Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Minggu, 27 November 2011

Sebelas fakta diri

Bismillah... 

Setelah ditunda-tunda selama beberapa hari, akhirnya punya mood untuk ngerjain PR dari mba ketty. hihi.. maafkan ya, mba. maafkan kalo aq ngerjain PRnya lama. :D #jangan dijitak. wkwkwk... :p 

 Oke, 11 fakta tentang diriku :

 1. Pakai kacamata sejak kecil. sempet minder juga  di kelas pas  pertama kali pake, dan nangis. haha... abis itu dideketin sama bu guru diingetin tetep cantik kok walo pake kacamata. Makasih pujiannya, bu. setidaknya setelah itu aq ga nangis karena shock harus memakai kacamata. :D

2. Pernah dioperasi amandel di tahun 2008. Kata temenku yang biasa mbekam, seharusnya ga perlu di operasi, asal makanannya dijaga, ga boleh pedes, es, apalagi yg pake penyedap rasa. Tapi karena bandel dan masih suka melanggar pantangan, akhirnya tiap bulan selalu kambuh sakitnya. Dipikir2, udah ga tahan sama sakitnya, jadi akhirnya ambil keputusan buat operasi. Dan sms yang bikin ketawa pas abis operasi adalah "kamu udah bisa ngomong?" wkwkwk... si mas sepupuku yang baca sms dr temenku itu nimpalin, "ky, kamu ya udah bisa ngomong dr sejak kecil lah ya. :p" ada2 aja. udah tau abis operasi sakitnya masyaAllah, ga bisa buka mulut untuk bersuara apalagi makan. Setelah 5 hari baru baikan. Alhamdulillah... 

3. Anak pertama dari 4 bersaudara. Terobsesi pengen punya kakak laki2, tapi  ga mungkin yaa, lah kan aq anak pertama. :p
4. Selalu makan dengan didampingi sambal. Maklum.. orang pantura (Tegal). :D
5. Kecanduan internet 
6. Pengen nikah segera :"> Udah sejak umur 18 bilang pengen nikah, ampe skrg belum dikasih, hihi... Moga doa awal tahun baruku kali ini dikabulkan ya Allah. Aamiin.. :D
7. Punya mimpi pengen ke Jerman dan Paris didampingi suami 
8. Pengen punya perkebunan teh dan perusahaan teh di Lembang Bandung
9. Sedang berusaha melupakan seseorang. :))
10. Koleris melankolis(ini gimana ya nggambarinnya? :D)
11. Penikmat rembulan, senja, hujan dan puisi

Udah ya, mba Ketty.. PR nya udah kelaaarr.. ;D

Untuk meneruskan PR ini, aq kasih pertanyaan ini ya... hehe

Sebutkan 11 buku dan 11 film yang menginspirasi dalam hidupmu dan sebutkan alasannya ;)

PR nya diteruskan ke :

1. Chika
2. Kak Baha 
3. Una 


Oke, segitu aja dulu hehe... Met ngerjain yaaa , teman2.. :D

Semarang, 271111, 13:25


Sabtu, 26 November 2011

Antara perkebunan teh dan gumpalan obsesi

menyeduh teh hijau

Antara perkebunan teh dan gumpalan obsesi

Pagi masih berembun, ketika kami memulai langkah pertama untuk kembali ke pondok. Titik-titik bening di dedaunan tampak berkilauan ditimpa sengat sang mentari di hutan merapat dan kemudian akan segera hilang terserap panas. Kicau burung tetap terdengar sepanjang perjalanan. Aku lebih banyak berjalan di belakang bersama Aida, karena aku memang lelah.

"Apa yang sedang kamu pikirkan, Sekar?" pertanyaan itu terlontar ketika dia melihat aku lebih banyak termenung di sepanjang jalan.
"Lembang, kebun teh." jawabku pelan. Aku jujur, karena memang itulah pikiranku sekarang.
"Apa yang kamu tahu lagi tentang teh, hm?"
"Eemm... aku yakin apabila diadakan jajak pendapat minuman yang paling banyak penggemarnya, pasti teh menduduki peringkat kedua setelah air putih. karena rasanya cocok untuk segala lidah."
"Terlebih lidahku.. hehe...", selanya.
"Hehehe...aku kini lebih banyak tahu  tentang teh. Apapun jenisnya, semua berasal dari satu pohon, yaitu Camellia Sinensis. yang membedakan adalah lokasi penanaman, kondisi tanah, iklim dan pemrosesan. Orang mengenal ada 3 jenis teh yang poluler. teh hitam, teh hijau, dan teh oolong. Jenis itu dihasilkan karena pemrosesannya berbeda."

hamparan hijau perkebunan teh

Aku diam terpekur, mengais potongan teh yang terserak diantara obsesiku. Apalagi saat berpikir bahwa nasib teh akan memburuk jika terus dipetik tanpa upaya peremajaan. Makin rendah kualitas. Selalu begitu jika tiba-tiba memikirkan teh dan sepetak tanah.

"Lanjutkan dong! Kalau teh hijau bagaimana?"
"Iya,, iyaaa... Teh hijau , diproses tanpa fermentasi,dan yang dipetik daun muda. Petani Lembang menyebutnya pupus atau daun satu. Seduhannya berwarna kuning-hijau pucat, rasanya lebih sepat. Dan sisa seduhannya masih berwujud lembaran. Teh hitam diproses dengan fermentasi penuh. Warna yang dihasilkan dari seduhannya merah pekat. Sedangkan teh oolong diproses dengan setengah fermentasi. Orang biasa menyebutnya teh gunung, warna seduhan merah agak kuning. tapi dari ketiganya, teh hijau yang paling banyak fans, terutama orang Asia, karena aromanya alami dan bermanfaat untuk kesehatan. Terlebih -lebih di Cina dan Jepang. Lalu menyusul orang barat setelah tahu hasil riset menyatakan bahwa teh jenis ini bisa menurunkan risiko kanker. Trus....apalagi yaa... Oh iya, teh oolong bermutu paling baik dihasilkan Cina, India, Taiwan. Aku jadi ingat ceritamu tentang Farmland. Jenis ini unggul di budidaya perkebunan dan teknologi pemrosesan."

"Trus, rencanamu?"

"Aku belum punya rencana banyak. Yang jelas, keinginanku adalah menolong petani kecil supaya penghasilan mereka membaik. Aku ingin membuat perkebunan teh seperti di Taipei, disana ada Mucha, perkebunan teh milik rakyat (recreational farmland). Tujuannya, untuk menarik wisatawan supaya berkunjung dan membeli hasil petik teh milik rakyat. Juga membekali banyak pengetahuan kepada masyarakat setempat tentang bagaimana  penanaman, pengaturan, dan perawatan supaya hasil dan keindahannya terjamin. Lalu, ada juga demo mengecong  atau menyeduh teh supaya enak. Dengan begitu, petani teh percaya diri, cinta produk sendiri, dan semakin profesional menghargai turis domestik maupun asing. Aku membuka lapangan pekerjaan bagi petani-petani kecil itu, dan aku juga berpenghasilan. Aku berharap tanah yang hendak dibeli segera mendapat kecocokan harga. Kurasa tanah itu mencukupi."

Aida tersenyum mendengar penjelasanku. Aku menghela napas. Masih sangat jauh rasanya aku bisa merealisasikan rencana itu. Persoalannya, bukan hanya lahan atau  operasional pemrosesan saja. Tapi pemasaran juga merupakan persoalan yang sama penting.

Aku tahu, manusia tergantung pada impiannya. Dan aku ingin impianku terwujud. Suatu saat nanti.

[rindu  menyeduh teh hijau. persediaan tehku sudah habis..:( ]

Sekaran, 18 Maret 2009, menyemai pucuk-pucuk impian mekar satu persatu. 

Taman Poci -Alunalun Tegal
Suasana pengolahan teh di dalam pabrik

Kamis, 24 November 2011

Titik : Sebuah Akhir Pencarian

Beberapa Minggu lalu, sebuah tag wall masuk ke fb ku. Seorang sahabat ku-arnida- mengingatkanku pada sebuah note yang dia tulis tahun lalu. 

Di sana aq masih ingat ada komentarku. Sungguh, satu tahun itu cepat sekali. Banyak perubahan, banyak keinginan, banyak harapan. Dan tentu saja doa itu masih sama. Hanya, jawabannya masih entah di mana. 

Lalu kulihat lagi jawabanku tahun lalu, saat dia menulis note " Am I Ready?" 

Jawaban panjang kutulis di kolom komentar, sambil mengutip tulisan asti di kolom notenya.

Titik. Karena semua cerita ini berawal dari satu titik. Titik di mana aku berhenti mencari. Bukan titik akhir dari sebuah pencarian. Melainkan titik di mana aku benar-benar berhenti. Tidak ada lagi cerita untuk mencari yang terbaik. Pencarian semacam itu hanya akan mengulang mitologi Sisifus yang mendorong batu besar ke puncak bukit hanya untuk melihat batu itu menggelinding ke bawah. Setelah batu itu sampai di bawah, dia dorong lagi ke puncak. Sebuah proses tanpa titik akhir.


Sampai pada titik ini, cerita yang ada belum tentang cinta, tetapi tentang kepasrahan dan keikhlasan. Karena pada saatnya, cinta akan punya cara sendiri untuk menemukan jalan.


Titik.


(lanjutane di mp asti)

kesiapan berbanding lurus dengan kedewasaan berpikir. menurutku sih gitu, nid. oya, aq setuju dengan asti, dulu pernah baca di mp nya.

menurutku sama, di usia kita yang sekarang,bukan waktunya lagi untuk mencari yang terbaik. yang terbaik itu dibentuk dari proses trial eror, bukan langsung jadi bagus. karena itu,menyamakan persepsi itu jauh lebih bagus dibandingkan mencari (lagi) yang lain yang lebih bagus. disini ada hukum efektifitas waktu. fokus kita bukan mencari yang bagus, tapi membaguskan diri dan pasangan, yah seiring waktu. :D

***
satu tahun sudah lewat... siapkah aq? 


seperti jawaban erly di note nida kmrn, jawabanku sama. seharusnya 1 tahun mengajarkan banyak hal, termasuk masalah kesiapan. Rabbana, mudahkanlah langkah gadis2 kecil ini menapaki takdirmu selanjutnya... :)


jawabanku sekarang adalah.. yes, I'am ready. Ngutip "Timbang dan hitung yang keras itu harus, lalu genapilah dengan keberanian..."...
klo udah setahun jawaban'y masih bimbang jg,, berarti aq ga belajar untuk mempersiapkan diri dong... (tp tetep aja ga boleh pasrah, harus menilai dengan cermat proposal yg diajukan, dan istikharah tetep jalan.. ^_^)


241111, 00:38 
Nb : link note nida diarahkan ke blognya, soalnya note dia diprotect buat temen fb aja. :P 


Sepenuh keikhlasan, satu tujuan, hanya Allah saja…
Allah saja.
“Faidzaa azamtu fatawakkal ‘alallaah...”