Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Rabu, 30 Januari 2013

Make Up Daily Dengan Face on Face Rohto


Make Up Daily Dengan Face on Face Rohto

Rohto sebagai perusahaan yang sudah dikenal masyarakat, saat ini membuka divisi baru di bidang produk kosmetik. Rohto seiring dengan komitmennya “A HEALTHY FUTURE FOR ALL”, sedang terus mengembangkan produk-produk bermutu bagi perawatan kesehatan dan kecantikan sehingga dapat ikut memberikan nilai manfaat yang lebih bagi pemakainya dikarenakan produk dari Mentholatum (USA) dengan brand logo Nurse Mark terbukti memiliki kualitas dan inovasi tinggi

Inovasi produk kosmetik digunakan oleh Rohto untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah beriklim tropis. Bagi masyarakat beriklim tropis, make up daily dari Face on Face Rohto ini bisa digunakan di segala suasana. Lebih menyenangkannya lagi, beberapa produk sudah diluncurkan di pasaran yang masih dalam tahap pendistribusian agar bisa dinikmati secara merata. Saya sebagai salah satu penerima produk Face on Face Rohto ini berkesempatan untuk menikmati produk terbaru ini karena mengisi data diri di website myprettydiary.com. 


Kebutuhan akan make up bagi setiap perempuan adalah sebuah hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika perempuan tersebut adalah pekerja kantoran yang selalu butuh bertemu dengan banyak orang untuk kepentingan pekerjaan, make up bisa membuat kesan pertama terhadap klien kantor menjadi istimewa. Bagi saya sendiri yang lebih suka menggunakan make up untuk daily, saya sering menggunakan produk yang berbahan dasar ringan dan tidak terlalu tebal dalam pengaplikasiannya di wajah saya. Berbeda dengan party make up, maka daily make up mengusung tema make up elegan dan fresh. Simple, elegan dan cantik. 


klo mau coba make up, biasanya diaplikasikan di punggung tangan dulu, ambil sedikit lalu usapkan segaris. akan keliatan hasilnya apakah cocok dengan warna kulit kita atau tidak


Beberapa keunggulan produk ini antara lain :
  1. Produk ini mengandung talc dan mica yang berfungsi untuk menyerap minyak berlebih pada wajah.
  2. Pengawet produknya menggunakan paraben yang masih dalam batas aman untuk digunakan.
  3. Oil control dan shine free membuat kulit terlihat tidak bling-bling. 
  4. Mengandung UVA dan juga UVB yang bisa menjaga kulit dari sinar matahari. 
  5. Face on face mengandung Vitamin E atau disebut Tocopheryl Acetate yang membuat kulit terlihat cantik dan terawat sehat. Dan lagi produk ini tidak mengandung etanol dan mineral oil cocok untuk kulit normal ya. ;)
  6. Face on face juga mengandung methicone yang dapat memberikan hasil akhir yang halus pada wajah. 
  7. Sayangnya baik two way cake maupun blush on ini hanya bisa digunakan oleh pengguna yang mempunyai kulit normal. Pengguna yang berkulit sensitif tidak disarankan untuk menggunakan karena produk ini menggunakan fragrance, yang bisa membuat kulit bermasalah jika kulit kita sensitif meski kadarnya sedikit. 
hasil aplikasi blush on nya kurang keliatan ya, tipis gitu, hehe :D

Nah, karena produk ini cocok untuk daily make up, jadi hanya bisa sampai tahapan menutup pori-pori kulit tanpa menutup flek hitam ataupun bekas jerawat. Two way cakenya bisa digunakan sebagai foundation bila spon dibasahi, ini akan membuat make up lebih terasa tebal dan menutup pori-pori lebih banyak dibanding bila digunakan saat spon kering. Lalu letak spon yang ada dibawah bukan di atas seperti two way cake biasa, memudahkan kita untuk menutupnya kembali. Hihi, saya sempet nyari-nyari sponnya ada dimana gitu :P

Untuk kulitku yang normal cenderung berminyak,  two way cake ini bisa tahan selama 2 jam, dan blush on bisa dipakai sampai 3 jam. Sayangnya, hasil aplikasi blush on nya kurang keliatan ya, dan selang berapa jam kemudian terjadi oksidasi warna kulitku jadi lebih gelap. Entah ini karena zat apa. Padahal awalnya warna blooming rose yang cenderung natural membuat wajah yang sudah putih terlihat jauh lebih cerah dan segar. 



Untuk sample yang saya dapat yaitu two way cake warna silky white cocok untuk kulit wajah saya, sedangkan blush on berwarna blooming rose atau pink semu-semu seperti warna normal pipi kita kalo lagi malu. haha. Blushon-nya kurang cocok di wajahku hmm, apa karena saya biasa pakai blush on yang shading double warna yah? Atau mungkin saya lebih cocok ke warna yang satunya yaitu : natural glow?

Untuk mengaplikasikan blush on, kita harus ambil kuas dulu karena aplikatornya ga ada dan gampang menyerbuk juga. Kalau mau gampang, blush on-nya bisa juga diaplikasikan pakai jari telunjuk.  
Blush on Face on Face Rohto




































Harga produk Face on Face ini murah dan mudah dibawa kemana-mana karena ukurannya yang kecil dan bisa pas masuk make up bag saya. Face On Face Two Way Cake dijual seharga Rp 28.000. Sedangkan, Face On Face Nourishing Blush On dijual seharga Rp 22.500. Berminat mencoba produk terbaru dari Rohto ini? 

Untuk mengetahui apakah pendistribusiannya sudah sampai  di kotamu, bisa cek di sini. Untuk pembelian di daerah Tegal provinsi Jawa Tengah yaitu kota saya sendiri belum ada agennya, jadi masih area-area tertentu saja yang sudah terdistribusi dengan baik, seperti di semarang, jakarta, bandung, dll. Mungkin bisa dibenahi untuk pendistribusiannya ya. Terimakasih Face On Face Indonesia (Rohto) atas samplenya. Sukses selalu. ;)


Bagi kamu yang ingin lebih tahu tentang produk Face on Face ini, bisa menghubungi Facebook Page Face On Face Indonesia dan Twitter @FaceOnFaceID untuk lebih detailnya. 





Minggu, 27 Januari 2013

Surat ke #70 Buat Kamu




Surat ke #70 Buat Kamu

Hallo, apa kabar kamu?

Ketika kamu membaca pesan ini, mungkin kamu sedang mempersiapkan banyak hal untuk urusanmu dua hari lagi. Ada hal yang tidak bisa aku ceritakan pada kamu, termasuk perasaanku saat ini. Mungkin, satu-satunya cara adalah dengan menuliskannya. Buat kamu, terimakasih telah hadir dalam hidupku, memberi apa yang aku butuhkan; support penuh, saat aku sedang dalam masa paling rapuh dalam hidup. 

Aku tahu kehadiranmu bukan semata kebetulan, suatu saat aku akan tahu kenapa Tuhan mempertemukan kita hanya sejenak. 

Maaf, aku tak bisa membersamaimu saat kamu butuh support paling besar saat ini. Maaf, aku pernah berteriak keras untuk meluapkan banyak hal yang menggangggu pikiranku. Maaf, aku masih saja bersikap kekanakan hanya untuk meredakan rasa yang tidak seharusnya ada saat itu. Aku hanya ingin bilang, masih ada doa untukmu, untuk kemudahan urusanmu. 

Tak ada yang lebih indah selain ucapan maaf dan terimakasih karena kamu pernah ada untukku meski sejenak. Terimakasih atas doa-doa yang pernah kamu ucapkan untukku.

Nb ; sebenernya masih pengen nulis banyak, hanya... segini cukup ya. :)

270113; 20:47



Andai Tak Ada Hari Esok

Saya benci ke dokter dan saya benci obat. Dua hal yang akan selalu saya hindari, bila perlu tak akan hadir di kehidupan saya. Waktu saya pekan lalu sempet ngrasain sakit di telinga kanan, mendadak ingatan saya jadi balik ke masa saat saya pernah masuk rumah sakit dan sampe operasi amandel. Well, pasca operasi itu benar-benar menyiksa. Ga bisa makan sampe 1 mingguan, ga bisa ngomong lancar, terpaksa puasa diem.  Nelen aja sampe kerasa banget sakitnya. Ternyata nikmat yang terlupa itu adalah kesehatan. 

Iya, nikmat yang terlupa itu adalah kesehatan. Pas tadi pagi beli makanan di depan rumah, si penjual nasi langganan saya itu lagi sakit, tapi masih dipaksain jualan pake sepeda. Ibuku sampe bilang "ya istirahat aja, mba. ntar malah tambah sakit gimana?" Apalagi memang ini musimnya hujan ya? Kalo hujan suka awet banget, sampe jakarta aja kebanjiran. 

Saya pun masih suka nganggep kesehatan itu nomer sekian, yang penting kerjaan kelar. Tugas beres. Ga ada tanggungan. Ga kepikiran. Toh ternyata itu ga ngefek, nanti kalo begadang biasanya besoknya langsung sakit. Apalagi kalo begadangnya suka sampe berhari-hari. Susahnya, saya masih suka nyepelein ritme jam biologis saya. Dibiarin gitu aja deh.  Sebodo amat kalo jam tidurnya suka-suka. Mau jam 1 dini hari, mau jam 3 pagi, mau jam 10 malem yo suka-suka saya. Padahal efeknya jelas kan ya? 

Trus, pas tadi chat sama temen blogger di gtalk, dia bahas tentang dbc. Dia bahas tentang kenapa dia ga bisa sesemangat yang lain. Alasannya karena sibuk. Btw, saya pas chat itu malah kepikiran tentang suratnya mbak Nad, foundernya dbc. Dia bilang kalo dia nyesel kenapa ga lebih duluan suksesnya keburu ayahnya udah meninggal lebih dulu. Saya jadi inget salah satu leadernya yang udah meninggal, mbak Liza. Saya jadi merinding tiap ingat kematian, mungkin karena ngerasa belum melakukan banyak hal baik di dunia, belum ngumpulin bekal. Coba diingetin lagi kayaknya tentang pentingnya kesehatan dan kematian, dua hal yang benar-benar berkaitan erat. 

Andai saya tahu saya bakal hidup lebih lama, mungkin saya bakal jaga kesehatan. Andai tiap hari saya ingat tentang kematian, mungkin saya ga akan leha-leha, leyeh-leyeh, menye-menye, apalagi nangis buat sesuatu hal yang sebenernya ga terlalu penting. Ada yang jauh lebih penting dari sekedar menye-menye untuk sesuatu yang ga jelas dan cuma bikin sakit hati. Ada hal yang harus dikejar di ujung sana. 

Batasnya jelas kan ya? 

K.E.M.A.T.I.A.N. 

Cuma itu yang menghapus segala nikmat di dunia. 

Tiap inget itu saya ngerasa segala alasan saya untuk menunda suatu impian itu sebenernya cuma alasan yang dibuat-buat. Coba kalo kepepet, besoknya tau bakal mau kiamat, mungkin saya bakal ngelakuin banyak hal yang berguna. Ya, manusia. Suka lupa. Lupa sama pemutus nikmat kehidupan. Semoga segera berubah. 

*pengingat buat saya sendiri* 

Noted : dibuat tanggal 20/01 dan baru dipublish skrg