"Manusia ibarat gelas kosong. Dituang kopi isinya menghitam, dituang air putih menjadi beninglah ia. Tetapi segelap apapun gelas kopi itu, ia akan kembali bening jika terus menerus dituang air putih, begitu pun sebaliknya."
Pernyataan itu ditulis mbak Nurul Fadilah dalam blognya di postingan giveaway persahabatan. Nah, setujukah saya dengan pernyataan ini? Oke, mari kita bahas bersama... ;)
Pernahkan kita berfikir bahwa Tuhan tidak adil atas takdir kita? Ada sejumput kenangan di masa lalu yang masih tersimpan di bilik ingatan, dan itu tidak bisa dengan mudah kita singkirkan begitu saja. Bisa jadi, masa lalu itu buruk bagi kita, sama seperti air kopi hitam tadi yang mengotori gelas kosong.
Pernahkah kita merutuki diri, andai saja masa lalu itu tak pernah singgah, apa jadinya kita saat ini? Apa lebih baik atau buruk?
Pernahkah begitu?
Yakinlah, tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Karena kesempurnaan itu milik Tuhan saja.
Dalam kehidupan kita, kita ibarat gelas kosong tadi. Tak ada yang seputih air bening atau sehitam kopi pekat. Karena kita semua memiliki masa lalu yang tak selalu bisa dikatakan indah. Bisa jadi hitam kelam, bisa jadi samar-samar berwarna abu-abu.
Ada torehan hitam yang mungkin pernah kita alami dalam hidup kita semasa perjalanan kita kecil sampai saat ini.
Tak ada yang sempurna di dunia ini kan? Begitu pun dengan kehidupan kita. Begitu pun dengan karakter manusia. Kita yang selalu berinteraksi dengan manusia mana pun, dari kalangan mana saja akan selalu mengalami percampuran budaya, kebiasaan, dan pertautan takdir. Maka interaksi dengan mereka akan menentukan takdir mana yang akan kita sentuh di kemudian hari. Apakah warna gelas kosong kita akan terisi dengan air bening atau air kopi hitam. Atau justru bercampur menjadi keruh.
Maka, jadikanlah diri kita sebagai manusia yang memilih takdir kita sendiri. Tak akan ada pengaruh luar yang akan masuk ke dalam diri kita jika kita tidak mengijinkannya. Lingkungan yang kita pilih akan menentukan masa depan kita ke arah mana. Menjadi si bening atau si air kopi hitam? Itu pilihan kita.
Saya akan memilih untuk terus menerus berusaha mengisi gelas saya dengan air bening. Karena Tuhan akan menghapuskan sisa air keruh tadi yang terlanjur tercampur dan menggantinya dengan air bening yang baru. Karena Dia telah berjanji bahwa Dia maha pengampun.
Maka, berbahagialah kamu yang selalu memperbarui takdir kehidupan ke arah yang lebih baik setiap hari, setiap detik. Tuhan akan selalu mendampingimu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Percayalah. :)
Tegal, 200712, 02:51
Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Persahabatan NF
Sahabat adalah ia yang datang saat seluruh dunia menjauh.