Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Rabu, 29 Juni 2011

Kopi Hitam

Saya begitu ingin menangis tak terhankan ketika kita berpisah tapi tidak ada setetes air matapun yang meleleh dipipi.

Betapa saya sekuat tenaga tidak ingin melepaskanmu pergi walau itu bayanganmu sekalipun tapi tetap tidak bergeming ketika kau beranjak pergi.

Hati dan pikiran saya hanya tertuju padamu tapi tidak menyangkal apapun ketika kau berkeras menganggap saya tidak pernah merasakan arti kehadiranmu.

Saya tidak lagi melakukan banyak hal dan membiarkanmu memalingkan perasaan kita berdua karena memang itu yang terbaik bagi kita.

Saya hanya ingin melakukan ritual sofa cokelat yaitu menyesap kopi hitam tanpa gula, mencium aromanya yang harum dari kepulan asap di permukaan gelas, menggenggam kehangatan dari cangkirnya, dan menikmati rasa pahitnya di lidah yang mengalir ke kerongkongan. Terberkatilah gerimis jika turut serta menemani, memberikan kesejukan dan kedamaian hingga perasaan sakit berpendar dan luruh bersama air yang meresap ke dalam tanah.

Lalu samar-samar bayangan wajahmu di jendela nampak buyar oleh cipratan rinai hujan di kelopak dedaunan yang membuat tetesan embun di kaca. Haruskah saya bahagia karenanya ?

Sumber: disini 


btw, gambar kopinya ga item. tak apolahh... haha :))

Buku Paling Fenomenal Sepanjang Sejarah Perbukuan Indonesia (?)

Buku Paling Fenomenal Sepanjang Sejarah Perbukuan Indonesia (?)


Kalau ditanya apa buku yang paling banyak dicetak dan dibaca oleh masyarakat Indonesia secara luas? Mungkin Anda akan menjawab dengan mengajukan beberapa judul “novel” yang belakangan ini diklaim penerbitnya sebagai buku yang paling banyak dicetak dan dibaca dalam sejarah perbukuan Indonesia. Benarkah “novel” merupakan buku Indonesia yang sanggup memecahkan rekor cetak dan jumlah pembaca yang paling banyak? Entahlah, tak ada yang punya data pasti mengenai hal tersebut. Semua patut dicurigai sebatas klaim dan upaya promotif pihak-pihak yang berkepentingan.


Di tengah berbagai simpang-siur data mengenai berapa eksamplar terbanyak yang pernah dicapai dalam pencetakan sebuah buku, kalim-klaim bestseller, mega-best-seller, sampai super-mega-best-seller (berapa patokan angkanya?), rasanya kita perlu mempertimbangkan buku lain. Sebuah buku legendaris yang mungkin luput dari pengamatan, namun bisa jadi sesungguhnya merupakan buku paling laris dan paling banyak dicetak dan dibaca dalam sepanjang sejarah perbukuan Indonesia (?).


Inilah buku itu. Judulnya Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (126 halaman) karya Moh. Rifa’i yang pertama kali diterbitkan CV. Toha Putra (sekarang PT. Karya Toha Putra), Semarang, pada tahun 1976. Kalau ditanya pernahkah melihat atau membaca buku tersebut? Rata-rata Muslim Indonesia mungkin pernah membacanya. Baik yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan, boleh jadi dari Sabang sampai Merauke. Berapa orang yang pernah belajar shalat melalui buku tersebut? Berapa orang yang merasakan manfaatnya? Mungkin tak terhitung lagi.


Data cetakan terakhir yang pernah kami lihat di sebuah mushala kecil di bilangan Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa buku tersebut sudah cetak ulang sebanyak 637 kali sejak tahun 1976. Bayangkan kalau sekali cetak rata-rata 5.000 eksamplar (padahal penerbit buku seperti ini rata-rata mencetak dalam oplag yang luar biasa besar, di atas 10.000 eksamplar untuk didistribusikan dengan area yang sangat luas)? Kurang lebih sudah 3.185.000 eksamplar yang tercetak dan terjual. Belum lagi kalau dihitung versi bajakannya yang mungkin berjumlah 5 sampai 10 kali lipat dari cetakan aslinya. Wow! Fantastik bukan? Dengan harga yang sangat-sangat terjangkau, Rp. 5000,- sampai paling mahal Rp. 10.000,-, entah berapa banyak orang yang sudah membeli dan membacanya? Jaringan penjualannya pun tidak hanya terpusat di took-toko buku, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap-nya Dr. Moh. Rifa’i juga bisa didapatkan di lapak-lapak koran, bus kota, sampai penjual buku kagetan di pasar-pasar Jum’atan.


Mungkin buku dan novel-novel kontemporer memang mampu mencapai angka cetak dan penjualan yang fantastik, namun buku ini juga tak bisa diabaikan lho. Penulisnya tak perlu panggung, tak perlu talkshow, tak perlu tampil di televisi, tak perlu nampang di halaman koran dan tabloid, tak perlu alat-alat promosi lainnya. Namun bukunya bisa masuk ke rumah-rumah, tempat pengajian, mushala, masjid, sekolah, dari generasi ke generasi. Jangan-jangan Anda juga belajar shalat dari buku tersebut?


Bagaimana dengan royaltinya? Bisa jadi keluarga penulisnya sudah hidup dari royalti buku tersebut. Tapi mungkin masalah royalti tak perlu diperdebatkan lagi, yang menarik adalah manfaat dan pahala yang ditimbulkan dari penulisan buku tersebut. Kalau pahala bisa dihitung seperti menghitung oplag cetak, betapa banyak yang didapatkan Drs. Moh. Rifa’i dari penulisan buku tersebut. Mungkin juga, inilah efek dari sebuah keikhlasan.


Dus, rasanya beliau dan bukunya layak mendapatkan tempat istimewa dalam dunia penulisan dan perbukuan Indonesia. Setuju atau tidak, terserah saja!  (KEA)


Sumber:  http://www.facebook.com/notes/kurnia-esa/buku-paling-fenomenal-sepanjang-sejarah-perbukuan-indonesia-/230890956923854

Rabu, 22 Juni 2011

Kiat sukses menyusun target

Kiat sukses menyusun target 


Sumber: Panduan Sukses diri dan organisasi – buku 6 seri manajemen islami(syamil, M Ahmad Abdul Jawwad)

Kegiatan dan kerja keras yang memiliki target yang jelas dan hasil yang terencana.
A.    Manajemen preventif
1.      Mengantisipasi sesuatu yang tidak kita inginkan sebelum hal itu terjadi.
2.      Mengubah langkah-langkah serampangan yang bersifat dadakan menjadi langkah-langkah yang terlebih dahulu sudah dipelajari dengan matang.
3.      Mengubah rencana-rencana yang hanya menciptakan kesibukan menjadi rencana-rencana strategis.
4.      Mengubah pandangan yang sempit menjadi pandangan yang jauh menyongsong masa depan yang terbentang luas.
B.     Mengapa harus menentukan target?
1.      Jika anda tidak tahu mau pergi kemana maka jalan apapun yang anda tempuh tidak akan mengantarkan anda kesana.
2.      Sesuatu yang tidak dapat anda ukur, tidak akan dapat anda atur(manage)

Berpikirlah panjang dan berbuatlah sebanyak mungkin(Hasan Al Banna)
1.      Target yang jelas
2.      Memahami target-target tersebut engan baik sebelum kita menyibukkan diri dengan pekerjaan-pekerjaan yang belum jelas tujuannya. Sebab tidak memahami target dari apa yang kita kerjakan adalah tindakan mubadzir yang hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga saja. Focus pada target/sasaran. Kita perhatikan sasaran anak panah lalu ikuti dari arah mana anak panah itu datang.

Tugas anda sekarang adalah:
Anda diminta untuk menjelaskan kepada lima orang anggota rapat berdasarkan point-point berikut: 

1.      Profil perusahaan
2.      Peran perusahaan dalam menentukan lowongan kerja
3.      Meyakinkan mereka agar mau bekerja sama dengan perusahaan secara optimal. 


TARGET ≠ ALAT UNTUK MENCAPAI SARANA
Capailah target tertentu!


1.      Target tinggi
2.      Target = titik tolak dari semua aktivitas anda
3.      Minat dan keinginan => menentukan target-target yang ingin kita raih.
4.      Tingkatan target yang kita bangun akan menentukan kemampuan dan ketrampilan apa saja yang harus kita miliki.
5.      Arahkan selalu pandangan anda ke arah target. Bertolaklah dari target tersebut. 

SELAMAT DATANG DI DUNIA PRESTASI!

Mengapa harus menentukan target?
1.      Dapat mengukur hasil kerja kita melalui barometer-barometer pengontrol untuk mengetahui penyimpangan dan mengkaji penyebab-penyebabnya sekaligus melakukan koreksi.
2.      Dapat memuaskan keinginan beraktivitas kita, sekaligus menunjukkan jati diri kita. (target menawarkan berbagai tantangan yang menggairahkan semangat untuk menikmatinya)
3.      Target = terminal pemberhentian di tengah perjalanan yang akan mengarahkan setiap perilaku individu/kelompok untuk mencapainya.
4.      Dapat mengantisipasi masalah di kemudian hari dan memikirkan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
5.      Target terencana = penunjuk jalan bagi seseorang yang akan memudahkannya dalam memilih alternative terbaik.
6.      Target tertentu akan mendorong untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Sebab memiliki ukuran yang jelas untuk dievaluasi dan perangkat yang kuat untuk mengontrol setiap tindakannya.
7.      Berkonstentrasi di praktek pada hasil yang akan kita capai, bukan pada sarana dan jenis kegiatan
8.      Memudahkan pemegang otoritas dalam mendelegasikan berbagai tugas dan mengkoordinasikan misi pekerjaan.
9.      Sebuah target yang jelas mampu memompa semangat seseorang, membuka akal senantiasa sadar, menggerakkan motivasi untuk melahirkan gagasan-gagasan cemerlang untuk mewujudkan segala keinginannya.
10.  Berfikir untuk mencapai target
Member kekuatan kepada kita untuk keluar dari perasaan aman-aman saja menuju arena pembaruan.

Mengapa kita enggan menentukan target?
1.      Takut
2.      Persepsi diri
3.      Penundaan
4.      Keyakinan dan prinsip
5.      Pengetahuan
 
Jika target anda tidak dapat diukur, sebaiknya lupakan saja!
Hindari target-target yang terlalu mudah dicapai tanpa kesulitan!
Sokonglah target-target yang menawarkan tantangan bagi sebuah tim kerja

Agar targetku memenuhi syarat:
1.      Target dimulai dengan bentuk “pekerjaan” seperti: latihan, perbaikan, pengembangan, penurunan
2.      Sebuah target harus menyatakan suatu hasil utama yang hendak dicapai
3.      Memiliki tanggal yang jelas dan tidk bersifat umum
4.      Harus menentukan biaya maksimum (maximum cost) yang dapat dipenuhi, baik berupa materi/SDM
5.      Dapat diungkapkan dalam bentuk kuantitas/angka-angka
6.      Berfokus pada kata “APA” dan “KAPAN”
7.      Dapat dipahami dengan jelas oleh orang yang diberi tanggungjawab untuk melaksanakannya
8.      Realistis dan dapat dicapai
9.      Harus sesuai dengan SDM yang tersedia/ yang diperkirakan harus ada untuk mencapai target tersebut
10.  Menuntut kerjasama tim dan menghindari dualism tim
11.  Harus sesuai dengan kebijakan dan mekanisme kerja orang
12.  Harus disepakati bersama oleh atasan dan bawahan tanpa tekanan dari pihak atasan
13.  Harus ditulis di atas kertas(sebagai pedoman kerja)
Dr. Sayyid Al Hawary:
“Target yang benar adalah target yang dapat diukur!”
Ada 4 unsur:
1.      Waktu
2.      Jumlah/kuantitas
3.      Kualitas
4.      Biaya/cost
Evaluasi dan pengontrolan target:
1.      Target yang direncanakan : ….
2.      Prosentase pencapaian
Dihitung menggunakan rumus :
Jumlah yang tercapai /jumlah seharusnya = …%
Target = angka x waktu
Unsur waktu :
a.       Deadline/final
b.      Titik mula/start point
c.       Antara/time between
d.      Tertentu(hari)
Unsur jumlah:
a.       Satuan nominal
b.      Satuan jenis barang
c.       Prosentase/rata-rata
Berfokus pada target , bukan sarana!
“Sedalam lubang sepatu anda, sedalam itulah sebaiknya anda memasukkan kaki anda.”
a.       Target yang realistis!
b.      Logis + berurutan +prioritas
c.       Kaji ulang target!
d.      Buang yang tidak bersesuaian dengan SDM
e.       Konsisten pada target dan tempuhlah semua langkah untuk target itu
f.       Buat jadwal waktu + agenda kerja
g.      Libatkan semua anggota tim dalam pengambilan keputusan.
Selangkah demi selangkah menuju target:
1.      Dimana posisi saya sekarang?
2.      Apa yang saya inginkan?
3.      Kapan keinginan itu saya wujudkan?
4.      Bagaimana cara mewujudkannya?
5.      Apa yang harus saya kerjakan sekarang untuk mewujudkan keinginan saya?
Menentukan target adalah jalan menuju kebahagiaan dan prestasi!
Kekuatan muslim terletak pada kepedulian sesamanya.
Mencerdaskan dan menciptakan pemahaman yang lebih baik
Hubungan manusia  dan kekhalifahan yang bermuara pada eksistensi manusia mengundang keingintahuan dan menuntaskannya.

UNTUKMU JIWA YANG MENCINTAI DAN MERINDUKAN KESUKSESAN, HAMASAH!