Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Senin, 08 April 2013

Jailolo, I'm Coming!

Tulisan ini diikutkan dalam "Jailolo, I'm Coming!" Blog Contest yang diselenggarakan oleh Festival TelukJailolo dan Wego Indonesia

Banner (sumber)
Saya seorang mantan tour leader, pernah berkeliling pulau jawa untuk mengantar study tour. Saya berharap suatu saat nanti bisa merasakan  sebuah perjalanan yang keren dan unik. Apalagi jika berkaitan dengan snorkling, diving dan tema-tema kelautan. Rasanya ingin ke destinasi wisata laut seperti Jailolo. Obsesi? Iya. Apalagi Indonesia memang negeri bahari. Saya tinggal di Tegal yang dekat dengan pantai. Pantainya beda dengan di luar jawa yang masih asri. Iri setiap melihat teman saya mengajak mengunjungi Maluku. Bagaimana saya bisa menuju ke sana? Sedangkan tiket ke Indonesia bagian Timur sangat mahal?

Saya ingin pergi ke Festival Teluk Jailolo 2013. Ada aroma rindu menyeruak, Bukankah seperti kata Carlo Goldoni, bahwa seorang traveller yang bijaksana tidak pernah membenci negaranya sendiri? Bagaimana saya bisa memilih berlibur ke negara ASEAN sedangkan di negeri sendiri, berjuta destinasi wisata laut lebih menarik? Apa saya akan membenci negeri saya sendiri karena terpisah berpulau-pulau? Tak bisa begitu mudahnya menjejak kaki ke arah timur yang jernih dengan air lautnya? Hanya karena harga tiketnya lebih mahal? Naluri saya meringis. Menangis. Indonesia indah di mata wisatawan asing, tapi kalah pamor di negeri sendiri.

Oya, saya mendapat info bahwa Wego Travel Indonesia bekerjasama dengan Panitia Festival Teluk Jailolo 2013 membuat lomba yang hadiahnya paket travelling ke Jailolo.  Interest! Apalagi melihat itenerarynya!

Saya ingin berkenalan dengan penduduk asli. Menikmati pesta barbeque saat malam hari di Rumah Sasadu. Esoknya, bersama para traveller, menyaksikan hiburan budaya Tari Cakalele, menikmati sunrise di Bukit Senyum Lima Ribu. Menikmati jajanan daerah di rumah makan setempat. Menikmati keindahan “desa wisata” Desa Gamtala dan melihat pembuatan handicraft.

Sumber : di sini

Saya ingin menyaksikan Pembukaan Festival Teluk Jailolo 2013 yaitu acara Ritual Laut, Sigofi Ngolo. Lalu, menyaksikan lomba dayung. Saya terobsesi untuk datang ke Pulau Buabua untuk fun diving, snorkeling, dan mengadopsi kerang. Karena ada bagian outline novel saya yang berhubungan dengan pelestarian kerang. Semoga dengan datang ke Jailolo saya bisa punya gambaran lebih detailnya dan bisa menulis di novel tersebut.

Saya ingin membantu mengangkat tema wisata laut karena yakin Indonesia mampu berdikari dengan memanfaatkan devisa dari corong wisata dan budaya.

Saya blogger, yang bisa bertindak sebagai travel writer. Jika mendapat kesempatan ke sana, saya akan menulis tentang wisata dan budaya Jailolo. Menjadi penulis perjalanan ibarat menjadi agent of changes. Membawa perubahan bagi sebuah wilayah yang ditulisnya, juga mempromosikan wilayah tersebut sehingga para wisatawan lain berdatangan.

Saya bisa menuliskan tidak hanya di blog tapi juga di media, seperti majalah Femina, Kompas, ataupun National Geographic Traveller. Untuk panitia Festival Teluk Jailolo bisa bekerjasama dengan detiktravel, wego travel, agoda, dan beberapa agen travel baik lokal maupun mancanegara untuk memberikan paket berlibur hemat ke Jailolo.


Nadine saat mengunjungi wisata laut Jailolo. Indah ya lautnya ^_^ (sumber)
Promosi lewat komunitas blogger juga efektif. Penyebaran lewat milist dan majalah travel online juga bisa digunakan untuk mendongkrak popularitas Festival Teluk Jailolo 2013 ini.

Ya, akhirnya, saya tetap berharap bisa ke Jailolo. Karena perjalanan seribu mill harus dimulai dengan satu langkah. Kalau ada kesempatan sekarang, saya akan angkat ransel. Daaann, mari berpetualang, teman! :)


Para penari dalam festival Jailolo (sumber)

Review Buku Cerita di balik Noda-Fira Basuki


Review Buku Cerita di balik Noda-Fira Basuki



Judul : CERITA DI BALIK NODA
Penulis : Fira Basuki
Penerbit : Jakarta KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerja sama dengan Rinso Indonesia
Editor : Candra Gautama
Perancang Sampul : LOWE Indonesia
Penata Letak : Dadang Kusmana
Isi : xii + 235 halaman
Ukuran buku : 13,5 x 20 cm
Dicetak oleh : PT. Gramedia Jakarta
Harga : Rp. 40.000,-


Setiap noda mempunyai makna, maka berani kotor itu baik!

Saat saya memutuskan untuk membeli buku cerita di balik noda, dalam bayangan saya tulisan Fira Basuki yang lembut dan mengalir akan menyentuh hati. Dan begitu lembaran pertama kubaca, saya larut dalam kisah dan hikmah yang tertuang di dalamnya.

Cerita-cerita dalam buku ini awalnya ditulis oleh para peserta lomba menulis bertema "Cerita di balik Noda" yang diadakan oleh Rinso Indonesia melalui Facebook.

Para ibu yang ikut lomba ini bercerita mengenai anak-anaknya. Yang menarik, banyak ibu yang justru belajar dari sikap anak-anaknya. Fira Basuki menulis ulang 38 karya para finalis juga menambahkan 4 kisah yang ditulisnya yaitu Bos Galak, Sarung Ayah, Pohon Kenangan, dan Foto.

Saat saya baca kisah-kisahnya, saya jadi ingat sebuah nasihat ini, “Siapa yang tak dapat dididik oleh nasihat, akan dididik oleh kejadian dahsyat.”

Siapa sangka, dari kejadian yang ada, yang dialami oleh anak-anak dan orang tua justru menjadi titik balik perubahan seseorang. Setiap noda mencipta hikmah dari fragmen kehidupan yang tak terduga tadi. Seperti noda, cipratan hikmah membuat sebuah perubahan. Meski itu harus diawali dengan kejadian dahsyat. Seperti dalam kisah berjudul 'Tak Jadi'. Penulis mengisahkan sepasang suami istri yang tak jadi bercerai karena sang anak berinisiatif mengambilkan cincin yang dibuang dalam kolam berlumpur. Sang anak mengobok-obok kolam penuh lumpur demi mengambil benda berharga lambang pernikahan kedua orang tuanya. Ada haru yang berderai di wajah sang ibu saat melihat anaknya berjibaku dengan lumpur tadi. Pengorbanan tak akan sia-sia. Sang ibu kembali berbaikan dengan suaminya. Mereka batal bercerai.

Lalu, membaca kisah berjudul Foto, membuat saya belajar berpikir positif. Kisahnya bermula saat Rina menganggap Agung, suaminya, hanya sibuk bekerja. Tak terlihat ada bentuk perhatian dan cinta. Agung yang cuek membuat Rina berpikiran negatif. Apakah benar Agung pergi ke luar kota hanya untuk urusan pekerjaan? Atau ada godaan perempuan lain? Sampai Rina sadar, dugaannya salah. Tapi terlambat, Agung kecelakaan dan mengalami koma. Saat Rina membereskan baju kemeja yang berceceran darah, dia baru sadar. Agung ternyata masih mencintainya. Rina menitik haru menemukan tulisan di balik foto yang terselip di saku kemeja. "Untuk Rina dan Bintang, akan kuberikan segalanya."

Ada lagi kisah di judul "Tulisan di Kain Sprei" halaman 33. Berkisah tentang kisah Chatya yang selalu diledek oleh teman-temannya karena gendut. Si Mbak pun kemudian berinisiatif untuk mengibaskan sprai yang  membuat  Chatya mendapatkan ide jitu. Ia tulisan di kain seprai yang dipasang depan rumah. Tujuannya agar anak-anak yang setiap hari datang mengejek, bisa membaca tulisan ini.

WALAUPUN AKU GEMUK, AKU TAK PERNAH MENYAKITI ORANG. WALAUPUN GANTENG DAN CANTIK KALIAN PENUH NODA DI HATI.

Tulisan yang ditulis dengan spidol di atas sprei dan dibentangkan di depan rumah. Dan taraaa, it works!. Anak-anak pun bungkam dan tak pernah lagi meledek. Sang mama yang melihat Chatya mencuci sprei justru merasa terharu juga bangga. Bagi Mama, hati Chatya lebih cantik dari anak manapun karena rasa tanggungjawabnya mencuci sprei yang kotor.

Dalam buku ini ada banyak kisah lainnya. Masing-masing mencipta jejak kebaikan. Bukankah orang akan menjadi lebih baik jika ia mempunyai kegagalan dan pengalaman? Bahkan pengalaman anak-anak saat bermain dan pulang dengan baju penuh noda justru membuat kita  orang dewasa jadi belajar banyak hal. Iya, anak-anak adalah sumber inspirasi bagi lingkungannya, bagi keluarganya. Anak akan belajar berempati, bersimpati, menemukan rasa tanggung jawab, dan belajar untuk menghargai perbedaan orang lain.

Tak ada sekolah untuk menjadi orang tua luar biasa maupun menjadi istri yang paripurna. Tapi, level demi level ujian hidup yang dialami setiap tokohnya tadi akan membuat kita jadi lebih paham makna kehidupan. Lalu tugas orang tua saat mengalami hal yang sama adalah menyikapinya dengan bijak. Membiarkan anak menemukan dunianya sendiri, dunia bermain dan belajar. Sehingga orang tua tidak terjebak pada keinginan untuk melarang anak main kotor-kotoran. Biarkan anak berkreasi, karena berani kotor itu baik!

Kelemahan buku ini adalah karena tak ada proofreader sehingga ada kata-kata yang salah ketik seperti kata "Buya" ditulis "Buaya", tentu akan mengubah makna kata. Lalu, karena kisah ini merupakan rewrite dari kisah finalis lomba, ada beberapa yang kurang saya rasakan feelnya saat membaca kisah tersebut. Mungkin penulis harus mendalami lagi kisahnya dan menggali kisah itu untuk bisa dieksplorasi lagi. 


Sabtu, 06 April 2013

Let's Move On and be Awesome Instead!



Let's Move On and be Awesome Instead!


Kamu pernah jatuh cinta dan kemudian patah hati? Susah lupain si dia? Ya, dia… si mantan itu. Mungkin bagiku ini pengalaman buruk. Berkali-kali jatuh cinta tapi kok ya belum jodoh ya? Ada aja halangannya. Dari orang tua nggak setuju, ternyata beda tipe, nggak bisa long distance sampai ternyata dia lebih klop sama sahabatnya. Beuuuhh, kalo diinget-inget bakal sebel bin mangkel! Pengen nangis tiap inget, tapi mau gimana lagi?

Tiap kali patah hati itu rasanya saya nggak bisa ngapa-ngapain. Keingetan terus, dan tentu ini bikin jiwa saya jadi bermasalah. Kebayang masa lalu emang nggak enak. Saya masih cinta dia tapi dianya udah nggak pernah mikirin saya lagi. Nah, kan? :’) Cewek emang tipe yang suka main perasaan. Cowok sebaliknya. Walau gitu, kadang ada juga cowok yang susah move on dari mantan.



L.O.V.E. Seperti benang, cinta suatu saat akan terputus juga.

Kita bisa mencipta ikatan baru yang membuat kita akan bahagia lagi.


Bagaimana pun, cewek emang lebih perasa. Ada banyak pertimbangan kenapa cewek jadi susah move on, ya kayak saya ini. Saya sampe pernah diketawain sahabat. Waktu itu saya curhat sama dia. Saya ajakin dia makan siang. Entah gimana ceritanya ya, saya curhat sambil nangis sampe saya nyicip rasa air mata yang jatuh di dekat bibir. Duh, padahal lagi makan bakso. Huwaaa, jadiiii, rasa kuah baksonya berubah asin. Weww… :')

Pas itu, sahabatku udah bete juga kali ya. Mau nenangin dan jelasin panjang lebar. Kasih nasihat macem-macem. Tetep aja nggak ngefek. Jadi dia yang awalnya serius kasih nasihat malah ketawa. Wedeeehh :p *jitak* 

Alasannya, ya karena saya susah move on. Masih aja suka ngoceh soal mantan. Hiks. Dalam hati kadang masih bertanya kenapa dan kenapa bisa terjadi patah hati lagi? Tapi, ah sudahlah.

Menulislah, karena menulis melegakan hati :)
Eniwei, kamu pernah ngrasain susah move on juga? Saya pernah coba tips ini. Mungkin buat kamu berguna juga ya

1.                Ikhlaskan kenangan antara kamu dan dia
Ada banyak kenanganmu sama dia. Pas pertama kenalan sampe akhirnya berantem. Kamu bisa mulai menata hati dengan mengikhlaskan semua kenangan itu. Kadang masih keingetan ya? Kalo gitu, buat kenangan yang baru.

Saya pernah baca di novel P.S. I Love U. Sukaaa banget sama quote ini. "Ingatlah semua kenangan manis kita, tapi jangan takut mencipta kenangan baru.”

Ya, kamu berhak kok mendapatkan kehidupan yang lebih banyak cinta dengan mencipta kenangan baru. Bukalah hatimu dan ayo senyuuumm.;)

2.                Memaafkan kesalahan dia
Memaafkan. Iya, maafin aja. Memaafkan itu membaikkan jiwamu, lho. Kamu jadi lebih merasa tenang setelah memaafkan dia. Semoga dengan memaafkan, hatimu lebih damai. :)

3.                Letakkan porsi logika lebih besar dibanding perasaanmu
Hati yang terlanjur sakit, seringkali karena kamu terlalu menilai tinggi rasa sakit dan kecewa itu. Anggaplah bahwa kejadian ini akan mendewasakanmu.

4.                Rendahkanlah hatimu
Ada pertentangan emosi dalam diri. Mungkin sulit dan mustahil untuk mengistirahatkan pikiranmu dari ingatan tentangnya. Tapi percayalah, rendah hatimu akan membuat masalah ini terasa lebih mudah dilewati. Badai pasti berlalu.

5.                Rasa dan masa akan indah pada waktunya
Rasa cinta itu datang kapan aja, dan hilang juga bisa kapan aja. Kamu bahkan nggak tau sejak kapan kamu mulai jatuh cinta sama dia, kan?  Melepaskan dia dari hatimu memang butuh waktu. Kalo gitu kamu juga bisa move on dengan membiarkan waktu yang akan menyembuhkan luka hatimu.

6.                Berpisah bukan berarti ga ada komunikasi lagi
Jujur, saya lebih suka berpisah baik-baik. Tapi seringkali salah paham tanpa komunikasi itulah yang membuat hubungan merenggang. Apalagi sama-sama emosi dan tak ingin mendengar adalah salah satu kelemahan dalam hal komunikasi dua hati. Karena saya nggak ada komunikasi lagi, saya berusaha stalking. Ternyata ini lebih bikin sakit hati. Btw, lebih baik sih cuekin aja.

7.               Lakukan “Me Time” dan sibukkan diri
Waktu patah hati, saya berusaha untuk memperbanyak kegiatan hobi. Melupakan secara sadar seringkali justru nggak bisa. Ya, namanya juga kenangan. Jadi kegiatan itu sedikit demi sedikit menggeser prioritasku. Pikiranku tentangnya mulai berkurang meski tak bisa drastis. Tapi saya suka. Saya bisa mulai menata diri lagi.


Let's Move on! :p


Jadi,  iya… kehilangan memang menyakitkan. Tapi yakinlah kamu bisa melewatinya. Sama seperti saya yang masih berusaha untuk move on juga.

Saya suka kata-kata ini yang ada di profile blog mba Windi. Big hug, mbaakk Win. Thanks yah. “When I get sad, I stop being sad and be awesome instead.” Ya, saya harus belajar untuk menjadi awesome buat diri saya sendiri. Let’s move on and be awesome instead! ;)

nb : foto koleksi adekku diambil dari google, entah sumber webnya mana aja. heuheu. folder lama soalnya. maafkeun. :')