkan survey dan pengamatan langsung atau hanya studi kepustakaan (hanya membaca buku-buku referensi, dari internet) dan sebagainya.
2. Thema apa yang akan kita pilih, misalnya Kewirausahaan, Kuliner, Wisata, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Sejarah, Psikologi Praktis, Ekonomi, Rohani, Budaya dan sebagainya.
3. Sumber thema, pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, Internet (Facebook, blog, website), buku-buku orang lain, dan sebagainya

B. Membuat Kerangka :
Setelah kita mendapatkan Thema tulisan, kita mebuat kerangka tulisan yang berisi antara lain, Kata Pengantar, Ucapan Terima Kasih, Sinopsis, Bab dan sub. Bab-nya, daftar pustaka, endorsement, lampiran dan sebagainya.

C. Memilih Gaya Bahasa :
1. Sebagai kata ganti orang pertama, menggunakan kata saya, aku, gue dan sebagainya. Atau menggunakan kata ganti orang ketiga, misalnya penulis, atau mengunakan nama penulis.
2. Menggunakan bahasa resmi/formal atau bahasa yang semi resmi, santai gaul dan sebagainya.
3. Menggunakan bahasa Indonesia (EYD) atau campur dengan bahasa asing atau bahasa daerah

D. Memperkaya Isi :
Memperkaya isi buku kita dengan menggunakan referensi buku sejenis, mengutip kata-kata bijak dari tokoh-tokoh terkenal dunia, mencantumkan hasil survey (baik yang dilakukan sendiri maupun menggunakan data hasil survey orang lain).

E. Memperbanyak Halaman :
1. Menambahkan foto, table, dan sebagainya
2. Mengatur spasi, alinea dan sebagainya

F. Memilih Editor :
Sering kita menganggap bahwa tulisan kita sudah sempurna, saya sarankan untuk memanfaatkan jasa editor untuk mengoreksi tulisan kita, supaya tulisan kita menjadi semakin sempurna.

G. Menerbitkan Buku :
1. Diterbitkan oleh penerbit yang sudah berpengalaman, punya nama besar dan mempunyai jaringan distribusi yang luas ke toko-toko buku nasional misalnya toko buku Gramedia, Toga Mas, Gunung Agung, Kharisma dan sebagainya.
Tanpa modal yang besar, mengharapkan pemasukan hanya dari royalti
2. Diterbitkan sendiri, dengan biaya sendiri, prosentase keuntungan lebih besar, tetapi dengan resiko yang lebih besar dan jaringan pemasaran atau distribusi yang lebih terbatas bila dibandingkan dengan penerbit besar yang sudah memiliki jaringan distribusi nasional.

Trik Marketing (Menjual Buku)

A. Sebelum Buku Terbit :
1. Upload cover buku di Fb sebagai Profile Picture
2. Upload isi buku bab dan sub bab di status Fb atau Notes, misalnya :
- Jadi Pengusaha, Siapa Takut?, 12 pokok bahasannya diupload selama 12 hari
- A to Z Cara Mendidik Anak, ada 26 pokok bahasan (A s/d Z), di upload selama 26 hari berturut-turut 26 pokok bahasan tersebut
- Intelijen Bisnis, 9 pokok bahasan, bisa di upload 9 hari berturut-turut

B. Setelah Buku Terbit :

1. Di Facebook
- Upload Cover Buku sebagai Profile Picture,
- Membuat Album Foto (My Books), album ini menampilkan cover-cover dari buku-buku saya (JPST, AtoZ CMA, IB), disertai penjelasan singkat isi dari buku.
- Membuat Album Foto (Buku Bagus), menampilkan buku-buku terkenal dan disisipi dengan cover buku saya (supaya tidak timbul kesan narsis atau membanggakan buku sendiri)
- Berteman dengan penulis-penulis yang lebih senior (Anang YB, Dwi Suwiknyo, Sony Set, Bambang Trim, BL. Padatu, Eni Setiati, Kang Arul dkk)
- Memberi komentar-komentar di status Penulis Senior, supaya lebih dikenal oleh teman-teman atau fans penulis senior (sebagai calon pembaca-pembeli buku)

2. Di Toko Buku
- Di Toko Gramedia Balikpapan, untuk tahap awal saya sering survey dan pada saat antrian panjang di kasir, saya akan mengambil buku saya dan saya letakan di meja kasir, dengan harapan setiap pembeli yang akan membayar ke kasir “melirik” buku saya. Kalau saya membeli lebih dari satu, buku JPST yang kedua saya pegang dgn posisi memperlihatkan cover depannya ke orang lain
- Buku JPST di Gramedia Balikpapan, saya membeli buku saya sendiri untuk dibarter dengan buku dari penulis-penulis lain, pembelian ini secara berkala setiap pergantian stok atau kiriman dari PT. GPU Surabaya, dengan harapan timbul kesan, setiap pengiriman/stok ada pembelian yang signifikan, sampai akhirnya buku JPST masuk katagori buku laris dan diletakan di rak buku laris
- Setiap melakukan perjalanan ke luar kota, saya usahakan bisa mampir ke toko buku Gramedia di kota tersebut, saya cek posisi buku saya di rak yang ada, kalau buku JPST saya tampak punggung (bagian sisi), maka saya akan berusaha mengubahnya menjadi tampak muka (kelihatan cover depannya)
-
3. Di Bedah Buku, dengan acara bedah buku ini saya berharap peserta akan lebih mengenal saya dan isi buku saya, dengan bedah buku ini saya juga berharap bertambahnya komunitas atau jaringan saya di tiap kota tempat bedah buku. Membuat dokumentasi foto di setiap kegiatan bedah buku. Membuat dokumentasi perjalanan tour bedah buku dalam bentuk buku.

4. Di Perjalanan, di airport, di perjalanan, di dalam bis/travel dan sebagainya, saya berusaha membaca buku saya dengan harapan orang di sekitar saya akan tertarik, dan saya berusaha menawarkan mereka untuk mencoba membaca buku saya dan saya akan memberikan kartu nama saya

5. Di Komunitas
- Jadi Pengusaha, Siapa Takut?, saya bergabung dengan komunitas Entrepreneur yang ada di tiap kota
- A to Z Cara Mendidik Anak, saya mencoba mendekati komunitas yang ada hubungannya dengan pendidikan anak, guru, dosen dan orang tua
- Intelijen Bisnis, masuk dalam komunitas professional atau komunitas HRD, pengusaha, dan karyawan

6. Barter Buku dengan sesama Penulis
Saling mempromosikan buku masing-masing, perbuatan yang baik bisa berbuah manis

7. Menabur
Membagikan Buku ke teman-teman dekat dan orang-orang yang potensial menjadi “promotor” buku kita, misalnya pemimpin komunitas, pemimpin organisasi, pemimpin informal dan keagamaan

8. Teman
Meminta dukungan teman-teman untuk membeli dengan cara SMS, Telpon, E-mail dsb